Anda di halaman 1dari 11

1. Apa pengertian Bangsa Indonesia?

sebutkan
kesamaan yang membentuk bangsa Indonesia!
2. Jelaskan sejarah pertumbuhan Bangsa Indonesia!
3. Jelaskan proses (tahap-tahap) perumusan Pancasila!

unsur-unsur

Pengertian Bangsa dan Unsur Terbentuknya


Para ahli banyak mendefinisikan pengertian bangsa yang memberikan
gambaran dalam pengertian bangsa yang sebenarnya. Secara umum,
Pengertian Bangsa adalah kumpulan manusia yang biasa terikat karena
kesatuan bahasa dan wilayah tertentu di muka bumi. Dalambahasa
inggirs, bangsa beradal dari kata nation. Nation yang berarti bangsa,
wangsa atau trah (jawa). Bangsa Indonesia adalah sekelompok manusia
yang menempati kepulauan Nusantara, memiliki kesamaan watak, citacita moral, dan cita-cita hukum yang terikat menjadi satu karena
keinginan dan pengalaman sejarah. Kamur Besar Bahasa Indonesia (BBI),
Pengertian bangsa adalah orang yang bersamaan asal keturunan, adat,
bahasa, dan sejarah, serta berpemerintahan sendiri.
1. Pengertian Bangsa dalam Arti Sosiologi Antropologis dan Arti Politis
Dalam pengertian bangsa terbagi atas dua yaitu pengertian bangsa
secara sosiologi antropologis dan politis antara lain sebagai berikut:
1.1.
Pengertian Bangsa dalam Arti Sosiologis Antropologis :
Pengertian bangsa adalah persekutuan hidup yang berdiri sendiri
dan setiap anggota persekutuan hidup tersebut merasa satu
kesatuan ras, bahasa, agama, dan istiadat. Persekutuan hidup,
artinya perkumpulan orang-orang yang saling membutuhkan dan
bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama dalam satu wilayah
tertentu. Persekutuan hidup dalam satu negara yang jumlah warga
banyak atau lebih besar jumlahnya dibandingkan dengan
persektuuan hidup yang lain, seperti persekutuan hidup masyarakat
Jawa. Persekutuan yang dimiliki warga sedikit atau lebih kecil
dibanding dengan yang lain, seperti masyarakat suku Badui.
1.2.
Pengertian Bangsa dalam Arti Politis : Pengertian bangsa
adalah suatu masyarakat dalam suatu wilayah tertentu dan mereka
yang tunduk kepada penguasa yang ada. Jadi, bangsa dalam arti
politik adalah bangsa yang mempunyai kepeningan, nasib, dan
tujuan yangsama (politis). Dalam arti inilah yang memunculkan
paham nasionalisme atau semangat kebangsaan. Selain dari itu
bangsa juga berasal dari orang-orang yang memiliki kesamaan latar
belakang sejarah, penglaman, dan perjuangan dalam mencapai
hasrat untuk bersatu.
2. Pengertian Bangsa Menurut Definisi Para Ahli
Terdapat beberapa ahli yang telah mengemukakan pendapatnya
mengenai pengertian bangsa antara lain sebagai berikut:
Ernes Renant : Menurut Ernes Renant, pengertian bangsa adalah suatu
nyawa, suatu akal yang terjadi dari dua hal, yaitu rakyat yang harus
bersama-sama menjalankan satu riwayat, dan rakyat yang kemudian
harus mempunyai kemauan atau keinginan hidup untuk menjadi satu.

Hans Kohn : Menurut Hans Kohn menyatakan bahwa bangsa dapat


terjadi karena adanya persamaan ras, bahasa, adat istiadat, dan agama
yang merupakan faktor pembeda bangsa yang satu dengan yang lainnya.
Otto Bauer : Menurut Otto Bauer, Pengertian bangsa adalah adanya
suatu persamaan, karakter, suatu watak, dimana karakter atau watak itu
tumbuh dan lahir karena adanya persatuan pengalaman.
Ir. Soekarno : Menurut Ir. Soekarno, Pengertian bangsa adalah
segerombolan manusia besar, keras ia mempunyai keinginan bersatu,
keinginan untuk hidup bersama, memiliki persamaan nasib, watak, dan
hidup diatas satu wilayah yang nyata satu unit.
3. Ciri - Ciri Bangsa
Berdasarkan pengertian bangsa tersebut, bangsa memiliki ciri-ciri
antara lain sebagai berikut:
1) Sekelompok manusia yang memiliki rasa kebersamaan (self
belonging together)
2) Memiliki wilayah tertentu tetapi belum memiliki pemerintahan
sendiri
3) Ada kehendak bersama untuk membentuk atau berada dibawah
pemerintahan yang dibuatnya sendiri
4) Keanggotaan orangnya bersifat kebangsaan/nasionalitas
5) Tidak ditentukan secara pasti waktu kelahirannya, seperti suku
bangsa Betawi yang tidak diketahui secara pasti kapan mulai
ada/muncul suku bangsa betawi itu
6) Dapat terjadi karena adanya kesamaan dalam identitas budaya,
agama, bahasa sehingga dapat membedakan bangsa alainnya.
Bangasa tersebut memunculkan bangsa yang homogen.
4. Unsur-Unsur Terbentuknya Bangsa
Sebagaimana yang dikemukakan oleh Otto Bauer bahwa
terbentuknya bangsa karena adanya
persamaan senasib atau
dapat dikatakan bahwa bangsa juga dapat terbentuk dari nilai yang
solidaritas dari semua prang yang tinggal dalam satu kelompok.
Ratzel mengemukakan bahwa bangsa dapat terjadi bentuk karena
adanya hasrat atau keinginan bersatu karena kesamaan tempat
tinggalnya (bangsa secara geopolitik). Friederch Hertz, menyatkaan
bahwa unsur terbentuknya suatu bangsa adalah sebagai berikut:
1) Adanya keinginan atau hasrat untuk bersatu secara sosial, ekonomi,
politik, budaya, dan komunikasi, urusan dalam negeri
2) Adanya keinginan dalam menunjukkan karakteristik sendiri melalui
kemandirian, keaslian, kelebihan, bahasa, dan lain-lain.
3) Adanya hasrat dalam menunjukkan keunggulan dari dalam kerja
sama antarbangsa

Proses Perumusan Pancasila Sebagai Dasar Negara


A. Badan
Penyelediki
Usaha-usaha
Persiapan
KemerdekaanIndonesia (29 April 1945).
Pada bulan April tahun 1945, tepatnya pada tanggal 29 Jepang
membentuk BPUPKI yang memiliki kepanjangan Badan Penyelidik UsahanUsaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia. BPUKI dalam bahasa jepang
Dokuritsu Junbi Choosakai. Ketua dari BPUPKI adalah Dr. K.R.T Radjiman
Wediodiningrat dengan anggota yang berjumalhnya 62 orang yang
berasal dari Indonesia, dan beberapa orang dari Jepang. Sekitar satu
bulan setelah pembentukan BPUPKI, atau pada tanggal 28 Mei 2015
BPUPKI dilantik (diresmikan) dan satu hari setelah itu (29 Mei 2015)
BPUPKI sudah mulai bekerja. Sesuai dengan namanya badan ini bertugas
untuk mempersiapkan kemerdekaan Indonesia, diantaranya adalah
merumuskan syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh suatu negara untuk
merdeka. Untuk merumuskan tersebut, BPUPKI mengadakan sidang
sebanyak dua kali yaitu :
1. Sidang pertama berlangsung di gedung "Chuo Sangi In" (Sekarang
dikenal sebagai gedung Pancasila) dari tanggal 29 Mei 1945 sampai
tanggal 1 Juni 1945. Pada sidang pertama ini yang dibahas adalah
bentuk negara Indonesia, filsafat negara "Indonesia Merdeka dan
merumuskan dasar negara Indonesia.
2. Sidang kedua berlangsung dari tanggal 10 Juli 1945 sampai dengan
tanggal 16 Juli 1945. Dalam sidang yang kedua BPUPKI membahas
tentang
:Wilayah
Negara
Kesatuan
Republik
Indonesia,
kewarganegaraan Indonesia, rancangan Undang-Undang Dasar,
ekonomi dan keuangan, pembelaan negara, serta pendidengajaran.

Sesuai dengan point pertama di atas, bahwa pada sidangnya yang


pertama BPUPKI memberikan para anggotanya untuk merumuskan
dasar negara untuk negara kita apabila sudah merdeka. Semua
anggota sepakat bahwa yang akan menjadi dasar negara Indonesia
adalah benar-benar sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia.
Dengan kata lain para anggota BPUPKI tidak mau dasar negara kita
adalah hasil duplikasi dari negara lain.
Berikut adalah para anggota BPUPKI yang memberikan usulannya
terkai dasar negara yang akan digunakan oleh negara kita.
1. Mr. Muhammad Yamin (29 Mei 1945)
Pada sidang yang pertama BPUPKI yang dimulai pada tanggal 29 Mei
1945, Mr Muhamaad Yamin mendapatkan jatah yang pertama untuk
berpidato didepan anggota-anggota BPUPKI yang lainnya. Intinya Mr.
Muhammad Yamin mengungkapkan bahwa usulannya tentang dasar
negara Indonesia ada lima asas yaitu :
1. Peri Kebangsaan
2. Peri Kemanusiaan
3. Peri Ketuhanan
4. Peri Kerakyatan
5. Kesejahteraan
2. Prof. Dr. Mr. Supomo (31 Mei 1945)
Berbeda waktu dengan Mr. Muhammad Yamin. Prof. Dr. Mr. Supomo
menyampaikan pada tanggal 31 Mei 145 yang mana ia mengatakan
bahwa negara kita harus memenuhi unsurunsur sebagai berikut :
1. Persatuan
2. Kekeluargaan
3. Keseimbangan lahir dan batin
4. Musyawarah
5. Keadilan rakyat
3. Ir. Sukarno (1 Juni 1945)
Ir. Sukarno mendapat giliran berpidato pada tanggal 1 Juni 1945, ia
mengungkapkan bahwa lima hal untuk menjadi dasar negera merdeka
adalah sebagai berikut :
1. Kebangsaan Indonesia
2. Internasionalisme atau perikamunisiaan
3. Mufakat atau demokrasi
4. Kesejahteraan sosial
5. Keutuhan yang berkebudayaan
Dalam pidatonya, beliau memberi usul bahwa akan menamakan lima
asas dasar negara Indonesia dengan nama "Pancasila". Beliau juga
menyampaikan bahwa nama itu ia dapat dari teman beliau yang ahli
bahasa. Nama ini kemudian diterima oleh anggota sidang lainnya, dan
namanya digunakan untuk dasar negara kita. Dua tahun setelah itu,
atau tahun 1947, pidato Ir. Soekarno di sidang BPUPKI yang pertama
atau tepatnya pada tanggal 1 Juni 1945 dipublikasikan dan diterbitkan
dengan nama "Lahirnya Pancasila". Dari situ kemudian masyarakat
mulai menyebut dasar negara kita dengan nama Pancasila, walalupun
usul dasar negara yang disampaikan oleh Ir. Soekarno, bunyi rumusan
dan sistematika serta metode berpikir serta antara sul dasar tanggal 1

Juni 1945 tidak sama dengan yang sah atau yang terdapat dalam
pembukaan UUD 1945.
B. Piagam Jakarta (22 Juni 1945)
Pada tanggal 22 Juni 1945, sembilan tokoh nasional yang juga merupakan
anggota dari BPUPKI mengadakan pertemuan yang tujuannya untuk
membahas pidato serta usul-usul mengenai asas dasar negara yang telah
disampaikan pada sidang BPUPKI sebelumnya. Hasil dari musyawarah itu
terkenal disebut dengan "Piagam Jakarta". Piagam Jakarta memuat
rumusan dan sistemitakiat Pancasila sebagai berikut :
1. Keutuhan dengan kewajiban menjalan syariat Islam bagi pemelukpemeluknya
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan
yang
dipimpin
oleh
hikmat
kebijaksanaan
dalampermusyawaratan/perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Sembilan tokoh yang melakukan musyawarah dan menghasilkan Piagam
Jakarta tersebut
antara lain :
1. Ir. Soekarno
2. Drs. Moh Hatta
3. Mr. A. A. Maramis
4. Abikusno Tjokrosoejoso
5. Abdulkahar Muzakir
6. Haji Agus Salim
7. Mr. Achmad Subrdjo
8. K.H. Wachid Hasjim
9. Mr. Muh. Yamin
C. Penerimaan Piagam Jakarta oleh BPUPKI (14 Juli 1945)
Piagam Jakarta yang didalamnya terdapat perumusan dan juga
sistematika Pancasila sebagaimana diuraikan itu kemudian diterima oleh
BPUPKI pada tanggal 14 Juli 1945 atau pada saat sidang kedua.
D. Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (9 Agustus 1945)
PPKI atau Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia dibentuk pada tanggal
7 Agustus 1945 yang dalam bahasa Jepang disebut dengan Dokuritsu
Junbi Inkai. PPKI diketuai oleh Ir. Soekarno bersama Drs. Moh. Hatta
sebagai wakil ketuanya. PPKI adalah badan buatan jepang, namun setelah
Indonesia merdeka dan Jepang ditlakkukan maka PPKI ini memiliki sifat
badan nasional Indonesia. Badan ini sebelumnya bertugas untuk
memeriksa hasil-hasil dari BPUPKI, tetapi menurut sejarah PPKI ini
memiliki fungsi yang sangat penting yaitu :
Mewakili seluruh bangsa Indonesia
Sebagai pembentuk negara (yang menyusun negara Republik
Indonesia setelah
Proklamasi Kemerdekaan)

Menurut teori hukum, badan seperti ini memiliki wewenang untuk


meletakkan dasar negara (pokok kaidah negara fundamental.

E. Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945


Pada tanggal 14 Agustus 1945 Jepang menyerah kalah kepada sekutu.
Sehingga pada saat itu di negara kita terjadi kekosongan kekuasaan.
Situasi kekosongan ini tentunya tidak di sia-siakan oleh bangsa kita, para
pemuda Indonesia segera menanggapi situasi ini dengan mempersiapkan
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia secepatnya. Dan persiapan ini
dilakukan oleh PPKI, sehingga pada 17 Agustus 1945 bangsa kita telah
terbebas dan merdeka. Berita kemerdekaan ini kemudian di sebarluaskan.
F. Pengesahan Pembukaan dan Batang Tubuh UUD 1945
Setelah Indonesia merdeka alat-alat perlengkapan negara kita harus
segerah dipenuhi salah satunya adalah konstitusi atau undang-undang.
Satu hari setelah Indonesia merdeka atau 18 Agustus 1945 PPKI
mengadakan sidang. Dalam sidang tersebut UUD 1945 telah disahkan,
dan dalam Pembukaan Undang Undang Dasar 1945 tercantum rumusan
Pancasila yang berbunyi :
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan
5. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan
6. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Rumusan dasar yang terdapat dalam Pembukaan Undang Undang Dasar
1945 inilah yang sah dan benar dan memiliki kedudukan konsitusional,
serta disahkan oleh wakil wakil rakyat Indonesia yaitu PPKI, yang sama
saja telah disahkan dan disepakati oleh seluruh bangsa Indonesia

Sejarah Singkat Perkembangan Bangsa Indonesia


Sejarah Singkat Perjuangan Indonesia
A. Sejarah Perjuangan Bangsa.
Perjalanan sejarah bangsa Indonesia yang dimulai sejak era sebelum dan
selama penjajahan dilanjutkan dengan era merebut dan mempertahankan
kemerdekaan sampai dengan era mengisi kemerdekaan, menimbulkan
kondisi dan tuntutan yang berbeda sesuai dengan zamannya. Kondisi dan
tuntutan yang berbeda tersebut ditanggapi oleh bangsa Indonesia
berdasarkan kesamaan nilai-nilai semangat kebangsaan kejuangan yang
senantiasa tumbuh dan berkembang yang dilandasi oleh jiwa, tekad dan
semangat kebangsaan. Kesemuanya itu tumbuh menjadi kekuatan yang
mampu mendorong proses terwujudnya NKRi dalam wadah Nusantara.
B. Era Sebelum Penjajahan
Sejak tahun 400 Masehi sampai dengan tahun 1617, kerajaan-kerajaan
yang ada di Bumi Persada Nusantara adalahkerajaan Kutai, Tarumanegara,
Sriwijaya, Kediri, Singasari, Majapahit, Samudera Pasai, Aceh, Demak,
Mataram, Goa dan lain-Iainnya, merupakan kerajaan-kerajaan yang
terbesar di seluruh Bumi Persada Nusantara. Nilai yang terkandung pada
era sebelum penjajahan adalah rakyat yang patuh dan setia kepada
rajanya membendung penjajah dan menjunjung tinggi kehormatan dan
kedaulatan sebagai bangsa monarchi yang merdeka di bumi Nusantara.
C. Era Selama Penjajahan
Bangsa Indonesia dijajah oleh bangsa asing mulai tahun 1511 sampai
dengan 1945 yaitu bangsa Portugis, Belanda, inggris dan Jepang. Selama
penjajahan peristiwa yang menonjol adalah tahun 1908 yang dikenal
sebagai Gerakan Kebangkitan Nasional Pertama, yaitu lahirnya organisasi
pergerakan Budi Utomo yang dipelopori oleh Dr. Sutomo Dan Dr. Wahidin
Sudirohusodo, Dan 20 tahun kemudian pada tanggal 28 Oktober 1928
ditandai dengan lahirnya Sumpah Pemuda sebagai titik awal dari
kesadaran masyarakat untuk berbangsa Indonesia, dimana putra putri
bangsa
Indonesia berikrar : BERBANGSA SATU, BERTANAH AIR SATU, DAN
BERBAHASA SATU : INDONESIA. Pernyataan ikrar ini mempunyai nilai
tujuan yang sangat strategis di masa depan yaitu persatuan dan kesatuan
Indonesia. Niiai yang terkandung selama penjajahan adalah Harga diri,
solidaritas, persatuan dan kesatuan, serta jati diri bangsa.
D. Era Merebut dan Mempertahankan Kemerdekaan.
Dimulai dari tahun 1942 sampai dengan tahun 1949; dimana pada
tanggal 8 Maret 1942 Belanda menyerah tanpa syarat kepada Jepang me!

alui Perjanjian Kalijati. Selama penjajahan Jepang pemuda-pemudi


Indonesia dilatih dalam olah kemiliteran dengan tujuan untuk membantu
Jepang memenangkan Perang Asia Timur Raya. Pelatihan tersebut melalui
Seinendan, Heiho, Peta dan lain-lain, sehingga pemuda Indonesia sudah
memiliki bekal kemiliteran. Pada tanggal 15 Agustus 1945 Jepang
menyerah kepada Sekutu disebabkan dibom atomnya kota Hirosima dan
Nagasaki. Kekalahan Jepang kepada Sekutu dan kekosongan kekuasaan
yang terjadi di Indonesia digunakan dengan sebaikbaiknya oleh para
pemuda Indonesia untuk merebut kemerdekaan. Dengan semangat juang
yang tidak kenal menyerah yang dilandasi iman dan taqwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, serta keikhlasan berkorban telah terpatri dalam jiwa para
pemuda dan rakyat Indonesia untuk merebut kemerdekaannya, yang
kemudian diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945 oleh SoekarnoHatta. Setelah merdeka bangsa Indonesia harus menghadapi Belanda
yang ingin
menjajah kembali Indonesia dengan melancarkan aksi militernya pada
tahun 1948 (Aksi Militer Belanda Pertama) dan tahun 1948 (Aksi Militer
Belanda Kedua), dan pemberontakan PKI Madiun yang didalangi oleh Muso
dan Amir Syarifuddin pada tahun 1948. Era merebut dan
mempertahankan kemerdekaan mengandung nilai juang yang paling kaya
dan lengkap sebagai titik kulminasinya adalah pada perang Kemerdekaan
17 Agustus 1945. Nilai-nilai kejuangan
yang terkandung dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan
adalah sebagai berikut :
1. Nilai kejuangan relegius (iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa).
2. Nilai kejuangan rela dan ikhlas berkorban.
3. Nilai kejuangan tidak mengenal menyerah.
4. Nilai kejuangan harga diri.
5. Nilai kejuangan percaya diri.
6. Nilai kejuangan pantang mundur.
7. Nilai kejuangan patriotisme.
8. Nilai kejuangan heroisme.
9. Nilai kejuangan rasa senasib dan sepenanggungan.
10.
Nilai kejuangan rasa setia kawan.
11.
Nilai ke juangan nasionalisme dan cinta tahah air
12.
Nilai kejuangan persatuan dan kesatuan.

Sejarah (Proses Perumusan Pancasila Sebagai Dasar Negara)


Keterlibatan Jepang dalam Perang Dunia ke 2 membawa sejarah baru
dalam kehidupan bangsa Indonesia yang dijajah Belanda ratusan tahun
lamanya. Hal ini disebabkan bersamaan dengan masuknya tentara Jepang
tahun 1942 di Nusantara, maka berakhir pula suatu sistem penjajahan
bangsa Eropa dan kemudian digantikan dengan penjajahan baru yang
secara khusus diharapkan dapat membantu mereka yang terlibat perang.
Menjelang akhir tahun 1944 bala tentara Jepang secara terus-menerus
menderita kekalahan perang dari sekutu. Hal ini kemudian membawa
perubahan baru bagi pemerintah Jepang di Tokyo dengan janji
kemerkekaan yang diumumkan Perdana Mentr Kaiso tanggal 7 September
1944 dalam sidang istimewa Parlemen Jepang (Teiko Gikai) ke 85. Janji
tersebut kemudian diumumkan oleh Jenderal Kumakhichi Haroda tanggal
1 Maret 1945 yang merencanakan pembentukan Badan Penyelidik UsahaUsaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).
Sebagai realisasi janji tersebut pada tanggal 29 April 1945 kepala
pemerintah Jepang untuk Jawa (Gunseikan) membentuk BPUPKI dengan
anggota sebanyak 60 orang yang merupakan wakil atau mencerminkan
suku/golongan yang tersebar di wilayah Indonesia. BPUPKI diketuai ileh DR

Radjiman Wedyodiningrat sedangkan wakil ketua R.P Suroso dan Penjabat


yang mewakili pemerintahan Jepang "Tuan Hchibangase". Dalam
melaksanakan tugasnya dibentuk beberapa panitia kecil, antara lain
panitia sembilan dan panitia perancang UUD. Inilah langkah awal dalam
sejarah perumusan pancasila sebagai dasar negara. Secara ringkas proses
perumusan tersebut adalah sebagai berikut.
Mr. Muhammad Yamin, pada sidang BPUPKI tanggal 29 Mei 1945
menyampaikan rumus asas dan dasar negara sebagai berikut :
1. Peri Kebangsaan.
2. Peri Kemanusiaan.
3. Peri Ketuhanan.
4. Peri Kerakyatan.
5. Kesejahteraan Rakyat.
Setelah menyampaikan pidatonya, Mr. Muhammad Yamin menyampaikan
usul tertulis naskah Rancangan Undang-Undang Dasar. Di dalam
Pembukaan Rancangan UUD itu, tercantum rumusan lima asas dasar
negara yang berbunyi :
1. Ketuhanan Yang Maha Esa.
2. Kebangsaan Persatuan Indonesia.
3. Rasa Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab.
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan.
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Mr. Soepomo, pada tanggal 31 Mei 1945 antara lain dalam pidatonya
menyampaikan usulan lima dasa negara, yaitu sebagai berikut :
1. Paham Negara Kesatuan.
2. Perhubungan Negara dan Agama.
3. Sistem Badan Permusyawaratan.
4. Sosialisasi Negara.
5. Hubungan antar Bangsa.
Ir. Soekarno, dalam sidang BPUPKI pada tanggal 1
mengusulkan rumusan dasar negara adalah sebagai berikut :
1. Kebangsaan Indonesia.
2. Internasionalisme atau peri kemanusiaan.
3. Mufakat atau demokrasi.
4. Kesejahteraan Sosial. Ketuhanan yang berkebudayaan.

Juni

1945

Panitia kecil pada sidang PPKI; tanggal 22 Juni, memberi usulan rumus
dasar negara, berikut usulan rumus dasar negara dari PPKI :
1. Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi
pemeluk-pemeluknya.
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab.
3. Persatuan Indonesia.
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah dalam kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan.

5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia.


Rumusan Pancasila yang ditetapkan tanggal 18 Agustus 1945 dalam
sidang PPKI memberi rumusan Pancasila sebagai berikut :
1. Ketuhanan Yang Maha Esa.
2. Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab.
3. Persatuan Indonesia.
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dala
permusyawaratan/perwakilan.
5. Keadilan Sosial bagi seluruh Rakyat Indonesia.
Rumusan inilah yang kemudian dijadikan dasar negara, hingga sekarang
bahkan hingga akhir perjalanan Bangsa Indonesia. Bangsa Indonesia
bertekad bahwa Pancasila sebagai dasar negara tidak dapat dirubah oleh
siapapun, termasuk oleh MPR hasil pemilu. Jika merubah dasar negara
Pancasila sama dengan membubarkan negara hasil proklamasi (Tap MPRS
No. XX/MPRS/1966).
Adapun istilah Pancasila dalam kehidupan Bangsa Indonesia bukanlah hal
yang baru, namun istilah Pancasial telah dikenal sejak zaman Majaphit
abad XIV, yaitu terdapat dalam buku Negara Kertagama karangan Empu
Prapanca dan buku Sutasoma karangan Empu Tantular.
Istilah Pancasila berasal dari bahasa sangsakerta yang berarti Panca
berarti lima dan Sila berarti berbatu sendi, alas, dasar. Jadi Pancasila
berarti lima sendi atau alas ataupun dasar. Juga berarti "Pelaksanaan
kesusilaan yang lima" yaitu : tidak melakukan kekerasan, tidak mencuri,
tidak berjiwa dengki, tidak berbohong, dan tidak mabok atau meminum
minuman keras.

Anda mungkin juga menyukai