PENDAHULUAN
1.1
yaitu suatu system yang meliputi semua cara-cara yang digunakan oleh pimpinan
perusahaan untuk mengawasi/ mengendalikan perusahaan. Dalam pengertian
pengendalian internal meliputi struktur organisasi, formulir-formulir dan prosedur
pembukuan dan laporan (administrasi), budget dan standar pemeriksaan internal
dan sebagianya (Hartanto, 1997 : 15). Pengendalian Internal bertujuan untuk
melindungi harta benda/ aktiva perusahaan, meneliti ketetapan dan seberapa jauh
dapat dipercayai data akuntansi, mendorong efesien operasi dan menunjang
dipatuhinya kebijaksanaan pimpinan. Pentingnya perusahaan memiliki system
pengendalian internal adalah lebih mudah merancang dan membuat system
informasi akuntansi.
Pada perusahaan terdapat beberapa jenis aktiva yang digolongkan menjadi
aktiva lancar dan aktiva tidak lancar. Adapun aktiva lancar meliputi kas, investasi
jangka pendek, persediaan, dan piutang. Sedangkan aktiva tidak lancar meliputi
bangunan, kendaraan, dan lain sebagainya. Persediaan merupakan suatu aktiva
yang penting dalam proses operasi perusahaan dagang. Jumlah persediaan sangat
mempengaruhi kinerja operasi perusahaan, karena jumlah persediaan yang terlalu
rendah membuat perusahaan tidak dapat memenuhi permintaan konsumen,
sebaliknya jumlah persediaan yang telalu tinggi dapat menghambat kegiatan
perusahaan karena sebagian besar dana perusahaan tertanam di persediaan dan
1.2
Tujuan Penelitian
pelaksanaan pengendalian internal atas suku cadang pada PT. Astra International
Tbk Toyota Kantor Cabang Tabanan.
1.3
Kegunaan Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian tersebut, adapun manfaat yang dapat
Sistematika Penulisan
Pembahasan Tugas Akhir Studi (TAS) ini terdiri dari lima bab yang saling
berhubungan antara bab yang satudengan bab yag lainnya dan di susun secara
terperinci serta sistematis untuk memberikan gambaran dan mempermudah
pembahasan laporan ini. Sistematika dari masing-masing bab dapat dirinci sebagai
berikut :
Bab I
: Pendahuluan
Bab ini menjelaskan tentang Latar Belakang Masalah, Perumusan
Pokok Masalah, Tujuan dan Kegunaan Penelitian serta menguraikan
sistematika yang digunakan untuk membahas masalah yang
dihadapi.
Bab II
: Kajian Pustaka
Bab ini menguraikab berbagai landasan teori yang ada hubungannya
dengan pokok permasalahan , yaitu mengenai Pengertian Persediaan,
Pengertian Sistem Pengendalian Internal, Sistem Pengendalian
Internal Persediaan, Unsur-unsur pengendalian internal, Serta
menguraikan pembahasan hasil penelitian sebelumnya.
Bab III
: Metode Penelitian
Bab ini menyajikan metodologi penelitian yang meliput Lokasi
Penelitian, Obyek Penelitian, Indentifikasi Variabel, Definisi
Operasional Variabel, Jenis dan Sumber Data, Metode Pengumpulan
Data dan Teknik Analisis Data yang dipergunakan.
Bab IV
Bab V
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Pengertian persediaaan
Persediaan adalah bahan atau barang yang disimpan yang akan digunakan
2.1.2
b.
c.
d.
2.1.3
yang saling berhubungan dan saling ketergantungan bahkan mungkin saja dapat
mempengaruhi satu dengan yang lainnya. Begitu juga suatu pengendalian internal
internal.
Lingkungan
pengendalian
merupakan
efek
5) Pemantauan
Pemantauan adalah proses penilaian kualitas kinerja struktur pengendalian
internal sepanjang waktu. Pemantauan dilaksakan oleh petugas yang
semestinya melakukan pekerjaan tersebut, baik pada tahap desain maupun
pengoperasian pengendalian, pada waktu yang tepat, untuk menentukan
apakah struktur pengendalian internal berjalan sebagaimana yang
diharapkan.
2.1.4
10
Catatan Akuntansi
Catatan akuntansi yang digunakan untuk mencatat transaksi
pembelian yaitu register bukti kas keluar, jurnal pembelian, kartu
utang, dan kartu persediaan.
c.
gudang
bertanggung
jawab
untuk
mengajukan
11
4) Fungsi akuntansi
Fungsi akuntansi yang berkaitan dengan pembelian adalah fungsi
pencatatan utang dan fungsi pencatatan persediaan. Fungsi
pencatatan utang bertanggung jawab mencatat transaksi pembelian
ke dalam register bukti kas keluar dan menyelenggarakan arsip
dokumen sumber sebagai catatan utang. Fungsi pencatatan
persediaan bertanggun jawab mencatat harga pokok persediaan
barang yang debeli kedalam kartu persediaan.
b.
penyimpanan,
persediaan
mengenai
dan
pertanggungjawaban
keandalan
catatan
bagian
persediaan
kartu
yang
12
13
Dokumen
Dokumen yang digunakan untuk mencatat hasil perhitungan fisik
persediaan.
1) Kartu penghitungan fisik
Kartu penghitungan fisik merupakan dokumen yang digunakan
untuk mencatat hasil penghitungan fisik persediaan. Dalam
penghitungan fisik persediaan setiap jenis persediaan dihitung dua
kali secara independen oleh penghitung dan pengecek.
2) Daftar hasil perhitungan fisik
Daftar hasil penghitungan fisik persediaan digunakan untuk
meringkas data yang telah dicatat dibagian kedua kartu penghitungan
fisik. Dokumen ini diisi dengan harga pokok per satuan dan harga
pokok total tiap jenis persediaan oleh bagian kartu persediaan
berdasarkan data yang dicatat dalam kartu persediaan. Daftar hasil
penghitungan fisik yang telah selesai diproses di tandatangani oleh
ketua panitia penghitungan fisik dan diotorisasi oleh direktur utama.
Dokumen
itu
kemudian
digunakan
untuk
meminta
14
Catatan Akuntansi
Catatan akuntansi yang digunakan dalam penghitungan fisik persediaan
adalah :
1) Kartu persediaan
Catatan akuntansi ini digunakan untuk mencatat penyesuaian terhadap
data persediaan (kuantitas dan harga pokok total) yang tercantum
dalam kartu persediaan oleh bagian kartu persediaan.
2) Kartu gudang
Catatan ini digunakan untuk mencatat penyesuaian terhadap data
persediaan (kuantitas) yang tercantum dalam kartu gudang yang
dikelola oleh bagian gudang berdasarkan hasil perhitungan fisik
persediaan.
3) Jurnal umum
Jurnal umum digunakan untuk mencatat jurnal penyesuaian rekening
persediaan karena adanya perbedaan antara saldo yang terdapat dalam
rekening persediaan dengan saldo menurut perhitungan fisik
persediaan.
c.
15
17
BAB III
METODE PENELITIAN
18
Jenis Data
1) Data Kuantitatif
Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka-angka yang dapat
dinyatakan dalam satuan hitung (Sugiyono, 2012:13). Dalam penelitian
ini, yang termasuk dalam data kuantitatif yaitu nominal order pembelian
suku cadang, nominal bukti transfer suku cadang.
2) Data Kualitatif
Data kualitatif adalah data yang berbentuk kalimat, skema, dan gambar
yang ada kaitannya dengan masalah penelitian (Sugiyono, 2012:13).
Dalam penelitian ini, yang termasuk dalam data kualitatif yaitu
prosedur pembelian persediaan, sejarah perusahaan, struktur organisasi
serta untaian tugas dan jabatan perusahaan.
3.5.2
Sumber Data
1) Data Primer
Data Primer adalah data yang dikumpulkan dan diolah oleh suatu badan
atau individu secara langsung dari obyeknya (Wirawan, 2001:6). Dalam
penelitian ini,yang termasuk data primer adalah hasil wawancara
dengan karyawan dan kepala departemen pada perusahaan.
19
2) Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dalam bentuk sudah jadi,
sudah dikumpulkan dan diolah oleh pihak lain (Wirawan, 2001:6).
Dalam penelitian ini, yang termasuk data sekunder yaitu pedoman yang
digunakan dalam prosedur operasional persediaan serta buku-buku lain
yang berkaitan dengan penelitian ini.
3.6 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1) Wawancara
Wawancara adalah teknik pengumpulan data dengan melakukan tanya jawab
secara langsung dengan pihak-pihak yang terkait (Sugiyono,2012:194). Dalam
penelitian ini penulis melakukan tanya jawab secara langsung dengan pihakpihak perusahaan, terkait pengendalian internal atas persediaan suku cadang.
2) Observasi
Observasi adalah teknik pengumpulan data dengan melakukan pengamatan
langsung dan pencatatan tentang fenomena obyek penelitian yang ada
(Sugiyono.2012:203). Dalam penelitian ini penulis mengamati tentang
pengendalian internal atas persediaan suku cadang pada PT. Astra International
Tbk. Toyota Kantor Cabang Tabanan.
3.7 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis
20
deskriptif. Teknik analisis data deskriptif merupakan suatu metode dimana data
dikumpulkan,disusun,
diinterprestasikan,
dianalisa
dan
dijelaskan
secara
mendeskripsikan
atau
mengambarkan
penerapan
mengenai
pengendalian internal atas persediaan suku cadang pada PT. Astra Iternational
Tbk. Toyota Kantor Cabang Tabanan.
21
BAB IV
PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
22
perusahaan baru yang diberi nama PT. Toyota Astra Motor (TAM) yang
merupakan patungan antara Indonesia dengan Jepang. Perusahaan dari pihak
Jepang adalah Toyota Motor Company LTD, dan Toyota Sales Company LTD.
Sedangkan dari pihak Indonesia adalah PT. Astra International dan PT. Gaya
Motor.
Setelah PT. Astra Motor berdiri, maka status agen tunggal Toyota untuk
seluruh wilayah Indonesia dialihkan kepada PT. Toyota Astra Motor, sedangkan
PT. Astra International berubah statusnya menjadi penyalur utama kendaraan
bermotor merek Toyota. Kegiatan PT. Toyota Astra Motor adalah mengimpor
mobil-mobil merek Toyota dalam keadaan Completely Knock Down (CKD) dari
Jepang dan merakitnya di PT. Gaya Motor serta menyalurkan pada dealer-dealer
utama di Indonesia. Disamping sebagai agen tunggal PT. Toyota Astra Motor juga
bergerak sebagai importir suku cadang untuk mobil-mobil merek Toyota.
Dengan semakin berkembangnya pemasarannya mobil merek Toyota, dan
agar pengelola pemasaran mobil Toyota di Indonesia dapat lebih efisien dan
efektif, maka pada tanggal 1 Januari 1976 didirikan PT. Astra Motor Sales (AMS)
berdasarkan Akta Notaris Kartini Mulyadi, SH. No. 195 tanggal 30 Juli 1975 dan
No. 52 tanggal 10 Oktober 1975. Sebelumnya untuk penjualan mobil Toyota
dilakukan oleh satu divisi dari PT. Astra International yaitu Motor Vehicle
Division. Pada tahun 1989, PT. Astra Motor Sales bergabung dan menjadi divisi
penjualan dari PT. Astra International. Kegiatan utama PT. Astra International
adalah menjual mobil merek Toyota, menjual sahamnya pada masyarakat (go
public) dengan nilai nominal yang tidak terlalu tinggi.
23
24
terlengkap di Asia Tenggara. Disamping itu Auto 2000 juga memiliki 407
Partshop yang menjamin keaslian suku cadang produk Toyota.
Perkembangan Toyota di Indonesia semakin meningkat. Hal ini dapat dilihat
dari jumlah cabang atau outlet yang tersebar di seluruh Indonesia, salah satunya
adalah di Bali. PT Astra International Tbk Toyota Sales Operation Kantor
cabang Tabanan pertama kali diresmikan pada tanggal 6 April 2012 di JL.
Achmad Yani No. 99 Abiantuwung Kediri Tabanan dan dipimpin pertama kali
oleh Bapak Nyoman Gede Tresna Triyana Anom sebagai Kepala Cabang Auto
2000 Tabanan.
Visi PT. Astra International Tbk. Toyota Sales Operation menjadi Main
Dealer Otomotif no. 1 di Indonesia adalah :
1. Perusahaan beserta seluruh jajarannya mampu beradaptasi dengan
pesatnya perubahan teknologi.
2. Karyawan memiliki keterampilan yang tinggi untuk melayani beragam
keinginan pelanggan secara cepat, tepat, dan dapat diterapkan.
3. Adanya jaminan kepuasan pelanggan.
4. Karyawan yang berkualitas dan mandiri.
Misi PT. Astra International Tbk. Toyota Sales Operation adalah menjadi
mitra usaha yang terpercaya bagi seluruh stakeholder (Pelanggan Toyota,
Karyawan, Supplier, Pemegang saham, Pemerintah, dan Masyarakat). PT. Astra
International Tbk. Toyota Sales Operation akan mampu menjadi mitra terpercaya
dengan adanya kemampuan untuk :
1. Menjunjung tinggi kualitas pelayanan terhadap Pelanggan dan Karyawan.
25
26
Struktur Organsasi
PT. Astra International Tbk Toyota Cabang Tabanan
Gambar 4.1
PT Astra International Tbk
PT astra Internatonal Tbk Toyota Sales Operation Head office
PT Astra International Tbk Toyota Sales Operations Wilayah Jatim
PT Astra International Tbk Toyota Sales Operations Wilayah
Abian Tuwung, Kediri, Tabanan, Bali
Kepala Cabang
CRC
Kepala administrasi
PGA
Admin Unit
Kepala Bengkel
Kasir
Sales Supervisor
Technical Leader
Admin Service
Service advisor
Sales counter
Sales
Messenger
Partman
Mekanik
Booking
PDS
Keterangan :
CRC
PGA
PDS
Berikut ini akan penulis uraikan tugas dan tanggung jawab, dalam struktur
organisasi PT. Astra International Tbk. Toyota Sales Operation Kantor Cabang
Tabanan :
1) Kepala Cabang
Uraian Tugas :
a. Mengawasi dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan kantor cabang
yang dipimpinnya sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan.
b. Membuat analisa mengenai perkembangan perusahaan baik dilihat
dari sisi keuangan maupun pelaksanaa operasional perusahaan untuk
menilai efisiensi dan efektivitas kerja.
c. Menerima laporan dari setiap kepala departemen tentang hasil yang
dicapai oleh masing-masing departemen tersebut. Laporan ini kelak
akan menjadi laporan ke kantor pusat.
d. Mendelegasikan wewenang dan tanggung jawab kepada masingmasing departemen tersebut.
e. Menandatangani surat surat penting yang berhubungan dengan kantor
cabang.
2) CRC (Customer Relation Coordinator)
Uraian Tugas :
a. Memberikan
laporan
kepada
kepala
cabang
mengenai
hasil
kegiatannya.
b. Memelihara hubungan baik dengan pelanggan atau calon pembeli.
28
3) Sales Supervisor
Urain Tugas :
a. Mengontrol penjualan kendaraan mobil.
b. Menyusun dan membuat laporan penjualan.
c. Menentukan metode-metode pendistribusian dan kebijakan penjualan.
d. Mengusahakan terpenuhinya produk yang diinginkan pelanggan.
e. Menyusun strategi dan memotivasi para salesman untuk menjual
mobil sesuai target.
4) Sales/Sales Counter
Uraian Tugas :
a. Mencari customer untuk mendapatkan order.
b. Menjual kendaraan.
c. Melayani pembelian secara tunai kredit.
d. Membuat Surat pesanan kendaraan (SPK)...
e. Merencanakan dan mengadakan showroom event.
f. Pengecekan kendaraan setelah dilakukan delivery.
g. Menyerahkan kendaraan kepada pelanggan.
5) PDS (Pre Delivery Servis)
Uraian Tugas :
a. Memeriksa papan tracking pengiriman kendaraan ke customer.
b. Mengecek dan menyiapkan kendaraan untuk di serahkan ke customer.
c. Menandatangani Order Kirim Kendaraan (OKK) dan Bukti Serah
Terima Kendaraan (BSTKB) sebagai driver.
29
6) Kepala Bengkel
Uraian Tugas :
a. Memimpin bengkel Auto 2000, mengkoordinir, mengarahkan dan
mengawasi pelaksanaan kegiatan bengkel.
b. Menilai dan menganalisa perkembangan bengkel dari segala segi guna
memajukan bengkel.
c. Membuat target pencapaian untuk mencari customer yang melakukan
service kendaraan.
7) Technical Leader
Urain Tugas :
a. Mengembangkan Menganalisa PKB dari Service Advisor untuk
mendistribusikan job kepada mekanik.
b. Mengawasi kerja mekanik sesuai PKB dan flate rate yang ditetapkan.
c. Membantu menyelesaikan persoalan yang dihadapi mekanik, dengan
menjelaskan cara Trouble Shooting .
d. Mendukung mekanik dalam penyedian suku cadang dan penyediaan
tools.
e. Membuat laporan berkala mengenai job return, problem yang
dihadapi untuk diserahkan pada atasan.
f. Memeriksa hasil kerja mekanik sesuai dengan PKB.
g. Menjelaskan pada pelanggan tentang kondisi kendaraan yang sedang
diperbaiki.
h. Melakukan test drive terhadap kendaran yang telah selesai diperbaiki.
30
8) SA (Service Advisor)
Uraian Tugas :
a. Menerima pelayanan service dan mendiagnosa kendaraan kendaran
customer secara langsung.
b. S.A mencetak Perintah Kerja Bengkel (PKB) dan menjelaskan
pekerjaan service.
c. Menerima complain customer dan memprogram service unit kepada
mekanik.
9) Partman
Uraian Tugas :
a. Melakukan order parts ke Sub Depo atau TAM, baik untuk keperluan
gudang parts maupun parts pesanan Indirect.
b. Melakukan follow-up atas order yang telah dibuat sehingga dapat
memberikan informasi yang akurat terhadap parts pesanan next
internal customer.
c. Mencatat order atau permintaan yang tidak dapat dipenuhi, dan
melakukan follow-up kepada next internal customer atas kondisi order
tersebut.
d. Menerima dan memeriksa parts yang datang sesuai dengan kondisi
fisik dan dokumen-dokumen yang dibutuhkan..
e. Menyimpan parts untuk stock sesuai dengan lokasi yang telah
ditetapkan, membuat lokasi baru untuk parts baru dan menyimpan
parts pesanan indirect di intransit area.
31
32
pelaksanaan
semua
kegiatan
administrasi
dapat
hasil
kerja
kesejahteraan karyawan.
33
karyawan
baru
dan
menjamin
34
35
Contoh :sringan oli, saringan udara, kampas rem, timing belt, kopling, dan
lain sebagainya.
b. Material
Material meliputi suku cadang tambahan atau pendukung unuk pengunaan
suku cadang asli Toyota yang digunakan dalam proses servis mobil
bengkel Auto 2000.
c. Chemical
Chemical merupakan salah satu persediaan yang terdapat di gudang suku
cadang meliputi oli baik oli mesin maupun oli transmisi. Selain itu ada
pula minyak rem, gemuk, dan sebagainya.
4.2.3 Kebijakan Internal Persediaan di Gudang Suku Cadang
Digudang suku cadang terdapat beberapa kebijakan khusus dimana staff
part yang dapat memasuki ruang suku cadang, dan semua suku cadang yang
keluar dari gudang harus dilengkapi PKB (Perintah Kerja Bengkel). Di gudang
terdapat staff yang disebut partman yang bertugas mengawasi dan mengontrol
semua aktivitas di dalam gudang, bertugas untuk membuat laporan periodical
untuk pihak intern perusahaan dan untuk Astra International Toyota pusat, dan
juaga bertanggung jawab untuk melaksanakan tugas harian gudang meliputi
penerimaan suku cadang yang dipesan dan didistribusi.
Selain itu juga untik mengantisipasi adanya variasi atau selisih atas
persediaan, setiap ada suku cadang yang keluar dari gudang harus dicatat secara
manual dengan kartu stok. Demikian juga secara sistem, setiap adanya persediaan
masuk ataupun keluar harus dicatat pada sistem yang disebut TDMS, dan setiap
37
bulanya secara periodic dilakukan stock opname atau perhitungan secara fsik
persediaan.
4.2.3 Unsur-unsur Pengendalian Internal
1) Lingkungan Pengendalian Internal
Lingkungan pengendalian internal merupakan suatu langkah awal ketika
perusahaan akan melaksanakan pengendalian terhadap operasional perusahaan
dimana
lingkungan
memberikan
landasan
dalam
menjalankan
kegiatan
38
Penilaian resiko lainnya adalah menjaga mutu suku cadang yang ada di
gudang suku cadang Auto 2000. Dimana penjagaan mutu suku cadang khususnya
bahan-bahan kimia dilakukan agar suku cadang yang ada digudang layak
digunakan oleh pelanggan servis ketika akan didistribusikan.
3) Informasi dan Komunikasi Persediaan Suku Cadang
Adapun informasi yang diberikan mengenai posisi suku cadang digudang,
informasi tersebut dihasilkan melalui prosedur pencatatan dan pelaporan suku
cadang
a. Prosedur Pencatatan Suku Cadang
Dalam pencatatan suku cadang digunakan pencatatan persediaan secara
FIFO yaitu suku cadang yang pertama tiba digudang suku cadang akan
langsung dijual, hal ini dilakukan terutama untuk suku cadang dan oli. Hal
ini dikarenakan ada beberapa suku cadang yang memiliki jangka waktu
pemakaina terbatas dan begitu juga dengan oli. Pada saat pemesanan barang,
apabila barang yang dipesan telah tiba maka dibuat laporan penerimaan
barang dan juga diterima invoice dan data suku cadang yang dikirim oleh
bagian suku cadang pusat serta surat jalan dirangkap lalu diserahkan ke
partman dan barang yang tiba di good receive pada sistem untuk
mengkonfirmasi suku cadang tersebut sudah tiba dan diterima oleh bagian
gudang bahan.
b. Pelaporan Suku Cadang
Pelaporan suku cadang dilakukan secara periodikal yaitu setiap bulan.
Adapun laporan internal meliputi laporan penjualan suku cadang, margin
39
40
1)
2) Urgent order, yaitu pemesanan suku cadang yang bersifat segera, karena
suku cadang tersebut dibutuhkan pada saat itu juga. Pada Urgent Order
biasanya lebih didahulukan dibandingkan dengan Re-order. Pemesanan
suku cadang dalam kategori Urgent order dilakukan melalui e-mail atau
melalui telepon ke depo sparepart, setelah mendapat konfirmasi dari
depo separepart langsung diambil oleh bagian driver Auto 2000.
Prosedur yang pertama terjadi apabila terjadi transaksi service
kendaraan yang memerlukan pengantian suku cadang adalah, pertama
Service Advisor akan membuat PKB (Perintah Kerja Bengkel) 3 rangkap.
Contoh formulir PKB (Perintah Kerja Bengkel) dapat dilihat pada
lampiran 1.
PKB rangkap ke-1 diserahkan kepada Customer
PKB rangkap ke-2 diserahkan kepada SA (Service Advisor)
PKB rangkap ke-3 diserahkan kepada Technical Leader
41
42
43
44
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1
SIMPULAN
Dari hasil pembahasan, dapat disimpulkan bahwa pengendalian internal atas
persediaan suku cadang pada PT. Astra International Tbk-Toyota telah sesuai
dengan ketentuan yang berlaku dapat dilihat dari beberapa hal meliputi
1. Kebijakan internal persedian yang telah berjalan sesuai dengan ketentuan,
dimana setiap barang masuk atau keluar akan dicatat pada sistem TDMS
(Toyota Database Management System) dan setiap barang yang keluar
harus dicatat pada kartu persediaan untuk mengantisipasi adanya selisih
atas persediaan.
2. Lingkungan pengawasan internal yang tersusun baik, hal ini dapat dilihat
dari struktur organisasi dimana terdapat pembagian tugas dan wewenang
yang efektif.
3. Penilaian resiko suku cadang dijalankan dengan baik, dapat dilihat dari
penjagaan untuk mutu suku cadang dan bahan yang selalu dijaga agar
layak digunakan oleh pelanggan service.
4. Informasi dri komunikasi persediaan suku cadang yang transparan, dimana
secara periodical yaitu setiap bulannya dilakukan pelaporan terhadap
penjualan suku cadang, persediaan suku cadang dan lainnya.
45
5.2
SARAN
Berdasarkan kesimpulan di atas, dapat disarankan agar PT. Astra
International
Tbk-Toyota
Kantor
Cabang
Tabanan
dalam
menjalankan
46