Ekonomi
(stakeholder), (2) Kemauan yang besar untuk berusaha bagi organisasi, (3)
Kepercayaan kuat dan penerimaan terhadap nilai dan tujuan organisasi. Hubungan
antara rasio utang dengan keuntungan telah dijelaskan oleh Teori Pecking Order
yang menyatakan bahwa rasio utang berhubungan terbalik dengan keuntungan.
Dengan demikian semakin tinggi rasio utang maka akan semakin rendah
keuntungan, sebaliknya semakin rendah rasio utang maka akan dapat menciptakan
keuntungan yang semakin tinggi.
Teori Balancing lebih berpandangan optimistis dalam arti bahwa keputusan
perusahaan untuk menambah utang tak hanya berdampak negatif tetapi dapat
juga positif, jadi ada alternatif titik keseimbangan yang optimal. Bagi perusahaan
yang menggunakan utang dalam pembiayaan usahanya mempunyai peluang
memperoleh pendapatan yang lebih dapat berubah secara lebih baik dibandingkan
dengan perusahaan yang tidak mempunyai utang. Jadi rasio utang yang tinggi
tetapi diikuti dengan pengelolaan yang baik maka akan dapat meningkatkan
keuntungan. Perusahaan akan berupaya menyeimbangkan biaya-biaya (costs) dan
manfaat-manfaat (benefits) utang sampai akhirnya sampai pada suatu
perimbangan rasio utang yang optimal. Hasil dari penelitian sebanyak 100
perusahaan dalam kurun waktu 1997 sampai 2003 menunjukkan bahwa rata-rata
rasio utang (DER) perusahaan dapat dikatakan pada kisaran 0,53 (median) sampai
1,15 (mean). Besarnya rasio utang perusahaan tertinggi sebesar 10,56 dan
terendah sebesar -1,00.
Berpengaruh
Tingkat rasio utang akan cenderung berpengaruh terhadap kinerja perusahaan.
Sedangkan tingkat kembalian aset atau return of asset (ROA) merupakan salah
satu tolok ukur kinerja perusahaan. Return of asset (ROA) menggambarkan rasio
antara laba bersih perusahaan dibandingkan dengan aset yang digunakan untuk
menghasilkan laba tersebut.
Penelitian lebih lanjut menemukan suatu hasil bahwa teori Pecking Order tidak
berlaku untuk semua keadaan. Pada suatu keadaan di mana angka rasio utang
perusahaan relatif masih rendah maka semakin tinggi rasio utang akan semakin
tinggi ROA.
Studi pada penawaran umum perdana ini menemukan bahwa ada suatu titik batas
atau cut-off di mana pada level tertentu tersebut teori Pecking Order tidak berlaku.
Titik batas tersebut yaitu pada angka rasio utang sebesar 1,33. Bila rasio utang
perusahaan belum melampaui 1,33 maka setiap kenaikan rasio utang (DER) akan
searah menaikkan keuntungan (ROA). Penentuan tingkat cut-off atau titik batas
dilakukan melalui dua tahap, yaitu pertama dengan menentukan persamaan
melalui persamaan kuadrat dan kedua menentukan titik maksimum dengan
Sumber : http://www.suaramerdeka.com/harian/0403/22/eko7.htm