Makalah Shock PDF
Makalah Shock PDF
SHOCK
Untuk Melengkapi Syarat Tugas Kegawat Daruratan Sistem I
Penanggung Jawab Mata Kuliah : Ns. Erick Endra Cita, M. Kep,. CWCS
Rian Rafsanjani
M13.01.0010
DAFTAR ISI
Cover..............................................................................................................
Daftar Isi ........................................................................................................i
Bab I : Pendahuluan .......................................................................................1
A.
B.
C.
D.
Definisi.....................................................................................................1
Macam-macam Shock..............................................................................2
Penyebab ..................................................................................................11
Tanda dan Gejala Shock ..........................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN
A. Definisi
Shock adalah kondisi hilangnya volume darah sirkulasi efektif, kemudian
diikuti perfusi jaringan dan organ yang tidak adekuat, yang akibat akhirnya
gangguan metabolik selular. Pada beberapa situasi kedaruratan adalah bijaksana
untuk mengantisipasi kemungkinan shock. Seseorang dengan cidera harus dikaji
segera
untuk
menentukan
adanya
shock.
Penyebab
syok
harus
1|Makalah Shock
B. Macam-macam shock
1. Shock kardiogenik (berhubungan dengan kelainan jantung).
Disebabkan oleh kegagalan fungsi pompa jantung yang mengakibatkan
curah jantung menjadi berkurang atau berhenti sama sekali untuk memenuhi
kebutuhan metabolisme. Syok kardiogenik ditandai oleh gangguan fungsi
ventrikel, yang mengakibatkan gangguan berat pada perfusi jaringan dan
penghantaran oksigen ke jaringan
Ventrikel kiri gagal bekerja sebagai pompa dan tidak mampu
menyediakan curah jantung yang memadai untuk mempertahankan perfusi
jaringan. Syok kardiogenik dapat didiagnosa dengan mengetahui adanya
tanda-tanda syok dan dijumpai adanya penyakit jantung, seperti infark
miokard yang luas, gangguan irama jantung, rasa nyeri daerah torak, atau
adanya emboli paru, tamponade jantung, kelainan katub atau sekat jantung.
Patofisiologi shock kardiogenik
Tanda dan gejala shock kardiogenik mencerminkan sifat sirkulasi
patofisiologi gagal jantung. Kerusakan jantung mengakibatkan penurunan
curah jantung yang ada pada gilirannya menurunkan tekanan darah arteri ke
organ-organ vital. Aliran darah ke arteri coroner berkurang sehingga asupan
oksigen ke jantung untuk memompa, akhirnya terjadilah lingkaran setan.
Tanda klasik shock kardiogenik adalah tekanan darah rendah , nadi cepat, dan
2|Makalah Shock
lemah, hipoksia otak yang termanisfestasi dengan adanya konfusi dan agitasi
penurunan keluaran urine, serta kulit yang dingin dan lembab. Disritmia
sering terjadi akibat penurunan oksigen ke jantung seperti pada gagal jantung.
Penggunaan kateter arteri pulmonal untuk mengukur tekanan ventrikel kiri
dan curah jantung sangat penting untuk mengkaji beratnya masalah dan
mengevaluasi penatalaksanaan yang telah dilakukan. Peningkatan tekanan
akhir diastolik ventrikel kiri yang berkelanjutan (LVEDP = Left Ventrikel
End Diastolik Pressure) menunjukkan bahwa jantung gagal untuk berfungsi
sebagai pompa yang efektif.
Menurut Mubin (2008) :
a. Keluhan Utama Syok Kardiogenik
1) Oliguri (urin < 20 mL/jam).
2) Mungkin ada hubungan dengan IMA (infark miokard akut).
3) Nyeri substernal seperti IMA.
b. Tanda Penting Syok Kardiogenik
1) Tensi turun < 80-90 mmHg
2) Takipneu dan dalam
3) Takikardi.
4) Nadi cepat, kecuali ada blok A-V.
5) Tanda-tanda bendungan paru: ronki basah di kedua basal paru.
6) Bunyi jantung sangat lemah, bunyi jantung III sering terdengar.
7) Sianosis.
8) Diaforesis (mandi keringat).
9) Ekstremitas dingin.
3|Makalah Shock
manusia
berespon
terhadap
perdarahan
akut
dengan
Sistem
hipovolemik
kardiovaskuler pada
dengan
awalnya
meningkatkan
denyut
berespon
terhadap
jantung,
syok
meningkatkan
neuroendokrin berespon
terhadap
syok
hemoragik
5|Makalah Shock
3. Shock distributif
Syok distributif atau vasogenik terjadi ketika volume darah secara
abnormal berpindah tempat dalam vaskulatur seperti ketika darah berkumpul
dalam pembuluh darah perifer.
Syok distributif dapat disebabkan baik oleh kehilangan tonus simpatis
atau oleh pelepasan mediator kimia ke dari sel-sel. Kondosi-kondisi yang
menempatkan pasien pada resiko syok distributif yaitu
a. syok neurogenik seperti cedera medulla spinalis, anastesi spinal, disebut
juga syok spinal merupakan bentuk dari syok distributif, Syok neurogenik
terjadi akibat kegagalan pusat vasomotor karena hilangnya tonus
pembuluh darah secara mendadak di seluruh tubuh.sehingga terjadi
hipotensi dan penimbunan darah pada pembuluh tampung (capacitance
vessels). Hasil dari perubahan resistensi pembuluh darah sistemik
ini diakibatkan oleh cidera pada sistem saraf (seperti: trauma kepala,
cidera spinal, atau anestesi umum yang dalam).Syok neurogenik juga
disebut sinkop. Syok neurogenik terjadi karena reaksi vasovagal
berlebihan yang mengakibatkan terjadinya vasodilatasi menyeluruh di
daerah splangnikus sehingga aliran darah ke otak berkurang. Reaksi
vasovagal umumnya disebabkan oleh suhu lingkungan yang panas,
terkejut, takut, atau nyeri hebat. Pasien merasa pusing dan biasanya jatuh
pingsan. Setelah pasien dibaringkan, umumnya keadaan berubah menjadi
baik kembali secara spontan. Trauma kepala yang terisolasi tidak akan
menyebabkan syok. Adanya syok pada trauma kepala harus dicari
penyebab yang lain. Trauma pada medula spinalis akan menyebabkan
6|Makalah Shock
akan
menghasilkan
leukotrien
yang
berlebihan
kemudian
dari
kapiler,
yang
mengarah
pada
shock
yaitu
sepsis
melalui
mekanisme:
eksotoksin
sebagai
menurun.
Pernafasan
menjadi
cepat
sehingga
paru-paru
10 | M a k a l a h S h o c k
C. Penyebab
Syok bisa disebabkan oleh :
1. Pendarahan (syok hibovolemik)
2. Dehidrasi (syok hipovolemik)
3. Serangan jantung (syok kardiogenik)
4. Gagal jantung (syok kardiogenik)
5. Trauma atau cedera berat
6. Infeksi (syok septic)
7. Reaksi alergi (syok anafilaktik)
8. Cedera tulang belakang (syok neuroganik)
9. Sindroma syok toksik
D. Tanda dan gejala shock
1. Sistem kardiovaskuler
a. Gangguan sirkulasi perifer-pucat, ekstremitas dingin,kurangnya pengisian
vena perifer lebih bermakna disbanding penirunan tekanan darah.
11 | M a k a l a h S h o c k
b. Tekanan darah rendah. Hal ini kurang bisa menjadi pegangan karena
mekanisme kompensasi sampai terjadi kehilangan 1/3 dari volume
sirkulasi darah.
c. Vena perifer kolaps. Vena leher merupakan penilaian yang paling baik.
d. CVP rendah.
2. Sistem respirasi
Pernafasan cepat dan dangkal.
3. Sistem syaraf pusat
Perubahan mental pasien syok sangat bervariasi. Bila tekanan darah rendah
sampai menyebabkan hipoksia otak, pasien menjadi gelisah sampai tidak
sadar. Obat sedatife dan analgetika jagan diberikan sampai yakin bahwa
gelisahnya pasien memang karena kesakitan .
4. Sistem saluran cerna
Bisa terjadi mual dan muntah
5. Sistem saluran kencing
Produksi urine berkurang. Normal rata-rata produksi urine pasien dewasa
adalah 60 ml/jam (1/5 1 ml/kg jam).
12 | M a k a l a h S h o c k
BAB II
PENUTUP
Syok digolongkan menjadi 3 yaitu syok kardiogenik (berhubungan dengan
kelainan jantung), syok hipovolemik ( akibat penurunan volume darah), dan syok
distributif dibagi lagi menjadi syok anafilaktik (akibat reaksi alergi), syok
septik (berhubungan dengan infeksi), syok neurogenik (akibat kerusakan pada sistem
saraf).
1. Syok kardiogenik ditandai oleh gangguan fungsi ventrikel, yang mengakibatkan
gangguan berat pada perfusi jaringan dan penghantaran oksigen ke jaringan. Syok
kardiogenik dapat didiagnosa dengan mengetahui adanya tanda-tanda syok dan
dijumpai adanya penyakit jantung, seperti infark miokard yang luas, gangguan
irama jantung, rasa nyeri daerah torak, atau adanya emboli paru, tamponade
jantung, kelainan katub atau sekat jantung.
2. Syok hipovolemik merupakan tipe syok yang paling umum ditandai dengan
penurunan volume intravascular.
3. Syok distributif atau vasogenik terjadi ketika volume darah secara abnormal
berpindah tempat dalam vaskulatur seperti ketika darah berkumpul dalam
pembuluh darah perifer.
a. syok neurogenik seperti cedera medulla spinalis, anastesi spinal,
b. syok anafilaktik seperti sensitivitas terhadap penisilin, reaksi transfusi, alergi
sengatan lebah
c. syok septik seperti imunosupresif, usia yang ekstrim yaitu > 1 thn dan > 65
tahun, malnutrisi
13 | M a k a l a h S h o c k
DAFTAR PUSTAKA
dr
A.Husni
Bagian
Anestesiologi
Tanra,
dan
Perawatan
PhD,
Intensif
SpAn,
Fakultas
KIC
Kedokteran
Universitas Hasanuddin-Makassar
Rehatta MN.(2000). Syok anafilaktik patofisiologi dan penanganan. In : Update on
Shock.Pertemuan Ilmiah Terpadu.Fakultas Kedoketran Universitas Airlangga
Surabaya.
14 | M a k a l a h S h o c k
15 | M a k a l a h S h o c k