Anda di halaman 1dari 22

BAB II

PROFIL PERUSAHAAN
A. Sejarah Singkat PT. Indonesia Power
PT.Indonesia Power merupakan salah satu anak perusahan PT. PLN
(Persero) yang dahulu bernama PLN Pembangkit Tenaga Listrik Jawa Bali
(PJB I), menjalankan bisnis utama di bidang pembangkitan tenaga listrik Jawa
Bali serta memasok sekitar 30% - 40% dari kebutuhan tenaga listrik JawaBali. Diawali dengan berdirinya Paiton Swasta I, yang dipertegas dengan
dikeluarkannya Kepres. No. 37 Tahun 1992, tentang pemanfaatan sumber
dana swasta melalui pembangkit-pembangkit listrik swasta. Pada akhir tahun
1993, Menteri Pertambangan dan Energi menerbitkan kerangka dasar
kebijakan (sasaran dan kebijakan sub sektor ketenagalistrikan) yang
merupakan pedoman jangka panjang restrukturisasi sektor ketenagalistrikan.
Sebagai tahap awal, pada tahun 1994 PLN diubah statusnya dari Perum
menjadi Persero. Setahun kemudian, tepatnya tanggal 3 Oktober 1995, PLN
(Persero) membentuk dua anak perusahaan dengan tujuan untuk memisahkan
misi sosial dan misi komersial dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN),
yaitu:
1. PT PLN PJB I yang pada tanggal 3 Oktober 2000 berganti nama menjadi
PT. Indonesai Power yang berpusat di Jakarta.
2. PT. Pembangkitan Tenaga Listrik Jawa-Bali yang berpusat di Surabaya.
PT. Indonesia Power memiliki sejumlah unit pembangkit dan fasilitas
pendukungnya. Pembangkit-pembangkit tersebut memanfaatkan teknologi
modern berbasis komputer dengan menggunakan beragam jenis energi yaitu
air, minyak bumi, batubara, gas alam, dan lain sebagainya. Namun demikian,
dari pembangkit-pembangkit tersebut ada pula pembangkit yang termasuk
paling tua di Indonesia seperti PLTA Plengan, PLTA Ubrug, PLTA Ketenger,
dan sejumlah PLTA lainnya yang dibangun tahun 1920-an dan sampai
sekarang masih beroperasi.
5
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS MERCUBUANA

http://digilib.mercubuana.ac.id/

Dari hal tersebut diatas, maka dapat dipandang berdasarkan


sejarahnya pada dasarnya usia PT. Indonesia Power sama dengan keberadaan
listrik di Indonesia. Pembangkit-pembangkit yang dimiliki oleh PT. Indonesia
Power sama dengan keberadaan listrik di Indonesia. Pembangkit-pembangkit
yang dimiliki oleh PT. Indonesia Power adalah sebagai berikut:
Tabel 2.1 Kapasitas Terpasang Per-unit Bisnis Pembangkit
Unit Bisnis Pembangkitan dan Pemeliharaan Indonesia Power di wilayah Jawa Bali
meliputi:
Unit Bisnis

Kapasitas Terpasang

Jenis Pembangkit

Lokasi

UBP Suralaya

3.400,00 MW

PLTU

Merak

UBP Priok

1.348,08 MW

PLTU, PLTGU, PLTD

Jakarta

UBP Saguling

797,36 MW

PLTA

Bandung

UBP Kamojang

375,00 MW

PLTP

Garut

UBP Semarang

1.408,93 MW

PLTU, PLTG, PLTGU

Semarang

UBP Mrica

309,74 MW

PLTA, PLTM, PLTMH

Banjarnegara

UBP Perak Grati

864,08 MW

PLTU, PLTG, PLTGU

Pasuruan

UBP Bali

432,67 MW

PLTD, PLTG

Bali

UB Pemeliharaan

Jakarta

Pembangkit milik Indonesia Power di sebagian wilayah Sumatra meliputi:


Pembangkit

Kapasitas Terpasang

Jenis Pembangkit

Lokasi

Indralaya 1

45,00 MW

PLTG

Palembang

Keramasan

18,00 MW

PLTG

Palembang

Jambi

18,00 MW

PLTG

Jambi

Dengan daya terpasang sebesar 8.921,19 MW, PT. Indonesia Power


menjadi pemasok listrik terbesar di Indonesia dan terbesar ketiga di Dunia.
Beroperasinya PLTU Suralaya diharapkan akan menambah kapasitas dan
keandalan tenaga listrik di Pulau Jawa-Bali yang terhubung dalam sistem
interkoneksi se Jawa dan Bali, dan juga untuk mensukseskan program
pemerintah dalam rangka untuk penganekaragaman sumber energi primer
untuk pembangkit tenaga listrik sehingga lebih menghemat BBM, juga untuk
meningkatkan kemampuan bangsa Indonesia dalam menyerap teknologi
6
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS MERCUBUANA

http://digilib.mercubuana.ac.id/

maju, penyediaan lapangan kerja, peningkatan taraf hidup masyarakat, dan


pengembangan wilayah sekitarnya sekaligus meningkatkan produksi dalam
negeri. PLTU Suralaya dibangun melalui tiga tahapan seperti di jelaskan pada
tabel di bawah ini :
Tabel 2.2 Tahap Pembangunan PLTU Suralaya
N
o

ITEM

CONSTRUCTION

FIRST FIRING

26-05-84

11-03-85

28-05-88

04-02-89

22-06-96

26-01-97

14-07-97

SYNCHRONIZE

24-08-84

11-06-85

25-08-88

24-04-89

16-12-96

26-03-97

19-09-97

04-04-85

26-03-86

06-02-89

06-11-89

25-06-97

11-09-97

19-12-97

4
5

COMMERCIAL
OPERATION
LOUNCHING BY
PRESIDENT

UNIT 1

UNIT 2

UNIT 3

1980

UNIT 4

UNIT 5

UNIT 6

1984

10-08-1985

UNIT 7

1994

17-05-1990

Dalam pembangunannya secara keseluruhan dibangun oleh PLN


Proyek Induk Pembangkit Termal Jawa Barat dan Jakarta Raya dengan
Konsultan asing dari Montreal Engineering Company (Monenco) Canada
untuk unit 1-4 sedangkan untuk unit 5-7 dari Black & Veatch International
(BVI) Amerika Serikat.
Pada tahun 2012 Indonesia Power melebarkan sayap keseluruh
Indonesia dengan mengembangkan portofolio melalui pengembangan Usaha
Jasa Operation & Maintenance (O&M) diluar sistem Jawa dan Bali serta
Pembangkit Energi Terbarukan yang ramah lingkungan. Pengembangan ini
sebagai dasar kekuatan masa depan Perusahaan menjadi kekuatan untuk
menerangi Indonesia. Ditahun 2013, Indonesia Power focus pada
pelaksanaan beberapa program strategis yang diprioritaskan dalam upaya
mendukung pencapaian sasaran perusahaan yang dilakukan dengan benar,
cepat, dan fokus pada hasil terbaik yaitu antara lain meningkatkan availability
pembangkit

melalui

implementasi

asset

management,

meningkatkan

pemanfaatan energi primer non BBM, mengembangkan pembangkit baru


yang berbahan bakar terbarukan dan non BBM, mengembangkan bisnis baru
jasa O&M, serta mengurangi ketergantungan spare parts dari pemasok OEM.

7
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS MERCUBUANA

http://digilib.mercubuana.ac.id/

Dibawah ini adalah beberapa pembangkit yang masuk dalam program


diversifikasi energi 10.000 MW tahap pertama yang sudah diterima dari PLN
kepada Indonesia Power sebagai salah satu Unit Bisnis Operasi dan
Pemeliharaan Indonesia Power, dimana penambahan tersebut telah ditetapkan
melalui Keputusan Direksi Indonesia Power No: 62.K/010/IP/2013 pada
tanggal 20 Maret 2013.
Tabel 2.3 Daftar Pembangkit UBOH/UJP PT.INDONESIA POWER
Unit Bisnis dan Pemeliharaan Indonesia Power meliputi:
Unit Bisnis Operasi & Pemeliharaan

Kapasitas Terpasang

Jenis Pembangkit

Lokasi

OBOH PLTU Banten 1 Suralaya

600,00 MW

PLTU

Merak

UBOH PLTU Banten 2 Labuan

625,00 MW

PLTU

Pandeglang

UBOH PLTU Banten 3 Lontar

945,00 MW

PLTU

Tangerang

1.050,00 MW

PLTU

Sukabumi

660,00 MW

PLTU

Cilacap

UBOH PLTU Jawa Barat 2 Pelabuhan Ratu


UBOH PLTU 2 Jawa Tengah Adipala

B. Visi, Misi, Motto dan Tujuan PT. Indonesia Power


1. Visi
Menjadi Perusahaan energi terpercaya yang tumbuh berkelanjutan.
2. Misi
Menyelenggarakan bisnis pembangkitan tenaga listrik dan jasa
terkait yang bersahabat dengan lingkungan.
3. Motto
Trust Us For Power Excellent.
4. Tujuan
Untuk menyelenggarakan usaha ketenagalistrikan berdasarkan
prinsip industri dan niaga yang sehat dengan menerapkan prinsip-prinsip
Perseroan Terbatas.

8
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS MERCUBUANA

http://digilib.mercubuana.ac.id/

C. Budaya Perusahaan
Untuk mewujudkan Visi Perusahaan dan mencapai Target RJPP maka
PT Indonesia Power memetakan keunggulan-keunggulan yang dimilikinya
yang dirumuskan menjadi suatu Budaya Perusahaan yang disebut Indonesia
Power Way. Dengan melaksanakan Indonesia Power Way, maka kami yakin
bahwa Indonesia Power dapat mewujudkan keunggulannya dan menjadi long
run sustainable company.
Indonesia Power Way yang telah diluncurkan pada tanggal 3 Oktober
2011 didasari dengan The Way We Think IP-HaPPPI yang disebut sebagai
Nilai-nilai Budaya Perusahaan yang diwujudkan dalam pekerjaan sehari-hari
dalam bentuk The Way We Act dan The Way We Do Business. Semua hal ini
akan membentuk keunggulan Indonesia Power, yaitu Terdepan dalam
penyediaan energi listrik berbagai jenis pembangkit dengan kinerja
excellent melalui proses prima oleh SDM profesional yang menjamin
terwujudnya long run sustainable company.
Sebagai kelengkapan Indonesia Power Way, untuk memudahkan
dalam implementasinya maka Indonesia Power Way juga diturunkan dalam
arahan-arahan yang lebih rinci menyangkut suatu hal yang lebih spesifik,
misalnya peraturan, manual, SOP, instruksi kerja, peraturan-peraturan
kepegawaian, dan sebagainya.

9
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS MERCUBUANA

http://digilib.mercubuana.ac.id/

Gambar 2.1 Building Block IP Way


1. The Way We Think IP-HAPPI
a. Integritas
Sikap moral yang mewujudkan tekad untuk memberikan yang
terbaik kepada perusahaan.
b. Profesional
Menguasai pengetahuan, ketrampilan, dan kode etik sesuai bidang.
c. Harmoni
Serasi, selaras, seimbang, dalam: Pengembangan kualitas
pribadi, Hubungan dengan stakeholder (pihak terkait), Hubungan
dengan lingkungan hidup.
10
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS MERCUBUANA

http://digilib.mercubuana.ac.id/

d. Pelayanan Prima
Memberi pelayanan yang memenuhi kepuasan melebihi harapan
stakeholder.
e. Peduli
Peka-tanggap dan bertindak untuk melayani stakeholder serta
memelihara lingkungan sekitar.
f. Pembelajar
Terus menerus meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan
serta kualitas diri yang mencakup fisik, mental, sosial, agama, dan
kemudian berbagi dengan orang lain.
g. Inovatif
Terus menerus dan berkesinambungan menghasilkan gagasan
baru dalam usaha melakukan pembaharuan untuk penyempurnaan baik
proses maupun produk dengan tujuan peningkatan kinerja.
2. The Way We Act
a. Proaktif dan Pantang Menyerah
Menunjukkan inisiatif dan antisipasi dalam bertindak, dengan
orientasi pada perubahan ke arah yang senantiasa lebih baik, dilandasi
keyakinan untuk mampu mengatasi setiap tantangan yang dihadapi.
b. Saling Percaya dan Bekerjasama
Bertindak secara kolektif dilandasi semangat sinergi untuk
saling mendukung

dan

mengisi

dengan

memberikan

seluruh

pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki untuk memperoleh hasil


terbaik pada setiap pekerjaan.
c. Fokus pada Perbaikan Proses dan Hasil
Setiap tindakan berlandaskan pada siklus pengelolaan kinerja
(plan-do-check-action) untuk mencapai standar hasil kerja yang prima.

11
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS MERCUBUANA

http://digilib.mercubuana.ac.id/

d. Fokus pada Pelanggan


Memenuhi kebutuhan pelanggan melebihi standar yang
diharapkan dalam koridor etika bisnis yang sehat. Pelanggan eksternal
antara lain mencakup pengguna jasa (customer) dan supplier.
Pelanggan internal antara lain mencakup atasan, bawahan dan rekan
kerja.
e. Mengutamakan Safety & Green
Komitmen dan tindakan yang konsisten untuk memerhatikan,
kesehatan, keamanan dan keselamatan kerja, serta pelestarian
lingkungan bagi kelangsungan jangka panjang perusahaan.
3. The Way We Do Business
a. Leadership Excellence

Menerapkan paradigma jangka panjang yang memberikan nilai


tambah kepada pemegang saham.

Melakukan walk through dan melihat sendiri untuk memahami


situasi sebenarnya.

Walk the talk, dan menjadi role model.

b. Business Process Excellence

Menggunakan proses yang lean, mengalir, dan efisien, untuk


menjamin ketepatan kualitas, waktu dan biaya serta mengutamakan
K3.

Mengelola risiko dalam setiap kegiatan perusahaan.

c. People Excellence

Menerapkan pengembangan SDM berbasis kompetensi untuk


memberikan nilai tambah kepada perusahaan.

12
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS MERCUBUANA

http://digilib.mercubuana.ac.id/

Menciptakan SDM yang memiliki kemampuan istimewa untuk


meningkatkan kompetensi inti perusahaan yang kompetitif, dengan
mengedepankan teamwork untuk memenangkan persaingan.

Menerapkan budaya yang kuat dan religius dimana nilai-nilai


perusahaan diinternalisasi secara konsisten sehingga tercemin dalam
perilaku.

d. Learning Organization

Konsistensi untuk menuntaskan permasalahan hingga ke akarnya


untuk mencegah kegagalan berulang.

Membudayakan knowledge sharing untuk membangun proses prima

Mengambil

keputusan

melalui

konsensus

dan

mengimplementasikan dengan cepat dan konsisten.

Memanfaatkan kesalahan yang terjadi di organisasi sebagai sarana


pembelajaran untuk menghindari kesalahan berulang.

Mendorong inovasi dalan perbaikan proses untuk peningkatan


kinerja.

e. Customer & Supplier Relationship

Menciptakan nilai bagi pelanggan untuk membangun customer


engagement.

Membangun sinergi yang saling menghargai dengan mitra strategis


untuk mendukung kinerja excellent.

f. Stakeholder & Social Responsibility

Memegang teguh etika bisnis dalam setiap interaksi dengan


stakeholder (pihak-pihak terkait).

Menggali pemanfaatan energi terbarukan yang ramah lingkungan.

Menciptakan nilai bagi masyarakat dan lingkungan.

13
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS MERCUBUANA

http://digilib.mercubuana.ac.id/

D. Makna Bentuk dan Warna Logo


Logo mencerminkan identitas dari PT. Indonesia Power sebagai Power
Utility Company terbesar di Indonesia.

Gambar 2.2. Logo PT. Indonesia Power.


1. Bentuk
a. INDONESIA dan POWER ditampilkan dengan menggunakan dasar
jenis huruf FUTURA BOOK / REGULAR dan FUTURA BOLD
menandakan font yang kuat dan tegas.
b. Aplikasi bentuk kilatan petir pada huruf O melambangkan
TENAGA LISTRIK yang merupakan lingkup usaha utama
perusahaan.
c. Titik / bulatan merah (red dot) diujung kilatan petir merupakan simbol
perusahaan yang telah digunakan sejak masih bernama PT. PLN PJB
I. Titik ini merupakan simbol yang digunakan di sebagian besar materi
komunikasi perusahaan. Dengan simbol yang kecil ini, diharapkan
identitas perusahaan dapat langsung terwakili.
2. Warna
a. Merah
Merah, diaplikasikan pada kata INDONESIA, menunjukkan
identitas yang kuat dan kokoh sebagai pemilik sumber daya untuk
memproduksi tenaga listrik, guna dimanfaatkan di Indonesia dan juga
di luar negeri.
b. Biru
Biru, diaplikasikan pada kata POWER. Pada dasarnya warna
biru menggambarkan sifat pintar dan bijaksana, dengan aplikasi pada
kata POWER, maka warna ini menunjukkan produk tenaga listrik
yang dihasilkan perusahaan memiliki ciri-ciri:
Berteknologi tinggi.
14
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS MERCUBUANA

http://digilib.mercubuana.ac.id/

Efisien.
Aman.
Ramah lingkungan.
E. Unit Bisnis Pembangkitan (UBP) Suralaya
1. Sejarah UBP Suralaya
Pada waktu terjadinya krisis energi yang melanda dunia tahun 1973
dan pada saat itu terjadi embargo minyak oleh negara-negara Arab
terhadapa Amerika Serikat dan negara-negara Industri lainnya dan disusul
keputusan OPEC (organisasi negara-negara pengekspor minyak) untuk
menaikan BBM lima kali lipat. Belajar dari pengalaman maka Pemerintah
mencari sumber energi pengganti BBM Pemerintah menyadari akan
ketergantungan pada BBM serta gas alam dan uranium yang akan habis
40-80 tahun lagi salah satu jalan yang ditempuh adalah pengalihan kepada
batubara.
Dalam rangka memenuhi peningkatan kebutuhan akan tenaga
listrik khususnya di pulau Jawa sesuai dengan kebijaksanaan pemerintah
serta untuk meningkatkan pemanfaatan sumber eneri primer dan
diversifikasi sumber energi primer untuk pembangkit tenaga listrik, maka
PLTU Suralaya dibangun dengan menggunakan batubara sebagai bahan
bakar utama yang merupakan sumber energi primer kelima disamping
energi air, minyak bumi dan panas bumi.
PLTU Suralaya pembangunannya dilakukan dalam 3 (tiga) tahap
yang seluruhnya berjumlah 7 unit :
Tahap I

: Membangun dua unit PLTU, yaitu unit 1 dan 2 yang


masing-masing

berkapasitas

400

MW.

Dimana

pembangunannya dimulai pada bulan Mei 1980 sampai


dengan bulan Juni 1985 dan telah beroperasi sejak tahun
1984, tepatnya pada tanggal 4 April 1984 untuk unit 1 dan
26 Maret 1985 untuk unit 2.
Tahap II

: Membangun dua unit PLTU yaitu unit 3 dan 4 yang


masing-masing

berkapasitas

400

MW.

Dimana
15

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN


UNIVERSITAS MERCUBUANA

http://digilib.mercubuana.ac.id/

pembangunannya dimulai paada bulan Juni 1985 dan


berakhir sampai dengan bulan Desember 1989. dan telah
beroperasi sejak 6 Februari 1989 untuk unit 3 dan 6
November 1989 untuk unit 4.
Tahap III

: Membangun tiga unit PLTU, yaitu 5, 6 dan 7 yang


masing-masing berkapasitas 600 MW. Pembangunannya
dimulai sejak bulan Januari 1993 dan telah beroperasi pada
bulan Oktober 1996 untuk 5. Untuk unit 6 pada bulan April
1997 dan Oktober 1997 untuk unit 7.

Dalam pembangunannya secara keseluruhan dibangun oleh PLN


Proyek Induk Pembangkit Therma Jawa Barat dan Jakarta Raya dengan
Konsultan asing dari Montreal Engeneering Company (Monenco) Canada
untuk unit 1 s/d 4 sedangkan untuk unit 5 s/d 7 dari Black & Veatch
International ( BVI ) Amerika Serikat. Dalam melaksanakan pembangunan
Proyek PLTU Suralaya dibantu oleh beberapa kontraktor lokal dan
kontraktor asing.
2. Lokasi PLTU Suralaya
PLTU Suralaya terletak di desa Suralaya, Kecamatan Pulo Merak,
Serang, Banten 120 km ke arah barat dari Jakarta menuju Pelabuhan
Penyeberangan Merak dan 7 Km kearah utara dari Pelabuhan
Penyeberangan Merak tersebut.

Gambar 2.3. Lokasi PLTU Suralaya


Luas area PLTU Suralaya adalah 254 ha, terdiri dari :

16
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS MERCUBUANA

http://digilib.mercubuana.ac.id/

Tabel 2.4 Luas Area PLTU Suralaya


Area

Nama Lokasi

Luas (Ha)

Gedung Sentral

30

Ash Valley

Kompleks Perumahan

30

Coal Yard

20

Tempat Penyimpanan Alat-alat Berat

Switch Yard

6,3

Gedung Kantor

6,3

Sisanya berupa tanah dan perbukitan

157,4

Jumlah

254

Gambar 2.4. Layout PLTU Suralaya

17
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS MERCUBUANA

http://digilib.mercubuana.ac.id/

3. Strutur Organisasi
Strutur organisasi merupakan suatu gambaran secara skematis yang
menjelaskan tentang hubungan kerja, pembagian kerja, serta tanggung
jawab dan wewenang dalam mencapai tujuan organisasi yang telah
ditetapkan semula. PT Indonesia Power Unit Bisnis Pembangkitan
Suralaya, secara struktural pucuk pimpinannya dipegang oleh seorang
General Manajer yang dibantu oleh Deputi General Manajer dan Manajer
Bidang.

Gambar 2.5. Struktur Organisasi PT. Indonesia Power UBP Suralaya

18
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS MERCUBUANA

http://digilib.mercubuana.ac.id/

4. Proses Produksi Tenaga Listrik PLTU


PLTU

Suralaya

telah

direncanakan

dan

dibangun

untuk

menggunakan batubara sebagai bahan bakar utamanya. Sedangkan sebagai


bahan bakar cadangan menggunakan bahan bakar residu, Main Fuel Oil
(MFO) dan juga menggunakan solar, High Speed Diesel (HSD) sebagai
bahan bakar Ignitor pada penyalaan awal dengan bantuan udara panas
bertekanan. Batubara diperoleh dari tambang Bukit Asam, Sumatera
Selatan dari jenis Subbituminious dengan nilai kalor 5000-5500 kkal/kg.

Gambar 2.6. Rute Transportasi Batubara dari Tanjung Enim ke PLTU Suralaya
Transportasi batubara dari mulut tambang Tanjung Enim ke
pelabuhan Tarahan dilakukan dengan kereta api. Selanjutnya dibawa
dengan kapal laut ke Jetty Suralaya.
Batubara dibongkar dari
kapal di Coal Jetty
menggunakan Ship
Unloader

Serbuk batubara ini


dicampur dengan udara
panas dari Primary Air Fan
(8)

dibawa ke Coal Burner (9)


yang menyemburkan
batubara tersebut ke
dalam ruang bakar untuk
proses pembakaran

dipindahkan ke hopper
diangkut dengan conveyor,
menuju temporary stock
melalui:

ke Coal Feeder (6) yang


mengatur jumlah aliran ke
Pulverizer (7) dimana
batubara digiling menjadi
serbuk halus.

untuk proses pembakaran


dan terbakar seperti gas
untuk mengubah air
menjadi uap

Telescopic Chute (2) atau


dengan menggunakan
Stacker/Reclaimer (1)

ditransfer malalui Junction


House (3) ke Scrapper
Conveyor (4) lalu ke Coal
Bunker (5)

19
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS MERCUBUANA

http://digilib.mercubuana.ac.id/

Udara pembakaran yang


digunakan pada ruang
bakar dipasok dari Forced
Draft Fan (FDF) (10) melalui
Air Heater (11)

limbah berupa abu yang


jatuh ke bagian bawah
Boiler secara periodik
dikeluarkan dan dikirim ke
Ash Valley.

Gas hasil pembakaran


dihisap keluar dari Boiler
oleh Induce Draft Fan (IDF)
(12)

dilewatkan Electric
Precipitator (13) yang
menyerap 99,5% abu
terbang dan debu dengan
sistem elektroda

Gas dihembuskan ke udara


melalui cerobong/Stack (14)

Abu dan debu diambil


dengan alat pneumatic
gravity conveyor yang
digunakan sebagai material
bahan bangunan

Panas dari pembakaran


bahan bakar, diserap oleh
pipa pipa penguap (water
walls) menjadi uap jenuh

kemudian dipanaskan di
Super Heater (SH) (15) yang
menghasilkan uap kering

uap tersebut dialirkan ke


Turbin tekanan tinggi High
Pressure Turbine (16)

Tenaga dari uap mendorong


sudu-sudu turbin dan
membuat turbin berputar

uap dikembalikan kedalam


Boiler untuk dipanaskan
ulang di Reheater (17) guna
menambah kualitas panas
uap

uap tersebut digunakan


kembali di Intermediate
Pressure (IP) Turbine (18)
dan Low Pressure (LP)
Turbine (19).

uap bekas dikembalikan


menjadi air di Condenser
(23)

dengan pendinginan air


laut / Sea Water (26)
yang dipasok oleh
Circulating Water Pump
(32).

Air dipompakan dari


condenser dengan
menggunakan
Condensate Extraction
Pump (24)

awalnya dipanaskan
melalui Low Pressure
Heater (25)

dinaikkan ke Deaerator
(27) untuk
menghilangkan gas-gas
yang terkandung didalam
air

Air tersebut kemudian


dipompakan oleh Boiler
Feed Pump (28) melalui
High Pressure Heater
(29)

dimana air tersebut


dipanaskan lebih lanjut
sebelum masuk kedalam
Boiler pada Economizer
(30)

kemudian air masuk ke


Steam Drum (31)

Siklus air dan uap ini


berulang secara terus
menerus selama unit
beroperasi

20
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS MERCUBUANA

http://digilib.mercubuana.ac.id/

Poros turbin
dikopel dengan
Rotor Generator
(20), dibuatlah
magnetasi
dengan Brushless
Excitation System

Listrik yang
dihasilkan
disalurkan ke
Generator
Transformer (22)
untuk dinaikan
tegangannya
menjadi 500 kV

dengan demikian
Stator Generator
(21) akan
membangkitkan
tenaga listrik
dengan tegangan
23 kV

disalurkan ke
sistem jaringan
terpadu
(Interkoneksi) seJawa-Bali melalui
saluran udara
tegangan extra
tinggi 500 kV

Gambar 2.7. Produksi Tenaga Listrik PLTU Suralaya


Keterangan :
1.

Stacker Reclaimer

17.

Reheater

2.

Telescopic Chute

18.

Intermediate Pressure Turbin

3.

Junction House

19.

Low Pressure Turbine

4.

Scraper Conveyor

20.

Rotor Generator

5.

Coal Bunker

21.

Stator Generator

6.

Coal Feeder

22.

Generator Transformer

7.

Pulverizer

23.

Condenser

8.

Primary Air Fan

24.

Condensate Excraction Pump

9.

Coal Burner

25.

Low Pressure Heater

10.

Forced Draft Fan

26.

Sea Water

11.

Air heater

27.

Deaerator

12.

Induced Draft Fan

28.

Boiller Feed Pump

13.

Electrostatic Precipitator

29.

High Pressure Heater

14.

Stack

30.

Economizer

15.

Superheater

31.

Steam Drum

16.

High Pressure Turbine

32.

Circulating Water Pump

21
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS MERCUBUANA

http://digilib.mercubuana.ac.id/

5. Dampak Lingkungan
Untuk menanggulangi dampak negatif terhadap lingkungan,
dilakukan pengendalian dan pemantauan secara terus menerus agar
memenuhi persyaratan yang ditentukan oleh Pemerintah dalam hal ini
Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup no. 02/MENLH/1988
tanggal

19-01-1988

tentang

Nilai

Ambang

Batas

dan

no.

13/MENLH/3/1995 tanggal 07-03-1995 tentang Baku Mutu Emisi Sumber


Tidak Bergerak.
Untuk itu PLTU Suralaya dilengkapi peralatan antara lain :
a. Electrostatic Precipitator, yaitu alat penangkap abu hasil sisa
pembakaran dengan efisiensi 99,5%.
b. Cerobong asap setinggi 218 m dan 275 m, agar kandungan debu dan
gas sisa pembakaran sampai ground level masih dibawah ambang batas.
c. Sewage Treatment dan Neutralizing Basin yaitu pengolahan limbah cair
agar air buangan tidak mencemari lingkungan.
d. Peredam suara untuk mengurangi kebisingan oleh suara mesin
produksi. Di unit 5-7 kebisingan suara mencapai 85-90 dB.
e. Alat-alat pemantau lingkungan hidup yang ditempatkan di sekitar
PLTU Suralaya.
f. CW Discharge Cannel sepanjang 1,9 km dengan sistem saluran terbuka.
g. Pemasangan Stack Emmision.
h. Penggunaan Low NOx Burners.
F. Data Teknik Komponen Utama PLTU Suralaya Unit 1 4.
1. Ketel ( Boiler )
Pabrik pembuat

: Babcock & Wilcox, Canada

Tipe

: Natural Circulation Single Drum


Radiant Wall Outdoor

Kapasitas

: 1168 ton uap/jam

Tekanan uap keluar superheater

: 174 kg/cm2

Suhu uap keluar superheater

: 540oC
22

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN


UNIVERSITAS MERCUBUANA

http://digilib.mercubuana.ac.id/

Tekanan uap keluar reheater

: 39,9 kg/cm2

Bahan bakar utama

: Batubara

Bahan bakar cadangan

: Minyak residu

Bahan bakar untuk penyalaan awal

: Minyak solar

2. Turbin
Pabrik pembuat

Mitsubishi Heavy Industries, Japan

Tipe

Tandem Compound Double Exhaust

Kapasitas

400 MW

Tekanan uap masuk

169 kg/cm2

Temperatur uap masuk

538oC

Tekanan uap keluar

56 mmHg

Kecepatan putaran

3000 rpm

Jumlah tingkat

3 tingkat

- Turbin tekanan tinggi

12 sudu

- Turbin tekanan menengah

10 sudu

- Turbin tekanan rendah 1

2 x 8 sudu

- Turbin tekanan rendah 2

2 x 8 sudu

3. Generator
Pabrik pembuat

: Mitsubishi Electric Corporation, Japan

Kecepatan putaran

: 3000 rpm

Jumlah fasa

:3

Frekuensi

: 50 Hz

Tegangan

: 23 kV

KVA keluaran

: 471 MVA

kW

: 400.350 kW

Arus

: 11.823 A

Faktor daya

: 0,85

Rasio hubung singkat

: 0,5

Media pendingin

: Gas Hidrogen

Tekanan gas H2

: 4 kg/cm2

Volume gas

: 80 m3
23

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN


UNIVERSITAS MERCUBUANA

http://digilib.mercubuana.ac.id/

Tegangan penguat medan

: 500 V

Kumparan

:Y

4. Sistem Eksitasi
a. Penguat Medan Tanpa Sikat (Brushless Exciter)
Pabrik pembuat

: Mitsubishi Electric Corporation, Japan

Tipe

: Totally enclosed

kW keluaran

: 2400 kW

Tegangan

: 500 V

Arus

: 4800 A

Kecepatan putaran

: 3000 rpm

b. Penyearah (Rotating rectifier)


Pabrik pembuat

: Mitsubishi Electric Corporation, Japan

Tipe

: Penyearah silicon (silicon rectifier)

kW keluaran

: 2400 kW

Tegangan

: 500 V

Arus

: 400 A

c. Penguat Medan AC (AC Exciter)


Pabrik pembuat

: Mitsubishi Electric Corporation, Japan

Tipe

: Rotating Armature

kVA keluaran

: 2700 kVA

Tegangan

: 410 V

Jumlah fasa

:3

Frekuensi

: 250 Hz

d. Penguat Medan Bantu (Pilot Exciter)


Pabrik pembuat

: Mitsubishi Electric Corporation, Japan

Tipe

: Permanet Magnetic Field

kVA keluaran

: 30 kVA

Tegangan

: 170 V

Arus

: 102 A

Frekuensi

: 400 Hz

Jumlah fasa

:3
24

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN


UNIVERSITAS MERCUBUANA

http://digilib.mercubuana.ac.id/

Faktor daya

: 0,95

e. Lain-lain
Dioda silicon

: SR 200 DM

Sekering

: 1200 A, 1 detik

Kondenser

: 0,6 F

5. Pulverizer (Penggiling Batubara)


Pabrik pembuat

: Babcock & Wilcox, Canada

Tipe

: MPS-89

Kapasitas

: 63.000 kg/jam

Kelembaban batubara

: 23,6%

Kelembutan hasil penggilingan

: 200 Mesh

Kecepatan putaran

: 23,5 rpm

Motor penggerak

: 522 kW/6 kV/706 A/ 50 Hz

6. Pompa Pengisi Ketel (Boiler Feedwater Pump)


Pabrik pembuat

: Ingersollrand, Canada

Tipe

: 65 CHTA 5 stage

Kapasitas

: 725 ton/jam

N.P.S.H

: 22,2 m

Tekanan

: 216 kg/cm2

Motor penggerak

: 6338,5 kW/6 kV/50 Hz/3 fasa

7. Pompa Air Pendingin


Pabrik pembuat

: Mitsubishi Heavy Industries, Japan

Tipe

: Vertical Mixed Flow

Kapasitas

: 31.500 m3/jam

Discharge head

: 12,5 m

Tekanan

: 0,8 kg/cm2

Motor penggerak

: 1300 kW/6 kV/50 Hz/3 fasa

8. Transformator Generator
Pabrik pembuat

: Mitsubishi Electric Corporation, Japan

Tipe

: Oil Immersed Two Winding Out door

Daya semu

: 282.000/376.000/470.000 kVA
25

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN


UNIVERSITAS MERCUBUANA

http://digilib.mercubuana.ac.id/

Tegangan primer

: 23 kV

Arus primer

: 7080/9440/11.800 A

Tegangan skunder

: 500 kV

Arus skunder

: 326/434/543 A

Frekuensi

: 50 Hz

Jumlah fasa

:3

Uji tegangan tinggi saluran

: 1550 kV

Uji tegangan rendah

: 125 kV

Uji tegangan netral

: 125 kV

Prosentasi impedansi

: 11,66 11,69 %

9. Penangkap Abu (Electrostatic Precipitator)


Pabrik pembuat

: Wheelabarator, Canada

Jumlah aliran gas

: 1.347.823 Nm3/jam

Temperatur gas

: 195oC

Kecepatan aliran gas : 1,47 m/detik


Tipe elektroda

: Isodyne & Star Type-Unit 1&2, Coil-Unit 3&4

Tegangan elektroda

: 55 kV DC

Arus elektroda

: 1250 1700 mA

Efisiensi

:99,5 %

Jumlah abu hasil penangkapan

: 11,2 ton/jam

10. Cerobong (Stack)


Jumlah

: 2 buah (4 unit)

Tinggi

: 200 m

Diameter luar bagian bawah

: 22,3 m

Diameter luar bagian atas

: 14 m

Diameter pipa saluran gas buang

: 5,5 m

Suhu gas masuk cerobong

: 140oC

Kecepatan aliran gas

: 2 m/detik

Material cerobong

: Beton dan di bagian dalamnya


terdapat 2 pipa aluran gas
berdiameter 5,5 m.
26

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN


UNIVERSITAS MERCUBUANA

http://digilib.mercubuana.ac.id/

Anda mungkin juga menyukai