Anda di halaman 1dari 13

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN NL

DENGAN GANGGUAN PERUBAHAN SENSORI NYERI


Di Ruang F RSUD KLUNGKUNG
Tanggal 28 Mei s/d 30 Mei 2014

A. PENGKAJIAN
Pengkajian dilakukan pada tanggal 28 Mei 2014 pukul 08.00 WITA di kamar III Timur
ruang F RSUD Klungkung. Pasien masuk rumah sakit pada tanggal 26 Mei 2014 pukul 12.00
WITA. Sumber data diperoleh dari teknik anamnesa, observasi, pengkajian fisik, dan catatan
medic pasien. No CM Pasien : 100521.
I. Identitas
Pasien
Penanggung Jawab
Nama
: NL
: WS
Umur
: 47 tahun
: 42 tahun
Jenis kelamin
: Laki-laki
: Perempuan
Status perkawinan
: Sudah menikah
: Sudah menikah
Suku bangsa
: Bali, Indonesia
: Bali, Indonesia
Pendidikan
: Tamat SMA
: SLTP
Pekerjaan
: Buruh
:Agama
: Hindu
: Hindu
Alamat
: Sidemen, Toh Jiwa
: Sidemen, Toh Jiwa
Diagnosa Medis
: Obs. Syok Hipovolemik ec. GEA
Sumber biaya
: JKBM
Hub. dengan pasien
: Istri
II. Alasan dirawat
1. Keluhan Utama Masuk rumah sakit
Pasien mengatakan mencret
2. Keluhan utama sekarang
Saat pengkajian, pasien mengatakan perutnya terasa nyeri disekitar ulu hati dan bagian
tengah perut dengan skala nyeri 3 (0-10) dan merasa mules.
III. Riwayat Penyakit
1. Riwayat penyakit sekarang
Pasien mengatakan, sebelum masuk rumah sakit pasien mengalami mencret > 10 kali
dengan bab cair, darah (-), nanah (-), disertai mual, muntah+ 3kali dan suhu badan panas
yaitu 38,9C. Pasien mengalami mencret karena minum air yang sudah lama diisi ulang.
Pasien sempat berobat ke dokter keluarga dan sempat mendapat obat oral. Namun pasien
masih mengalami mencret, mual dan muntah setelah 3 hari berobat kedokter keluarga.
Oleh dokter, pasien akhirnya disarankan untuk langsung dirujuk ke UGD RSUD

Klungkung. Pasien mendapat diagnose medis Obs. Syok Hipovolemik ec GEA. Di UGD
pasien mendapat terapi :
- IVRD RL
- Ranitidin
- Ondancetron
- Paracetamol
- New diaform

20 tetes per menit


2x1 amp
k/p
3x500 mg
3x1 tab

Selanjutnya pasien diopname di ruang F RSUD Klungkung untuk menjalani pengobatan


lebih lanjut. Saat pengkajian pasien masih nampak lemah dan hanya berbaring di tempat
tidur. Saat pengkajian pasien mendapat terapi :
- IVRD RL
- Ciprofloxacin
- Ranitidin
- Pct
- New diafura
- Ondancetron
2. Riwayat penyakit dahulu
Saat pengkajian, pasien mengatakan bahwa

30 tetes per menit


2x1 fls
2x1 amp
3x1 fls
3x1 tab
k/p
sebeumnya sudah pernah di rawat di RSUD

Klungkung sekitar sebulan lalu dengan Tifus di ruang E. Alergi obat (-).
IV. Riwayat penyakit keluarga
Saat pengkajian, pasien mengatakan bahwa dikeluarganya tidak mempunyai riwayat penyakit
keturunan.
V. Data Bio-Psiko-Sosial-Spiritual
1. Bernapas
Saat pengkajian pasien mengatakan baik sesudah maupun sebelum masuk rumah sakit,
pasien tidak mengalami gangguan saat bernapas. Respirasi pasien 18 kali/menit.
2. Makan dan Minum
Sebelum masuk rumah sakit, pasien biasa makan 3 kali sehari dan minum + 8 gelas
(240cc/gelas). Setelah masuk rumah sakit, pasien mengatakan merasa mual tapi tidak
sampai muntah sehingga menyebabkan nafsu makannya menurun. Selain itu pasien tidak
terbiasa dengan makanan rumah sakit. Pasien makan 3 kali sehari tetapi hanya makan
porsi dalam satu kali makan. Pasien minum + 500 cc dalam sehari. Pasien mendapat diet
lunak 1900 kkal RS dan mendapatkan cairan infus 30 tetes per menit= 1,5 cc jadi 1,5 cc
x60 menit = 90 cc menjadi 90 cc x 24 jam = 2160 cc/hari. Pasien tampak lemas dan
mukosa bibir kering.
3. Eliminasi

BAB : sebelum masuk rumah sakit pasien biasa BAB 1x dalam sehari. Saat pengkajian
pasien mengatakan sudah BAB 1x dengan konsistensi cair dari bangun tidur dengan
warna kuning, darah (-), nanah(-).
BAK : Saat pengkajian pasien mengatakan tidak mengalami masalah dalam BAK
sebelum masuk rumah sakit. Dalam sehari pasien biasa BAK 3-5 kali dengan warna
kuning pekat. Namun setelah masuk rumah sakit, pasien BAK paling banyak 3kali
dengan warna kuning pekat.
4. Gerak dan Aktivitas
AKTIVITAS

Mandi
Toileting
Makan/Minum
Berpakaian

SKALA
2
3

Keterangan :
4

0= mandiri
1= dibantu alat
2= dibantu keluarga
3= dibantu orang lain dan alat

4= tergantung total

5. Istirahat dan Tidur


Sebelum masuk rumah sakit pasien mengatakan tidak mengalami kesulitan dalam tidur,
namun setelah masuk rumah sakit pasien mengeluh terkadang terbangun tengah malam
karena perutnya terasa nyeri. Dalam sehari pasien dapat tidur + 4-5 jam. Pasien tampak
lesu dan kurang bersemangat.
6. Kebersihan diri
Saat pengkajian, pasien mengatakan biasa mandi 2 kali sehari baik sebelum maupun
sesudah masuk rumah sakit. Setelah masuk rumah sakit pasien dibantu mandi oleh
keluarganya 2x sehari.
7. Temperature suhu tubuh
Sebelum masuk rumah sakit dan saat pertama masuk rumah sakit (26 Mei 2014), suhu
tubuh pasien panas yaitu 38,9C. Saat pengkajian suhu tubuh pasien 36,5C.
8. Rasa nyaman
Pasien mengatakan sebelum masuk rumah sakit, pasien merasa nyaman dan tidak merasa
nyeri. Saat pengkajian, pasien mengatakan merasa nyeri seperti ditusuk-tusuk pada perut
bagian tengah terutama di ulu hati akibat mencret dan mules yang dialaminya yang hilang

timbul + 5 detik. Pasien merasa nyeri dengan skala 3 dari skala 0-10 pada regio 2 dan 5.
Pasien tampak tidak nyaman dan menunjuk bagian perutnya yang nyeri.
9. Rasa aman
Sebelum masuk rumah sakit pasien mengatakan tidak mengalami masalah dengan rasa
aman terhadap dirinya. Namun setelah masuk rumah sakit pasien mengatakan sedikit
cemas dengan kondisinya.
10. Sosialisasi dan komunikasi
Sebelum dan sesudah masuk rumah sakit pasien mengatakan tidak ada gangguan dalam
berkomunikasi baik dengan keluarga maupun perawat saat di rumah sakit. Kooping
keluarga baik.
11. Prestasi
Sebelum masuk rumah sakit, pasien mengatakan dapat bekerja dengan baik sebagai
buruh. Saat masuk rumah sakit pasien tidak bisa bekerja untuk sementara waktu.
12. Ibadah
Saat pengkajian pasien mengatakan sebelum masuk rumah sakit pasien biasa
bersembahyang + 2x. Namun setelah masuk rumah sakit pasien hanya bisa
bersembahyang diatas tempat tidur.
13. Rekreasi
Sebelum masuk rumah sakit pasien mengatakan biasa berjalan-jalan di lingkungan sekitar
rumahnya. Namun saat pengkajian pasien mengatakan hanya bisa duduk dan beraktivitas
di sekitar kamar tempatnya dirawat.
14. Pengetahuan dan belajar
Pasien mengatakan ingin tahu dan belajar untuk dapat mengatasi rasa nyerinya.
VI. Pemeriksaan fisik
1. Keadaan Umum
Kesadaran
: compos mentis
Kebersihan diri : baik
Postur tubuh
: kurus
Turgor kulit
: kurang
Warna kulit
: sawo matang
Keadaan umum : lemas
Kelembaban kulit : kurang
BB sebelum MRS : 50kg
BB setelah MRS : 49kg
2. Gejala cardinal
Suhu
: 36,5C
Nadi
: 100 kali/memit
Tekanan darah
: 110/70 mmHg
Respirasi
: 22 kali/menit

3. Keadaan fisik
- Kepala
: rambut mudah dicabut (rontok), nyeri tekan (-), benjolan (-)
- Mata
: Sklera keruh, konjungtiva pucat
- Hidung
: nyeri tekan (-), secret (-)
- Telinga: bentuk simetris, nyeri tekan (-), secret (-).
- Mulut
: mukosa bibir kering, bentuk simetris
- Leher
: pembesaran vena jugularis dan kelenjar tiroid (-)
- Thoraks
: bentuk simetris, nyeri tekan (-), lesi (-)
- Abdomen
: nyeri tekan pada region 2 dan 5 (+)
- Ekstremitas
Atas : edema (-), sianosis (-), lesi (-), infus terpasang di tangan kanan,

VII.

lingkar lengan 25 cm
Bawah : nyeri tekan (-), udema (-), sianosis (-)
Data penunjang
Kimia darah/ Spektofometri
Tanggal 26 Mei 2014
RFT
Hasil
Nilai normal
1. Ureum
41 mg/dl
10-50
2. Creatinin
1,12 mg/dl
0.6-1.2
GULA DARAH
1. BS Sewaktu
106 mg/dl
80-200
Hasil pemeriksaan Hematologi
Tanggal 26 mei 2014
Parameter
WBC
NEUT
LYMPH
MONO
Eo
BASO
NEUT
LYMPH%
MONO%
Eo%
BASO%
RBC
HGB
HCT
MCV
MCH
MCHc
RDW-SD
RDW-CV

Hasil
15.53+
12.59*
1.59*
1.34*
0.00*
0.01*
81.8*
10.2*
8.6*
0.0*
0.1*
5.03
12.9
37.5
74.6 25.6 34.4
36.7 14.0

Satuan
10^3/uL
10^3/uL
10^3/uL
10^3/uL
10^3/uL
10^3/uL
%
%
%
%
%
10^6/uL
g/dl
%
fL
pg
g/dl
fL
%

Nilai Normal
4.60-10.2
2.00-6.00
0.61-5.21
0.10-0.60
0.00-0.40
0.00-0.10
40.0-70.0
20.0-40.0
1.70-9.30
0.00-6.00
0.00-1.00
3.80-6.50
11.5-18.0
37.0-54.0
80.0-10.0
27.0-32.0
31.0-36.0
37.0-54.00
11.5-14.5

PLT
PDW
MPV
P-LCR
PCT
B. DIAGNOSA MEDIS
1. Analisi Data
No

Hari/tanggal/Jam
1. Rabu,

28

10^3/uL
fL
fL
%
%

174
10.2 9.6
21.0
0.17 -

Data Fokus

150-400
15.5-17.1
7.80-11.0
13.0-43.0
0.19-0.36

Data Standar Normal

Masalah

Keperawatan
Mei DS : - Pasien mengatakan merasa S : Pasien mengatakan Ketidakseimbangan

2014

mual tapi tidak sampai mual


muntah

sehingga nafsu

menyebabkan

(-), nutrisi kurang dari

makan kebutuhan tubuh

nafsu meningkat/baik, terbiasa

makannya menurun.
-

(-), muntah

dengan makanan rumah

Pasien mengatakan tidak sakit, makan habis 1 porsi


terbiasa dengan makanan dalam satu kali makan,

rumah sakit.
dan minum 8 gelas
Pasien mengatakan makan
belimbing dalam sehari.
porsi dalam satu kali
O : pasien tampak tidak
makan dan minum + 500
lemas, BB pasien tidak
cc dalam sehari.
DO : - Pasien tampak lemas, BB turun/tetap,
lingkar
-

pasien

menurun

dari

50

kg lengan normal (laki-laki=

menjadi 49 kg, LL pasien 25 cm, 28,3 cm), mukosa bibir


mukosa bibir kering.
2. Rabu,

28

lembab.

Mei DS : - pasien mengeluh terkadang S : Pasien mengatakan Gangguan

2014

terbangun tengah malam dapat tidur nyenyak


karena

perutnya

terasa

nyeri.
-

Pasien mengatakan dalam


sehari pasien dapat tidur +
4-5 jam.

DO : - Pasien tampak lesu dan

O : pasien tampak segar,


lesu (-).

tidur

pola

kurang bersemangat

3. Rabu,
2014

28

Mei DS : - Pasien mengatakan merasa S : Pasien mengatakan Nyeri akut


nyeri seperti ditusuk-tusuk pada tidak nyeri, skala nyeri 0
perut bagian tengah terutama di (0-10), mules (-), mual (-)
ulu hati akibat mencret dan
mules yang dialaminya yang O

pasien

tampak

hilang timbul + 5 detik.


rileks/nyaman, cemas (-).
- Pasien mengatakan merasa
N: 60-100 x/menit, R :
nyeri dengan skala 3 dari skala
16-20x/menit,
rata-rata
0-10 pada regio 2 dan 5.
TD:
120/80mmHg,
DO : - Pasien tampak tidak
Suhu : 36-37C.
nyaman,
cemas
dan
menunjuk bagian perutnya
yang

nyeri.

100

x/menit, S : 36,5C, R :
22x/menit, TD : 110/70
mmHg
2. Analisis Masalah
1) P
: Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
E
: berhubungan dengan penurunan intake makanan akibat mual dan tidak
nafsu makan
S
: Pasien mengatakan merasa mual tapi tidak sampai muntah sehingga
menyebabkan nafsu makannya menurun, tidak terbiasa dengan makanan rumah
sakit, makan porsi dalam satu kali makan dan minum + 500 cc dalam sehari,

tampak lemas, BB pasien menurun dari 50 kg menjadi 49 kg, LL pasien 25 cm,


mukosa bibir kering.
Proses terjadinya : GEA yang meransang terjadinya rasa mual mengakibatkan
hilangnya nafsu makan yang menyebabkan intake makan/minum pasien tidak
adekuat sehingga nutrisi pasien kurang dari kebutuhan tubuh.
Akibat tidak ditangani : apabila tidak ditangani pasien akan mengalami
penurunan berat badan dan malnutrisi.
2) P
: Gangguan pola tidur
E
: Berhubungan dengan nyeri pada abdomen region 2 dan 5
S
: pasien mengeluh terkadang terbangun tengah malam karena perutnya
terasa nyeri, tidur + 4-5 jam sehari, pasien tampak lesu dan kurang bersemangat.
Proses terjadinya : Nyeri pada abdomen oleh karena GEA menyebabkan pasien
tidak dapat tidur normal dan nyenyak.
Akibat tidak ditangani : gangguan pola tidur mempengaruhi kekebalan tubuh
pasien sehingga mengakibatkan kondisi tubuh semakin menurun.
3) P
: Nyeri akut
E
: berhubungan dengan agens cedera biologis
S
: Pasien mengatakan merasa nyeri seperti ditusuk-tusuk pada perut bagian
tengah terutama di ulu hati akibat mencret dan mules yang dialaminya
yang hilang timbul + 5 detik. Pasien merasa nyeri dengan skala 3 dari
skala 0-10 pada regio 2 dan 5. Pasien tampak tidak nyaman dan menunjuk
bagian perutnya yang nyeri.
Proses terjadinya : syok hipovolemik mengakibatkan pasien kehilangan cairan
tubuh

dan GEA akibat infeksi kuman mengakibatkan usus mempercepat

peristaltik usus untuk mengeluarkan kuman dalam bentuk diare yang disertai rasa
mual dan mules menimbulkan rasa nyeri pada abdomen.
Akibat tidak ditangani : Apabila tidak ditangani akan memperburuk kondisi
tubuh pasien dengan kekurangan cairan tubuh terus- menerus.
3. Rumusan Diagnosa
1) Ketidakseimbangan nutrisi kurang darri kebutuhan tubuh berhubungan dengan
penurunan intake makanan akibat mual dan tidak nafsu makan d/d pasien mengatakan
merasa mual tapi tidak sampai muntah sehingga menyebabkan nafsu makannya
menurun, tidak terbiasa dengan makanan rumah sakit, makan porsi dalam satu kali
makan dan minum + 500 cc dalam sehari, tampak lemas, BB pasien menurun dari 50
kg menjadi 49 kg, LL pasien 25 cm, mukosa bibir kering.

2) Gangguan pola tidur berhubungan dengan nyeri pada abdomen region 2 dan 5 d/d
pasien mengeluh terkadang terbangun tengah malam karena perutnya terasa nyeri,
tidur + 4-5 jam sehari, pasien tampak lesu dan kurang bersemangat.
3) Nyeri akut berhubungan dengan agens cedera biologis d/d pasien mengatakan merasa
nyeri seperti ditusuk-tusuk pada perut bagian tengah terutama di ulu hati akibat
mencret dan mules yang dialaminya yang hilang timbul + 5 detik. Pasien merasa
nyeri dengan skala 3 dari skala 0-10 pada regio 2 dan 5. Pasien tampak tidak nyaman
dan menunjuk bagian perutnya yang nyeri.
4. Prioritas Masalah
1) Nyeri akut berhubungan dengan agens cedera biologis d/d pasien mengatakan merasa
nyeri seperti ditusuk-tusuk pada perut bagian tengah terutama di ulu hati akibat
mencret dan mules yang dialaminya yang hilang timbul + 5 detik. Pasien merasa
nyeri dengan skala 3 dari skala 0-10 pada regio 2 dan 5. Pasien tampak tidak nyaman
dan menunjuk bagian perutnya yang nyeri.
2) Ketidakseimbangan nutrisi kurang darri kebutuhan tubuh berhubungan dengan
penurunan intake makanan akibat mual dan tidak nafsu makan d/d Pasien mengatakan
merasa mual tapi tidak sampai muntah sehingga menyebabkan nafsu makannya
menurun, tidak terbiasa dengan makanan rumah sakit, makan porsi dalam satu kali
makan dan minum + 500 cc dalam sehari, tampak lemas, BB pasien menurun dari 50
kg menjadi 49 kg dalam 2 hari, LL pasien 25 cm, mukosa bibir kering.
3) Gangguan pola tidur berhubungan dengan nyeri pada abdomen region 2 dan 3 d/d
pasien mengeluh terkadang terbangun tengah malam karena perutnya terasa nyeri,
tidur + 4-5 jam sehari, pasien tampak lesu dan kurang bersemangat.
C. PERENCANAAN KEPERAWATAN
No Hari/Tanggal/
1.

Diagnosa

Tujuan

Jam
Keperawatan
Senin, 28 Mei 1) Nyeri
akut Setelah dilakukan
2014
Pukul 08.00

berhubungan
dengan

tindakan

agens keperawatan

cedera biologis selama 2x24 jam


d/d

pasien diharapkan nyeri

mengatakan

akut pasien dapat

Intervensi

Rasional

1. Lakukan

1. Mengetahui

pengkajian nyeri

informasi/keadaa

termasuk lokasi,

n pasien untuk

durasi, dan

menentukan

karakteristik.
2. Monitor vital

rencana
keperawatan.

merasa

nyeri berkurang dari

seperti ditusuk- skala 3 menjadi


tusuk pada perut skala 0-2(0-10)
bagian

tengah dengan kriteria

sign pasien
3. Observasi reaksi
nonverbal dari
ketidaknyamana
n
4. Ciptakan

terutama di ulu hasil :


- Skala nyeri 0-2
hati
akibat
- Nadi dalam
lingkungan yang
mencret
dan
batas normal
nyaman
mules
yang
5. Ajarkan teknik
(60-100
dialaminya yang
nonfarmakologik
kali/menit),
hilang timbul +
(teknik distraksi
rata-rata TD :
5 detik. Pasien
dan relaksasi
120/80 mmHg,
merasa
nyeri
napas dalam)
Respirasi: 166. Berikan
dengan skala 3
20 kali/menit.
analgetik untuk
dari skala 0-10
Suhu : 36-37C.
mengurangi
pada regio 2 dan - Menyatakan
nyeri
5.
Pasien
rasa nyaman
7. Memberikan HE
tampak
tidak
setelah nyeri
pada pasien dan
nyaman
dan
berkurang
keluarga
Tidak
mules
menunjuk
bagian perutnya

2. Mengetahui
informasi
keadaan pasien
untuk
menentukan
rencana
keperawatan.
3. Menentukan
rencana
keperawatan yang
tepat untuk
kondisi pasien.
4. Meningkatkan
kenyamanan
pasien.
5. Mengurangi
gangguan nyeri.
6. Mengurangi
gangguan nyeri
7. Membantu pasien
dan keluarga
mendapat

yang nyeri.

informasi yang
tepat untuk
kesembuhan px.

D. IMPLEMENTASI
NO Hari/Tanggal/
Jam

No
Dx

Tindakan Keperawatan

Evaluasi Formatif

Paraf

1.

Senin, 28 Mei

Mengobservasi KU pasien

2014
Pukul 08.00

Pasien tampak lemas, tidak nyaman


dan nyeri pada perut region 2 dan 3
dengan skala nyeri 3 dari 0-10,

WITA

pasien mengatakan mules (+).

1
Pukul 10.00
WITA

Mengukur vital sign


1

Pukul 11.00

TD : 110/70 mmHg
R : 22 kali/menit
N : 100 kali/menit
S : 36,5C
Obat (+), alergi (-)

WITA
1
Pukul 12.00
WITA

Pukul 16.00
WITA

Delegatif pemberian obat : Pct


3x, Ranitidin (2x1 amp),

Pasien masih merasakan nyeri

Ondancetron (k/p), New diaform

seperti ditusuk-tusuk sesaat + 5

(3x1 tab.)

detik dengan skala nyeri 3 (0-10)


TD :100/70 mmHg
N : 80 kali/menit
R : 16 kali/menit
S : 36,5C
Obat (+), alergi (-)

Mengkaji nyeri pasien

Pukul 17.00
WITA

Mengukur vital sign


Pasien kooperatif dan

mempraktikkan anjuran perawat

Pukul 18.00

Pukul 19.00
WITA

Delegatif pemberian obat : Pct

Pasien terlihat tidak nyaman dengan

3x, Ranitidin (2x1 amp),

kondisinya, sesekali memegang

Ondancetron (k/p), New diaform

perutnya, meringis (-), skala nyari

(3x1 tab.)

masih 3 (0-10)

Mengajarkan tenik relaksasi


napas dalam
Mengkaji nyeri pasien

Selasa, 29 Mei

Mengobservasi KU pasien

2014
Pukul 08.00

Pasien tampak lebih tenang, lemas


(+), nyeri dirasakan sesekali (hanya
sebentar dengan skala nyeri 2 (0-10)

WITA
1

Mengukur vital sign

Pukul 10.00
WITA
1
Pukul 11.00

Delegatif pemberian obat : Pct


3x, Ranitidin (2x1 amp),

WITA
1

+ 5 detik. Pasien mengatakan


mulesnya berkurang.
TD : 90/70 mmHg
R : 20 kali/menit
N : 84 kali/menit
S : 36C
Obat (+), alergi (-)

Ondancetron (k/p), New diaform


(3x1 tab.)

Pukul 12.00
WITA

Mengkaji nyeri pasien

Pasien tidak meringis, lemas (+),


nyeri dirasakan sesekali + 3 detik

dengan skala nyeri 2 (0-10. Pasien


Pukul 16.00
WITA

Mengukur vital sign


1

Pukul 17.00
WITA

Delegatif pemberian obat : Pct


1

3x, Ranitidin (2x1 amp),

mengatakan mulesnya berkurang.


TD : 100/60 mmHg
R : 20 kali/menit
N : 85 kali/menit
S : 37,5C
Obat (+), alergi (-)

Ondancetron (k/p), New diaform


Pukul 18.00

WITA

Pasien dapat melakukan teknik

Mengobservasi teknik relaksasi

relaksasi napas dengan benar

napas dalam pasien

Pukul 19.00
WITA

(3x1 tab.)

1
Mengkaji nyeri pasien

Pasien mengatakan nyerinya


berkurang, sesekali muncul di ulu
hati saat pasien banyak bergerak.
Pasien mengatakan skala nyeri 1

Pukul 20.00
WITA

(hampir tidak terasa)


pasien melakukan teknik distraksi

Pukul 22.00

dengan mendengarkan musik

WITA

Mengajarkan pasien teknik


distraksi dengan hobby pasien

pasien terlihat menjaga posisi


tidurnya.

Mengobservasi reaksi nonverbal


dari ketidaknyamanan pasien

3.

Rabu, 30 Mei

2014
Pukul 08.00
WITA

Mengobservasi KU pasien dan

Pasien tampak lebih rileks/nyaman,

vital sign pasien

nyeri sudah tidak dirasakan. Pasien


mengatakan skala nyeri 0 (0-10),
tidak mules.
Nadi : 64 kali/menit
Respirasi : 18 kali/menit
TD :100/80 mmhg
Suhu : 36C

E. EVALUASI
NO

Hari/Tanggal/Jam

Evaluasi Sumatif

1.

Rabu, 30 Mei 2014

S : Pasien mengatakan nyeri sudah tidak dirasakan.

Pukul 08.00 WITA

Pasien mengatakan skala nyeri 0 (0-10), pasien


mengatakan tidak mules lagi.
O : Pasien tampak lebih nyaman, Nadi : 64 kali/menit,
Respirasi : 18 kali/menit, TD :100/80 mmHg dan Suhu :
36C
A : Tujuan tercapai
P : Pertahankan kondisi pasien

Paraf

Anda mungkin juga menyukai

  • BHD 3
    BHD 3
    Dokumen36 halaman
    BHD 3
    DayuPradnyawati
    Belum ada peringkat
  • Woc SN
    Woc SN
    Dokumen1 halaman
    Woc SN
    DayuPradnyawati
    Belum ada peringkat
  • Proposal BHD
    Proposal BHD
    Dokumen32 halaman
    Proposal BHD
    DayuPradnyawati
    Belum ada peringkat
  • Proposal BHD
    Proposal BHD
    Dokumen32 halaman
    Proposal BHD
    DayuPradnyawati
    Belum ada peringkat
  • Bahasa Sanskerta
    Bahasa Sanskerta
    Dokumen40 halaman
    Bahasa Sanskerta
    DayuPradnyawati
    100% (1)
  • Itihasa Paper
    Itihasa Paper
    Dokumen49 halaman
    Itihasa Paper
    DayuPradnyawati
    Belum ada peringkat
  • Anumana Pramana
    Anumana Pramana
    Dokumen1 halaman
    Anumana Pramana
    DayuPradnyawati
    Belum ada peringkat
  • Acara Agama Hindu
    Acara Agama Hindu
    Dokumen10 halaman
    Acara Agama Hindu
    DayuPradnyawati
    Belum ada peringkat