Intervensi Stroke
Intervensi Stroke
TS
1. Hambatan mobilitas fisik b.d hemiparesis, kehilangan keseimbangan dan
koordinasi.
2. Kerusakan komunikasi verbal berhubungan dengan kerusakan neuromuskuler.
3. Nyeri akut berhubungan dengan penurunan perfusi jaringan
4. Deficit perawatan diri berhubungan dengan kerusakan neuromuskuler,
penurunan kekuatan dan ketahanan, kehilangan kontrol/ koordinasi otot.
5. Resiko gangguan integritas kulit berhubungan dengan tirah baring lama.
tubuh
yang
terkena,
memungkinkan aktivitas.
Intervensi
a. Observasi kemampuan klien dalam
melakukan aktifitas
mendemonstrasikan
perilaku
yang
Rasional
a. Mengidentifikasi kelemahan/ kekuatan
dan dapat memberikan informasi bagi
pemulihan
iskemia jaringan.
c. Meminimalkan atrofi otot, meningkatkan
sirkulasi,
ekstremitas
kontraktur.
d. Untuk
membantu
mencegah
meningkatkan
pemulihan
fungsional tubuh.
e. Konsultasikan dengan ahli fisioterapi
untuk
menemukan
kebutuhan
yang
pasien.
Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1x24 jam pasien dapat berkomunikasi sesuai
dengan keadaannya.
Kriteria hasil; Klien dapat mengemukakan bahasa isyarat dengan tepat, terjadi kesapahaman
merupakan
indikator
dari
derajat
gangguan serebral
b. Minta klien untuk mengikuti perintah
sederhana
kerusakan sensorik
kerusakan motorik
d. bahasa isyarat dapat membantu untuk
terapi wicara.
kebutuhan terapi.
Intervensi
a. Observasi jenis dan tingkat nyeri pasien.
Tentukan apakah nyerinya keronis atau
Pengkajian
Rasional
berkelanjutan
membantu
akut.
memenuhi
kebutuhan
pasien
dalam
mengurang i nyeri
Untuk memvasilitasi pengkajian yang
akurat tingkat nyeri pasien
mengurangi nyeri
Untuk
mengurangi
nyeri
dan
mempercepat penyembuhan
pasien
kemampuan
Rasional
klien
perawatan diri
b. Klien terlihat bersih dan rapi dan
Untuk
mengurangi
nyeri
dan
mempercepat penyembuhan
pasien
kesemua
daerah
Menghindari tekanan dan meningkatkan
aliran darah
Menghindari tekanan yang berlebih pada
menonjol
yang
baru
mengalami