Anda di halaman 1dari 8

SEMINAR PENELITIAN

TUGAS 1
OLEH :
NAMA

: AQONIA LIDITAS FIRDAUSI

NIM

: 13.311.073

KELAS

: VII.MANAJEMEN B-PAGI SDM

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GRESIK
TAHUN AKADEMIK 2015/2016

1.1.

Permasalahan Yang Ditemukan Dari Observasi


Dalam melaksanakan observasi ini, saya menggunakan metode dengan melakukan

pengamatan langsung ke tempat observasi yaitu Badan KBPP Kab. Gresik yang beralamat di
Jl. Dr. Wahidin Sudirohusodo No. 241. Untuk memberikan data yang lebih akurat saya juga
telah meminta data intern untuk memperkuat hasil observasi saya. Dalam pelaksanaan
observasi saya datang langsung pada Badan KBPP Kab. Gresik dimana saya melihat bahwa
sebagian besar pegawai Badan KBPP Kab. Gresik sering melakukan tindakan indisipliner
berupa terlambat masuk kerja. Hal ini diperkuat dengan data Rekapitulasi Absensi Check
Clock Periode 01 Januari 2016 30 Agustus 2016 Badan KBPP Kab. Gresik yang
menunjukkan bahwa tingkat prosentase SKPD Disiplin hanya berkisar 60-90% dengan
tingkat kehadiran 70-85% (terlampir). Hal ini menunjukkan bahwa tingkat kedisiplinan
pegawai Badan KBPP Kab. Gresik cukup rendah.
Padahal, gaji yang diperoleh oleh pegawai Badan KBPP Kab. Gresik cukup memadai.
Mestinya, dengan gaji yang memadai tersebut para pegawai dapat memelihara dan
mempertahankan produktifitas kerjanya. Dengan gaji yang cukup memadai, seharusnya para
pegawai tersebut dapat termotivasi untuk meningkatkan proses kerja dan kompetensinya.
Salah satunya yaitu dengan meningkatkan disiplin kerja mereka, karena adanya disiplin yang
baik dalam sebuah organisasi merupakan salah satu kunci suksesnya sebuah organisasi.

1.2.
Data Yang Mendukung Permasalahan Dan Sumber Data
1.2.1. Data Yang Mendukung Permasalahan
Berdasarkan permasalahan di atas, untuk memperkuat hasil observasi saya
agar lebih akurat saya melampirkan data Rekapitulasi Absensi Check Clock Periode
01 Januari 2016 30 Agustus 2016 Badan KBPP Kab. Gresik dan Daftar Gaji Badan
KBPP Kab. Gresik. Dimana, dengan adanya kedua data tersebut menunjukkan bahwa
adanya ketidakseimbangan antara besarnya gaji dengan tingkat produktifitas kerja
yaitu rendahnya tingkat disiplin kerja.
1.2.2. Sumber Data
Jenis data dalam penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu data yang
diperoleh dari data intern Badan KBPP Kab. Gresik berupa data Rekapitulasi Absensi
Check Clock Periode 01 Januari 2016 30 Agustus 2016 Badan KBPP Kab. Gresik
dan Daftar Gaji Badan KBPP Kab. Gresik.
1.3.

Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang diangkat dalam observasi ini mengenai kompensasi terhadap
disiplin kerja pegawai. Sehingga berdasarkan latar belakang diatas maka permasalahan
observasi ini adalah bagaimana meningkatkan disiplin kerja pegawai dengan memperhatikan
faktor-faktor kompensasi. Dari rumusan masalah observasi diatas maka diperoleh pertanyaan
observasi sebagai berikut :
1. Apakah kompensasi berpengaruh terhadap disiplin kerja pegawai Badan KBPP Kab. Gresik?
2. Seberapa kuat faktor kompensasi dalam mempengaruhi disiplin kerja pegawai Badan KBPP

Kab. Gresik?
1.4.

Teori Pendukung
Disiplin merupakan bentuk pengendalian diri pegawai dan pelaksanaan yang teratur dan

menunjukan tingkat kesungguhan tim kerja di dalam perusahaan. Disiplin mencerminkan


besarnya rasa tanggungjawab seseorang terhadap tugas-tugas yang diberikan perusahaan
maupun tuntutan tugas yang terdapat dalam pekerjaan (Simamora, 2004:610). Pegawai yang
disiplin menurut Sastrohadiwiryo (2003:291) adalah pegawai yang menghormati,
menghargai, patuh, dan taat terhadap peraturan-peraturan yang berlaku, baik yang tertulis
maupun tidak tertulis serta sanggup menjalankannya dan tidak mengelak untuk menerima
sanksi-sanksinya apabila melanggar tugas dan wewenang yang dimiliki. Sehubungan dengan
penjelasan sebelumnya dalam penelitian yang dilakukan Muhaimin (2004) disebutkan bahwa
kecenderungan penurunan produktivitas perusahaan salah satunya diakibatkan oleh perilaku
kerja para pekerjanya yang kurang disiplin, yang ditunjukan oleh perilaku karyawan yang
sering bolos, tertidur saat jam kerja sedang aktif, atau pulang lebih awal dari jam kerja.
Menurut Hasibuan (2008:193-198) ketidakdisiplinan dalam diri pegawai dapat
disebabkan karena kurangnya kesadaran pada diri seseorang tersebut akan arti pentingnya
disiplin sebagai pendukung dalam kelancaran bekerja. Sementara kesadaran pada diri sendiri
memiliki arti bahwa seseorang tersebut secara sukarela menaati semua peraturan dan sadar
akan tugas dan tanggung jawabnya. Berkaitan dengan disiplin kerja, terdapat beberapa faktor
yang mempengaruhi timbulnya perilaku disiplin kerja, yaitu tujuan dan kemampuan, teladan
pemimpin, balas jasa, keadilan, waskat, sanksi hukuman, ketegasan, dan hubungan
kemanusiaan. Terdapat faktor lain yang berhubungan dengan disiplin kerja selain faktor di
atas.
Berdasarkan beberapa faktor yang telah disebutkan sebelumnya, saya tertarik mengambil
satu faktor guna di uji hubungannya dengan disiplin kerja. Salah satu faktor yang akan di uji
dalam observasi ini adalah faktor balas jasa (kompensasi). Menurut Simamora (2006:451)
salah satu prinsip yang perlu diperhatikan dalam perancangan dan pelaksanaan sistem

kompensasi adalah keadilan. Keadilan diartikan sebagai keseimbangan antara masukan yang
dibawa masuk oleh individu pegawai ke dalam sebuah pekerjaan dengan hasil yang
diperolehnya dari pekerjaan tersebut. Kompensasi menjadi penting bagi pegawai sebagai
individu karena besarnya kompensasi mencerminkan ukuran nilai karya pegawai sendiri,
keluarga dan masyarakat. Bagi perusahaan, kompensasi sangat penting untuk diperhatikan
karena hal tersebut mencerminkan upaya perusahaan untuk mempertahankan sumber daya
manusia atau dengan kata lain agar pegawai mempunyai loyalitas dan komitmen yang tinggi
pada perusahaan (Handoko, 1994:155). Pemberian balas jasa (kompensasi) yang tinggi juga
memiliki dampak yang positif terhadap disiplin kerja. Sebaliknya kelalaian manajemen dalam
pemberian kompensasi dapat menurunkan disiplin kerja para pegawai (Sastrohadiwiryo,
2003:294-295).
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan persepsi pegawai terhadap kempensasi
merupakan suatu penilaian terhadap keseimbangan pemberian kompensasi melalui
penghargaan atau ganjaran yang diberikan perusahaan kepada pegawai karena jasa-jasanya
dalam mencapai tujuan perusahaan. Aritonang (2005) menjelaskan bahwa, terdapat hubungan
positif yang sangat signifikan antara kompensasi kerja dengan kinerja guru. Artinya jika
hendak meningkatkan kinerja guru harus memperhatikan kompensasi kerja yang secara nyata
memberikan sumbangan yang sangat berarti. Semakin baik dan tinggi kompensasi kerja guru,
maka semakin meningkat pula kinerjanya.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa pemberian kompensasi pada
pegawai dimaksudkan sebagai bentuk penghargaan atau balas jasa pada pegawai atas hasil
kerjanya dalam mencapai tujuan organisasi. Bersamaan dengan penjelasan tersebut terdapat
harapan akan adanya hubungan timbal balik antara organisasi dengan pegawai, apabila
pemberian kompensasi sudah dilakukan sebaik mungkin dengan menyesuaikan kondisi
ekonomi dan kebijakan-kebijakan yang sesuai, maka ada harapan terhadap peningkatan
disiplin kerja pegawai di perusahaan.
1.5.

Usulan Judul
Berdasarkan Latar Belakang Dan Rumusan Masalah Yang Telah Dijelaskan Di Atas, Saya

Tertarik Untuk Melakukan Penelitian Dengan Judul Pengaruh Kompensasi Terhadap


Disiplin Kerja Pegawai Pada Badan KBPP Kab. Gresik

DAFTAR PUSTAKA
Aritonang, Keke, T. 2005. Kompensasi Kerja, Disiplin Kerja Guru dan Kinerja Guru SMP
Kristen BPK Penabur Jakarta. Jurnal Pendidikan Penabur - No.04/ Th.IV / Juli
2005.
Handoko, T Hani, 2001. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Yogyakarta:
BPFE UGM.
Hasibuan Melayu S. P. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi revisi, Bumi Aksara,
Jakarta.
Muhaimin, 2004. Hubungan Antara Kepuasan Kerja Dengan Disiplin Kerja Karyawan
Operator Shawing Computer Bagian Produksi Pada PT Primarindo Asia
Infrastruktur

Tbk

Di

Bandung.

Jurnal

Psyche.

Vol.

No.

1.

http://psikologi.binadarma.ac.id/jurnal/jurnal_muhaimin.pdf
Sastrohadiwiryo, S. B. 2003. Manajemen Tenaga Kerja Indonesia; Pendekatan Administratif
dan Operasional. Jakarta: Bumi Aksara.
Simamora, H. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia, edisi ketiga. Jakarta: STIE YKPN.

LAMPIRAN
Tabel 1.1
Data Keterlambatan Kerja Pegawai Badan KBPP Kab. Gresik
Periode 01 Januari 30 Agustus 2016

Bulan
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus

Jumlah
Keterlambatan
44
47
38
40
41
59
42
41

(%) SKPD Disiplin


75%
78%
89%
71%
72%
62%
73%
72%

Grafik 1.1
Data Keterlambatan Kerja Pegawai Badan KBPP Kab. Gresik
Periode 01 Januari 30 Agustus 2016

Data Keterlambatan Kerja Pegawai Badan KBPP Kab. Gresik


Periode 01 Januari 30 Agustus 2016
70
60
50
40
30
20
10
0

Januari

Februari

Maret

April

Mei

Juni

Sumber : Badan KBPP Kab. Gresik

Juli

Agustus

Tabel 1.2
Data Ketidakhadiran Pegawai Badan KBPP Kab. Gresik
Periode 01 Januari 30 Agustus 2016

Bulan
Januari
Februar
i
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus

Jumlah Ketidakhadiran
Alpha
Sakit
Ijin
24
2
1

(%)
Kehadiran
78

31

83

25
29
26
34
25
27

0
1
2
3
0
0

0
0
1
0
1
1

75
70
72
84
78
70

Grafik 1.2
Data Ketidakhadiran Pegawai Badan KBPP Kab. Gresik
Periode 01 Januari 30 Agustus 2016

Data Ketidakhadiran Pegawai Badan KBPP Kab. Gresik


Periode 01 Januari 30 Agustus 2016
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0

Januari

Februari

Maret

April

Mei

Juni

Sumber : Badan KBPP Kab. Gresik

Juli

Agustus

Gambar 1.1
Daftar Gaji Pokok Badan KBPP Kab. Gresik

Anda mungkin juga menyukai