OLEH
ZULFIKRI S POU
NIM: 431 411 163
ZULFIKRI S POU
Jurusan Biologi
PENDAHULUAN
Munculnya
berbagai
macam
penyakit infeksi yang membutuhkan
antibiotik dan adanya sifat beberapa
kuman patogen yang resisten terhadap
antibiotik yang ada, mendorong terus
dilakukannya penelitian untuk menemukan antibiotik baru. Antibiotik
adalah produk metabolik yang dihasilkan suatu organisme tertentu, yang
dalam jumlah amat kecil bersifat
merusak atau menghambat mikroorganisme lain (Pelczar dan Chan,
1988).
Actinomycetes merupakan kelompok bakteri penghasil antibiotik terbanyak yaitu sekitar 70% antibiotik
yang telah ditemukan dihasilkan oleh
Actinomycetes terutama genus Streptomyces, sehingga sasaran penapisan
bakteri penghasil antibiotik ditujukan
pada
kelompok
Actinomycetes
(Alcamo dalam Rofiq, 2011). Lebih
dari 90% antibiotik yang dihasilkan
dari berbagai spesies Streptomyces
digunakan untuk terapi penyakit infeksi
yang disebabkan oleh bakteri (Rahayu,
2006). Bakteri ini umumnya dijumpai
pada berbagai jenis tanah dan memiliki
kelimpahan terbesar yang berperan
penting dalam proses dekomposisi
(Nurkanto, 2007).
Pada umunya populasi mikroorganisme pada rhizosfer jauh lebih
tinggi dibandingkan populasi pada
bagian tanah lainnya. Banyaknya
mikroorganisme termasuk Actinomycetes pada rhizosfer ini disebabkan
karena akar tanaman mempunyai kemampuan mengeluarkan eksudat yang
mengandung bahan organik yang berguna sebagai sumber energi bagi
mikroorganisme yang hidup di sekitar
perakaran tersebut (Ambarwati, 2007).
Rhizosfer merupakan porsi tanah yang
dilakukannya
penelitian
untuk
menemukan antibiotik baru. Zat
antibiotik yang dihasilkan oleh mikroorganisme lebih menguntungkan dari
pada zat antibiotik yang dihasilkan oleh
tumbuhan, hal ini disebabkan karena
waktu regenerasi mikroorganisme yang
jauh lebih singkat dibandingkan waktu
tumbuh suatu tanaman. Bakteri dapat
tumbuh dan berkembang biak dalam
waktu beberapa jam, Actinomycetes
dalam waktu kurang lebih satu bulan,
sedangkan tanaman untuk menghasilkan bahan aktif membutuhkan waktu
bertahun-tahun (Ambrawati, 2007).
METODE PENELITIAN
Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di
Laboratorium Mikrobiologi Jurusan
Biologi
FMIPA
UNG.
Waktu
pelaksanaan yaitu pada bulan April
sampai dengan bulan Juni tahun 2015.
Objek Penelitian
Objek dalam penelitian ini adalah
Isolat Actinomycetes dari rhizosfer
rumput teki (Cyperus rotundus) yang
memiliki potensi sebagai penghasil
antibiotik.
Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode deskriptif.
Alat dan Bahan
Alat yang digunakan: Laminar
airflow, oven, inkubator, autoclave,
Erlenmeyer, mikropipet, tabung reaksi,
cawan petri, objek glass,, sentrifuge,
shaker incubator, colony counter,
water bath, ose, mikroskop dan
kamera. Bahan yang digunakan: tanah
rhizosfer rumput teki (Cyperus
rotundus), medium Starch Casein
Agar, Nystatin, Sterptomycin, akuades,
larutan ringer alkohol, carbol gentian
violet, safranin, mikroba uji berupa
Hasil
Berdasarkan hasil penelitian dapat
diketahui bahwa pada daerah rhizosfer
rumput teki diperoleh dua isolat
Actinomycetes yang masing-masing
memiliki karakteristik yang berbeda.
(a)
(b)
Gambar 1. Isolat Actinomycetes rhizosfer rumput Teki (Cyperus
rotundus) (a) Actinomycetes
Rhizosfer Teki (Isolat 1); (b)
Actinomycetes Rhizosfer Teki
(Isolat 2)
Selain melakukan pengamatan pada
morfologi koloni isolat yang diperoleh,
juga dilakukan pengamatan pada
morfologi selnya, yaitu melalui metode
pewarnaan Gram.
(a)
(b)
Gambar 2. Pewarnaan Gram pada Isolat
(a) ART 1 dan (b) ART 2
Berdasarkan hasil pengamatan
morfologi sel isolat Actinomycetes
yang diperoleh dengan menggunakan
metode pewarnaan Gram, menunjukkan morfologi sel Actinomycetes
memiliki bentuk basil pada isolat 1
maupun isolat 2 dan merupakan gram
positif karena mengikat warna ungu.
Isolat Actinomycetes yang berhasil
diisolasi dari rhizosfer rumput teki
(Cyperus rotundus) selanjutnya dilakukan uji penghasilan metabolit sekunder (Antibiotik) dengan menggunakan metode Diffusion test (Kirby-
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan
pembahasan dapat diambil kesimpulan
bahwa:
1. Telah
ditemukan
dua
isolat
Actinomycetes (ART1 dan ART2)
dari daerah rhizosfer rumput teki
(Cyperus rotundus).
2. Terdapat satu isolat yaitu ART1
yang mampu menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus
aureus dengan diameter zona
hambat sebesar 6 mm sehingga memiliki potensi penghasil antibiotik
dengan kategori lemah.
SARAN
Saran dalam penelitian ini
adalah perlu dilakukan pengukuran
faktor lingkungan yaitu tingkat
kelembaban untuk mengambil daerah
rhizosfer yang akan dilakukan isolasi
Actinomycetes dan melihat perbandingan jumlah isolat Actinomycetes
yang ditemukan pada daerah rhizosfer
rumput teki (Cyperus rotundus) yang
hidup pada daerah yang lembab dan
kering. Selain itu, perlu juga dilakukan
isolasi Actinomycetes endofit pada
umbi rumput teki (Cyperus rotundus)
dan menguji potensinya sebagai
penghasil antibiotik.
DAFTAR PUSTAKA
Ambarwati, 2007. Studi Actinomycetes
yang Berpotensi Menghasilkan
Antibiotik Dari Rhizosfer tumbuhan
putri malu (mimosa pudical.) Dan
kucing-kucingan
(Acalypha
indicaL.). Jurnal Penelitian Sains &
Teknologi, Vol. 8, No. 1, 2007: 1
14
Ambarwati dan Purwani Eni, 2012.
Keanekaragaman
Streptomyces
Yang Berasosiasi Dengan Rizosfer
Jagung (Zea mays). Prosiding
Seminar Nasional IX Pendidikan
Biologi, Vol. 9, No. 1, Juli 2012.
Ambarwati, Tanti A., Langkah S., dan
Subagus W. 2012. Uji Aktivitas
Antifungi Isolat Actinomycetes Yang
Berasosiasi dengan Rhizosfer Padi
(Oriza sativa). Jurnal Kesehatan,
ISSN 1979-7621, Vol. 5, No. 2,
Desember 2012: 139 - 14
Ambarwati,
Sujono,
T.,
A.,
Sembiring, L., dan Wahyuono, S.
2013.
Uji aktivitas antibakteri
isolat actinomycetes dari rizosfer
padi (oryza sativa) terhadap
Salmonella
typhosa
dan
Staphylococcus aureus). Prosiding
Seminar Nasional Biodiversitas.
FMIPA UNS
Arista. 2010. Analisis Sildenafil Sitrat
Pada Obat Tradisional Gali-Gali
dengan Metode Kromatografi Lapis
Tipis.
Tersedia
di
:
http://repository.usu.ac.id. Diakses
10 Januari 2015
Koen, Rizal A. Roksun N., Fintha F.R,
Talitha R.N., dan Laily H. 2012. Uji
Efektifitas Ekstrak Rumput Teki
(Cyperus rotundus) sebagai Permen
vitro.
Malang
:
Fakultas
Kedokteran, Universitas Brawijaya.
Saraswati, Rasti. Edi Husen, dan
R.D.M
Simanungkalit.
2007.
Metode Analisis Biologi Tanah.
Bogor : Balai Besar Penelitian dan
Pengembangan Sumber Daya Lahan
Pertanian
Safinah. 2008. Optimasi Separasi dan
purifikasi Senyawa Antibiotik Yang
dihasilkan
Oleh
Aktinomiset
Endofit. Jakarta : Fakultas Sains dan
Teknologi UIN Syarif Hidayatullah.
Yusuf, Agusrianto 2012. Isolasi
Actinomycetes
Pada
Tegakan
Rhizophora sp. dan Uji Potensi
Sebagai Penghasil Antibiotika.
Gorontalo : Jurusan Biologi,
FMIPA,
Universitas
Negeri
Gorontalo.
Waluyo, lud. 2007. Mikrobiologi
umum. Malang : UMM Press.