Anda di halaman 1dari 26

SATUAN ACARA PENYULUHAN

(SAP)
Hari/tanggal

: 31 Mei 2011

Jam/waktu

: 08.00 WIB

Pokok Bahasan

: Gizi dalam kesehatan reproduksi

Sub Bahasan

: Gizi seimbang ibu hamil

Sasaran

: Ibu hamil

Penyuluhan

: Kelompok

Tempat

: Ruangan

Tujuan Instruksional Umum ( TIU )


Setelah mendapatkan penjelasan tentang gizi seimbang ibu hamil selama
10 menit, diharapkan ibu dapat mengerti dan memahami tentang
berbagai kebutuhan zat gizi pada ibu hamil.
Tujuan Instruksional Khusus ( TIK )
Setelah mendapatkan penjelasan tentang gizi seimbang ibu hamil,
diharapkan ibu mampu:
1.

Menjelaskan pengertian gizi seimbang ibu hamil.

2.

Menyebutkan kebutuhan zat gizi untuk ibu hamil

3.

Menyebutkan manfaat gizi seimbang untuk ibu hamil.

4.

Menyebutkan dampak kekurangan gizi pada ibu hamil

Garis-Garis Besar Materi


1.

Pengertian gizi seimbang ibu hamil

2.

Kebutuhan zat gizi untuk ibu hamil

3.

Manfaat gizi seimbang untuk ibu hamil

4.

Dampak kekurangan gizi pada ibu hamil

Metode
1.

Ceramah

2.

Tanya jawab

Media dan Alat Peraga


1.

Laptop

2.

LCD

3.

Leaflet

4.

Flip Chart (lembar balik)

Proses Kegiatan Penyuluhan


No Kegiatan
Pendahuluan

Respon

Waktu

a. Menyampaikan salam

1.

b.

Menjelaskan tujuan

a.

Membalas salam

c.

Kontrak waktu

b.

Mendengarkan

d.
Inti

Tes awal

c.

Memberi respon

a.

2 menit

Pengertian gizi
seimbang ibu hamil

b.

Kebutuhan zat gizi


untuk ibu hamil

c.

Manfaat gizi
seimbang untuk ibu
hamil

d.

Dampak kekurangan
gizi pada ibu hamil
Mendengarkan dengan

2.

penuh perhatian

8 menit

Penutup

Tanya jawab

Tes akhir

Menyimpulkan hasil
penyuluhan

3.
1.

belum jelas

Memberi salam
penutup
Materi

Menanyakan yang
Aktif bersama
menyimpulkan

Membalas salam

me
nit

GIZI IBU HAMIL


1.

Apa yang dimaksud gizi seimbang pada ibu hamil?

Gizi seimbang bagi ibu hamil adalah keadaan keseimbangan antara zat
gizi yang diperlukan oleh ibu hamil untuk kesehatan ibu dan pertumbuhan
dan perkembangan janinnya yang dapat dipenuhi oleh asupan zat gizi dari
aneka ragam makanan.

Selama hamil, calon ibu memerlukan lebih banyak zat-zat gizi daripada
wanita yang tidak hamil, karena makanan ibu hamil dibutuhkan untuk
dirinya dan janin yang dikandungnya, bila makanan ibu terbatas janin
akan tetap menyerap persediaan makanan ibu sehingga ibu menjadi
kurus, lemah, pucat, gigi rusak, rambut rontok dan lain-lain.
Demikian pula, bila makanan ibu kurang, tumbuh kembang janin akan
terganggu, terlebih bila keadaan gizi ibu pada masa sebelum hamil telah
buruk pula. Keadaan ini dapat mengakibatkan abortus, BBLR, bayi lahir
prematur atau bahkan bayi lahir mati. Pada saat bersalin dapat
mengakibatkan persalinan lama, perdarahan, infeksi dan kesulitan lain
yang mungkin memerlukan pembedahan. Sebaliknya, makanan yang
berlebihan dapat mengakibatkan kenaikan BB yang berlebihan, bayi
besar, dan dapat pula mengakibatkan terjadinya preeklampsi (keracunan
kehamilan). Bila makanan ibu kurang, kemudian diperbaiki setelah bayi
lahir, kekurangan yang dialami sewaktu dalam kandungan tidak dapat
sepenuhnya diperbaiki.
2.

Kebutuhan zat gizi untuk ibu hamil

1)

ENERGI

Kebutuhan energi dihitung secara individu kemudian ditambah dengan


tambahan energi untuk ibu hamil sesuai dengan usia kehamilan
Penambahan energi:
-TRIMESTER I: 100 kal
-TRIMESTER II: 300 kal untuk pemekaran jaringan ibu (peningkatan
volume darah, pertumbuhan uterus dan payudara, penumpukan lemak)
-TRIMESTER III: 300 kal untuk pertumbuhan janin dan plasenta.
2) PROTEIN
Ibu hamil minimal mengkonsumsi 17g protein/hari.
Pada

TI: 1g/kg BB/ protein

T2: 1,5g/kg BB/hari


T3: 2g/kg BB/hari
Total kebutuhan protein tidak lebih dari 15% kebutuhan energi.
Jenis protein dengan nilai biologi tinggi: daging, ikan, telur, tahu, tempe,
kacang-kacangan, biji-bijian, susu, yogurt, dll.

3)

KARBOHIDRAT

v Sebaiknya dari kebutuhan energi


v 80.000 kalori selama masa kehamilan untuk bayi yg sehat
v 300kkal/hari selama 9 bulan.
v Sumber karbohidrat utama: beras, serealia, gandum, dll.
4)

LEMAK

dari kebutuhan energi atau 20% dari total energy. Omega 6 dan omega
3 harus lebih banyak karena u/ perkembangan pusat susunan saraf
termasuk sel otak.
Sumber omega 6: minyak kedelai, minyak jagung, minyak biji matahari,
minyak biji kapas.
Sumber omega 3: minyak ikan laut (ikan salmon, lemuru, dan tuna),
minyak kedelai, minyak zaitun, minyak jagung.
5)

ZAT BESI

Kebutuhan zat besi pd saat kehamilan: 30mg/hari meningkat 200-300%


buntuk plasenta & sel darah. Zat besi Berasal dari makanan &
suplementasi tablet Fe. Penyerapan Fe terganggu oleh kopi, teh, kalsium,
magnesium.bDefisiensi Fe lebih berpengaruh pada ibu. Akan
menyebabkan kekurangan Hb dalam darah yang diperlukan untuk
membewa O2 kepada janin dan sel ibu hamil.
Distribusi Fe
*300mg besi ditransfer ke janin
*50-75mg untuk pembentukan plasenta
*450mg untuk menambah jumlah sel darah merah
*200mg hilang ketika melahirkan
3)

ASAM FOLAT
Asam folat dibutuhkan untuk pembentukan sel baru,
membantu mengembangkan sel syaraf dan otak janin.
Kebutuhannya 0,4 mg/hari Sumber asam folat adalah hati,
sayuran, hijau, jeruk orange, kembang kol, kedelai/kacankacangaan lain, roti, gandum, serealia, dll.

4)

KALSIUM

Dibutuhkan

untuk

pertumbuhan

janin

sekitar

250mg/hari dan untuk persediaan si ibu.


Kebutuhan:
umur >25 tahun: 1200mg/hari
umur 25 tahun: 800mg/hari
Sumber utama: susu dan hasil olahannya, udang, sarden,
dll .
5)

YODIUM
Kebutuhan: 200mikrogram/hari
Kekurangan: janin hipotiroidisme, kretinisme, kerusakan
syaraf.
Sumber utama: garam, makanan laut, air, sayur.

1.

Manfaat gizi seimbang pada ibu hamil


a.

Untuk pertumbuhan janin yang ada dalam kandungan

b.

Untuk mempertahankan kesehatan dan kekuatan badan ibu


sendiri

c.
2.

Supaya luka-luka persalinan lekas sembuh dalam nifas


Dampak kekurangan gizi pada ibu hamil dan janin yang

dikandungnya
1. Terhadap Ibu
menyebabkan resiko dan komplikasi pada ibu antara lain:
anemia, perdarahan, BB ibu tdk bertambah secara normal, dan
terkena infeksi.
2. Terhadap Persalinan
Mengakibatkan persalinan sulit dan lama, persalinan sebelum
waktunya (premature), perdarahan setelah persalinan serta
persalinan dengan operasi cenderung meningkat.
3. Terhadap Janin
Mempengaruhi proses pertumbuhan janin dan dapat
menimbulkan keguguran, abortus, bayi lahir mati, kematian
neonatal, cacat bawaan, anemia pada bayi, asfiksia intra partum

(mati dalam kandungan), lahir dengan berat badan lahir rendah


(BBLR).
I.

Evaluasi
a.

Mengajukan pertanyaan lisan


1)

Tes awal
a)

Apa contoh zat nutrisi untuk ibu hamil ?

b)

Apa dampak bila kekurangan zat gizi pada ibu hamil ?

2) Tes akhir
Mengajukan pertanyaan yang sama dengan tes awal.
b.

Observasi
1)

Respon/tingkah laku masyarakat saat diberikan pertanyaan,


apakah diam/menjawab (benar/salah)

2)

Masyarakat antusias/tidak.

3)

Masyarakat mengajukan pertanyaan/tidak.

SATUAN ACARA PENYULUHAN


Topik
Pokok Bahasan
Target/sasaran
Hari/tanggal
Waktu
Tempat

: Tubercuolosis Paru
: Pencegahan Tubercuolis Paru
: Masyarakat
: Rabu, 02 Oktober 2013
: 09.00-10.00 wib ( 1x60 menit)
: Balai desa

A.
1.

TUJUAN
Tujuan instruksional Umum (TIU)
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan agar peserta atau klien dapat mengetahui tentang
penyakit TBC, memahami bagaimana proses penularan dan gejala penyakit TB PARU sehingga dapat menjaga
kesehatan dan lingkungan sekitar.

2.

Tujuan Instruksional Khusus (TIK)


Setelah dilakukan penyuluhan, masyarakat mampu:

Memahami pengertian Tubercuolosis Paru

Mengetahui tanda-tanda penyakit Tubercuolosis Paru

Mengetahui cara penularan Tubercuolosis Paru

Mengetahui pencegahan Tubercuolosis Paru

Mengetahui pengobatan Tubercuolosis Paru

B.

MATERI (Terlampir)
Materi yang akan di sampaikan:

1.

Pengertian Tubercuolosis Paru

2.

Tanda-tanda penyakit Tubercuolosis Paru

3.

cara penularan Tubercuolosis Paru

4.

pencegahan Tubercuolosis Paru

5.

pengobatan Tubercuolosis Paru

C.

PESERTA
Peserta yaitu masyarakat yang terdiri dari 30 orang

D.

METODE

1.

Ceramah

2.

Tanya jawab

E.

MEDIA PENYULUHAN

1.

Komputer/ Laptop

2.

LCD

3.

Materi yang akan di sampaika

F.

KEGIATAN PENYULUHAN
No.

Waktu

Kegiatan

1.

10
Menit

Kegiatan membuka
penyuluhan

a.

Mengucap salam

b.

Memperkenalkan diri

c.

Menggali pengetahuan
tentang tubercolosis paru

d.

Menjelaskan tujuan yang


akan dicapai berkaitan
dengan materi penyuluhan
yang akan disampaikan

Peserta
a.

Menjawab salam

b.

Mengenal petugas
penyuluhan

c.

Mengemukakan pendapat
sesuai dengan apa yang
diketahui

d.

Menyimak dengan seksama

2.

40
menit

Kegiatan inti

a.

Mendengar dengan seksama

Menjelaskan
pengertian tubercolosis
paru

b.

Menyimak dengan seksama

c.

masyarakat mendengarkan
penjelasan

Menyebutkan tanda dan


d.
gejala tubercolosis paru
Menyebutkan cara
e.
pencegahan tubercolosis
paru
Menyebutkan
penatalaksanaan
tubercolosis paru
e.

masyarakat menyimak
penjelasan
masyarakat menyimak
penjelasan
masyarakat menyimak
penjelasan.

g.

Mendemonstrasikan cara
pencegahan tubercolosis
paru

Menerima reinforcemen
diberikan.

Memberikan reinforcemen
positif atas
jawabanmasyarakat

3.

G.

10
menit

Kegiatan menutup
penyuluhan

a.

mengajukan pertanyaan b.
sebagai evaluasi

b.

mengucapkan salam
penutup.

masyarakat menjawab
pertanyaan yang diberikan
Menjawab salam.

PENGORGANISASIAN DAN URAIAN TUGAS

a.

Pengorganisasian:

1.

Moderator

2.

Penyaji

3.

Fasilitator : Rahmat Maulanasuryani

: Nanang murdani
: Umaruzaman

: Ade Putra
: Harison
4.

Observer

: Taufik Tri Akhyar

b.

Uraian tugas

1.

Moderator bertugas menjalankan jalanya acara penyuluhan dari awal hingga akhir penutupan acara

2.

Penyaji bertugas menyampaikan materi penyuluhan yang telah disiapkan

3.

Fasilitator bertugas menciptakan suasana penyuluhan yang nyaman dan memotifasi peserta untuk bertanya

4.

Observer bertugas mengamati jalanya acara penyuluhan

MATERI PENYULUHAN TUBERKULOSIS PARU

A.

Pengertian
Tuberkulosis adalah penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh Mycobacterium tubeculosis.
B. Tanda-tanda Tuberkulosis
Sebagian besar seseorang yang terinfeksi menunjukan demam tingkat rendah, keletihan, anoreksia,
penurunan berat badan, berkeringat malam, neyri dada, dan batuk menetap. Batuk pada awalnya mungkin
nonproduktif, tetapi dapat berkembang ke arah pembentukan sputum mukopurulen dengan hemoptisis.
1. Gejala respiratorik, meliputi:
a) Batuk
Gejala batuk timbul paling dini dan merupakan gangguan yang paling sering dikeluhkan. Mula-mula
bersifat non produktif kemudian berdahak bahkan bercampur darah bila sudah ada kerusakan jaringan
b)
Batuk Darah
Darah yang dikeluarkan dalam dahak bervariasi, mungkin tampak berupa garis atau bercak-bercak darak,
gumpalan darah atau darah segar dalam jumlah sangat banyak. Batuk darak terjadi karena pecahnya pembuluh
darah. Berat ringannya batuk darah tergantung dari besar kecilnya pembuluh darah yang pecah.
c) Sesak Napas
Gejala ini ditemukan bila kerusakan parenkim paru sudah luas atau karena ada hal-hal yang menyertai
seperti efusi pleura, pneumothorax, anemia dan lain-lain.
d) Nyeri Dada
Nyeri dada pada TB paru termasuk nyeri pleuritik yang ringan. Gejala ini timbul apabila sistem persarafan
di pleura terkena.
2.
a)

b)

3.
1)

2)

C.

Gejala Sistemik, Meliputi:


Demam
Merupakan gejala yang sering dijumpai biasanya timbul pada sore dan malam hari mirip demam influenza,
hilang timbul dan makin lama makin panjang serangannya sedang masa bebas serangan makin pendek.
Gejala sistemik lain
Gejala sistemik lain ialah keringat malam, anoreksia, penurunan berat badan serta malaise.
Timbulnya gejala biasanya gradual dalam beberapa minggu-bulan, akan tetapi penampilan akut dengan batuk,
panas, sesak napas walaupun jarang dapat juga timbul menyerupai gejala pneumonia.
Test Diagnostik Foto thorax PA dengan atau tanpa literal merupakan pemeriksaan radiology standar. Jenis
pemeriksaan radiology lain hanya atas indikasi Top foto, oblik, tomogram dan lain-lain.
Karakteristik radiology yang menunjang diagnostik antara lain : a. Bayangan lesi radiology yang terletak di
lapangan atas paru.
b. Bayangan yang berawan (patchy) atau berbercak (noduler)
c. Kelainan yang bilateral, terutama bila terdapat di lapangan atas paru
d. Bayang yang menetap atau relatif menetap setelah beberapa minggu
e. Bayangan bilier
Pemeriksaan Bakteriologik (Sputum) ; Ditemukannya kuman micobakterium TBC dari dahak penderita
memastikan diagnosis tuberculosis paru.
Pemeriksaan biasanya lebih sensitive daripada sediaan apus (mikroskopis). Pengambilan dahak yang benar
sangat penting untuk mendapatkan hasil yang sebaik-baiknya. Pada pemeriksaan pertama. sebaiknya 3 kali
pemeriksaan dahak. Uji resistensi harus dilakukan apabila ada dugaan resistensi terhadap pengobatan.
Pemeriksaan sputum adalah diagnostik yang terpenting dalam prograrn pemberantasan TBC paru di Indonesia.
Cara penularan Tuberkulosis Paru
Tuberkulosis tergolong airborne disease yakni penularan melalui droplet nuclei yang dikeluarkan ke udara
oleh individu terinfeksi dalam fase aktif. Setiapkali penderita ini batuk dapat mengeluarkan 3000 droplet nuclei.
Penularan umumnya terjadi di dalam ruangan dimana droplet nuclei dapat tinggal di udara dalam waktu lebih
lama. Di bawah sinar matahari langsung basil tuberkel mati dengan cepat tetapi dalam ruang yang gelap lembab
dapat bertahan sampai beberapa jam. Dua faktor penentu keberhasilan pemaparan Tuberkulosis pada individu
baru yakni konsentrasi droplet nuclei dalam udara dan panjang waktu individu bernapas dalam udara yang

terkontaminasi tersebut di samping daya tahan tubuh yang bersangkutan.


Di samping penularan melalui saluran pernapasan (paling sering), M. tuberculosis juga dapat masuk ke dalam
tubuh melalui saluran pencernaan dan luka terbuka pada kulit (lebih jarang).
D. Pencegahan tubektiolus paru
E. Pengobatan tubektiuolis paru
Tujuan pengobatan pada penderita TB Paru selain untuk mengobati juga mencegah kematian, mencegsah
kekambuhan atau resistensi terhadap OAT serta memutuskan mata rantai penularan.
Pengobatan tuberkulosis terbagi menjadi 2 fase yaitu fase intensif (2-3 bulan) dan fase lanjutan (4-7 bulan).
Paduan obat yang digunakan terdiri dari obat utama dan obat tambahan. Jenis obat utama yang digunakan sesuai
dengan rekomendasi WHO adalah Rifampisin, INH, Pirasinamid, Streptomisin dan Etambutol. Sedang jenis
obat tambahan adalah Kanamisin, Kuinolon, Makrolide dan Amoksisilin + Asam Klavulanat, derivat
Rifampisin/INH.
Untuk keperluan pengobatan perlu dibuat batasan kasus terlebih dahulu berdasarkan lokasi tuberkulosa, berat
ringannya penyakit, hasil pemeriksaan bakteriologik, hapusan dahak dan riwayat pengobatan sebelumnya. Di
samping itu perlu pemahaman tentang strategi penanggulangan TB yang dikenal sebagai Directly Observed
Treatment Short Course (DOTS) yang direkomendasikan oleh WHO yang terdiri dari lima komponen yaitu:
1.

Adanya komitmen politis berupa dukungan pengambil keputusan dalam penanggulangan TB.

2.

Diagnosis TB melalui pemeriksaan dahak secara mikroskopik langsung sedang pemeriksaan penunjang
lainnya seperti pemeriksaan radiologis dan kultur dapat dilaksanakan di unit pelayanan yang memiliki
sarana tersebut.

3.

Pengobatan TB dengan paduan OAT jangka pendek dengan pengawasan langsung oleh Pengawas
Menelan Obat (PMO) khususnya dalam 2 bulan pertama dimana penderita harus minum obat setiap
hari.

4.

Kesinambungan ketersediaan paduan OAT jangka pendek yang cukup.

5.

Pencatatan dan pelaporan yang baku.

SATUAN ACARA PENYULUHAN


KESEHATAN GIGI DAN MULUT
MAHASISWA AKPER KESDAM XVI PATTIMURA ANGKATAN IV
NEGERI LIANG KECAMATAN TELUK ELPAPUTIH KAB. MALUKU TENGA

Hari / Tanggal : kamis 12 Februari 2009


Waktu : 1 x 60 menit
Tempat : SD Kristen Liang
Metode : ceramah, demonstrasi
Sasaran : murid SD Kristen Liang kelas 1 3
A. Latar belakang
Gigi merupakan bagian terpenting dalam mulut yang dapat berfungsi untuk makan dan berbicara. Kerusakan gigi merupakan salah satu
penyakit yang disebabkan oleh kurangnya kebersihan gigi dan mulut. Anak usia sekolah merupakan usia dimana mereka lebih
cenderung untuk memilih makanan yang manis seperti cokelat dan permen. Hal ini menjadi faktir utama meningkatnya anak usia
sekolah dengan masalah kerusakan gigi. Oleh karena itu, perlu dilakukan pendidikan kesehatan terhadap anak usia sekolah tentang
pentingnya kesehatan gigi dan mulut.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah mendapatkan penjelasan kelompok Anak Usia Sekolah Dasar mampu melakukan perawatan gigi dan mulut dengan baik dan

benar.
2. Tujuan Khusus
Setelah mendapatkan pendidikan kesehatan selama 60 menit diharapkan anak usia sekolah mampu :
a) Menjelaskan fungsi gigi dan manfaat menggosok gigi
b) Menjelaskan cara perawatan gigi dan mulut
c) Memperagakan cara menyikat gigi dengan benar
d) Menyebutkan tanda dan gejala adanya kerusakan gigi.
C. Isi materi
1. Pengertian menggosok gigi
Menggosik gigi adalah membersihkan gigi dengan sikat gigi dan pasta gigi.
Merawat gigi merupakan suatu upaya yang dilakukan untuk menjaga agar gigi tetap dalam keadaan yang bersih dan sehat.
2. Fungsi gigi
Gigi primer atau gigi susu berjumlah 20 buah dimana setiap rahang atas dan rahang bawah memiliki 10 buah gigi.
Ada 3 jenis gigi yaitu :
a) Gigi seri yabg berjumlah 4 buah fungsinya untuk memotong.
b) Gigi taring berjumlah 2 buah fungsinya untuk menahan dan merobek makana.
c) Gigi gerahan berjumlah 4 buah fungsinya untuk menghaluskan
3. Manfaat menggosok gigi
a) Gigi menjadi bersih dan sehat.
b) Mencegah timbulnyacaries atau karang gigi, lubang gigi dan penyakit lainnya.
c) Memberikan perasaan segar dalam mulut.
4. Cara menyikat gigi
a) Persiapan alat
1) 1 buah sikat gigi
2) Gelas atau gayung berisi air
3) Pasta gigi
4) Lap dan handuk kering
b) Cara kerja
1) Cuci tangan
2) Ambil dan dekatkan peralatan
3) Keluarkan isi pasta gigi penuh dan merata pada permukaan sikat gigi
4) Tutup kembali pasta gigi dan kembalikan pada tempatnya
5) Mulailah berkumur dengan air
6) Mulailag sikat gigidari depan mengarah ke keatas dan kebawah
7) Masukan kedalamdan mengarah keluar kanan dan kiri
8) Buka mulut sikat gigi bagian bawah kearah nkiri dan kanan
9) Sikat gigi bagiab atas mengarah kekanan dan kekiri
10) Sikat bagian depan yang dalam kearah luar atas dan bawah
11) Sikat perbagian paling sedikit 10 kali
12) Berkumur- kumur sampai mulut terasa bersih
13) Lap / keringkan mulut dengan handuk.
14) Rapikan alat - alat
c) Perhatian
1) Kita harus menggunakan sikat gigi sendiri
2) Menyikat gigi jangan terlalu keras
3) Jangan sampai tertelan air bekas kumur kumur
4) Gunakan pasta gigi yang mengandung fluoride
5) Gunakan sikat gigi yang berbulu lembut

DAFTAR HADIR PESERTA


PEYULUHAN KELOMPOK KHUSUS (ANAK USIA SEKOLAH DASAR)
DI SD KRISTEN LIANG KEC. TELUK ELPAPUTIH
KABUPATEN MALUKU TENGAH
No Peserta keterangan
1
2
3
4
Kelas 1
Kelas 2
Kelas 3
Dewan guru
Hadir 49 orang

Hadir 45 orang
Hadir 59 orang
Hadir 19 orang

PRE PLANING
PENYULUHAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT
MAHASISWA AKPER KESDAM XVI/PATTIMURA ANGKATAN VI
NEGERI LIANG KECAMATAN TELUK ELPAPUTI KAB. MALUKU TENGAH

Hari / Tanggal :kamis, 12 februari 2009


Waktu : 60 menit
Tempat : SD Kristen Liang
Topic : penyuluhan kesehatan gigi dan mulut
A. Latar belakang
Kerusakan gigi merupakan masalah yang disebabkan oleh kurangnya kebersihan gigi dan mulut. Masalah ini dialami sebagian besar
anak usia sekolah. Hal ini disebabkan karena mereka sering mengkomsumsi makana yang manis seperti cokelat dan permen
Oleh karena itu, penyuluhan merupakan cara yang tepat untuk dapat merubah perilaku hidup yang tidak sehat menjadi sehat, dan
dapat membantu dalam masalah perawatan gigi dan mulut pada anak usia sekolah.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah mendapatkan pendidikan kesehatan, kelompok anak usia sekolah mampu melakukan perawatan gigi dan mulut.
2. Tujuan Khusus
Setelah menerimah pendidikan kesehatan selama 60 menit, kelompok anak usia sekolah dasar akan mampu :
a) Menjelaskan fungsi gigi dan manfaat menggosok gigi
b) Menjelaskan cara perawatan gigi dan mulut
c) Memperagakan cara menyikat gigi dengan benar
d) Menyebutkan tanda dan gejala adanya kerusakan gigi.
C. Peserta
Anak usia sekolah (siswa kelas 1-3), dan para guru.
D. Kepanitiaan
Ketua : Liana S. Rarsina
Sekertaris : Stesy Feltry Lesnussa
Seksi acara : Farid Ladulla
Dokumentasi : Marfuatun
Seksi perlengkapan : Benjamin A. Ratu
Seksi komsumsi : Ratna massi
E. Seting Waktu
NO WAKTU KEGIATAN PENANGGUNG JAWAB
1
2
3
4
10 Menit
20Menit
20menit
10menit
Pembukaan
1. Perkenalan
2. Menjelaskan maksud dan tujuan
Penjelasasn

1. Penyuluhan
2. Tanya Jawab
3. Evaluasi penyuluhan
Dokumentasi kegiatan
penutup
pembimbing
Pembimbing
Pembimbing
pembimbing
F. Seting tempat
PPPG
MSSSSSSSMSSSSM
MSSSSSMSSSSSSM
MSSSSSMSSSSSSM
Ket:
P : pembicara
G : Guru

SATUAN ACARA PENYULUHAN KEBERSIHAN MULUT

Bidang studi : Keperawatan Jiwa


Topik
Sasaran
Tempat

: Kesehatan gigi dan mulut


: Pasien di Klinik Jiwa Avicena Makassar
: Klinik Jiwa Avicena Makassar

Hari/ Tanggal : Senin, 5 Desember 2011


Waktu

: 1 x 30 menit

A. Latar Belakang
Pemenuhan personal hygiene/ kebersihan diri merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia. Pemeliharaan hygiene perorangan
diperlukan untuk kenyamanan, individu, keamanan dan kesehatan. Salah satu bagian dari kbersihan diri adalah kebersihan gigi dan
mulut.
Mulut merupakan salah satu jalan utama masuk dan berkembangnya mikroorganisme penyebab penyakit, sehingga sangatlah
untuk selalu menjaga kebersihannya.
Kondisi seseorang dengan gangguan jiwa tentunya juga akan mempengaruhi pemenuhan kebersihan diri. Dimana, kondisi
kesehatan yang ditandai dengan adanya perubahan dalam berpikir, suasana hati atau perilaku (gabungan darinya) yang berkaitan

dengan distress atau kerusakan fungsi dan hal tersebut dapat mngakibatkan seseorang tidak lagi memperhatikan kebersihan dirinya,
termasuk kebersihan gigi. Hal ini tentu perlu menjadi perhatian perawat yang sudah menjadi tugasnya untuk memenuhi kebutuhan
klien.
Dari hasil observasi di Klinik Jiwa Avicena , lebih dari 50% klien mengalami caries gigi, dan bau mulut. Atas dasar tersebut, kami
merasa perlu untuk melakukan penyuluhan dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan derajat kesehatan klien di Klinik Jiwa
Avicena.
B.

Tujuan

1.

Umum
Setelah diberikan penyuluhan kesehatan, diharapkan pasien di ruang perawatan kenanga dapat memahami tentang kebersihan
mulutdengan benar.

2.

Khusus
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan tentang personal hygiene diharapkan pasien dapat :

a.

Klien mengetahui pengertian kebersihan mulut

b.

Klien mengetahui manfaat menjaga kebersihan mulut

c.

Klien mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kebersihan mulut

d.

Klien mengetahui dampak yang sering timbul pada masalah kebersihan mulut

e.

Klien mengetaahui cara mencegah kelainan pada gigi dan mulut

f.

Klien mengetahui cara menyikat gigi yang benar

g.

Klien mampu mendemonstrasikan cara menyikat gigi yang benar

C.

Sasaran dan Target


Sasaran : Pasien di klinik jiwa Avicena Makassar
Target : Pasien dengan gangguan konsep diri : Harga diri rendah

D. Metode
1.

Ceramah

2.

Diskusi / tanya jawab

3.

Demontrasi

E.

Media dan Alat


Flip Chart , liflet

F.

Waktu dan tempat :

Hari

: Sabtu

Tanggal

: 17 Desember 2011

Jam

: 09.00- 09.30

Tempat

: Ruangan Kenanga

G. Pengorganisasian
1. Penyaji (Irmayanti Fathul )

Memaparkan materi tentang hasil pendataan berdasarkan permasalahan kesehatan yang ditemukan.

Bersama moderator melaksanakan diskusi/curah pendapat tentang penentuan prioritas maslah dan alternatif pemecahan maslah serta
waktu pelaksanaan kegiatan.

2.

Moderator (Kurnia Sari Ningsi)


Memandu acara diskusi / tanya jawab dan curah pendapat

3.

Observer (Nur aliyah)

a.

Mengobservasi jalannya acara

b.

Bila terjadi penyimpangan acara observer bertanggung jawab mengingatkan moderator dan fasilitator.

c.

Memberikan masukan dari kegiatan tersebut

d.

Membuat catatan tentang hal-hal penting yang terjadi selama acara berlangsung

4.

Fasilitator ( Yulianti, Muhammad Darwis, Sri Wahyuni, Mirnawati, A. Adriana Amal, Nurlaelah Usman)
Bertanggung jawab membuat pemerataan diskusi, meningkatkan partisipasi serta membantu dalam proses kelancaran diskusi.

5.

Demonstran (Nurul fadhilah gani)


Mendemonstrasikan

H. Setting Tempat

Pnj
M

F
F
F
F

F
F
P
P
P
P
Px
Px

Keterangan:

M
F
: Fasilitator

: Moderator

Pnj
P
: pasien

: Penyaji

O
: Observer

I.

Susunan Acara

N
o.

Tahap

Kegiatan Penyuluh

Kegiatan

Me

Wa

pasien

dia

ktu

1.

Pendah1. Memberi salam terapeutik

Menjawab

uluan

salam

me
nit

2. Memperkenalkan diri

Mendenga
rkan

dan

memperha
tikan
3. Menjelaskan tujuan
Mendenga
rkan

dan

memperha
tikan
4. Kontrak waktu

2.

Menyetuju Pli
Penyaji 1. Menggali
an

i kontrak

sejauhmanapengetahuan pasien
tentangkebersihan mulut
2.

Menjelaskan

Memberik

pengertian an

kebersihan mulut
3.

4.

pendapat

Menjelaskan manfaat menjaga


kebersihan mulut

Mendenga

Menjelaskan faktor-faktor

rkan

yang mempengaruhi kebersihan


mulut
5.

Menjelaskan

Mendenga
dampak

yang rkan

sering timbul pada masalah


kebersihan mulut

Mendenga

p
cha

15

rt

me
nit

6.

Menjelaskan cara

mencegah rkan

kelainan pada gigi dan mulut


7.

Menjelaskan

cara

menyikat

gigi yang benar


8.

Memberikan

Mendenga
kesempatan rkan

bertanya bagi pasien


9.

Menjawab atau menjelaskan


materi yang belum dimengerti

10. Mendemonstrasikan

Mendenga

salah satu rkan

dari personal hygiene yaitu


menyikat gigi
11. Memberikan

kesempatan pada Mendenga

pasien untuk mempraktekkan

rkan

Bertanya

Mendenga
rkan
1. Melakukan evaluasi
2. Menyimpulkan materi yang
disampaikan
3.

3. Membagikan liflet

Memperha
tikan

4. Menutup penyuluhan
Penutup5. Memberikan salam

Lifl
Memprakt
ekkan

et
10
me
nit

J.

Kriteria Evaluasi

Tahap

Indikator keberhasilan

Struktur 1. Tersedianya pre planning


2. Terbentuknya kontrak dengan pasien
Proses

1. Perawat diterima oleh pasien


2. Pandkes dapat berlangsung sesuai dengan waktu dan tujuan
tanpa ada kesulitan daripasien maupun dari perawat
3. Pasien kooperatif dalam diskusi / demonstrasi

Hasil

1. Perawat
Perawat dapat melakukan pen-kes sesuai dengan TIK secara
benar
b. 2. Pasien :
a.

Menjelaskan pengertian kebersihan mulut sesuai dengan


bahasa sendiri

b. Menyebutkan 3 dari 3 manfaat menjaga kebersihan mulut


c.

Menyebutkan 4 dari 4 faktor-faktor yang mempengaruhi


kebersihan mulut

d. Menyebutkan 3 dari 5 dampak yang sering timbul pada


masalah kebersihan mulut
e.

Menyebutkan 4 cara mencegah kelainan pada gigi dan


mulut

f.

Menjelaskan cara menyikat gigi yang benar

g. Mempraktekkan cara menyikat gigi yang benar

MATERI PENYULUHAN
KEBERSIHAN MULUT
1.

2.
a.
b.
c.
d.
3.
a.

Definisi
Kebersihan mulut adalah tindakan pemeliharaan atau pencegahan agar rongga mulut kita tetap bersih dan sehat (Wartonah, 2006).
Kebersihan mulut adalah usaha untuk menjaga mulut tetap sebersih dengan cara menyikat gigi dan flossing untuk mencegah
kerusakan gigi dan penyakit gusi (Potter dan Perry, 2005).
Faktor-faktor yang mempengaruhi kebersihan mulut
Gigi
Waktu
Makanan
Bakteri
Manfaat menjaga kesehatan mulut
Gigi menjadi bersih dan sehat

b.

Mencegah timbulnya caries karang gigi, lubang gigi dan penyakit lainnya

c.

Memberikan perasaan segar dalam mulut

4.

Akibat dari tidak menjaga kesehatan gigi dan mulut

a.

Gigi berlubang

b.

Karang gigi

c.

Infeksi pada gusi

d.

Bau mulut

e.

Sariawan

5.

Pencegahan kelainan pada gigi dan mulut


Kendalikan keempat faktor yang berperan, dengan cara:

a.

Menyikat gigi
Cara menyikat gigi yang benar adalah sebagai beriukut:

1)

Pemilihan sikat gigi yg benar

2)

Gosok gigi secara benar & teratur 2x sehari

3)

Gogok gigi yang baik dan benar agar sisa makanan dan plak dapat dibersihkan

4)

Untuk gigi atas gerakan sikat dari atas ke bawah dan sebaliknya posisi sikat gigi 45 derajatdi daerah perbatasan antara gigi & gusi

5)

Pilih sikat gigi yang benar: gagang lurus, kepala sikat sesuai dengan mulut, bulu sikat halus

6)

Gosok seluruh permukaan gigi, gusi serta lidah

b.

Pemberian Fluoride
Gunakan odol secukupnya + fluor. Pemberian Fluoride untuk memperkuat gigi

c.

Makanan

1)

Makanan berserat seperti buah & sayuran,

2)

hindari makanan manis dan lengket

3)

juga makan di antara 2 waktu makan sesudah makan makanan tersebut, perlu berkumur atau sikat gigi --

4)

Menu sesuai 4 sehat 5 sempurna


Kelengkapan gizi agar diperhatikan antara lain:
Vitamin D
Kalsium

d.

Kekokohan tulang dan gigi


Kuatnya terhadap kerapuhan

Fluor

Ketahanan gigi terhadap asam

Vit C

Ketahanan gusi terhadap iritasi

Ke dokter gigi
Kontrol secara teratur 6 bulan sekali

CARA MENYIKAT GIGI


Langkah langkah dalam menyikat gigi
1.

Persiapan alat

a.

Satu buah sikat gigi

b.

Gelas atau gayung berisi air

c.

Pasta gigi

d.

Lap dan handuk kering

2.

Cara kerja

a.

Cuci tangan

b.

Ambil dan dekatkan peralatan

c.

Keluarkan isi pasta gigi penuh dan merata pada permukaan sikat gigi

d.

Tutup kembali pasta gigi dan kembalikan pada tempatnya

e.

Mulailah berkumur dengan air

f.

Mulailah sikat gigi dari depan mengarah ke atas dan ke bawah

g.

Masukkan ke dalam dan mengarah keluar kanan dan kiri

h.

Buka mulut sikat gigi bagian bawah kearah kiri dan kanan

i.

Sikat gigi bagian atas kearah kiri dan kanan

j.

Sikat bagian depan yang dalam kearah luar atas dan bawah

k.

Sikat perbagian paling sedikit 10 kali

l.

Berkumur kumur sampai mulut terasa bersih

m. Lap atau keringkan mulut dengan handuk


n.

Rapikan alat alat

DAFTAR PUSTAKA

P o t t e r d a n P e r r y. ( 2 0 0 5 ) . B u k u A j a r F u n d a m e n t a l K e p e r a w a t a n : K o n s e p , P r o s e s , d a n P r a k t i k , Vol.1, Edisi 4. Jakarta: EGC.


Wartonah,T . (2006) . Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan Jakarta: Salemba Medika.

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan
: Memahami penyakit diare pada anak (system pencernaan)
Sub Pokok Bahasan : Pencegahan dan penatalaksanaan diare
Sasaran
Hari/Tanggal
Waktu
Tempat

: Keluarga pasien
: Sabtu, 29 Desember 2012
: 10.00 - 11.00 WITA
: Ruang Kaswari

I. LATAR BELAKANG
Diare masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di
n e g a r a berkembang. Di Indonesia diare merupakan penyebab utama morbiditas
dan mortalitas pada anak balita. Menurut hasil penelitian Akhmad Sofian pada tahun2009
menunjukkan 116 anak usia 1-3 tahun menderita diare cair akut sebesar 66,38%,
diare disertai lendir dan darah sebanyak 33,62% dimana penderita diare laki-laki 61,21%
dan perempuan 38,79%. Menurut WHO, diare membunuh 2 juta anak di dunia setiap
tahun sedangkan di Indonesia menurut Surkesnas (2001) diare merupakan salah satu
penyebab kematian kedua terbesar pada balita. Berdasarkan data-data di atas, tidak bisa
dipungkiri bahwa diare masih me nj ad i p er ma s al a ha n d a la m mas ya r ak a t
k hus us n ya k el u arga d i In do ne s i a hingga terkadang diare dianggap sebagai hal
yang sepele. Padahal kalau tidak d i t a n g a n i d e n g a n c e p a t d a n t e p a t
d i a r e a k a n m e n g a n c a m n y a w a b a g i pe nd er i t an ya .
K u ra ng n ya in fo r ma s i t en t a ng k eb er s i ha n li ng ku ng a n ma up un makanan
yang dikonsumsi serta gaya hidup yang kurang bersih menjadi salah satu faktor
penyebab diare. Keluarga sebagai unit terkecil dari masyarakat mempunyai peranan
penting d a l a m m e n a n g g u l a n g i p e n y a k i t d i a r e i n i . A p a b i l a a d a s a l a h
s a t u a n g g o t a ke lu a rga ya n g t er ke n a di ar e ma k a da ri k el u arga l ah ya n g
h ar us me mb e r ik an pertolongan pertama terhadap penderita. Namun tidak semua
keluarga paham dan mau melakukan perannya untuk menanggulangi penyakit diare
ini dengan berbagai alasan, salah satunya adalah kurangnya informasi mengenai
diare dan juga cara penanganan pada penyakit ini.
Oleh sebab itu, kami menyusun satuan acara penyuluhan ini guna memberikan informasi
kepada masyarakat, khususnya keluarga yang nantinya diharapkan dapat
menambah pengetahuan keluarga terhadap penanganan diare sehingga ke lu a rga
ma mp u me ng a pl i ka s i k an i nf or ma s i ya n g di da p a t un tu k me n c eg a h terjadinya
penyakit diare di keluarga.
II. TUJUAN UMUM
Setelah diberikan
penyakit diare pada anak.

penyuluhan

diharapkan keluarga pasien

memahami tentang

III. TUJUAN KHUSUS


Setelah Mengikuti penyuluhan selama 10-15 menit diharapkan keluarga pasien dapat
1.
Menyebutkan pengertian diare.
2.
Menyebutkan penyebab diare
3.
Menyebutkan tanda dan gejala diare.
4.
Menyebutkan tindakan bila anak diare.
5.
Menyebutkan cara mencegah terjadinya diare.
IV. METODE
Ceramah, diskusi/tanya jawab

V. MEDIA
Leaflet,LCD, Flip Chart.

1.
2.
3.
4.
5.

VI. ISI MATERI (materi lengkap terlampir)


Definisi (pengertian) diare
Penyebab diare
Tanda dan gejala diare
Tindakan bila anak mengalami diare
Pencegahan diare
VII. PROSES PELAKSANAAN
No Kegiatan
1
Pendahuluan
a. Memberi salam
b. Menyampaikan pokok bahasan
c. Menyampaikan tujuan
d. Melakukan apersepsi
2
Isi
Penyampaian materi tentang:
a. Definisi (pengertian) Diare
b. Penyebab Diare
c. Tanda dan gejala Diare
d. Tindakan bila anak mengalami diare
e. Pencegahan diare
3
Penutup
a. Diskusi
b. Kesimpulan
c. Evaluasi
d. Memberikan salam penutup

1.
2.
3.
4.
5.

VIII.ORGANISASI
Sekretaris
Moderator
Penyaji
Fasilitator
Observer

Respon Pasien/Keluarga

Waktu

Menjawab salam
Menyimak
Menyimak
Menyimak

3 menit

9 menit
Memperhatikan
Memperhatikan
Memperhatikan
Memperhatikan
Memperhatikan
3 menit
Aktif bertanya
Memperhatikan
Menjawab pertanyaan
Menjawab salam

: Yuli Parwati
: Yuni Dwi Antari
: Yunita Kartika Dewi
: Yoga Pratama
: Yosua Edwin Arybowo

IX. SETTING TEMPAT


PESERTA
PESERTA

a.

X. EVALUASI
Struktur :

1) Media yang digunakan dalam acara penyuluhan semuanya lengkap


2) Materi disiapkan dalam bentuk makalah dan dibuat dalam laetflat serta disajikan dengan clip
cart agar penyampaian kepada pasien dan keluarga pasien lebih mudah.
b. Proses penyuluhan :
1) Penyuluhan kesehatan tentang TBC berjalan dengan baik, pasien dan keluarga dapat
memahami penyuluhan yang diberikan.
2) Di dalam proses penyuluhan diharapkan terjadi interaksi
c.

Hasil penyuluhan

1) Peserta penyuluhan dapat memahami dari apa yang disampaikan dan mampu menjawab
pertanyaan yang diberikan oleh penyuluh.
XI. REFERENSI:
FKUI. 2007. ILMU KESEHATAN ANAK. Jakarta : Infomedika Jakarta
http://habangputih.blogspot.com/2009/12/diare-dan-demam.html

MATERI PENYULUHAN
I.

Pengertian
Diare adalah suatu kondisi buang air besar yang tidak normal yaitu lebih dari 3 kali
sehari dengan karakteristikyang encer dapat disertai atau tanpa disertai darah dan lendir.

II.
a.
b.
c.

Jenis Diare
Diare akut : terjadi selama 3-5 hari
Diare berkepanjangan : berlangsung antara 7-14 hari
Diare kronik : berlangsung lebih dari 14 hari

1.
2.
3.
4.
5.

III. Penyebab Diare


Penyebab diare adalah sebagai berikut :
Infeksi : virus, bakteri, parasit.
Makanan : basi, beracun, alergi terhadap makanan.
Gangguan penyerapan makanan : tidak toleransi terhadap karbohidrat, lemak atau protein.
Sistem kekebalan tubuh menurun.
Psikologis : rasa takut dan cemas.

IV. Tanda dan Gejala Diare


a. Mula-mula anak/bayi cengeng gelisah, suhu tubuh meningkat, nafsu makan berkurang.
b. Sering buang air besar > 3X dengan bentuk cair atau encer, kadang disertai mual dan muntah
c. Terdapat tanda dan gejala dehidrasi yaitu ubun-ubun cekung dan mata cowong, Kelenturan
kulit menurun,kulit kering, merasa haus, bibir kering dan penurunan berat badan.
d. Anus dan sekitarnya lecet karena seringnya BAB
e. Frekuensi kencing menurun : Disebabkan karena terjadi kekurangan cairan dalam tubuh
V. Cara Penanganan Diare
a. Khususnya untuk ibu yang masih menyusui diharapkan menghindari makanan yg berminyak,
pedas,mengandung gas, (ibu harus lebih memperhatikan dan menjaga pola makan)
b. Dapat dimulai di rumah dengan minum: larutan gula garam, larutan oralit, tetap minum ASI
(bayi). Larutan gula garam dibuat dengan cara air matang sebanyak 250cc dicampur dengan 2
sendok teh gula dan 1 sendok teh garam.

c. Tetap makan dan minum.


d. Istirahat yang cukup.
e. Bila masih diare segera bawa ke Puskesmas atau rumah sakit terdekat.
VI. Kebutuhan oralit sesuai kelompok umur :
Umur
Setiap Mencret
Jumlah oralit yang disediakan di rumah
< 1 tahun
gelas
400 ml/hari (2 bungkus)
1 - 4 tahun
1 gelas
600-800 ml/hari (3-4 bungkus)
1
5 12 tahun
1 /2 gelas
800-1000 ml/hari (4-5 bungkus)
Dewasa
3 gelas
1200-2800 ml/hari (6-10 bungkus)
Catatan: 1 bungkus oralit = 1 gelas = 200 ml : Perkiraan oralit untuk kebutuhan 2 hari.
VII.Cara Mencegah Diare.
Cara untuk mencegah diare antara lain adalah sebagai berikut :
1. Pemberian ASI eksklusif 4 s/d 6 bulan
2. Mencuci tangan setelah buang air besar, sebelum memasak, mengolah makanan dan makan,
sebelum memberi makan pada anak-anak.
3. Mencuci payudara dengan air hangat sebelum memberikan ASI pada anak
4. Khususnya pada ibu yg bekerja/setelah bepergian, sebelum memberikan ASI Pada anak
alangkah baiknya payudara dibersihkan terdahulu dan ASI dibuang sedikit.
5. BAB pada tempatnya.
6. Jangan makan di sembarang tempat.
7. Menggunakan air matang untuk minum.
8. Memperkuat daya tahan tubuh : ASI minimal 2 tahun pertama, meningkatkan status gizi, dan
imunisasi.
9. Meletakkan makanan di tempat tertutup

Anda mungkin juga menyukai