Anda di halaman 1dari 2

Latar Belakang

Samsung sebelum tahun 70an, berawal dari bisnis eksport kecil di Taegu
Korea, Samsung mulai berkembang menjadi perusahaan pioneer elektronik dengan
spesialisasi di pembuatan peralatan digital dan media, semikonduktor, memori dan
system integrasi. Dengan menjadi pemimpin di bidang industry elektronik Samsung
menerapkan ethical bisnis terhadap dampak global.
Samsung memiliki visi tahun 2020, Inspire the World, Create the Future,
yang diwujudkan dalam komitmennya untuk menginspirasi masyarakat dengan
menguatkan efisiensi dalam teknologi, produk, dan solusi kreatif bagi industry,
rekanan dan pekerjanya.
Sebagai bentuk pertanggung jawaban kepada masyarakat global dan
menjawab isu tentang social, ekonomi dan isu lingkungan maka Samsung
memperkenalkan program:

Globally Competitive SMEs untuk memfasilitasi asisten keuangan


Tahun 2009, Samsung mendirikan Eco-Management untuk
pengembangan berkelanjutan dengan mengembangkan teknologi
ramah lingkungan, tempat kerja dan komunitas yang lebih hijau dan

terintegrasi dengan pendekatan Planet First


Tahun 2011, Samsung Hope for Children, meliputi kegiatan untuk
murid dari ekonomi bawah dan murid dengan keterbatasan yang
berfokus pada kesehatan dan pendidikan. Serta meningkatkan investasi
hingga 86% dalam lingkungan hijau atau ramah lingkungan
dibandingkan tahun 2010. Diterapkan juga design ramah lingkungan
(EDS) untuk hemat energy dan daya siaga dari produk yang diikuti
dengan daur ulang produk global. Samsung juga berhasil mencapai
30% pengurangan pencemaran air dengan meningkatkan efisiensi

fasilitas pengolahan limbah air.


2012 Samsung memperoleh penghargaan urutan ke 7 dari Greenpeace

International untuk perusahaan elektronik ramah lingkungan


2013 GHG emission Samsung berkurang 50% dibandingkan dengan

tahun 2008
EHS Certifikasi dalam program management dan memperoleh ISO

14001 dan OHSAS 18001


Tahun 2015, Samsung menargetkan pengurangan 3% penggunaan air
per unit produksi.

Regulasi RoHS yaitu pengontrolan terhadap penanganan limbah


komponen berbahaya dalam produksinya, serta meminimalisasi
penggunaan komponen ozone untuk mendinginkan dan mengontrol
api.

Public Eye yang berbasis di Switzerland menemukan 140 kasus kanker


yang diakibatkan dari cairan dan 50 meninggal akibat bekerja secara tidak
aman dan Samsung tidak mencantumkan informasi 10 dari 83 bahan kimia
padahal Samsung diduga menggunakan bahan tosik tinggi untuk pabriknya
dengan tidak memberikan alat perlindungan kepada pekerjanya.
Dr. Jeong-Ok Kong melaporkan ditemukan kebanyakan penyakit serius pada
pekerja Samsung semikonduktor.
Tetapi semua pernyataan dari Public Eye dan Dr. Jeong dibantah oleh
pihak Samsung dan Lee Mi-kyung salah satu anggota parlemen dari Partai
Demokrat. Samsung juga menyatakan mau menanggung semua pengobatan
untuk pasien kanker yang bekerja di Samsung semikonduktor dan LCD.

Anda mungkin juga menyukai