Anda di halaman 1dari 5

I.

Lembaga-Lembaga Penyusun Standar Akuntansi


Adanya perubahan lingkungan global yang semakin menyatukan hampir seluruh negara
di dunia dalam komunitas tunggal, yang dijembatani perkembangan teknologi komunikasi dan
informasi yang semakin murah, menuntut adanya transparansi di segala bidang. Standar
akuntansi keuangan yang berkualitas merupakan salah satu prasarana penting untuk mewujudkan
transparasi tersebut. Standar akuntansi keuangan dapat diibaratkan sebagai sebuah cermin, di
mana cermin yang baik akan mampu menggambarkan kondisi praktis bisnis yang sebenarnya.
Oleh karena itu, pengembangan standar akuntansi keuangan yang baik, sangat relevan dan
mutlak diperlukan pada masa sekarang ini.

A. IAI dan Sejarahnya


Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) adalah organisasi profesi akuntan yang juga merupakan
badan yang menyusun standar akuntansi di Indonesia. Organisasi profesi ini terus berusaha
menanggapi perkembangan akuntansi keuangan yang terjadi baik tingkat nasional, regional
maupun global, khususnya yang mempengaruhi dunia usaha dan profesi akuntansi sendiri.
Perkembangan akuntansi keuangan sejak berdirinya IAI pada tahun 1957 hingga kini
perkembangan standar akuntansi ini dilakukan secara terus menerus, pada tahun 1973 terbentuk
Panitia Penghimpunan Bahan-bahan dan Struktur GAAP dan GAAS. Kemudian pada tahun 1974
dibentuk Komite Prinsip Akuntansi Indonesia (Komite PAI) yang bertugas menyusun standar
keuangan. Komite PAI telah bertugas selama empat periode kepengurusan IAI sejak tahun 1974
hingga 1994 dengan susunan personel yang selalu diperbarui. Selanjutnya, pada periode
kepengurusan IAI tahun 1994-1998 nama Komite PAI diubah menjadi Komite Standar Akuntansi
Keuangan (Komite SAK), kemudian pada kongres VIII, tanggal 23-24 September 1998 di
Jakarta, Komite SAK diubah menjadi Dewan Standar Akuntansi Keuangan untuk masa bakti
1998-2000 dan diberikan otonomi untuk menyusun dan mengesahkan PSAK.

Sejak IAI berdiri telah dihasilkan tiga standar akuntansi keuangan sebagai berikut.

a) Pada tahun 1973 untuk pertama kali IAI menerbitkan suatu buku Prinsip Akuntansi
Indonesia (PAI) yang sebagian besar merupakan terjemahan buku Paul Grady. Penerbitan
ini dipicu oleh diaktifkannya pasar modal di Indonesia pada tahun 1973.
b) Pada tahun 1984 buku Prinsip Akuntansi Indonesia 1984 yang menggantikan PAI 1973
diterbitkan. Komite PAI melakukan revisi secara mendasar terhadap PAI 1973.
c) Pada tahun 1994, IAI kembali melakukan revisi total pada PAI 1984 dan sejak itu
mengeluarkan serial standar keuangan yang diberi nama Standar Akuntansi Keuangan
(SAK) yang diterbitken sejak 1 Oktober 1994. Perkembangan standar akuntansi ketiga ini
ditujukan untuk memenuhi kebutuhan dunia usaha dan profesi akuntansi dalam rangka
mengikuti dan mengantisipasi perkembangan internasional. Banyak standar yang
dikeluarkan itu sesuai atau sama dengan standar akuntansi internasional yang dikeluarkan
oleh IASC.
d) Sekarang ini ada dua PSAK yang dikeluarkan oleh 2 Dewan Standar Akuntansi
Keuangan.
o PSAK Konvensional
o PSAK Syariah
PSAK ini tentu akan terus bertambah dan revisi sesuai kebutuhan perkembangan
bisnis dan profesi akuntan.

B. FASB dan Sejarahnya


Financial Accounting Standards Boards (FASB)
FASB merupakan organisasi sektor swasta yang bertanggung jawab dalam
pembentukan standar akuntansi di Amerika saat ini. FASB didirikan pada tahun 1973,
menggantikan APB. Anggota FASB berasal dari berbagai latar belakang (audit, akuntansi
korporasi, jasa keuangan, dan akademisi). Penunjukan anggota FASB yang baru,
dilakukan oleh Financial Accounting Foundation (FAF). FAF adalah sebuah badan
independen, sama seperti FASB, yang dibentuk dengan wakil dari profesi akuntansi,
komunitas bisnis, pemerintah, dan akademisi.
Fungsi utama dari FASB adalah mempelajari masalah akuntansi terkini dan menetapkan
standar akuntansi. Standar ini dipublikasikan sebagaiStatement of Financial Accounting
Standards (SFAS). FASB juga menerbitkan Statement of Financial Accounting

Concepts (SFAC) yang memberikan kerangka kerja konseptual yang memungkinkan


untuk dikembangkannya standar akuntansi khusus. SFAC diterbitkan pada tahun 1978
sebagai konsep fundamental yang akan digunakan FASB dalam mengembangkan standar
akuntansi dan pelaporan keuangan di masa depan. Tidak seperti SFAS, SFAC bukan
merupakan prinsip akuntansi yang berlaku umum.
Standar akuntansi keuangan yang diterbitkan oleh FASB dipandang sebagai prinsipprinsip akuntansi yang berlaku umum. Dalam menetapkan standar akuntansi keuangan,
FASB harus tanggap terhadap kebutuhan dari seluruh komunitas dan menetapkannya
secara transparan di depan publik. Hal ini dilakukan dengan memberikan kesempatan
yang seluas-luasnya secara adil (tanpa memihak) kepada semua komunitas terkait untuk
mengungkapkan pendapat mereka sebelum standar yang baru diterbitkan dan
diberlakukan.

C. IASB dan Sejarahnya


Standar Akuntansi Internasional (IASB) telah didahului oleh Dewan Standar
Akuntansi Internasional Committee (IASC), yang beroperasi dari tahun 1973 sampai
2001.
IASC didirikan pada bulan Juni 1973 sebagai hasil dari perjanjian oleh badan
akuntansi di Australia, Kanada, Perancis, Jerman, Jepang, Meksiko, Belanda, Inggris dan
Irlandia dan Amerika Serikat, dan negara-negara ini merupakan Dewan IASC di waktu
itu.
Kegiatan profesional internasional dari badan akuntansi berada dibawah Federasi
Akuntan Internasional (IFAC) pada tahun 1977.Pada tahun 1981, IASC dan IFAC setuju
bahwa IASC akan memiliki otonomi penuh dan lengkap dalam menetapkan standar
akuntansi internasional dan dalam penerbitan dokumen diskusi tentang isu-isu akuntansi
internasional. Pada saat yang sama, semua anggota IFAC menjadi anggota IASC. Link ini
keanggotaan dihentikan Mei 2000 ketika IASC Konstitusi telah diubah sebagai bagian
dari reorganisasi IASC.

2. Due Process Penetapan Standar Akuntansi


a. Due Process Prosedur penyusunan SAK sebagai berikut :
a) Identifikasi issue untuk dikembangkan menjadi standar
b) Konsultasikan issue dengan DKSAK
c) Membentuk tim kecil dalam DSAK
d) Melakukan riset terbatas
e) Melakukan penulisan awal draft
f) Pembahasan dalam komite khusus pengembangan standar yang dibentuk DSAK
g) Pembahasan dalam DSAK
h) Penyampaian Exposure Draft kepada DKSAK untuk meminta pendapat dan
pertimbangan dampak penerapan standar
i) Peluncuran draft sebagai Exposure Draft dan pendistribusiannya
j) Public hearing
k) Pembahasan tanggapan atas Exposure Draft dan masukan Public Hearing
l) Limited hearing
m) Persetujuan Exposure Draft PSAK menjadi PSAK
n) Pengecekan akhir
o) Sosialisasi standar.
b. Due Process Procedure penyusunan Interpretasi SAK, Panduan Implementasi SAK dan
Buletin Teknis tidak wajib mengikuti keseluruhan tahapan due process yang diatur dalam ayat
1 diatas, misalnya proses public hearing.

c. Due Process Procedure untuk pencabutan standar atau interpretasi standar yang sudah tidak
relevan adalah sama dengan due process procedures penyusunan standar yang diatur dalam ayat
1 diatas tanpa perlu mengikuti tahapan due proses e, f, i, j, dan k sedangkan tahapan m dalam
ayat 1 diatas diganti menjadi: Persetujuan pencabutan standar atau interpretasi.

Anda mungkin juga menyukai