.
.
.
Hadirin Sidang Jumat yang Dimuliakan Allah.
Subhanallah, Allah telah membentangkan bumi yang sangat luas dengan
tumbuh-tumbuhan yang menghijau ranau berkemilau. Diciptakannya Laut yang biru
beserta seluruh ekosistem di dalamnya. Gunung-gunung, batu, air dan udara, semua itu
merupakan sumber daya alam karunia Tuhan. Manusia diberikan mandat untuk
memeliharanya dengan cara mengelola dan memanfaatkan sumber daya alam tersebut
berdasarkan azas kelestarian untuk mencapai kemakmuran yang dapat memenuhi
kebutuhan sekarang dan generasi yang akan datang.
Namun kenyataan berbicara lain, bahwa alam ini mengalami kerusakan yang
cukup parah, baik di daratan, lautan maupun udara yang mengakibatkan malapetaka
bagi manusia. Kerusakan itu disebabkan oleh ulah tangan manusia yang tidak
bertanggungjawab yang hanya mementingkan ambisi pribadi tanpa mempedulikan
kelestarian alam. Untuk itu perlu ditumbuhkan kesadaran untuk mencintai alam serta
lingkungan sekitar. Allah SWT berfirman dalam Al-Quran surat al-Hijr ayat 19-20 :
Dan kami telah menghamparkan bumi dan menjadikan padanya gunung-gunung dan
kami tumbuhkan padanya segala sesuatu yang menurut ukuran. Dan kami telah
menjadikan untukmu di bumi keperluan-keperluan hidup. Dan (Kami menciptakan pula)
makhluk-makhluk yang kamu sekali-kali bukan pemberi rezeki kepadanya.
manusia. Kalaulah keadaan alam ini dirusak terus menerus maka kehancuran tinggal
menunggu waktunya saja.
Sayangilah apa yang ada di bumi, niscaya kamu akan disayangi oleh yang ada di
langit (Allah SWT)
begitu pula UU No. 41 Tahun 1999 tentang melestarikan hutan sudah ada, tapi kenapa
masih saja merusak alam ini?. Hal ini disebabkan karena adanya kelompok manusia
yang memiliki sifat rakus, ingin cepat kaya, ditambah lagi dengan kurangnya
pemahaman dan kesadaran terhadap nilai-nilai agama dalam kehidupannya sehingga
enak saja merampok kekayaan alam.
Hadirin Jamaah Jumat Yang Berbahagia.
Kerusakan alam yang terjadi seperti sekarang ini ternyata juga pernah terjadi
pada zaman dahulu yakni pada kaum Nabi Tsamut. Oleh karena itu, Islam menyuruh
kita belajar dari sejarah, karena dari sejarah itu dapat diperoleh gambaran bagaimana
umat terdahulu berinteraksi dengan alam, bagaimana ganjaran Allah terhadap orang
yang zalim dan membangkang kepada-Nya. Bagi orang yang suka berbuat zholim dan
membangkang kepada Allah, hendaknya menyadari bahwa betapa besar nikmat yang
telah Allah berikan, maka adalah wajib mensyukuri nikmat itu dalam berbagai bentuk,
seperti memanifestasikan dalam bentuk memelihara dan memakmurkan alam. Tidakkah
seyogyanya manusia belajar dari masa lalu? Tapi ternyata manusia lupa dengan
sejarah, hal ini seperti disebutkan dalam al-Quran surat Hud ayat 61 berikut ini :
.
.
Dan kepada Tsamud (Kami utus) saudara mereka Sholeh, Sholeh berkata : Hai
kaumku, sembahlah Allah. Sekali-kali tidak ada bagimu Tuhan selain Dia. Dia telah
menciptakan kamu dari bumi (tanah) dan menjadikan kamu pemakmurnya, karena itu
mohonlah ampunan-Nya kemudian bertobatlah kepada-Nya. Sesungguhnya Tuhanku
amat dekat (rahmat-Nya) lagi memperkenankan (doa hamba-Nya)
Hadirin Jamaah Jumat Yang diRahmati Allah.
Dalam ayat tadi, Allah SWT menjelaskan bahwa, setelah manusia berkembang
biak di atas bumi, mereka diserahi tugas oleh Allah untuk memakmurkannya sebagai
ungkapan dari rasa syukur atas anugerah dan karunia dari pada-Nya. Dalam ayat tadi
secara jelas Allah berfirman
( dan menjadikan kamu pemakmurnya), artinya
bahwa alam beserta segala isinya hendaklah dipelihara dan dijaga kelestariannya.
Bagaimana caranya?. Yaitu menghentikan segala bentuk ekploitasi alam, baik itu
berupa penebangan hutan secara liar alias illegal logging, penambangan emas tanpa
izin (PETI), menangkap ikan dengan cara meracuni air sungai. Kemudian lakukan
reboisasi, singkirkan sifat rakus dari dalam hati melalui pemahaman secara utuh
terhadap ajaran agama. Kepada orang tua, tokoh masyarakat, ulama dan para
pemimpin hendaklah memberikan peringatan kepada keluarga dan masyarakat akan
pentingnya memelihara alam, dan yang paling penting kepada penegak hukum,
tegakkan hukum yang sebenar-benarnya, berikan sanksi hukum yang tegas.
Hadirin Jamaah Jumat Yang Berbahagia.
Bila kita telah terlanjur berbuat kezholiman dan kerusakan, sesungguhnya Allah
Maha Pengampun. Oleh karena itu dalam ayat tadi Allah juga memerintahkan
( bertaubatlah kamu). Bila kita bertaubat kemudian diiringi dengan amal
sholeh dalam konteks ini yaitu memakmurkan dan memelihara alam, maka Insya Allah
alam nan indah ini akan terjaga kelestariannya sehingga apa yang kita nikmati saat ini
juga akan dinikmati oleh anak cucu kita dikemudian hari karena alam nan indah ini
adalah titipan anak cucu kita bukan warisan dari nenek moyang. Oleh karena itu
seyogyanya kita mewariskan mata air bukan air mata.