Pasangan primer harus memiliki suhu leleh yang sama pada waktuannealing dalam
PCR. Sebuah primer dengan Tm secara signifikan apabila memiliki suhu reaksi yang
lebih tinggi daripada suhu annealing, hal ini dapat menimbulkan adanya kesalahan
hibridisasi dan akhirnya dapat memperpan-jang di lokasi yang salah sepanjang
urutan DNA, sedangkan bila Tm secara signifikan memiliki suhu lebih rendah dari
suhuannealing maka dapat dimungkinkan adanya kegagalan annealing.
Urutan primer perlu dipilih untuk DNA tertentu untuk menghindari kemungkinan
adanya kesalahan dalam hibridiasi ke urutan yang sama di dekatnya. Sebuah
metode yang umum digunakan adalah BLAST dimana semua daerah memiliki
kemungkinan untuk menjadi primer. Kedua urutan nukleotida serta primer sendiri
dapat dicari dengan menggunakan BLAST. Mengulangi mononukleotida harus
dihindari, karena pembentukan loop dapat terjadi dan berkontribusi untuk
mengalami kegagalan hibridisasi. Primer seharusnya tidak mudah untuk
terjadi anneal dengan primer lain dalam campuran (baik salinan lain yang sama
atau primer dengan arah sebaliknya), hal ini dapat menyebabkan produksi primer
dimer dapat mencemari campuran. Primer juga harus tidak terjadi anneal secara
kuat dengan sesamanya yang dapat menghambatannealing dengan DNA template.