Anda di halaman 1dari 3

Silsilah Kerajaan Sriwijaya

Silsilah raja-raja di Kerajaan Sriwijaya sampai saat ini belum ditemukan


secara utuh. Beberapa data yang dihimpun merupakan fragmen yang
dirangkai menurut alur waktu dari abad ke-7 sampai menjelang runtuhnya
Kerajaan Sriwijaya. Beberapa sumber yang dipakai dalam penulisan ini
diambil dari Paul Michel Munoz (2006:175); Marwati Djoenoed Poesponegoro
& Nugroho Notosusanto (1993); dan Slamet Muljana//(1981).
Silsilahraja-raja di Sriwijaya sebagai berikut:
1. Dapunta Hyang Sri Jayanasa (671 M)
Selama masa pemerintahannya, Raja Dapunta Hyang Sri Jayanasa telah menuliskan
Prasasti Keduka Bukit (683 M), Talang Tuo (684 M), dan Kota Kapur (686). Selain itu,
Dapunta Hyang Sri Jayanasa juga menaklukkan Kerajaan Melayu dan Tarumanegara.
Raja Dapunta Hyang telah berhasil memperluas wilayah kekuasaannya sampai ke
wilayah Jambi. Sejak awal pemerintahannya, Raja Dapunta Hyang telah bercita-cita
agar Kerajaan Sriwijaya menjadi kerajaan bercorak maritim.
2. Sri Indrawarman atau Shih-li-t-'o-pa-mo (702 M)
Selama masa kepemimpinan Indravarman, dikirim utusan ke Tiongkok pada 702-716
M, dan 724 M.
3. Rudra Vikraman atau Lieou-t`eng-wei-kong (728 M)
Selama masa kepemimpinan Rudra Vikraman, dikirim utusan ke Tiongkok pada 728742 M.
4. Dharmasetu (790 M)
Pada masa pemerintahan Raja Dharmasetu, Kerajaan Sriwijaya berkembang sampai ke
Semenanjung Malaya. Bahkan, disana Kerajaan Sriwijaya membangun sebuah
pangkalan di daerah Ligor. Selain itu, Kerajaan Sriwijaya juga mampu menjalin
hubungan dengan China dan India. Setiap kapal yang berlayar dari India dan China
selalu singgah di Bandar-bandar Sriwijaya.
5. Maharaja WisnuDharmmatunggadewa (775 M)
Dengan gelar Sarwarimadawimathana yang artinya Pembunuh musuh-musuh yang
sombong tiada. Selama kepemimpinannya, Raja Wisnu memulai pembangunan Candi
Borobudur dan menaklukkan Kamboja Selatan (terdapat dalam Prasasti Ligor tahun
775 M).
6. Samaratungga atau Rakai Garung (792 M)

Selama kepemimpinan Raja Samaratungga, Sriwijaya kehilangan daerah taklukannya


di Kamboja Selatan pada 802 M. Ia meninggalkan prasasti Karang Tengah tahun 824,
dan pada tahun 825 M menyelesaikan pembangunan candi Borobudur.
7. Balaputra Sri Kaluhunan (Balaputradewa) (835 M)
Raja ini memerintahkan pembuatan biara untuk Kerajaan Cola di India dengan
meninggalkan Prasasti Nalanda. Berita tentang raja Balaputradewa diketahui dari
keterangan Prasasi Nalanda. Balaputradewa memerintah sekitar abad ke-9, pada masa
pemerintahannya, kerajaan Sriwijaya berkembang pesat menjadi kerajaan yang besar
dan menjadi pusat agama Buddha di Asia Tenggara. Ia menjalin hubungan baik dengan
kerajaan-kerajaan di India seperti Nalanda dan Cola. Balaputradewa adalah keturunan
dari dinas Syailendra, yakni putra dari Raja Samaratungga dengan Dewi Tara dari
Sriwijaya.
8. Sri Udayadityawarman (960 M)
Selama kepemimpinannya, Raja Sri Udayadityawarman mengirimkan utusan ke
Tiongkok pada 960 M.
9. Sri Wuja atau Sri Udayaditya Warmadewa (960 M)
Selama kepemimpinannya, Raja Sri Udayadityan mengirimkan utusan ke Tiongkok
pada 960-962 M.
10.

Hie-tche (980 M)

Selama kepemimpinannya, Raja Hsiae-she mengirimkan utusan ke Tiongkok pada


980-983 M.
11. Sri Cudamaniwarmadewa (988 M)
Saat beliau memerintah, terjadi penyerangan dari Jawa pada tahun 990 M. Utusan ke
Tiongkok 988-992-1003, pembangunan candi untuk kaisar Cina yang diberi nama
cheng tien wan shou.
12.Sri Marawijayottunggawarman (1008 M)
Selama kepemimpinannya, Raja Sri Marawijayottunggawarman mengirimkan utusan
ke Tiongkok pada 1008 M dengan peninggalan Prasasti Leiden.
13.Sumatrabhumi (1017 M)
Selama kepemimpinannya, Raja Sumatrabhumi mengirimkan utusan ke Tiongkok pada
1017 M, dengan raja, Ha-ch'i-su-wa-ch'a-p'u. (Haji Sumatrabhumi); gelar haji biasanya
untuk raja bawahan.
14.Sri Sanggramawijayottunggawarman (1025)
Selama kepemimpinan Raja Sri Sanggramawijayottunggawarman, Sriwijaya dapat
dikalahkan oleh Kerajaan Cola dan sang raja sempat ditawan. Diserang oleh Rajendra

Chola I dan menjadi tawanan Prasasti Tanjore bertarikh 1030 pada candi Rajaraja,
Tanjore, India. Namun pada masa pemerintahan Raja Kulottungga I Kerajaan Chola,
Raja Sanggrama Wijayattunggawarman kemudian dibebaskan kembali.
15.Sri Deva (1028 M)
Selama kepemimpinannya, Raja Sri Deva mengirimkan utusan ke Tiongkok pada 1028
M.
16. Dharmavira (1064 M)
17. Sri Maharaja (1156 M)
Selama kepemimpinannya, Raja Sri Maharaja mengirimkan utusan ke Tiongkok pada
1156 M.
18. Trailokaraja Maulibhusana Varmadeva (1178 M)
Selama kepemimpinannya, Raja Trailokaraja Maulibhusana Varmadevamengirimkan
utusan ke Tiongkok pada 1178 M.
19. Pada tahun 1402, Parameswara, pangeran terakhir Sriwijaya mendirikan
Kesultanan Malaka di Semenanjung Malaysia.

Anda mungkin juga menyukai