Anda di halaman 1dari 2

Timwas Century Serahkan Dokumen Baru ke KPK

TEMPO.CO, Jakarta - Tim Pengawas Century DPR menyatakan sudah menyerahkan 25


lembar dokumen baru ke Komisi Pemberantasan Korupsi, hari ini. Menurut mereka,
dokumen itu menyatakan keterlibatan lima Dewan Gubernur dan Gubernur Bank Indonesia
ketika itu.
"Dokumen tentang Rapat Dewan Gubernur tanggal 20 November malam, yang intinya adalah
keputusan sistemik atau tidak," kata mantan anggota Dewan dan Timwas, Akbar Faisal, pada
wartawan, Jumat, 31 Mei 2013. "Ada transkrip, ada matrik, analisis. Kurang lebih 25 lembar
lah."
Menurut dia, ada tiga substansi dari dokumen yang diserahkan Timwas Century DPR ke
KPK. Pertama, tentang manipulasi situasi dan kondisi, terutama pada rapat Dewan Gubernur
pada tanggal 20 November 2008. Dalam rapat itu, keputusan mengenai kondisi sistemik pada
sistem perbankan dikeluarkan. "Yang kemudian masuk ke KSSK (Komite Stabilitas Sektor
Keuangan) dan diambil keputusan," katanya.
Yang kedua, Timwas membaca ada penyembunyian informasi dari Bank Indonesia karena
dokumen-dokumen yang diberikan ini belum pernah dibuka. "Ada beberapa bagian yang
sama sekali tidak pernah diserahkan pada kita. Yang diserahkan pada kita itu waktu pansus di
mana sistemikassesment-nya itu memasukkan psikologi pasar. Tapi yang saya dapatkan, ini
bukti baru, sebenarnya tidak ada itu," katanya.
Selain itu, juga ada beberapa rekaman transkrip pembicaraan Rapat Dewan Gubernur yang
dihadiri oleh Miranda Swaray Goeltom, Muliaman Hadad, Siti Fadjrijah, almarhum Budi
Rochadi, Budi Mulya, dan pimpinan rapat saat itu, Gubernur BI Boediono.
Pada rapat dewan gubernur (RDG) 31 Oktober, 5, 13, 17, dan 18 November, saat itu sudah
mulai menyebut kata sistemik. "Sebenarnya BI belum memiliki hitungan tentang analisis
sitemik itu sendiri. Nanti pada 19 November baru DPNP internal dari BI membuat hitungan
bahwa hitungnya seperti ini," kata Akbar.
Di dalam hitungan itu belum ada psikologi pasar, yang disebut Timwas merupakan kunci bagi
BI untuk memutuskan bahwa Bank Century saat itu berstatus sistemik. "Nanti, belakangan
dimasukkan, ketika ada tekanan-tekanan, permintaan-permintaan dari RDG," kata Akbar.
Saat dicecar wartawan, siapa pihak yang paling ngotot sehingga bisa segera diklaim sistemik,
Akbar hanya menyatakan, semua anggota Dewan Gubernur saat itu terlibat. "Pokoknya rapat
Dewan Gubernur. Sekali lagi, rapat Dewan Gubernur," katanya. Atas data baru Century ini,
kata Akbar, KPK berjanji akan menindaklanjuti

ANALISIS
Kasus diatas menjelaskan tentang tim Pengawas Century DPR menyatakan sudah
menyerahkan 25 lembar dokumen baru ke KPK. Dokumen yang diserahkan tersebut
menyatakan keterlibatan lima Dewan Gubernur dan Gubernur Bank Indonesia ketika itu.
Hal ini merupakan kasus mengenai penyelidikan Bank Century. Dalam kasus
kecuragan tersebut, terdapat berbagai tindak penyembunyian yakni penyembunyian dokumen
dan pemanipulasian dokumen. Sebelum ditemukan dokumen-dokumen yang asli tersebut,
dokumen sebelumnya merupakan dokumen palsu yang digunakan untuk menutupi
kecurangan. Pemalsuan dokumen juga dapat dilakukan dengan penghapusan dokumen untuk
menghilangkan bukti jejak kecurangan, seperti yang ada pada kasus diatas.
25 dokumen yang diserahkan teresebut, merupakan dokumen yang sangat penting
untuk meyelidiki lebih dalam kasus Bank Century ini. Dengan beberapa dokumen itu, sudah
dapat terkuak bukti baru dan keterlibatan beberapa gubernur dalam kasus Bank Century.
Untuk penyelidikan pada kasus ini, KPK akan lebih mempercayai bukti dokumen yang
diserahkan tersebut seperti yang dijelaskan di dalam buku. Kasus ini menggunakan
investigasi concealment yang merupakan cara memperoleh bukti fisiki atau catatan yang
telah dimanupulasi. Dasar dari teknik investigasi penyembunyian berhubungan dengan cara
mengumpulkan dokumen yang telah dimanipulasi. Dokumen mengandung informasi
berharga dalam melaksanakan pemeriksaan kecurangan. Karena dokumen berisi jumlah yang
signifikan dari fakta kebanyakan kasus kecurangan, investigasi harus mengerti aspek legal
dan administrative saat penanganan dokumen tersebut secara spesifik KPK harus mengerti
aspek yang mengikuti fakta-fakta dokumen tersebut.
Dalam buku disebutkan juga mengenai teknik pengumpulan fakta atau dokumen,
yakni dengan 3 cara yaitu cara panggilan tertulis, pencarian surat tuntutan, dan persetujuan
secara sukarela. Dalam kasus ini, cara yang mungkin digunakan untuk memperoleh fakta
dokumen adalah dengan cara peersetujuan sukarela dan pencarian surat tntutan yang
ditujukan kepada Bank Century untuk menyerahkan dokumen tersebut.
Setelah menemukan dokumen tersebut KPK bisa menyelidiki dokumen yang
diserahkan untuk memastikan keaslian dokumen tersebut. Dan itu sudah dibuktikan asli
sesuai yag disampaikan pada berita diatas. Terbkti dengan pernyataan KPK yang memperoleh
bukti-bukti baru dari dokumen tersebut dan adanya keterlibatan 5 gubernur.

Sumber
:
https://nasional.tempo.co/read/news/2013/05/31/063484747/timwas-centuryserahkan-dokumen-baru-ke-kpk

Anda mungkin juga menyukai