Anda di halaman 1dari 2

BAB I.

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kota Surabaya merupakan ibu kota Provinsi Jawa Timur sekaligus kota metropolitan
terbesar kedua setelah Jakarta. Selain dikenal dengan sebutan kota pahlawan, Kota Surabaya
juga dikenal sebagai pusat bisnis, perdagangan, industri, dan pendidikan di Jawa Timur.
Namun, saat ini Kota Surabaya juga memiliki potensi sebagai kota pariwisata. Di Kota
Surabaya, terdapat wisata alam, wisata sejarah, wisata religi, dan wisata keluarga. Hal ini
didukung dengan adanya tempat-tempat wisata yang baru diresmikan oleh pemerintah Kota
Surabaya seperti taman gantung, air mancur menari, jembatan kenjeran, dan lainnya. Selain
bertambahnya jumlah tempat wisata yang dimanfaatkan oleh warga Surabaya untuk
berekreasi di akhir pekan, beberapa warga kota yang berada disekitar tempat wisata juga bisa
memanfaatkan hal tersebut sebagai peluang usaha seperti menjual souvenir, makanan khas
Surabaya, dan lainnya. Dengan begitu, ada potensi untuk mengembangkan Kota Surabaya di
sektor pariwisata dan ekonomi.
Untuk itu, perlu adanya kajan mengenai karakteristik Kota Surabaya untuk menentukan
model pengembangan wilayah yang tepat sesuai sektor demografi, sosial, ekonomi dan
pariwisata. Dengan mengamati setiap kecamatan sebagai unit analisa, diharapkan dapat
menggambarkan struktur dan arah perubahan yang diperlukan untuk mengamati dan
melakukan kajian lebih mendalam pada masalah kebijakan kependudukan sebagai sumber
dari beragam kebijakan kependudukan sebagai sumber dari beragam kebijakan lainnya di
masa mendatang.
Salah satu metode statistika yang berkaitan dengan pengelompokan suatu wilayah adalah
cluster analysis. Cluster analysis adalah analisis data yang bertujuan untuk mengindentifikasi
sekelompok objek yang memiliki kemiripan karakteristik tertentu yang dapat dipisahkan
dengan kelompok objek lainnya, sehingga objek yang berada dalam kelompok yang sama
relatif lebih homogen daripada objek yang berada pada kelompok yang berbeda.
Dalam penelitian ini dilakukan analisis statistika deskriptif dan pengelompokan
kecamatan di Kota surabaya dengan metode hirarki berdasarkan sektor demografi, sosial,
ekonomi dan pariwisata sebelum dan setelah diresmikannya tempat-tempat wisata di Kota
Surabaya. Penelitian ini akan membandingkan pertumbuhan Kota Surabaya sebelum dan
setelah diresmikannya beberapa tempat wisata baru yang ada di Surabaya berdasarkan sektor
demografi, sosial, ekonomi dan pariwisata sehingga nantinya dapat dijadikan bahan koreksi
dan gambaran potensi Kota Surabaya sebagai upaya percepatan pertumbuhan dan
pengembangan pembangunan Kota Surabaya.

1.2 Perumusan Masalah


Rumusan masalah yang akan dibahas pada program kreativitas ini sebagai berikut.
1. Bagaimana karakteristik pengunjung wisata Api Tak Kunjung Padam?
2. Bagaimana tingkat kepuasan pengunjung wisata Api Tak Kunjung Padam?
3. Bagaimana strategi pengembangan wisata Api Tak Kunjung Padam?
1.3 Tujuan
Adapun yang menjadi tujuan dalam program kreativitas ini sebagai berikut.
1.
Mengetahui karakteristik pengunjung wisata Api Tak
Kunjung Padam.
2.
Mengetahui tingkat kepuasan pengunjung wisata Api Tak
Kunjung Padam.
3.
Menentukan strategi pengembangan wisata Api Tak Kunjung
Padam.
1.4 Luaran yang Diharapkan
Luaran yang diharapkan dari penelitian ini yaitu adanya sebuah artikel ilmiah yang
membahas output penelitian ini dan publikasi seminar ilmiah. Selain itu,
1. Sebagai masukan bagi pemerintah Kabupaten Pamekasan, dalam mengelola wisata Api
tak Kunjung Padam
2. Meningkatkan kearifan budaya lokal
3. Publikasi dengan mengikuti seminar nasional dan membagikan brosur serta poster
tentang hasil penelitian ini.
1.5 Manfaat Program
Manfaat yang diharapkan dalam program kreativitas ini adalah mengetahui kepuasan
pengunjung sehingga dapat menentukan strategi pengembangan wisata dan sebagai bahan
referensi untuk penelitian selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai