Anda di halaman 1dari 12

Tumor Otak

TUMOR OTAK

PENDAHULUAN
Urutan frekuensi neoplasma di dalam ruang tengkorak adalah :
1. Glioma (14%)
2. Meningioma (17%)
3. Adenoma hipofisis (13%)
4. Neurilemoma (12%)
5. Neoplasma metastatik
6. Neoplasma pembuluh darah serebral
Neoplasma saraf primer cenderung berkembang di tempat-tempat tertentu.
Ependimoma berlokasi di dekat dinding ventrikel atau kanalis sentralis medula
spinalis. Glioblastoma multiforme kebanyakan ditemukan di lobus parietalis,
oligodendroma di lobus frontalis sedangkan spongioblastoma di korpus kalosum atau
pons.(1,2)
Neoplasma saraf cenderung juga berkembang pada golongan umur tertentu.
Neoplasma serebelar lebih sering ditemukan pada anak-anak daripada orang dewasa,
misalnya meduloblastoma dan glioma batang otak. Neoplasma serebelar dan
metastasis serebri lebih umum pada orang dewasa daripada anak-anak.(3,4)

KKS DepartemenNeurologi RS TK Kesdam I BB Medan 2006

Tumor Otak

PERTUMBUHAN NEOPLASMA
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan neoplasma :
1. Bawaan
2. Degenerasi atau perubahan neoplasmatik
3. Radiasi
4. Virus
5. Substansi karsinogenik

Anatomi Otak

KKS DepartemenNeurologi RS TK Kesdam I BB Medan 2006

Tumor Otak

Gambaran Tumor Pada Otak

PATOLOGI NEOPLASMA INTRAKRANIAL


A.

Glioma
Glioma ialah neoplasma yang berasal dari sel glia. Glioma berdasarkan morfologi
sel dapat dibagi

dalam astrositoma,

oligodendroma,

ependimoma

dan

meduloblastoma. Tempat predileksi astrositoma yang utama ialah lobus frontalis.


Ependimoma, kebanyakan dijumpai pada anak-anak dan dewasa muda. Bilamana
ependimoma berkembang di dalam ruang intrakranial, maka kebanyakan terletak
subtentorial. Oligodendroma jarang dijumpai dan hanya mencakup 10% dari
semua jenis glioma yang ditemukan pada semua golongan umur. Tempat
predileksinya ialah supratentorial dan 50% terletak di lobus frontalis.
Meduloblastoma merupakan neoplasma di fossa kranii posterior terutama pada
anak-anak.(1,4,5)

KKS DepartemenNeurologi RS TK Kesdam I BB Medan 2006

Tumor Otak

B.

Meningioma
Meningioma sering dijumpai pada wanita daripada pria, terutama golongan umur
antara 50-60 tahun dan memperlihatkan kecenderungan untuk ditemukan pada
beberapa anggota dari satu keluarga. Tempat predileksi di ruang kranium
supratentorial ialah daerah parasagital.(1,2,4,6)

C.

Tumor adenoma hipofisis


Sebagian besar dari adenoma hipofisis berasal dari lobus anterior dan 90% adalah
kromofob. Ekspansi yang sering terjadi ialah ke depan sehingga menimbulkan
gangguan visus. Kira-kira 10% dari adenoma hipofisis yang kromofob membuat
ACTH sehingga menimbulkan sindroma cushing.(4,6)

D.

Neurilemoma atau neurofibroma


Neurilemoma merupakan tumor spinalis yang paling sering di jumpai (30%)
terutama pada golongan umur 40 tahun keatas. Neoplasma ini dianggap berasal
dari sel schwann. Bilamana

neurilemoma berlokasi intrakranial, maka

kebanyakan ditemukan sebagai tumor saraf otak VIII. (4,6)


E.

Neoplasma intrakranial yang berasal dari jaringan pembuluh darah


Hemangioblastoma merupakan tumor pembuluh darah yang berkista. Tempat
predileksinya ialah fossa kranii fosterior terutama di serebelum dan lebih jarang di
medula spinalis. Jika hemangioblastoma intrakranial atau spinalis dijumpai pada
seorang penderita dengan ginjal dan atau pankreas yang berkista atau dengan
tumor ginjal yang jinak maka sindrom keseluruhannya dinamakan penyakit
lindau. Adakalanya hemagioblastoma ditemukan pada retina penderita penyakit
lindau dan kombinasi tersebut dikenal sebagai penyakit hippel lindau. (4,6)

KKS DepartemenNeurologi RS TK Kesdam I BB Medan 2006

Tumor Otak

F.

Neoplasma metastatik intrakranial


Kira-kira 20% dari tumor serebri adalah neoplasma metastatik. Neoplasma
metastatik intrakranial paling sering di jumpai pada golongan diatas umur 50
tahun. Kira-kira 70% berlokasi di serebrum dan 30% di serebellum, kebanyakan
tidak soliter melainkan multipel. Kira-kira 50% berasal pada karsinoma bronkus.
Neoplasma metastatik intrakranial berikutnya menurut urutan frekuensinya
berasal dari mamae, ginjal, lambung, prostat dan tiroid.(1,3,5)

SIMPTOMATOLOGI TUMOR INTRAKRANIAL


Simptomatologi tumor intrakranial dapat dibagi dalam :
1. Gangguan kesadaran akibat tekanan intrakranial yang meninggi
2. Gejala umum akibat trekanan intrakranial yang meninggi
3. Tanda-tanda lokalisatorik yang menyesatkan
4. Tanda-tanda lokalisatorik yang benar
5. Tanda-tanda diagnostik fisik pada tumor intrakranial(1,3,4,5,6)

Gangguan kesadaran akibat tekanan intrakranial yang meninggi


Proses desak ruang tidak saja memenuhi rongga tengkorak yang merupakan ruang
yang tertutup, akan tetapi proses neoplasma sendiri dapat menimbulkan
perdarahan setempat, dan jaringan otak sendiri bereaksi dengan menimbulkan
edema, yang berkembang karena penimbunan katabolit di sekitar jaringan
neoplasma, atau karena penekan vena yang menimbulkan stasis yang cepat

KKS DepartemenNeurologi RS TK Kesdam I BB Medan 2006

Tumor Otak

disusul dengan edema. Dapat juga aliran likuor tersumbat oleh tumor sehingga
tekanan intrakranial cepat meningkat karena penimbunan likuor proksimal
daripada tempat penyumbatan.
Gejala umum tekanan intrakranial yang meninggi terdiri dari :
a.

Sakit kepala

b.

Muntah

c.

Kejang

d.

Gangguan mental

Tanda-tanda lokalisatorik yang menyesatkan suatu tumor intrakranial


Suatu tumor intrakranial dapat menimbulkan manifestasi yang tidak sesuai
dengan fungsi yang didudukinya.
Tanda-tandanya antara lain :
a. Kelumpuhan saraf otak, yang sering terkena secara tidak langsung pada tumor
intrakranial ialah saraf otak III, IV dan VI
b. Refleks patologik yang positif pada kedua sisi
c. Gangguan mental
d. Gangguan endokrin
e. Ensefalomalasia(4,5)

Tanda-tanda lokalisatorik yang benar atau simptom fokal


Beberapa gejala dan tanda lokalisatorik yang menunjuk kepada suatu daerah yang
diduduki neoplasma.

KKS DepartemenNeurologi RS TK Kesdam I BB Medan 2006

Tumor Otak

a. Simptom fokal dari tumor di lobus frontalis

Sakit kepala merupakan manifestasi dini, sedangkan papiledema dan


muntah timbul pada tahap lanjut.

Kebanyakan gangguan mental dijumpai sebagai manifestasi dini pada


orang dengan tumor di lobus frontalis dan korpus kalosum.

Kejang merupakan simptom fokal bagian lobus frontalis di sekitar


daerah premotorik.

Katatonia juga merupakan simptom fokal lobus frontalis.

Anosmia menunjuk kepada adanya tumor di lobus frontalis, bilamana


patologi pada bagian perifer nervus olfaktorius dapat disisihkan.

b. Simptom fokal tumor di daerah presentralis

Kejang fokal pada sisi kontralateral.

Bilamana tumor di daerah presentralis sudah menimbulkan destruksi


struktural maka manifestasinya berupa hemiparesis kontralateral.

Paraparesis, jika tumor tumbuh di falks serebri setinggi daerah


prtesentralis

Gangguan miksi lebih sering dan erat berkorelasi dengan tumor di


fisura sagitalis.

c. Simptom fokal dari tumor di lobus temporalis

Biasanya kurang menonjol, apabila lobus temporalis kanan yang


diduduki.

KKS DepartemenNeurologi RS TK Kesdam I BB Medan 2006

Tumor Otak

Hemianopsia kuadran atas kontralateral harus dinilai sebagai tanda


lokalisatorik yang khas bagi lesi di lobus temporalis apabila ditemukan
juga gejala-gejala penyerta yang menunjuk kepada tumor di lobus
temporalis yang berupa tinitus, halusinasi auditorik dan afasia sensorik
beserta apraksia.

d. Simptom fokal dari tumor di lobus parietalis

Tumor yang menduduki daerah korteks lobus parietalis dapat merangsang


korteks sensorik sehingga menimbulkan serangan jakson sensorik.

Jika tumor sudah menimbulkan destruksi struktural pada korteks lobus


parietalis, maka segala macam perasaan pada daerah tubuh kontralateral
tidak dapat dirasakan dan dikenal.

Destruksi akibat tumor yang menduduki daerah posterior lobus parietalis


yang berdampingan dengan lobus temporalis dan lobus oksipitalis yang
merupakan

daerah

penting

bagi

keutuhan

fungsi

luhur

dapat

menimbulakan agnosia dan afasia sensorik, serta apraksia.


e. Simptom fokal dari tumor di lobus oksipitalis
Tumor yang menduduki lobus oksipitalis adalah jarang. Bila ada, maka gejala
dini yang menonjol berupa sakit kepala di oksiput. Kemudian dapat disusul
oleh berkembangnya gangguan medan penglihatan dan agnosia visual.
f. Simptom fokal dari tumor di korpus kalosum
Sindroma korfus kalosum yang khas terdiri dari gangguan mental, terutama
cepat lupa, sehingga melupakan sakit kepala yang baru saja mereda.

KKS DepartemenNeurologi RS TK Kesdam I BB Medan 2006

Tumor Otak

Demensia yang timbul sering disertai kejang umum atau fokal tergantung
pada lokasi dan luasnya tumor yang menduduki korpus kalosum. Gangguan
tersebut dapat disusul oleh paraparesis bahkan diparesis.(2,3,5,6)

Tanda-tanda fisik diagnostik pada tumor intrakranial


a.

Papiledema

b.

Pada anak-anak tekanan intrakranial yang meningkat dapat memperbesar


ukuran kepala dengan terenggangnya sutura.

c.

Hipertensi intrakranial

mengakibatkan iskemia dan gangguan kepada

pusat-pusat vasomotorik serebral, sehingga menimbulkan bradikardia dan


tekanan darah sistemik yang meningkat secara progresif.
d.

Irama dan prekuensi pernafasan berubah akibat melonjaknya tekanan


intrakranial. Kompresi batang otak dari luar mempercepat pernafasan yang
diselingi oleh pernafasan jenis cheyne stokes.(3,5)

Arti diagnostik klinis mula timbulnya manifestasi tumor intrakranial


Manifestasi yang umumnya lebih cepat diasosiasikan dengan proses desak ruang
intrakranial ialah manifestasi meningkatnya tekanan intrakranial yang berupa
papiledema dan muntah-muntah. Dikenalnya tumor serebri pada tahap ini sudah
berarti terlambat.

Kejang fokal atau umum dapat luput didiagnosa sebagai proses desak ruang
intrakranial untuk beberapa bulan sampai belasan tahun, maka setiap manifestasi

KKS DepartemenNeurologi RS TK Kesdam I BB Medan 2006

Tumor Otak

serebral yang bersifat fokal, yang kurang sesuai dengan usia atau keadaan organorgan lain, harus dicurigai tumor.(1,3,6)

Gambaran-gambaran penyakit seperti yang tercantum di bawah ini perlu dicurigai


a.

Epilepsi fokal atau umum yang mulai timbul pada golongan umur 30
tahun keatas.

b.

Stroke pada orang dewasa muda atau tua yang tidak mempunyai faktor
resiko.

c.

Perubahan watak dan sifat yang berkembang progresif.

Pemeriksaan neurologik lanjut yang dilakukan terdiri dari foto tengkorak, EEG CT
Scan dan MRI.(1,2,3,5,6)

Gambaran MRI Tumor Otak

PENATALAKSANAAN

KKS DepartemenNeurologi RS TK Kesdam I BB Medan 2006

10

Tumor Otak

Radioterapi

Manitol , untuk menurunkan tekanan intrakranial.

Kortikosteroid parentral (Dexamethason 10 mg/6 jam)

Obat-obat kemoterapi :
Preparat nitrosourea (Carmustine, Lomustine, Metil lomustine)

Operasi reseksi tumor(2,4,6)

Tumor Otak yang terlihat saat Pembedahan

KKS DepartemenNeurologi RS TK Kesdam I BB Medan 2006

11

Tumor Otak

DAFTAR RUJUKAN
1.

Marjono M, Sidharta P, Neurologi klinis dasar, Jakarta, Dian rakyat,


2000:390-402

2.

Lambardo M C, Tumor susunan saraf pusat, In : Price S A, Wilson L M, eds,


Patofisiologi konsep klinis proses-proses penyakit, Jakarta, EGC, 1995:10301036

3.

Chusid J G, Neuroanatomi korelatif dan neurologi fungsional, Yogyakarta,


Gadjah mada university press, 1993:630

4.

Brain tumor, available at:


http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/000768.htm

5.

Brain Tumor, available at :


http://www.medicinenet.com/brain_tumor/index.htm

6.

Brain tumor, available at:


http://www.mayoclinic.com/health/brain-tumor/DS00281/DSECTION=10

KKS DepartemenNeurologi RS TK Kesdam I BB Medan 2006

12

Anda mungkin juga menyukai