Anda di halaman 1dari 20

DINAMIKA EKONOMI, Jurnal Ekonomi dan Bisnis, V0l.6.No.2.

September 2013

DETERMINAN KUALITAS PELAPORAN KEUANGAN


PERUSAHAAN MANUFAKTUR
YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
Soedjatmiko
Rakhmi Ridhawati
Miko_djatmiko@yahoo.com.sg
STIE NASIONAL BANJARMASIN
Abstaract,
For companies go public financial reporting quality is very important. This
study aims to examine and obtain empirical evidence of the effect of audit quality,
leverage, firm growth and firm size on the quality of financial reporting of publicly
traded manufacturing company in Indonesia.
This study uses panel data as much as 171 years old company. By using the
data audited financial statements starting in 2000 up to this 2010.Penelitian measure
the quality of financial reporting based on the value of cash flow from operations
using Ordinary Least Squares. At a later stage the measurement effect of independent
variables on the dependent variable is done by using binary logistic regression.
The results indicate audit quality, leverage, growth and the size of the company
does not show the effect on the quality of financial reporting publicly traded
manufacturing company in Indonesia .
Keywords : audit quality, leverage, growth, firm size, the quality of corporate
financial reporting
Abstrak,
Bagi perusahaan go public kualitas pelaporan keuangan sangat penting.
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dan memperoleh bukti empiris pengaruh
kualitas audit, leverage, pertumbuhan perusahaan dan ukuran perusahaan terhadap
kualitas pelaporan keuangan perusahaan manufaktur yang go public di Indonesia.
Penelitian ini menggunakan data panel sebanyak 171 tahun perusahaan. Dengan
menggunakan data laporan keuangan yang telah diaudit mulai tahun 2000 sampai
dengan 2010.Penelitian ini mengukur kualitas pelaporan keuangan berdasarkan nilai
cash flow from operation menggunakan Ordinary Least Squares. Pada tahap
selanjutnya pengukuran pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen
dilakukan dengan menggunakan binary logistic regression.
Hasil penelitian menunjukkan kualitas audit, leverage,
pertumbuhan
perusahaan dan ukuran perusahaan tidak menunjukkan pengaruh terhadap kualitas
pelaporan keuangan perusahaan manufaktur yang go public di Indonesia.
Kata Kunci : kualitas audit, leverage, pertumbuhan perusahaan, ukuran perusahaan,
kualitas pelaporan keuangan perusahaan

Studi

empiris

yang

berkaitan

dilakukan. Cohen (2003) meneliti faktor

dengan faktor-faktor yang mempengaruhi

faktor

kualitas

keuangan

pelaporan keuangan telah


67

penentu
dan

kualitas

pelaporan

konsekwensinya,

Soedjatmiko dan Rakhmi Ridhawati, Determinan Kualitas Pelaporan................

Mayangsari (2003) membuktikan bahwa

mempengaruhi

kualitas

keuangan.

audit

berpengaruh

positif

terhadap integritas laporan keuangan.


Barton

dan

Waymire

menghasilkan

bukti

Secara

(2004)

bahwa

kualitas

khusus

dimotivasi

manajer

pelaporan

penelitian

faktorfaktor

ini

sebagai

berikut: pertama, kajian penelitian yang

memiliki insentif laporan keuangan yang

berkaitan dengan kualitas

berkualitas tinggi yang disebabkan oleh

keuangan di Indonesia

konflik

dengan

kurun waktu 5 tahun atau kurang,

debtholder yang timbul dari leverage

kemudian waktu penelitian faktor-faktor

pada struktur modal perusahaan. Cohen

yang mempengaruhi kualitas pelaporan

(2006) menyebutkan bahwa perusahaan

keuangan

yang aktif menerbitkan sekuritas memilih

memanfaatkan

menyediakan

berkualitas

perbaikan kualitas pelaporan keuangan

tinggi. Fanani (2008) hasil penelitiannya

sejak mulai diwajibkannya GCG pada

menunjukkan bahwa faktor volatilitas

perusahaan yang terdaftar di BEI mulai

penjualan,

dan

tahun 2000 sampai dengan 2010. Dimana

klasifikasi industri berhubungan posistif

kurun waktu tersebut merupakan satu

terhadap kualitas pelaporan keuangan

dekade

faktorial.

pelaporan keuangan, sampai dengan

antara

shareholder

informasi

kinerja

Adanya

perusahaan

kesenjangan

di

upaya

pelaporan

diteliti selama

Indonesia

belum

momentum

upaya

perbaikan

kualitas

yang

munculnya upaya perbaikan melalui akan

ditunjukkan oleh hasil penelitian Fanani

diterapkannya konvergensi International

(2008)

Financial Reporting Standar (IFRS) di

bahwa

kualitas

pelaporan

keuangan pada perusahaan manufaktur

Indonesia pada tahun 2012.

yang go public di Indonesia berpengaruh

masih sedikitnya penelitian faktor-faktor

signifikan terhadap asimetri informasi

penentu kualitas pelaporan keuangan di

dan berbagai usaha melalui penelitian

Indonesia, sehingga penelitian ini juga

empiris untuk mengetahui hubungan

untuk

faktorfaktor

mempengaruhi

empiris, karena masih adanya ketidak

pelaporan keuangan, membuat penelitian

konsistenan hasil penelitian sebelumnya

ini penting untuk dilakukan. Dengan

tentang

harapan diperoleh lebih banyak informasi

mempengaruhi

tentang

keuangan. Untuk kasus di Indonesia,

yang

faktor-faktor

yang

memperoleh

beberapa

Kedua,

tambahan

faktor

kualitas

bukti

yang

pelaporan

misalnya penelitian yang dilakukan oleh


68

DINAMIKA EKONOMI, Jurnal Ekonomi dan Bisnis, V0l.6.No.2. September 2013

Mayangsari

(2003),

Susiana

dan

berkualitas tinggi dibanding auditor yang

Herawati (2007), Fanani (2008) dan

kurang

Elisabet (2009), beberapa faktor yang

menganggap

mempengaruhi laporan keuangan masih

mempertahankan kredibilitasnya auditor

belum

akan lebih berhati-hati pada saat dalam

konsisten.

Selain

itu

untuk

berkualitas

karena

mereka

bahwa

menguji faktor lainnya pada perusahaan

melakukan

manufaktur yang go publik di Bursa Efek

mendeteksi salah saji atau kemungkinan

Indonesia

mendeteksi adanya fraud.

apakah

konsisten

dengan

penelitian sebelumnya pada perusahaan

proses

untuk

audit

untuk

Namun demikian kualitas audit

sejenis di luar negeri.

menjadi dalam bentuk definisi sulit

Penelitian ini juga dimaksudkan

dilakukan, karena hasil dari kualitas audit

untuk menguji kembali apakah dengan

tidak dapat dilihat secara langsung.

menggunakan teori yang sama tetapi

Banyak

dengan jumlah sampel dan waktu yang

mengindikasikan

berbeda

akan

pengganti dari kualitas audit seperti

penelitian yang

menanyakan pendapat para ahli untuk

(lebih

panjang)

menghasilkan hasil

peneliti

mencoba

berbagai

sama, yaitu menghasilkan kesimpulan

menentukan

yang konsisten, sehingga memperkuat

kualitas audit (Wooten, 2003).

teori yang ada.

Berbagai

Kesimpulan yang dapat diambil,


kualitas

laporan

input

keuangan

dan

macam

untuk

indikator

output

dimensi

dari

dari

kualitas audit yang diukur, diteliti dan

dapat

didefenisikan oleh para peneliti antara

dianalisis dari kas atau laba itu sendiri

lain adalah: ukuran kantor akuntan publik

atau dari imbalan saham (Fanani, 2008).

(KAP) (De Angelo, 1981; De Fond

Audit yang dilakukan secara efektif

Jimbalvo,

1991),

spesialisasi

audit

dan efisien akan mampu menghasilkan

(Craswell et al., 1995; Mayangsari,

laporan

2003),

keuangan

auditan

yang

dan

independensi

auditor

berkualitas, sehingga dapat dipercaya.

(Wooten, 2003). Deis dan Giroux (1992,

Hal ini juga menunjukkan kualitas

Fanani 2009)

auditor (Fanani 2009).

tentang empat hal dianggap mempunyai

melakukan penelitian

Pemakai laporan keuangan lebih

hubungan dengan kualitas audit, yaitu

percaya pada laporan keuangan auditan

lama waktu auditor (tenure), jumlah

yang diaudit oleh auditor yang dianggap


69

Soedjatmiko dan Rakhmi Ridhawati, Determinan Kualitas Pelaporan................

klien, kesehatan keuangan klien, review

mata investor maupun auditor. Penelitian

oleh pihak ketiga.

ini senada dengan yang dilakukan oleh

Kantor akuntan Publik (KAP) yang

Elisabet (2009).

tergabung dengan auditor berskala besar


cenderung
yang

mengungkapkan

ada,

karena

Cohen

masalah

cenderung

(2003)

pertumbuhan

kuat

mendefinisikan

perusahaan

merupakan

persentase perubahan penjualan pada

menghadapi risiko pengadilan. Variabel

tahun

kualitas

kesempatan di masa depan yang harus

auditor

diukur

berdasarkan

sekarang,

sebagai

lindungi.

proksi

Francis, et.al (1998). Variabel ini diukur

perusahaan

Pertumbuhan

dengan menggunakan variabel dummy. 1

perusahaan dimasa datang berhubungan

untuk auditor yang tergabung dalam

dengan pengukuran proprietary cost,

skala besar (Big Four) dan 0 untuk

sementara kita ketahui informasi yang

auditor yang lain

terdapat di laporan keuangan dapat

Leverage adalah rasio total debt

membantu pengguna laporan keuangan

terhadap total asset perusahaan. Leverage

untuk memprediksi arus kas pada masa

yang tinggi akan memunculkan agency

depan, khususnya dalam hal waktu

cost yang tinggi sehingga menimbulkan

kepastian diperolehnya kas dan setara kas

permintaan monitoring yang lebih besar,

(PSAK, 2009).

Jensen dan Meckling (1976). Hubungan

Pertumbuhan

perusahaan

dapat

positif signifikan antara leverage dan

berasal dari dua sumber, yaitu aktifitas

kualitas informasi ditunjukkan oleh hasil

keuangan

penelitian yang dilakukan oleh Cohen

(Elisabet, 2009). Perusahaan berusaha

(2006).

lebih

Hal

ini

juga

mendukung

dan

retained

memanage

earnings

earnings

ketika

penelitian yang telah dilakukan oleh

perusahaan tersebut menerbitkan saham

Cohen (2003), Francis, et al (2004) dan

pada saat IPO atau seasoned equity

Pagalung (2006).

market.

Penelitian
Indonesia
bahwa

yang

dilakukan

menunjukkan

leverage

tidak

di

sebaliknya,

Hal ini akan berdampak pada

pertumbuhan

aset,

mengakibatkan

efek

yang
pada

bisa
kualitas

berpengaruh

pelaporan keuangan. Dengan demikian

signifikan dengan kualitas pelaporan

perusahaan dengan tingkat perbedaan

keuangan. (Fanani, 2008) karena tidak

pertumbuhan mungkin berkaitan dengan

semua

perbedaan tingkat earnings management.

perusahaan

mampu

mempertahankan kinerja yang baik di


70

DINAMIKA EKONOMI, Jurnal Ekonomi dan Bisnis, V0l.6.No.2. September 2013

Akurasi sistem pelaporan keuangan


kemungkinan

berbeda

pada

perusahaan (size), Jika


ukuran

perusahaan

sekurang-kurangnya Rp.100.000.000.000

ukuran

(seratus miliar rupiah), pada laporan

lebih besar
lebih

keuangan terakhirnya,

besar

aktiva

berujud

dan

bersih

memiliki
sekurang

keakuratan sistem pelaporan keuangan.

kurangnya Rp. 5.000.000.000,- (lima

Karena perusahaan yang besar lebih

miliar rupiah).

memiliki internal control system yang


canggih

dibandingkan

dengan

perusahaan yang lebih kecil.

METODE

Hal ini

Penelitian ini merupakan penelitian

kemungkinan

pengujian hipotesis yang menggunakan

manipulasi earnings oleh manajemen.

pengujian kausal (causal hypothesis).

Dengan

Penelitian ini menguji pengaruh variabel

akan

mengurangi

demikian

ukuran

(size)

perusahaan berhubungan positif dengan

bebas terhadap variabel tergantung.

kualitas laporan keuangan

Waktu

pengamatan

penelitian

Penelitian Kusuma (2010) dengan

dilakukan setelah pasca krisis tahun

melihat market capitalization, yaitu nilai

2001 sampai dengan tahun 2010, dengan

pasar saham yang dihitung dengan

mulai memanfaatkan pelaksanaan GCG

mengalikan harga saham dengan jumlah

sampai menjelang akan diberlakukannya

saham yang beredar. Elisabet (2009) dan

konvergensi IFRS, sebagai upaya untuk

Fanani (2008) menggunakan logaritma

perbaikan kualitas pelaporan keuangan.

total asset sedangkan Cohen (2003)

Waktu observasi selama 9 tahun (2001

menggunakan natural logarithm total

sampai dengan 2009) diharapkan akan

asset untuk mengukur ukuran perusahaan

diperoleh sebuah panel data atau pooled

(firm size).

data.

Ukuran

perusahaan

Sedangkan

data

data

yang

yang

digunakan untuk observasi 9 tahun

menggunakan total aset dapat ditinjau

tersebut juga menggunakan data tahun

dengan Surat Keputusan direksi Bursa

2000 dan data tahun 2010.

Efek Indonesia No. Kep-305/BEJ/072004,

menyebutkan

Obyek Penelitian ini adalah faktor-

bahwa

calon

faktor yang memengaruhi pelaporan

yang

akan

keuangan pada perusahaan yang telah

mencatatkan saham di Papan Utama

melaksanakan GCG selama sembilan

wajib memiliki aktiva berwujud bersih

tahun di BEI .

perusahaan

tercatat

71

Subyek penelitian

Soedjatmiko dan Rakhmi Ridhawati, Determinan Kualitas Pelaporan................

pelaporan keuangan selama sembilan

mengalami keterlambatan.

tahun di BEI. Unit analisis penelitian ini

5. Perusahaan manufaktur yang dalam

adalah kualitas pelaporan keuangan.

sebuah segmen industri berjumlah

Kualitas

lebih dari satu perusahaan.

pelaporan

digunakan

keuangan

dalam

penelitian

yang
ini

Sampel

yang

diambil

dalam

menggunakan model yang dikembang

penelitian ini berdasarkan data yang

oleh Cohen (2003).

diperoleh

Kriteria yang ditetapkan dalam


pengambilan

sampel

penelitian

dari

Indonesian

Capital

Market Directory (ICMD) dan laporan

ini

keuangan yang telah dipublikasikan di

adalah sebagai berikut:

www.idx.co.id.

1. Perusahaan manufaktur yang listing

menggunakan

Pertimbangan
perusahaan-perusahaan

terus menerus di BEI, mulai tahun

go public yang terdaftar di BEI adalah 1)

2001 sampai 2010.

atas

2. Perusahaan

manufaktur

dasar

kemudahan

memperoleh

yang

informasi dan akses data, 2) waktu

menerbitkan secara lengkap laporan

penelitian 3) biaya penelitian. Pemilihan

keuangan yang berakhir pada tanggal

tempat penelitian ini diharapkan juga

31 Desember dari tahun 2001 sampai

dapat memberikan gambaran persoalan

2009

penelitian

3. Perusahaan manufaktur mulai tahun


2001

sampai

2009

yang

dirumuskan

dalam

kerangka konseptual.

telah

Variabel Penelitian

memenuhi ketentuan GCG (Memiliki


Komisaris

yang

Variabel

bebas

(independent

Independen/Komite

variabel) dalam penelitian ini adalah

Audit/Sekretaris Perusahaan) Sesuai

kualitas audit, leverage, , pertumbuhan

Keputusan Direksi PT Bursa Efek

perusahaan,

Jakarta

(size).

Nomor

KEP-315/BEJ/06-

dan

ukuran

Sedangkan

perusahaan

variabel

tidak

2000 dikeluarkan 30 juni 2000 dan

bebasnya (independent variabel ) adalah

diberlakukan mulai tanggal 1 Juli

kualitas pelaporan keuangan.

2000

1). Kualitas

dan

KEP-339/BEJ/07-2001

Auditor

(X1).

Kualitas

tertanggal 20 Juli Tentang Perubahan

Auditor merupakan

Ketentuan Peraturan Pencatatan Efek

badan yang kompeten dan independen

yang berkaitan dengan GCG.

untuk

4. Laporan keuangan tahun 2010 yang

dapat

melaporkan

diterbitkan pada tahun 2011 tidak

seseorang atau

menentukan

kesesuaian

dan

informasi

dengan kriteria-kriteria yang telah


72

DINAMIKA EKONOMI, Jurnal Ekonomi dan Bisnis, V0l.6.No.2. September 2013

ditetapkan selama proses auditing.

Total Asetjt-1

Abadi Jusuf (Ilham: 2001). Dalam

4). Ukuran Perusahaan (X4). Ukuran

penelitian ini menunjukkan besarnya

perusahaan adalah proporsi besarnya

KAP.

skala perusahaan. Pada penelitian ini

Penelitian variabel kualitas auditor

total

terhadap pelaporan keuangan antara

5). Pengukuran

Gu et al (2002), Mayangsari (2003)

menggunakan
Dummy

penelitian
variabel

untuk

Logaritma Natural Total Asetjt...(3)

dummy.

Total Asetjt= Total Aset j tahun t

yang

Kualitas Pelaporan Keuangan (Y).

tergabung dalam skala besar (Big

Kualitas pelaporan keuangan adalah

Four) dan 0 untuk auditor yang lain.


2). Leverage

(X2).

Leverage

informasi

adalah

untuk

yang

membelanjai/

digunakan

bentuk

dalam

dari

kinerja

imbalan

(Fanani,

2009).

Pelaporan keuangan bernilai 1 jika


berkualitas dan bernilai 0 jika tidak

Total Hutang

berkualitas. Pengukuran variabel kualitas

. (1)
Total Aset

pelaporan keuangan menggunakan model


yang

3). Pertumbuhan perusahaan (X3).


Pertumbuhan
mengindikasikan

menentukan

1) Menghitung nilai cash flow from


operation menggunakan ordinary

yang

penelitian

Cohen

langkah berikut :

kelangsungan usahanya. Pengukuran

dalam

Sebelum

oleh

variabel dummy, dilakukan Langkah-

kemampuan

perusahaan

dikembangkan

(2003;2006).

perusahaan

perusahaan dalam mempertahankan

digunakan

representasi

disajikan

modal yang dapat diwujudkan dalam

penelitian ini adalah:

pertumbuhan

yang

keseluruhan perusahaan dan kinerja pasar

membiayai perusahaan. Pengukuran


leverage

keuangan

merupakan

perbandingan antara dana-dana yang


dipakai

pertumbuhan

penelitian ini adalah :

ini

auditor

sebagai

perusahaan yang digunakan dalam

Fanani (2009). Pengukuran kualitas


dalam

digunakan

proksi terhadap ukuran perusahaan.

lain diteliti oleh Francis, et al (1998),

audit

aktiva

least square dengan model sebagai

ini

berikut:.

adalah:
Total Asetjt-Total Asetjt-1
...(2)
73

Soedjatmiko dan Rakhmi Ridhawati, Determinan Kualitas Pelaporan................

CFO i,t+1=0+1CFO i,t+2AR i,t +3INV i,t +4AP i,t +5DEPR i,t +
6OTHER i,t + i,t+1.(4)
Model (4) di atas dapat dijelaskan sebagai berikut:
CFO i,t+1
Cash flow from operations perusahaan i pada tahun t dikurangi
accrual portion of extraordinary items and discounted operations
setiap laporan arus kas
AR i,t
Perubahan accounts receivable setiap laporan arus kas
INV i,t
Perubahan inventory setiap laporan arus kas
AP i,t
Perubahan accounts payable dan accrued liabilities setiap laporan
arus kas
DEPR i,t
Depreciation and Amortization Expense
OTHER i,t
Net of all other accruals. Dihitung dari EARN
(CFO+AR+INV-AP-DEPR), dimana EARN adalah income
before extraordinary items and discountinued operation
i,t+1
Error term diasumsikan memiliki zero mean dan constant variance
Masing masing dibagi dengan rata-rata total asset
2) Menguji persamaan model (4) di atas, apakah relevan untuk digunakan sebagai
proksi untuk mengukur kualitas pelaporan keuangan. Dengan melakukan uji asumsi
klasik, yaitu uji autokorelasi, multikolonieritas, histeroskedastisitas, uji normalitas.
Setelah memenuhi uji asumsi klasik maka data dapat digunakan untuk dijadikan
sebagai ukuran kualitas pelaporan keuangan dengan mengikuti langkah selanjutnya.
3) Menghitung nilai absolute residual persamaan model (7), RES=ei,t+1
4) Menghitung median dari nilai residual masing masing industri
5) Menentukan variabel dummy. Bila absolute value tersebut lebih kecil dari
absolute residual median industri (e i,t+1< Industri Median e
variabel tergantung (Quality

i,t+1

i,t+1)

maka

) akan diberikan nilai 1 dan jika lain maka

variabel tergantung (Quality i,t+1 ) akan diberikan angka 0.


Cohen (2003) menggunakan model

tidak

langsung,

yaitu

arsip.

Sumber

menggunakan

di atas untuk memprediksi arus kas masa

strategi

depan. Cohen (2003) menafsirkan bahwa

digunakan dalam penelitian ini adalah

absolute

data sekunder. Data sekunder diperoleh

value

yang

lebih

rendah

data

yang

menunjukkan kualitas pelaporan keuangan

melalui :

yang lebih tinggi. Berhubungan dengan

a. Data yang disediakan oleh Indonesian

prediktabilitas arus kas yang lebih tinggi

Capital Market Directory

(Elisabet:2009).

baik dalam bentuk hardcopy atau

Data dikumpulkan dengan motode

Softcopy.
74

(ICMD),

DINAMIKA EKONOMI, Jurnal Ekonomi dan Bisnis, V0l.6.No.2. September 2013

b. Data yang tersedia di www.idx.co.id.

(dichotomous variabel) atau variabel biner

c. Data yang tersedia di web perusahaan.

(binary variabel) yang bersifat kategorik.

Teknik analisis dalam penelitian ini


dilakukan

untuk

variabel

independen

atau

hipotesis.

variabel bebasnya merupakan kombinasi

Sebelum dilakukan uji hipotesis terlebih

antara variabel kontinyu (metrik) dan

dahulu dilakukan pengukuran terhadap

kategorial

variabel bebas dan variabel tergantung.

Variabel

Penelitian ini menggunakan uji statistik

perusahaan dan ukuran perusahaanbersifat

binary logistic regression karena variabel

metrik sedangkan variabel kualitas audit.

tergantungnya

menguji

Sedangkan

dummy

dan

variabel

Pola

bebasnya metrik dan non metrik.

(nominal

atau

leverage,

hubungan

nonmetrik).
pertumbuhan

variabel

yang

dianalisis pada penelitian ini menggunakan

Variabel tergantung pada penelitian

analisis multivariate. Model analisis binary

ini adalah kualitas pelaporan keuangan

logistic regression yang akan digunakan

merupakan

adalah sebagai berikut :

variabel

dikotomi

0 + 1audit i,t + 2 Leverage i,t + 3 Tumbuh i,t + 4


Ukuran i,t + i,t+1 .(5)
Model di atas dapat dijelaskan sebagai berikut:
Quality i,t+1
1 jika Quality *>0 (e i,t+1< Industri Median e i,t+1)
dan bernilai 0 jika lainnya
1 Audit i,t
Kualitas Audit
Quality i,t+1 =

Leverage i,t
Tumbuh i,t
Ukuran i,t +
i,t+1

Leverage
Pertumbuhan perusahaan.
Ukuran Perusahaan
Error term assumed to have zero mean and constant
variance
a. Pengujian Case Processing Summary,b.Statistik diskriptif, c.Uji Multikolonieritas, d. Uji
Hosmer and Lameshow Test Goodness of fit test, d.Uji Omnibus Test Of Model Coefficient,
e.Uji Model Summary (Nagelkerke R Square), f.Uji Nilai Estimasi, Pada Tabel Matrik
Klasifikasi.
diterapkan berdasarkan Surat Keputusan

HASIL DAN PEMBAHASAN


Data
menggunakan

sampel

penelitian

perusahaan

ini

Direksi PT Bursa Efek Jakarta Nomor

manufaktur

Kep-315/BEJ/06-2000

yang listing terus menerus di Bursa Efek

30

Indonesia pada tahun 2001sampai dengan

penyampaian, berdasarkan pengumuman

2010,

Peng-LK-00049/BEI.BPR/04-2011

Melaksanakan

GCG

sejak

Juni

2000,

tidak

tertanggal
terlambat

Peng-LK-00048/BEI.BPR/04-2011,dan
75

dan

Soedjatmiko dan Rakhmi Ridhawati, Determinan Kualitas Pelaporan................

perusahaan manufaktur yang dalam sebuah

perusahaan.

segmen industri berjumlah lebih dari satu


Tabel 1. Sampel yang digunakan pada penelitian
No Keterangan
1
Perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia Tahun 2001
2
Bukan perusahaan pemanufakturan
3
Perusahaan yang tidak listing berturut-turut mulai tahun 2001-2010
4
Tidak melaksanakan GCG mulai tahun 2001-2010
5
Mengalami keterlambatan penyampaian di tahun 2010
6
Dalam satu segmen industry hanya terdiri dari satu perusahaan
7
Sampel yang memenuhi Kriteria
Sumber : Data diolah

Jumlah
307
150
34
88
7
2
19

Tabel 2 Hasil Pengujian Regresi Kualitas Pelaporan Keuangan


Model Summar yb
Model
1

R
.643a

Adjusted
R Square
.393

R Square
.414

Std. Error of
the Est im at e
.0796991

Durbin-W
atson
2.066

a. Predictors: (Constant), OTHERi,t, Delta ARi,t , DEPRi,t, Delta APi,t,


CFOi,t, Delta INVi,t
b. Dependent Variable: CF Oi,t +1
ANOVAb

Model
1

Regression
Residual
Total

Sum of
Squares
.736
1.042
1.778

df
6
164
170

Mean Square
.123
.006

F
19.306

Sig.
.000a

a. Predictors: (Constant), OTHERi,t, Delta ARi,t, DEPRi,t, Delta APi,t , CFOi, t, Delt a
INVi,t
b. Dependent Variable: CF Oi,t+1

Sumber: hasil analisis statistik

Durbin-W aston menunjukkan nilai 2,066, artinya bahwa model kualitas pelaporan
keuangan yang digunakan dikatakan bebas dari autokorelasi. Hal ini sesuai dengan pendapat
Awat (1995:402) Bahwa model regresi dikatakan bebas dari auto korelasi jika nilai Durbin-W
aston du sampai dengan 4-du.
Hasil uji anova diketahui bahwa nilai signifikasi 0,000 yang artinya variabel bebas
dalam model kualitas pelaporan keuangan penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh
secara bersama-sama terhadap variabel terikat. Pendapat ini didukung oleh Ghozali (2006:91)
yang mengatakan bahwa jika nilai signifikan < 0,05 menunjukkan adanya pengaruh bersamasama antara variabel bebas dengan variabel tergantung.
Hasil pengujian analisis regresi berganda menunjukkan bahwa keenam variabel bebas
yang digunakan untuk mengukur kualitas pelporan keuangan tersebut, berbeda satu dengan
76

DINAMIKA EKONOMI, Jurnal Ekonomi dan Bisnis, V0l.6.No.2. September 2013

lainnya. Hal ini menunjukkan tidak terjadi tumpang tindih antara keenam variabel proksi
kualitas pelaporan keuangan karena hasil pengujian korelasi antar variabel dibawah 10 yang
ditunjukkan pada kolom VIF, sesuai dengan pendapat Hakim (2000 : 388). Meskipun
demikian, diantara keenam variabel kualitas pelaporan keuangan, jika dilihat secara parsial,
variabel perubahan hutang dan kewajiban akrual memiliki signifikasi yang paling rendah,
sedangkan atribut lainnya memiliki signifikasi yang cukup tinggi.
Pengujian Case Processing Summary menunjukkan data penelitian sudah lengkap. Data
memenuhi ketentuan yang disyaratkan maka data selanjutnya dapat diproses untuk tahap
berikutnya.
Tabel 3. Case Processing Summary
Unweighted Cases(a)
Selected Cases
Included in
Analysis
Missing Cases
Total
Unselected Cases
Total

Percent
171

100,0

0
171
0
171

,0
100,0
,0
100,0

a If weight is in effect, see classification table for the total number of cases.
Statistik

diskriptif

menjelaskan

regresi logistik yang akan digunakan.

diskripsi statistik yang dihasilkan untuk

Tujuannya untuk menguji ketepatan atau

variabel -variabel bebas setelah data

kecukupan data dalam model regresi

diolah. Data Statistik diskriptif tidak

logistik. Untuk menilai kelayakan tersebut

digunakan untuk menarik kesimpulan,

dalam memprediksi digunakan uji Chi

melainkan hanya sebagai data pendukung

Square

Hosmer

and

Lemeshow.

Probabilitas signifikansi yang diperoleh

Uji Hosmer and Lameshow Test

kemudian dibandingkan dengan tigkat

Goodness of fit test

signifikansi () 5%.

Uji Hosmer and Laeshow Test


digunakan untuk menilai kelayakan model
Tabel 4. Uji Hosmer and Lemeshow Test
Step
1

Chi-square
df
20,474

Sumber : data Diolah


Hasil penelitian

Sig.
8

,009

menunjukkan

demikian keputusan yang diambil adalah

bahwa nilai Chi Square sebesar 20,474

menerima Ho yang dapat diartikan tidak

dengan probabilitas signifikasi 0,09 yang

ada perbedaan antara kelompok yang

nilainya

diprediksi dengan kelompok yang diamati.

lebih

besar

0,05.

Dengan
77

Soedjatmiko dan Rakhmi Ridhawati, Determinan Kualitas Pelaporan................

variabel

Uji Omnibus Test Of Model

Omnibus Test

Coefficient
Uji

tergantung.

Omnibus

of

pengujian

of Model Coefficient

Model

menunjukkan hasil yang signifikan maka

Coefficient merupakan pengujian yang

secara keseluruhan atau adanya beberapa

dilakukan apakah variabel-variabel bebas

variabel bebas dimasukkan dalam rumus

secara

koefisien regresi model penelitian.

serentak

Test

Jika

berpengaruh terhadap

Tabel 5. Omnibus Tests of Model Coefficients


Step 1

Step
Block
Model

Chi-square
df
2,225
2,225
2,225

Sig.
4
4

,694
,694

,694

Sumber : data Diolah


Hasil uji menunjukan bahwa Chi

menjadi sukar untuk diinterpretasikan

Square sebesar 2,225 dengan degree of

seperti R2 dan jarang digunakan.

freedom = 4. Tingkat signifikan sebesar

Nagelkerke R Square pada Model

0,694 yang nilainya jauh di atas 0,05,

Summary

merupakan

dengan demikian dapat dikatakan bahwa

koefisien Cox & Snell untuk memastikan

variabel bebas dalam penelitian ini secara

bahwa nilainya bervariasi dari 0 (nol)

bersama sama tidak berpengaruh terhadap

sampai 1 (satu). Hal ini dilakukan dengan

kualitas pelaporan keuangan.

cara membagi nilai Cox & Snell R Square

Uji Model Summary (Nagelkerke R

dengan

Square)

Nagelkerke

nilai

modifikasi

maksimumnya.
R

Square

dari

Nilai
dapat

Cox & Snell R Square pada Model

diinterpretasikan seperti nilai R2 pada

Summary dapat diintrepetasikan sama

multiple regression. Nilai Nagelkerke R

seperti koefisien determinasi R2 pada

Square menunjukkan bahwa pengaruh

multiple regression. Tetapi karena nilai

variabel tergantung yang dapat dijelaskan

maksimum Cox & Snell R Square

oleh adanya pengaruh variabel bebas

biasanya lebih kecil dari satu, maka


Tabel 6. Model Summary
Step
1

-2 Log
Cox & Snell
likelihood
R Square
234,779
,013

Nagelkerke R
Square
,017

Sumber : data Diolah


Hasil

uji

model-2log

Likelihood

koefisien determinasi. Nilai Nagelkerke R

menghasilkan nilai sebesar 234,779 dari

Square 0,17. Hal ini menjelaskan bahwa


78

DINAMIKA EKONOMI, Jurnal Ekonomi dan Bisnis, V0l.6.No.2. September 2013

konstribusi pengaruh kualitas pelaporan

Hasil Uji Koefisien Regresi, Intersep dan

keuangan yang dapat dijelaskan oleh

Slope Coefficient.

variabel bebas yang terdiri dari kualitas

Hasi pengujian pada tebl Nagelkerke R

audit, leverage, pertumbuhan perusahaan

Square yang nilainya seperti R2 pada

dan ukuran perusahaan hanya sebesar

regresi linier menunjukkan secara bersama

17%. Artinya 83% dipengaruhi oleh

sama variabel bebas mempunyai pengaruh

variabel lain yang tidak diteliti dalam

yang rendah yaitu hanya sebesar 0,17 saja

penelitian ini. Hasil uji juga menunjukkan

terhadap kualitas laporan keuangan. Pada

bahwa Nilai koefisien Nagelkerke R

penelitian ini disajikian hasil pengujian

Square 0,17 lebih besar dari Cox & Snell

persamaan

R Square, yang berarti nilainya tidak

sebagai informasi untuk melihat seberapa

signifikan. Stanislaus (Lestari dan Tintri,

besar nilai parsial masing masing variabel.

binary

logistic

regression,

2009)
Tabel 7 . Koefisien Regresi, Intersep dan Slope Coefficient
B
Step 1(a)

AUDIT

S.E.
,271

Wald
,371

df

Sig.

,535

LEVERAGE
TUMBUH
UKURAN
Constant

-,395
,463
,727
,130
,182
,506
-,283
,326
,757
3,394
3,766
,812
a Variable(s) entered on step 1: AUDIT, LEVERAGE, TUMBUH, UKURAN.

,465

Exp(B)
1,312

1
1
1
1

,394
,477
,384
,367

,674
1,138
,753
29,795

Sumber : data Diolah


Hasil uji koefisien regresi, intersep

PEMBAHASAN

dan slope coefficient di atas memiliki

Hasil penelitian yang menunjukkan

keterbatasan makna. Maksutnya adalah

bahwa tidak adanya pengaruh signifikan

nilai atau angka yang diperoleh tidak bisa

anatara

digunakan

tergantung perlu dikaji

untuk

menjelaskan

variabel

variabel

lebih

keuangan. Karena tidak dapat digunakan

penelitian melalui uji statistik dilakukan

sebagai dasar yang kuat untuk dijadikan

pembahasan per variebelsebagai berikut :

79

memahami

dalam.

Karena

variabel tergantung.

guna

dan

pengaruhnya terhadap kualita pelaporan

dasar prediksi antara variabel bebas dan

itu

bebas

hasil

Soedjatmiko dan Rakhmi Ridhawati, Determinan Kualitas Pelaporan................

Hasil Pengujian Pengaruh Kualitas


Audit Terhadap Kualitas Pelaporan
Keuangan.
Kualitas auditor tidak berpengaruh

sesuai

terhadap kualitas pelaporan keuangan.

tingkat

Artinya

independensi.

penelitian

rendahnya

ini

pengaruh

kriteria

yang

telah

ditetapkan dalam SPAP sehingga sebagian


masyarakat masih ada yang meragukan

menunjukkan

keahlian,

kompetensi

Indikasi

dari

serta
adanya

audit

keraguan ini karena banyak sekali kasus-

terhadap kualitas pelaporan keuangan, hal

kasus hukum manipulasi akuntansi yang

ini mendukung hasil penelitian Gu, et al

melibatkan akuntan publik baik di luar

(2002)

maupun di dalam negeri beberapa tahun

bahwa

kualitas

dengan

kualitas

audit

tidak

mendukung secara signifikan kualitas

terakhir.

laporan keuangan dan penelitian Penelitian

menyebabkan timbulnya keraguan atas

ini tidak mendukung hasil penelitian

integritas

francis, et al (1998), lenox (2002) , Fanani

(Wahyuningtias,2010).

2009 terhadap kualitas akuntansi berbasis

tersebut

auditor

KAP.

Adanya beberapa kali demo oleh

akuntansi dan pelaporan keuangan.


Tidak berpengaruhnya

Kejadian-kejadian

para

akuntan

yang

menolak

RUU

kualitas

AkuntanPublik,(http://www.mediaindonesi

audit secara signifikan terhadap kualitas

a.com) menunjukkan bahwa akuntan di

pelaporan

keuangan, karena akuntan

Indonesia belum siap terhadap hukum,

publik sebagai pihak yang memberikan

yang mengatur profesi akuntan. Kenyataan

opini terhadap laporan keuangan juga

tersebut sesuai dengan hasil observasi

memberikan berbagai jasa terhadap audite,

penelitian, mengapa tidak signifikan.

yang bisa merusak independensi, sehingga


mengakibatkan

terjadinya

Adanya

konflik

prilaku

disfungsional

auditor, yang tidak bisa dihentikan Sujana

kepentingan. Contohnya jika dalam suatu

dan

penugasan audit ditemukan kelemahan

disfungsional auditor merupakan perilaku

sistemnya atau pengendalian internalnya,

menyimpang

auditor

dalam

akan

mengunggkapkan

cenderung

enggan

hal

tersebut.

Sawarjuwono

yang

(2006).

Perilaku

dilakukan

auditor

audit.

Perilaku

melaksanakan

disfungsional tersebut antara lain :1)

(Mayangsari, 2003).

penghentian prematur terhadap langkah

Pengguna jasa KAP mengharapkan

audit dalam program audit, 2) Mengurangi

agar auditor bisa memberikan opini yang

jumlah pekerjaan yang dianggap beralasan

tepat, namun dalam praktik sering terjadi

3) tidak melakukan penelitian akuntansi

terjadi pemberian opini akuntan yang tidak

yang
80

digunakan klien,

5)

Menerima

DINAMIKA EKONOMI, Jurnal Ekonomi dan Bisnis, V0l.6.No.2. September 2013

penjelasan

klien

Underreporting

yang

of

time

lemah,
yang

6)

direncakan terlebih dahulu sehingga dapat

secara

efisiensi penggunaaanya dan telah dihitung

langsung mempengaruhi kualitas audit.

break event point-nya. Sedangkan total


asset yang pembiayaaannya melalui hutang

Hasil Pengujian Pengaruh Leverage


Terhadap Kualitas Pelaporan
Keuangan
Hasil uji pengaruh leverage

menimbulkan kewajiban bagi perusahaan

terhadap kualitas pelaporan keuangan

dapat menurunkan kinerja perusahaan.

menunjukkan tidak signifikan, sehingga

Apabila meningkatnya jumlah aset yang

tidak

kualitas

pembiayaannya berasal dari hutang dan

pelaporan keuangan. Penelitian ini tidak

aset yang sudah tidak berfungsi secara

mendukung

optimal

berpengaruh

terhadap

penelitian

yang

untuk membayar biaya bunga selain


membayar hutang pokoknya sehingga

telah

namun

menimbulkan

biaya

dilakukan oleh Cohen (2003), Cohen

perawatan untuk merawat aset yang masih

(2006), Gu, Lee dan Rosett (2002), Francis

digunakan, karena semakin banyak hutang

et al. (2004) dan Pagalung (2006), yang

dagang dan total aset pembiayaaannya

menunjukkan

leverage

berasal dari hutang dan aset yang sudah

berhubungan signifikan dengan kualitas

tidak berfungsi secara optimal namun

informasi yang dipublikasikan. Penelitian

tercatat di neraca akan menyebabkan

Fanani (2008), Elisabet (2009) mendukung

leverage

hasil penelitian ini, bahwa leverage tidak

signifikan terhadap kualitas pelaporan

berpengaruh secara signifikan terhadap

keuangan, Elisabet (2009).

bahwa

memberikan

pengaruh

tidak

kualitas pelaporan keuangan.


Tidak

signifikasinya

leverage

disebabkan bahwa tidak semua perusahaan

Hasil Pengujian Pengaruh


Pertumbuhan Perusahaan Terhadap
Kualitas Pelaporan Keuangan
Pertumbuhan perusahaa tidak

mampu

untuk

menghasilkan pengaruh yang signifikan.

mempertahankan kinerja yang baik dimata

Penelitian ini sesuai dengan penelitian

investor

dapat

Fanani (2009) dan Elisabet (2009), dan

dicerminkan melalui besarnya leverage,

tidak mendukung penelitian Gu et al

(Fanani,2008).

(2002),

terhadap kualitas pelaporan keuangan

melakukan

dan

Leverage

aktivitas

auditor

yang

dipengaruhi

Cohen

(2003;2006)

bahwa

besarnya

koefisien pertumbuhan perusahaan tidak

total hutang dan asset. Total hutang

signifikan terhadap aliran kas masa depan


81

Soedjatmiko dan Rakhmi Ridhawati, Determinan Kualitas Pelaporan................

yang diprediksi. Laba ditahan dan aktifitas

yang diberikan oleh calon konsumen

keuangan (pinjaman, penerbitan ekuitas,

sebelum adanya transaksi. Hal-hal tersebut

merger dan akuisisi) merupakan

dua

di atas juga menyebabkan pertumbuhan

perusahaan.

perusahaan, dalam hal ini yang dilihat

Peningkatan pertumbuhan perusahaan dari

melalui pertumbuhan penjualan menjadi

aktifitas pinjaman akan

tidak

sumber

pertumbuhan

memengaruhi

signifikan

terhadap

kualitas

leverage, sedangkan aktifitas leverage

pelaporan keuangan. Selain itu, semakin

akibat

mungkin

besarnya piutang tak tertagih juga akan

earnings management

memengaruhi likuiditas perusahaan yang

aktivitas

pinjaman

berdampak pada

behavior, sehingga aktifitas keuangan yang

bisa

berasal dari luar perusahaan

yang

mengalami

digunakan

aset,

pembiayaan. (Elisabet, 2009)

untuk

pertumbuhan

mengakibatkan

perusahaan

kesulitan

saat

akan

melakukan

memiliki dampak positif terhadap kualitas


laba (Gu, Lee dan Rosett,2002). Nampak

perusahaan dalam penelitian ini sama-

Hasil Pengujian Pengaruh Ukuran


Perusahaan Terhadap Kualitas
Pelaporan Keuangan
Hasil Pengujian pengaruh ukuran

sama

perusahaan tidak menunjukkan adanya

bahwa

leverage

tidak

dan

pertumbuhan

berpengaruh

signifikan

terhadap kualitas pelaporan keuangan.


Adanya
menyebabkan

pengaruh yang signifikan. Penelitian ini

pertumbuhan penjualan
kenaikan

pada

sesuai dengan Eisbet (2009) Fanani (2008)

piutang

dan tidak mendukung hasil penelitian

usaha. Pencatatan piutang yang terdapat

sebelumnya (Francis et al, Gu et al, dan

dalam neraca adalah nilai yang mungkin

Cohen 2003).

dapat ditagih, setelah dilakukan peyisihan

Penelitian

ini

bisa

semakin

besar

piutang tak tertagih. Perusahaan dapat

menunjukkan

melakukan

pengaruh ukuran perusahaan semakin

berbagai

kebijakan

untuk

menutup adanya piutang tak tertagih,

tinggi

antara lain melalui penjualan tunai saat

Dengan demikian ukuran perusahaan yang

piutang tak tertagih nilainya semakin

besar, yang berasal dari peningkatan

tinggi. Penjualan tunai ini dilakukan

aktivitas

dengan

potongan,

leverage yang tinggi, dan akan memiliki

maupun

dampak earnings manajemen behavior

melakukan sanksi bila terdapat piutang

(Gu, Lee dan Rosett, 2002). Peningkatan

yang tidak dibayar dan melakukan jaminan

asset dari pinjaman ini menyebabkan

cara

penyeleksian

memberikan
konsumen

82

kualitas

bahwa

tidak

pelaporan

pinjaman

akan

keuangan.

meyebaban

DINAMIKA EKONOMI, Jurnal Ekonomi dan Bisnis, V0l.6.No.2. September 2013

perusahaan mempertahankan kinerjanya.

dengan yang ditetapkan oleh SPAP.

Namun tidak semua perusahaan mampu

(2)

melakukan ini, karena tergantung dari

signifikan

kridibilitas perusahaan (Fanani,2008), hal

perusahaan mampu mempertahankan

inilah yang menyebabkan pengaruhnya

kinerja

tidak signifikan.

banyaknya aset yang tercatat di neraca

Adanya

motivasi

menyatakan

politik

bahwa

yang

leverage

karena

yang

yang

perusahaan-

strategis cenderung untuk menurunkan

pertumbuhan

laba

berpengaruh

biaya

tidak

semua

baik,

misalnya

dan

pemeliharaaanya dari hutang padahal


tidak

mengurangi

berpengaruh

pembiayaan

perusahaan dengan skala besar dan industri

guna

tidak

politik

berfungsi

optimal,

(3)

perusahaan
signifikan

tidak
terhadap

terutama saat perioda kemakmuran yang

kualitas pelaporan keuangan karena

tinggi.

koefisien

Upaya

ini

dilakukan

dengan

pertumbuhan

perusahaan

harapan memperoleh kemudahan serta

tidak sesuai dengan kas masa depan

fasilitas dari pemerintah (Moses, 1987;

yang diprediksi.(8) ukuran perusahaan

Naim dan Hartono,1996; Putra, 2000,

tidak berpengaruh terhadap kualitas

Sukartha, 2007).

pelaporan

keuangan,

karena

perusahaan besar justru melakukan


perataan laba

KESIMPULAN DAN SARAN


1. Hasil pengujian faktor-faktor yang
memengaruhi
keuangan

kualitas

menunjukkan

3. Rendahnya

faktor-faktor

pelaporan

memengaruhi

pengaruh

keuangan

kualitas

menunjukkan

yang

pelaporan
besarnya

yang tidak signifikan baik kualitas

faktor lain yang tidak diteliti dalam

audit,

penelitian

leverage,

pertumbuhan

perusahaan, dan ukuran perusahaan.


2. Kualitas
signifikan

audit

tidak

kerena

karena

rendahnya

memengaruhi

rendahnya

relevansi

nilai,

sehingga kualitas pelaporan keuangan,

kridibilitas auditor, yang disebabkan

lain

yang

kualitas pelaporan keuangan. Atau

berpengaruh

rendahnya independensi akibat

ini

sulit untuk diukur.

jasa

Saran

yang juga diberikan kepada

Saran-saran yang

klien, kurang percayanya masyarakat

diajukan dari hasil

penelitian ini adalah sebagai berikut:

karena opini akuntan tidak sesuai


83

Soedjatmiko dan Rakhmi Ridhawati, Determinan Kualitas Pelaporan................

1. Pada penelitian yang akan datang

DAFTAR PUSTAKA

perlu dilakukan penambahan jumlah


sampel

untuk

Algifari. 1997. Analisis Regresi: Teori,


Kasus, dan Solusi. Edisi Pertama.
Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.

kepentingan

generalisasi.
2. Penelitian selanjutnya dapat dilakukan

Barton, Jan dan Gregory Waymire. 2004.


Investor
Protection
Under
Unregulated Financial Reporting.

pengujian variabel terlebih dahulu


pengukuran model mana yang paling
tepat

dan

robust

untuk

Cohen, Daniel A. 2003. Quality of


Financial
Reporting
Choice:
Determinants
and
Economic Consequences. Working
Paper
Northwestern University
Collins.

kondisi

Indonesia dalam memilih variabel.


3. Pengembangan penelitian ini dapat
dilakukan dengan menguji lebih lanjut
konsekuensi ekonomi dari faktor-

---------,2006. Does Information Risk


Really Matter An Analysis of the
Determinants
and
Economic;
Consequences
of
Financial
Reporting Quality. Working Paper
Northwestern University Collins.

faktor yang memengaruhi kualitas


pelaporan

keuangan

dilakukan

Cohen

seperti

(2003),

yang
Fanani

(2008;2009)
4. Pengujian lebih lanjut pada penelitian
yang

akan

datang

Cohen, Jeffrey, Ganesh Krishnamoorthy


dan Arnie Wright. 2004. The
Corporate Governance Mosaic and
Financial Reporting Quality. Journal
of Accounting Literature.

dapat

dikembangkan dengan memasukkan


variabel

kajian

bersifat
perusahaan

perusahaan

holdingcompany,
yang

yang
dan

Craswell, A.T., J.R. Francis, dan S.L.


Taylor. 1995. Auditor Brand Name
Reputations
and
Industry
Specialization.
Journal
of
Accounting and Economics (20):
297-322.

melakukan

restrukturisasi usaha.
5. Penelitian

selanjutnya

juga

dapat

dikembangkan dengan menambahkan


DeAngelo,
L.E.
1981.
Auditor
Independence, Low Balling, and
Disclosure Regulation.Journal of
Accounting and Economics 3.
Agustus: 113-127.

data primer, yang dapat diperoleh


melalui kuesioner yang berisi daftar
pertanyaan-pertanyaan

yang

akan

menjawab permasalahan penelitian


berkaitan dengan kualitas pelaporan

----------, 1988. Managerial Competition,


Information Costs, and Corporate
Governance: The Use of Accounting
Performance Measures in Proxy

keuangan, sehingga diperoleh kajian


yang lebih mendalam.

84

DINAMIKA EKONOMI, Jurnal Ekonomi dan Bisnis, V0l.6.No.2. September 2013

Contests, Journal of Accounting and


Economics. January: 3-36.

Herawaty Vinola. 2008. Peran Prak-tek


Corporate Governance
Sebagai
moderating Variable Dari Pengaruh
Earnings Management Terhadap
Nilai
Perusahaan.
Simposium
Nasional Akuntansi XI.

Elizabet. 2009. Faktor-Faktor Yang


Mempengaruhi Kualitas Pelaporan
Keuangan
Pada
Perusahaan
Manufaktur Yang Go Public Di
Indonesia.
Tesis
yang
tidak
dipublikasikan, Magister Akuntansi
Universitas Airlangga Surabaya.

Ikatan Akuntan Indonesia. 2009. Standar


Akuntansi Keuangan. Jakarta:
Salemba Empat.

Fanani, Zaenal. 2008. Kualitas Pelaporan


Keuangan: Faktor-Faktor Penentu
dan Konsekuensi Ekonominya. 2nd
Accounting Conference, ls` Doctoral
Colloquium and Accounting Work
hop.

Keputusan Direksi PT Bursa Efek Jakarta


Nomor
Kep-305/BEJ/07-2004.
Peraturan Nomor I-A Tentang
Pencatatan Saham dan Efek Bersifat
Ekuitas
Selain
Saham
yang
Diterbitkan
Oleh
Perusahaan
Tercatat.

----------, 2009. Faktor-faktor penentu


kualitas pelaporan keuangan dan
kepercayaan investor. SNA XII
Palembang.

Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar


Modal Nomor Kep-20/PM/2002
Peraturan
Nomor
VIII.
A.2.
Independensi
Akuntan
-yang
Memberikan Jasa Audit di Pasar
Modal.

----------, 2009. Kualitas Pelaporan


Keuangan faktor-faktor penentu dan
konsekwensi ekonomik. Disertasi
yang tidak dipublikasikan. Program
Doktor
Universitas
Brawijaya
Malang.

Mayangsari, Sekar. 2003. Analisis


Pengaruh Independensi, Kualitas
Audit Serta Mekanisme Corporate
Governance
Terhadap Inteuitas
Laporan Keuangan. Simposium
.Nasional Akuntansi VI.

Financial Accounting Standards Board


1978. Statement of Financial
Accounting Concepts.
Francis,J.R. LaFond, P. Olsson, dan K.
Schipper. 2004. Costs of Equity and
Earnings Attributes. The Accounting
Review. Vol.79. No.4: 967-1010.

Pagalung, G. 2006. Kualitas Informasi


Laba: Faktor-Faktor Penentu dan
Konsekuensi Ekonominya. Disertasi.
Universitas
Gajah
Mada.
Yogyakarta.

----------, R. LaFond, P. Olsson, dan K.


Schipper. 2005. The Market Pricing
of Earnings Quality. Journal of
Accounting and Economics. 29: 295327.

Schipper, K., dan L. Vincent. 2003.


Earnings
Quality.
Accounting
Horizons. Vol.70. Supplement: 97110.
----------, 2004. Earnings Quality. Working
Paper in Asia Pacific Journal of
Accounting
and
Economics

Gujarati, Damodar. 2006. Dasar-Dasar


Ekonometrika.Jakarta: Erlangga
85

Soedjatmiko dan Rakhmi Ridhawati, Determinan Kualitas Pelaporan................

Conference. January. Kuala Lumpur.


Malaysia
Scott, W.R. 2009. Financial Accounting
Theory, Prentice Hall. Inc.

Wooten, Thomas C. 2003. Research About


Audit Quality. The CP.4 Journal
January 2003.
http://www.mediaindonesia.com/read/201
0/11/11/184863/23/2/200-AkuntanDemo-di-Depa Diakses 16 Juli 2011.

Surat Edaran Direktur PT Bursa efek


Jakarta Nomor : SE- 005/BEJ/092001 Tanggal 24 September 2001.
Di download 26 maret 2011 pukul
2:37 wib.

http://www.cnbc.com/id/43719360/Moody
_s_Report_Sparks_Selloff_in_Chine
se_Firms diakses 6 Agustus 2011.

86

Anda mungkin juga menyukai