Anda di halaman 1dari 3

ANALISA KASUS PENIPUAN DALAM E-COMMERCE

ETIKA PROFESIONAL

Oleh :
Moch. Yusuf kurniawan (1310651067)
Wawan Tofik (1310651045)
M. Affthon I.H (1310651196)
Moh. Samsul Huda (1310651199)
M. Rofiki Abdillah (1310651009)

FAKULTAS TEKNIK INFORMATIKA


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER
2015

Penipuan Dalam Transaksi Jual Beli Online Kini semakain marak dikabar berita belakang ini.
Seperti yang menimpa seorang dokter gigi berinisial NP, warga Cilandak. Dia yang tertarik
dengan penjualan kucing di situs tokobagus.com malah ditipu mentah-mentah oleh sang penjual.
Kucing seharga Rp3 juta itu gagal menjadi koleksinya.
Korban awalnya berniat untuk menambah koleksi kucingnya dan sengaja mencarinya di
internet. Dia kemudian tertarik dengan salah satu kucing yang dijual itu. Nomor telepon yang
tertera dalam postingan itu pun langsung dihubungi.
Perjanjian pun kemudian dilakukan antara kedua belah pihak. Kata sepakat kemudian terlontar
dan NP diwajibkan mengirim uang tersebut ke rekening yang dituju sang penjual. Uang tersebut
kemudian dikirim ke rekening BRI 032801001159533 atas nama Reski. Sang penjual
menjanjikan kucing tersebut akan sampai paling lama 12 jam ke rumah NP. Lama ditunggu
kucing tersebut tak kunjung diterima. NP pun berpikir dirinya sudah ditipu dan memutuskan
melaporkan kejadian ini ke Polres Metro Jakarta Selatan, kemarin sore. Kasubag Humas Polres
Metro Jakarta Selatan Kompol Aswin membenarkan laporan itu. Katanya, Kamis (14/2/2013),
NP, warga Cilandak Barat, Jakarta Selatan, tertipu saat membeli kucing melalui online shop di
tokobagus.com. Akibat kejadian itu, korban kehilangan uang sebesar Rp3.000.000 dan
melaporkan kasus penipuan tersebut dilaporkan ke Mapolres Jakarta Selatan.
Sumber : http://jakarta.okezone.com/read/2013/02/14/500/761680/tertipu-beli-kucing-ditokobagus-com-dokter-gigi-lapor-polisi

Dari kasus diatas dapat dianalisa Bahwa korban tidak tidak memahami betul akun
(identitas) dari penjual kucing tersebut sehingga pihak penjual (pelaku) merasa punya kesempatan
untuk mengelabuhi korban. Dari kasus itu dapat dilihat lagi bahwa korban mudah percaya.
Untuk solusinya agar penipuan dalam traksaksi jual beli online dapat diatasi sebagai berikut :
1. Memilih website yang terpercaya: sebelum mulai berbelanja online, cari tahu terlebih
dahulu website jual-beli mana saja yang terpercaya dan minim penipu. Cara mencari
tahunya bisa dengan searching di google/yahoo mengenai website jual-beli yang sudah
terpercaya lalu cari informasi mengenai orang-orang yang sudah pernah berbelanja di
website tersebut (misalnya dengan melihat testimoni).
2. Hindari harga yang terlalu murah (tidak wajar): jangan terlalu tergiur dengan harga yang
terlalu murah, karena harga yang terlalu murah itu patut dicurigai. Selalu ingat bahwa
harga pasti sesuai dengan kualitas dan tidak mungkin seorang penjual menjual barangnya
terlalu murah, karena jelas-jelas hal tersebut akan merugikan mereka, kecuali kalau
penjual itu adalah penipu.
3. Adanya rekening bersama: rekening bersama adalah salah satu jasa sebagai perantara
pembeli dan penjual. Dengan adanya rekening bersama, tindak penipuan bisa
diminimalisir karena uang yang ditransfer akan ditahan oleh pihak rekening bersama,
sehingga tidak langsung sampai ke penjual hingga barang yang dibeli sampai ke pembeli.

4. Kenali penjual (akun) : sebelum membeli produk, ada baiknya jika kita mencari tahu asal
usul si penjual tersebut. Bagaimana barang jualannya, websitenya, testimonialnya,
reputasinya, dll.
5. Simpan bukti pembayaran, email, dan SMS: setelah melakukan transfer uang, sebaiknya
simpan bukti pembayaran tersebut beserta email dan SMS antara Anda dan penjual. Jadi,
jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan (barang tidak dikirim), maka Anda bisa
memberikan bukti tersebut kepada pihak berwajib (polisi) untuk menangani masalah
tersebut.

Anda mungkin juga menyukai