INSIDENS
Penularan umumnya melalui hubungan kelamin, tetapi dapat juga melalui
pakaian, handuk, atau karena berenang. Oleh karena itu trikomoniasis ini terutama
ditemukan pada orang dengan aktivitas seksual tinggi, tetapi dapat juga ditemukan
bayi dan penderita setelah menopause. Penderita wanita lebih banyak dibandingkan
pria.
PATOGENESIS
T. vaginalis mampu menimbulkan peradangan pada dinding saluran urogenital
dengan cara invasi sampai mencapai jaringan epitel dan subepitel. Masa tunas ratarata 4 hari sampai 3 minggu. Pada kasus yang lanjut terdapat bagian-bagian
dengan jaringan granulasi yang jelas. Nekrosis dapat ditemukan di lapisan subeptel
yang menjalar sampai dipermukaan epitel. Di dalam vagina dan urethra parasit
hidup dari sisa-sisa sel, kuman-kuman, dan benda lain yang terdapat dalam sekret.
GEJALA KLINIS
Trikomoniasis pada laki-laki
Pada laki-laki yang diserang terutama urethra, kelenjar prostat, kadangkadang preputium, vesikula seminalis, dan epididimis. Pada umumnya gambaran
klinis lebih ringan dibandingkan dengan wanita. Bentuk akut gejalanya mirip
uretritis non gonore, misalnya disuria, poliuria, dan secret urethra mukoid atau
mukopurulen. Urin biasanya jernih, tetapi kadang-kadang ada benang-benang
halus. Pada bentuk kronik gejalanya tidak khas; gatal pada urethra, disuria, dan urin
keruh pada pagi hari.
DIAGNOSIS
Diagnosis kurang tepat bila hanya berdasarkan gambaran klinis, karena T.vaginalis
dalam saluran urogenital tidak selalu menimbulkan gejala/keluhan.
Uetritis dan vaginitis apat disebabkan bermacam-macam sebab, karena itu perlu
diagnosis etiologic untuk mengetahui penyebabnya.
Untuk mendiagnosis trikomoniasis dapat dipakai beberapa cara, misalnya
pemeriksaan mikroskopik sediaan basah, dan sediaan hapus serta pembiakan.
Sediaan basah dicampur dengan garam faal dan dapat dilihat pergerakan aktif
parasit. Pada pembiakan dapat digunakan bermacam-macam perbenihan yang
mengandung serum.
PENGOBATAN
Pengobatan dapat diberikan secara topical atau sistemik
Secara topical, dapat berupa :
1. Bahan cairan berupa irigasi, misalnya hidroge peroksia 1-2% dan larutan asam
laktat 4%.
2. Bahan berupa supositoria, bubuk yang berupa trikomoniasidal.
3.Jel dan krim yang berisi zat trikomoniasidal.
Secara sistemik (oral)
Obat yang sering digunakan tergolong derivate nitromidazol seperti :
Metronidazol : 3 x 500 mg per hari selama 7 hari.
Metronidazol memiliki efek trikomoniasid. Pada biakan Trichomoniasis vaginalis,
kadar Metronidazol 2.5g/ml dapat menghancurkan 99% parasit dalam waktu 24
jam.
Nimorazol : dosis tunggal 2 gr