Anda di halaman 1dari 5

SATUAN ACARA PENYULUHAN

a. Topik
: Perawatan nyeri
b. Sub topik : 1. Macam-macam cara mengatasi nyeri
2. Hal-hal yang diperlukan dalam relaksasi
3. Langkah-langkah latihan relaksasi
c. Sasaran
:
d. Waktu
:
e. Tanggal
:
f. Tempat
:
g. Penyuluh :
h. Tujuan Instruksional Umum
Setelah dilakukan penyuluhan 20 menit, klien dapat memahami cara mengatasi nyeri.
i. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan, klien dapat :
1. Menyebutkan macam-macam cara mengatasi nyeri
2. Menyebutkan hal-hal yang diperlukan dalam relaksasi
3. Mendemonstrasikan latihan relaksasi
j. Metoda
k. Media
l. Sumber
m. Materi

n. Kegiatan

: Ceramah, Tanya jawab, Demonstrasi


: Leaflet tentang perawatan nyeri
: 1. Perawatan nyeri ( Robert Priharjo )
2. Barbara C.Long, 1999. Perawatan Medikal Bedah. Edisi 1
: 1. Macam-macam cara mengatasi nyeri
2. Hal-hal yang diperlukan dalam relaksasi
3. Langkah-langkah latihan relaksasi

Waktu

Kegiatan

Penyuluhan

Sasaran

5 menit

Pembukaan

memberikan salam dan menjawab salam


menjelaskan maksud dan mendengarkan
tujuan

10 menit

Kegiatan inti

pemberian
materi menyimak
mendemonstrasikan
melakukan latihan
latihan relaksasi

5 menit

Penutup

memberikan pertanyaan

menjawab

o. Evaluasi
1. Sebutkan macam-macam cara mengatasi nyeri !
2. Sebutkan hal-hal yang diperlukan dalam relaksasi !
3. Demonstrasikan latihan relaksasi !

MATERI PENYULUHAN
1. Macam-macam cara mengatasi nyeri
a. Distraksi atau mengalihkan perhatian dengan cara :
-

Bernafas pelan-pelan
Masage sambil bernafas palan-pelan
Mendengarkan lagu
Membaca Koran
Membayangkan hal-hal yang indah sambil menutup mata
b. Relaksasi atau latihan nafas dalam
c. Stimulasi kulit, dilakukan dengan cara pemberian kompres dingin, balsem analgetik dan
stimulasi kontroletal

a.
b.
c.
d.

2. Hal-hal yang diperlukan dalam relaksasi :


Posisi yang tepat
Pikiran beristirahat
Lingkungan yang tenang
3. Langkah-langkah teknik relaksasi :
Pasien menarik nafas dalam dan mengisi paru-paru dengan udara.
Perlahan-lahan udara dihembuskan sambil membiarkan tubuh menjadi kendor dan merasakan
betapa nyaman hal tersebut.
Pasien bernafas beberapa kali dengan irama normal.
Pasien bernafas dalam lagi dan menghembuskan pelan-pelan dan membiarkan hanya kaki dan
telapak tangan yang kendor. Konsentrasi pikiran pasien pada kakinya yang tersa ringan dan
hangat.

e.

Pasien mengulang langkah 4 dan mengkonsentrasikan pikiran pa

19

da lengan, perut, punggung dan kelompok otot-otot yang lain.


f.
Setelah pasien merasa rileks, pasien dianjurjkan bernafas pelan-pelan, bila nyeri menjadi hebat,
pasien dapat bernafas secara dangkal dan cepat.
Diposkan oleh Kapevi Hatake di 5:22 PM

mengukur nyeri akut, nyeri dari prosedur yang tajam seperti injeksi dan pungsi
lumbar, namun kurang reliabel saat mengukur nyeri yang berkepanjangan (Hockenberry &
Wilson, 2009).Terdapat beberapa skala pengkajian perilaku nyeri yang sering
digunakan,antara lain (James & Ashwill, 2007; Hockenberry & Wilson, 2009; Potts
&Mandleco, 2012):
a ) F L A C C P a i n As s e s s m e n t Too l
Skala ini digunakan untuk mengkaji intensitas nyeri pada anak mulai usia 2 bulan-7
tahun. Skala ini terdiri dari 5 penilaian dengan skor total0 u n t u k t i d a k a d a n ye r i d a n 1 0
untuk nyeri hebat. Penilaian tersebut a d a l a h e k s p r e s i m u k a ( 0 - 2 ) ,
g e r a k a n k a k i ( 0 - 2 ) , a k t i v i t a s ( 0 - 2 ) , menangis (0-2), kemampuan
d i h i b u r ( 0 - 2 ) . H a s i l s k o r p e r i l a k u n y a adalah 0: untuk rileks dan nyaman, 1-3; nyeri
ringan/ ketidaknyamananringan, 4-6 nyeri sedang, 7-10 nyeri hebat/ ketidaknayamanan
berat.Sumber: Potts & Mandleco, 2012

Anda mungkin juga menyukai