PROFIL PERUSAHAAN
A. Sejarah Singkat PT. Indonesia Power
PT.Indonesia Power merupakan salah satu anak perusahan PT. PLN
(Persero) yang dahulu bernama PLN Pembangkit Tenaga Listrik Jawa Bali
(PJB I), menjalankan bisnis utama di bidang pembangkitan tenaga listrik Jawa
Bali serta memasok sekitar 30% - 40% dari kebutuhan tenaga listrik JawaBali. Diawali dengan berdirinya Paiton Swasta I, yang dipertegas dengan
dikeluarkannya Kepres. No. 37 Tahun 1992, tentang pemanfaatan sumber
dana swasta melalui pembangkit-pembangkit listrik swasta. Pada akhir tahun
1993, Menteri Pertambangan dan Energi menerbitkan kerangka dasar
kebijakan (sasaran dan kebijakan sub sektor ketenagalistrikan) yang
merupakan pedoman jangka panjang restrukturisasi sektor ketenagalistrikan.
Sebagai tahap awal, pada tahun 1994 PLN diubah statusnya dari Perum
menjadi Persero. Setahun kemudian, tepatnya tanggal 3 Oktober 1995, PLN
(Persero) membentuk dua anak perusahaan dengan tujuan untuk memisahkan
misi sosial dan misi komersial dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN),
yaitu:
1. PT PLN PJB I yang pada tanggal 3 Oktober 2000 berganti nama menjadi
PT. Indonesai Power yang berpusat di Jakarta.
2. PT. Pembangkitan Tenaga Listrik Jawa-Bali yang berpusat di Surabaya.
PT. Indonesia Power memiliki sejumlah unit pembangkit dan fasilitas
pendukungnya. Pembangkit-pembangkit tersebut memanfaatkan teknologi
modern berbasis komputer dengan menggunakan beragam jenis energi yaitu
air, minyak bumi, batubara, gas alam, dan lain sebagainya. Namun demikian,
dari pembangkit-pembangkit tersebut ada pula pembangkit yang termasuk
paling tua di Indonesia seperti PLTA Plengan, PLTA Ubrug, PLTA Ketenger,
dan sejumlah PLTA lainnya yang dibangun tahun 1920-an dan sampai
sekarang masih beroperasi.
5
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS MERCUBUANA
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Kapasitas Terpasang
Jenis Pembangkit
Lokasi
UBP Suralaya
3.400,00 MW
PLTU
Merak
UBP Priok
1.348,08 MW
Jakarta
UBP Saguling
797,36 MW
PLTA
Bandung
UBP Kamojang
375,00 MW
PLTP
Garut
UBP Semarang
1.408,93 MW
Semarang
UBP Mrica
309,74 MW
Banjarnegara
864,08 MW
Pasuruan
UBP Bali
432,67 MW
PLTD, PLTG
Bali
UB Pemeliharaan
Jakarta
Kapasitas Terpasang
Jenis Pembangkit
Lokasi
Indralaya 1
45,00 MW
PLTG
Palembang
Keramasan
18,00 MW
PLTG
Palembang
Jambi
18,00 MW
PLTG
Jambi
http://digilib.mercubuana.ac.id/
ITEM
CONSTRUCTION
FIRST FIRING
26-05-84
11-03-85
28-05-88
04-02-89
22-06-96
26-01-97
14-07-97
SYNCHRONIZE
24-08-84
11-06-85
25-08-88
24-04-89
16-12-96
26-03-97
19-09-97
04-04-85
26-03-86
06-02-89
06-11-89
25-06-97
11-09-97
19-12-97
4
5
COMMERCIAL
OPERATION
LOUNCHING BY
PRESIDENT
UNIT 1
UNIT 2
UNIT 3
1980
UNIT 4
UNIT 5
UNIT 6
1984
10-08-1985
UNIT 7
1994
17-05-1990
melalui
implementasi
asset
management,
meningkatkan
7
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS MERCUBUANA
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Kapasitas Terpasang
Jenis Pembangkit
Lokasi
600,00 MW
PLTU
Merak
625,00 MW
PLTU
Pandeglang
945,00 MW
PLTU
Tangerang
1.050,00 MW
PLTU
Sukabumi
660,00 MW
PLTU
Cilacap
8
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS MERCUBUANA
http://digilib.mercubuana.ac.id/
C. Budaya Perusahaan
Untuk mewujudkan Visi Perusahaan dan mencapai Target RJPP maka
PT Indonesia Power memetakan keunggulan-keunggulan yang dimilikinya
yang dirumuskan menjadi suatu Budaya Perusahaan yang disebut Indonesia
Power Way. Dengan melaksanakan Indonesia Power Way, maka kami yakin
bahwa Indonesia Power dapat mewujudkan keunggulannya dan menjadi long
run sustainable company.
Indonesia Power Way yang telah diluncurkan pada tanggal 3 Oktober
2011 didasari dengan The Way We Think IP-HaPPPI yang disebut sebagai
Nilai-nilai Budaya Perusahaan yang diwujudkan dalam pekerjaan sehari-hari
dalam bentuk The Way We Act dan The Way We Do Business. Semua hal ini
akan membentuk keunggulan Indonesia Power, yaitu Terdepan dalam
penyediaan energi listrik berbagai jenis pembangkit dengan kinerja
excellent melalui proses prima oleh SDM profesional yang menjamin
terwujudnya long run sustainable company.
Sebagai kelengkapan Indonesia Power Way, untuk memudahkan
dalam implementasinya maka Indonesia Power Way juga diturunkan dalam
arahan-arahan yang lebih rinci menyangkut suatu hal yang lebih spesifik,
misalnya peraturan, manual, SOP, instruksi kerja, peraturan-peraturan
kepegawaian, dan sebagainya.
9
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS MERCUBUANA
http://digilib.mercubuana.ac.id/
http://digilib.mercubuana.ac.id/
d. Pelayanan Prima
Memberi pelayanan yang memenuhi kepuasan melebihi harapan
stakeholder.
e. Peduli
Peka-tanggap dan bertindak untuk melayani stakeholder serta
memelihara lingkungan sekitar.
f. Pembelajar
Terus menerus meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan
serta kualitas diri yang mencakup fisik, mental, sosial, agama, dan
kemudian berbagi dengan orang lain.
g. Inovatif
Terus menerus dan berkesinambungan menghasilkan gagasan
baru dalam usaha melakukan pembaharuan untuk penyempurnaan baik
proses maupun produk dengan tujuan peningkatan kinerja.
2. The Way We Act
a. Proaktif dan Pantang Menyerah
Menunjukkan inisiatif dan antisipasi dalam bertindak, dengan
orientasi pada perubahan ke arah yang senantiasa lebih baik, dilandasi
keyakinan untuk mampu mengatasi setiap tantangan yang dihadapi.
b. Saling Percaya dan Bekerjasama
Bertindak secara kolektif dilandasi semangat sinergi untuk
saling mendukung
dan
mengisi
dengan
memberikan
seluruh
11
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS MERCUBUANA
http://digilib.mercubuana.ac.id/
c. People Excellence
12
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS MERCUBUANA
http://digilib.mercubuana.ac.id/
d. Learning Organization
Mengambil
keputusan
melalui
konsensus
dan
13
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS MERCUBUANA
http://digilib.mercubuana.ac.id/
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Efisien.
Aman.
Ramah lingkungan.
E. Unit Bisnis Pembangkitan (UBP) Suralaya
1. Sejarah UBP Suralaya
Pada waktu terjadinya krisis energi yang melanda dunia tahun 1973
dan pada saat itu terjadi embargo minyak oleh negara-negara Arab
terhadapa Amerika Serikat dan negara-negara Industri lainnya dan disusul
keputusan OPEC (organisasi negara-negara pengekspor minyak) untuk
menaikan BBM lima kali lipat. Belajar dari pengalaman maka Pemerintah
mencari sumber energi pengganti BBM Pemerintah menyadari akan
ketergantungan pada BBM serta gas alam dan uranium yang akan habis
40-80 tahun lagi salah satu jalan yang ditempuh adalah pengalihan kepada
batubara.
Dalam rangka memenuhi peningkatan kebutuhan akan tenaga
listrik khususnya di pulau Jawa sesuai dengan kebijaksanaan pemerintah
serta untuk meningkatkan pemanfaatan sumber eneri primer dan
diversifikasi sumber energi primer untuk pembangkit tenaga listrik, maka
PLTU Suralaya dibangun dengan menggunakan batubara sebagai bahan
bakar utama yang merupakan sumber energi primer kelima disamping
energi air, minyak bumi dan panas bumi.
PLTU Suralaya pembangunannya dilakukan dalam 3 (tiga) tahap
yang seluruhnya berjumlah 7 unit :
Tahap I
berkapasitas
400
MW.
Dimana
berkapasitas
400
MW.
Dimana
15
http://digilib.mercubuana.ac.id/
16
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS MERCUBUANA
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Nama Lokasi
Luas (Ha)
Gedung Sentral
30
Ash Valley
Kompleks Perumahan
30
Coal Yard
20
Switch Yard
6,3
Gedung Kantor
6,3
157,4
Jumlah
254
17
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS MERCUBUANA
http://digilib.mercubuana.ac.id/
3. Strutur Organisasi
Strutur organisasi merupakan suatu gambaran secara skematis yang
menjelaskan tentang hubungan kerja, pembagian kerja, serta tanggung
jawab dan wewenang dalam mencapai tujuan organisasi yang telah
ditetapkan semula. PT Indonesia Power Unit Bisnis Pembangkitan
Suralaya, secara struktural pucuk pimpinannya dipegang oleh seorang
General Manajer yang dibantu oleh Deputi General Manajer dan Manajer
Bidang.
18
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS MERCUBUANA
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Suralaya
telah
direncanakan
dan
dibangun
untuk
Gambar 2.6. Rute Transportasi Batubara dari Tanjung Enim ke PLTU Suralaya
Transportasi batubara dari mulut tambang Tanjung Enim ke
pelabuhan Tarahan dilakukan dengan kereta api. Selanjutnya dibawa
dengan kapal laut ke Jetty Suralaya.
Batubara dibongkar dari
kapal di Coal Jetty
menggunakan Ship
Unloader
dipindahkan ke hopper
diangkut dengan conveyor,
menuju temporary stock
melalui:
19
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS MERCUBUANA
http://digilib.mercubuana.ac.id/
dilewatkan Electric
Precipitator (13) yang
menyerap 99,5% abu
terbang dan debu dengan
sistem elektroda
kemudian dipanaskan di
Super Heater (SH) (15) yang
menghasilkan uap kering
awalnya dipanaskan
melalui Low Pressure
Heater (25)
dinaikkan ke Deaerator
(27) untuk
menghilangkan gas-gas
yang terkandung didalam
air
20
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS MERCUBUANA
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Poros turbin
dikopel dengan
Rotor Generator
(20), dibuatlah
magnetasi
dengan Brushless
Excitation System
Listrik yang
dihasilkan
disalurkan ke
Generator
Transformer (22)
untuk dinaikan
tegangannya
menjadi 500 kV
dengan demikian
Stator Generator
(21) akan
membangkitkan
tenaga listrik
dengan tegangan
23 kV
disalurkan ke
sistem jaringan
terpadu
(Interkoneksi) seJawa-Bali melalui
saluran udara
tegangan extra
tinggi 500 kV
Stacker Reclaimer
17.
Reheater
2.
Telescopic Chute
18.
3.
Junction House
19.
4.
Scraper Conveyor
20.
Rotor Generator
5.
Coal Bunker
21.
Stator Generator
6.
Coal Feeder
22.
Generator Transformer
7.
Pulverizer
23.
Condenser
8.
24.
9.
Coal Burner
25.
10.
26.
Sea Water
11.
Air heater
27.
Deaerator
12.
28.
13.
Electrostatic Precipitator
29.
14.
Stack
30.
Economizer
15.
Superheater
31.
Steam Drum
16.
32.
21
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS MERCUBUANA
http://digilib.mercubuana.ac.id/
5. Dampak Lingkungan
Untuk menanggulangi dampak negatif terhadap lingkungan,
dilakukan pengendalian dan pemantauan secara terus menerus agar
memenuhi persyaratan yang ditentukan oleh Pemerintah dalam hal ini
Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup no. 02/MENLH/1988
tanggal
19-01-1988
tentang
Nilai
Ambang
Batas
dan
no.
Tipe
Kapasitas
: 174 kg/cm2
: 540oC
22
http://digilib.mercubuana.ac.id/
: 39,9 kg/cm2
: Batubara
: Minyak residu
: Minyak solar
2. Turbin
Pabrik pembuat
Tipe
Kapasitas
400 MW
169 kg/cm2
538oC
56 mmHg
Kecepatan putaran
3000 rpm
Jumlah tingkat
3 tingkat
12 sudu
10 sudu
2 x 8 sudu
2 x 8 sudu
3. Generator
Pabrik pembuat
Kecepatan putaran
: 3000 rpm
Jumlah fasa
:3
Frekuensi
: 50 Hz
Tegangan
: 23 kV
KVA keluaran
: 471 MVA
kW
: 400.350 kW
Arus
: 11.823 A
Faktor daya
: 0,85
: 0,5
Media pendingin
: Gas Hidrogen
Tekanan gas H2
: 4 kg/cm2
Volume gas
: 80 m3
23
http://digilib.mercubuana.ac.id/
: 500 V
Kumparan
:Y
4. Sistem Eksitasi
a. Penguat Medan Tanpa Sikat (Brushless Exciter)
Pabrik pembuat
Tipe
: Totally enclosed
kW keluaran
: 2400 kW
Tegangan
: 500 V
Arus
: 4800 A
Kecepatan putaran
: 3000 rpm
Tipe
kW keluaran
: 2400 kW
Tegangan
: 500 V
Arus
: 400 A
Tipe
: Rotating Armature
kVA keluaran
: 2700 kVA
Tegangan
: 410 V
Jumlah fasa
:3
Frekuensi
: 250 Hz
Tipe
kVA keluaran
: 30 kVA
Tegangan
: 170 V
Arus
: 102 A
Frekuensi
: 400 Hz
Jumlah fasa
:3
24
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Faktor daya
: 0,95
e. Lain-lain
Dioda silicon
: SR 200 DM
Sekering
: 1200 A, 1 detik
Kondenser
: 0,6 F
Tipe
: MPS-89
Kapasitas
: 63.000 kg/jam
Kelembaban batubara
: 23,6%
: 200 Mesh
Kecepatan putaran
: 23,5 rpm
Motor penggerak
: Ingersollrand, Canada
Tipe
: 65 CHTA 5 stage
Kapasitas
: 725 ton/jam
N.P.S.H
: 22,2 m
Tekanan
: 216 kg/cm2
Motor penggerak
Tipe
Kapasitas
: 31.500 m3/jam
Discharge head
: 12,5 m
Tekanan
: 0,8 kg/cm2
Motor penggerak
8. Transformator Generator
Pabrik pembuat
Tipe
Daya semu
: 282.000/376.000/470.000 kVA
25
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Tegangan primer
: 23 kV
Arus primer
: 7080/9440/11.800 A
Tegangan skunder
: 500 kV
Arus skunder
: 326/434/543 A
Frekuensi
: 50 Hz
Jumlah fasa
:3
: 1550 kV
: 125 kV
: 125 kV
Prosentasi impedansi
: 11,66 11,69 %
: Wheelabarator, Canada
: 1.347.823 Nm3/jam
Temperatur gas
: 195oC
Tegangan elektroda
: 55 kV DC
Arus elektroda
: 1250 1700 mA
Efisiensi
:99,5 %
: 11,2 ton/jam
: 2 buah (4 unit)
Tinggi
: 200 m
: 22,3 m
: 14 m
: 5,5 m
: 140oC
: 2 m/detik
Material cerobong
http://digilib.mercubuana.ac.id/