Anda di halaman 1dari 14

TUGAS MAKALAH ILMU LINGKUNGAN

PENGARUH PENCEMARAN LAUT KARENA


PEMBUANGAN AIR LIMBAH PABRIK
PENGOLAHAN IKAN TERHADAP PESISIR
PANTAI REMBANG
Dosen Pengampu

: Dr. Ir. Ananto Aji,M.S


Drs. Heri Tjahjono,M.Si.

Disusun oleh : Heni Kristina Wati


(3211414051)

JURUSAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2016

KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas karuniaNya telah membantu penulis dalam
penyelesaian tugas makalah ilmu lingkungan yang berjudul Pengaruh Pencemaran Laut
Karena Pembuangan Air Limbah Pabrik Pengolahan Ikan Terhadap Pesisir Pantai Rembang
dengan baik.
Makalah ini dibuat bertujuan untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah ilmu lingkungan yang
mengambil tema pencemaran lingkungan. Penulis memilih daerah pencemaran di Kabupaten
Rembang yang terkena pencemaran laut karena adanya pembuangan air limbah pabrik
pengolahan ikan di sepanjang Pantai Utara Rembang yang mempunyai dampak buruk
terhadap lingkungan. Tujuan lain ialah supaya pembaca lebih mengetahui dampak
pencemaran laut yang ada di Rembang.
Pembuatan makalah ini tentulah masih banyak kekurangan. Untuk itu penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca untuk perbaikan ke depannya.
Semoga makalah ini dapat memberikan pengetahuan dan manfaat lainnya untuk para
pembaca. Sekian, terima kasih.

Semarang, 6 Juni 2016

Penulis

DAFTAR ISI
Judul
Kata Pengantar
Daftar isi
Bab I Pendahuluan
1. Latar belakang
2. Rumusan masalah
3. Tujuan penulisan
Bab II Pembahasan
1. Konsep Dasar Pencemaran
2. Pencemaran air laut di Kabupaten Rembang
3. Pemecahan Masalah Pencemaran Air Limbah Industri Pengolahan Ikan
Bab III Penutup
1. Kesimpulan
2. Saran
Daftar pustaka

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Istilah pencemaran sudah tidak asing di telinga kita. Meningkatnya populasi penduduk dan
perkembangan industri di era sekarang ini membuat beberapa macam permasalahan, salah
satunya yaitu pencemaran lingkungan. Pencemaran menurut UU No. 23 Tahun 1997 adalah
masuk atau dimasukkannya zat, energi, makhluk hidup, dan atau komponen lain ke dalam
suatu lingkungan yang dilakukan oleh manusia, sehingga kualitas dari lingkungan tersebut
turun sampai tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan tidak bisa digunakan untuk yang
seharusnya. Selain itu, pencemaran atau polusi bisa diartikan sebagai perubahan komposisi
dari zat (air, udara, tanah, dan lingkungan) sehingga kualitas dari zat tersebut menjadi
berkurang atau tidak bisa lagi diperuntukkan sesuai fungsinya.
Pencemaran atau polusi tentunya tidak lepas dari yang namanya polutan. Polutan adalah zat
atau benda pencemar yang bisa menimbulkan pencemaran baik langsung maupun tidak
langsung. Pencemaran yang terjadi di lingkungan dapat terjadi di mana dan kapan saja, dan
tiap waktu semakin meningkat. Beberapa macam pencemaran dapat berupa: pencemaran
udara, air, suara,dan tanah.
Pada makalah ini akan dibahas mengenai pencemaran air laut. Seperti yang kita ketahui,
Indonesia mempunyai sebutan negara maritim, hal ini karena Indonesia mempunyai begitu
banyak laut yang ada di seluruh pulaunya. Laut tersebut mempunya ekosistem dan sumber
daya alam yang komplek, yang apabila dimanfaatkan secara baik dapat menguntungkan
penduduknya.
Di Rembang yang berbatasan langsung dengan Laut Jawa membuat Rembang maju di
perikanannya. Namun sangat disayangkan, pengolahan hasil sumber daya alamnya yang
berupa industri pengolahan ikan belum diolah secara maksimal. Industri tersebut
menghasilkan limbah yang dibuang ke laut dan menimbulkan bau tidak sedap. Hal tersebut
jelas mengganggu kestabilan lingkungan dan masyarakat sekitar. Salah satu dampak
pencemaran air laut tersebut dapat mengakibatkan ekosistem laut terganggu berupa air laut
yang tercemar yang mengakibatkan ikan-ikan juga terkena zat berbahaya, dan apabila

dikonsumsi manusia juga tidak baik untuk kesehatan. Pengurangan jumlah biota laut, air laut
keruh, dan masih banyak lainnya.

2.Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah konsep dasar pencemaran?
2. Bagaimana pencemaran air laut yang ada di Kabupaten Rembang akibat dari industri
pengolahan ikan?
3. Bagaimana solusi untuk mengatasinya?

3.Tujuan Penulisan
1. Pembaca mengetahui konsep dasar pencemaran atau polusi lingkungan
2. Pembaca mengetahui pencemaran air laut yang ada di Kabupaten Rembang.
3. Pembaca dapat mengetahui solusi dalam mengatasi penceman air laut di Rembang.
4. Makalah ini dibuat untuk melengkapi tugas akhir mata kuliah ilmu lingkungan.

BAB II
PEMBAHASAN
1.Konsep Dasar Pencemaran
Pencemaran menurut UU No. 23 Tahun 1997 adalah masuk atau dimasukkannya zat, energi,
makhluk hidup, dan atau komponen lain ke dalam suatu lingkungan yang dilakukan oleh
manusia, sehingga kualitas dari lingkungan tersebut turun sampai tingkat tertentu yang
menyebabkan lingkungan tidak bisa digunakan untuk yang seharusnya. Selain itu,
pencemaran atau polusi bisa diartikan sebagai perubahan komposisi dari zat (air, udara, tanah,
dan lingkungan) sehingga kualitas dari zat tersebut menjadi berkurang atau tidak bisa lagi
diperuntukkan sesuai fungsinya.
Pencemaran menurut zatnya terbagi menjadi:

Pencemaran air
Air merupakan komponen yang penting dari kehidupan. Segala macam aktivitas
manusia dan makhluk hidup yang lain tidak lepas dari yang namanya air, semuanya
pasti membutuhkan air untuk makan, minum, mencuci, pertumbuhan, dan lainnya.
Syarat air yang dapat dikonsumsi adalah tidak berbau, tidak berasa, da tidak
berwarna. Pencemaran air adalah masukknya atau dimasukkannya makhluk hidup,
zat, energi, dan atau komponen lain ke dalam air oleh kegiatan mnausia, sehingga
kualitas air turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan air tidak dapat
berfungsi peruntukkannya.
Pencemaran air bisa berupa pencemaran air sungai, laut, danau, air tanah dan

sebagainya.
Pencemaran udara
Pencemaran udara adalah masuk atau dimasukkannya zat,energi dan atau komponen
lain ke dalam udara ambien oleh kegiatan manusia, sehingga mutu udara turun sampai

ke tingkat tertentu yang menyebabkan udara ambien tidak dapat memenuhi fungsinya.
Pencemaran tanah
Pencemaran tanh adalah keadaan dimana bahan kimia (buatan manusia) masuk dan
merubah lingkungan tanah alami. Pencemaran tanah umumnya banyak terjadi pada
pengolahan tanh di bidang pertanian yang menggunakan zat kimia (pupuk kimia)
unuk mempercepat pertumbuhan tanaman pertanian, tanpa memperdulikan efek

sampingnya.
Pencemaran suara

Pencemaran suara merupakan pencemaran atau polusi yang terjadi dalam bentuk
suara (gelombang). Polusi udara biasanya terjadi karena adanya suara bising dan deru
mesin kendaraan . Selain itu polusi suara juga bisa terjadi karena segala sesuatu yang
bisa mengganggu pendengaran, baik itu mesin pabrik, suara mesin penebang pohon
dan masih banyak lagi.
Pencemaran atau polusi tentunya tidak lepas dari yang namanya polutan. Polutan adalah zat
atau benda pencemar yang bisa menimbulkan pencemaran baik langsung maupun tidak
langsung. Pencemaran yang terjadi di lingkungan dapat terjadi di mana dan kapan saja, dan
tiap waktu semakin meningkat.

Bahan Pencemar (polutan) terdiri dari:


a.Polutan tidak toksik, yaitu bahan-bahan alami (tersuspensi dan nutrien). Contohnya:
debu vulaknik.
b.Polutan toksik, yaitu bahan-bahan buatan manusia dari zat kimia yang brebahay
bagi lingkungan.Contohnya:
-logam berat: Pb, Ni, Zn, Cu, Hg. (Nomor atomnya lebih dari 20)
-senyawa organik: pestisida organik.
-gas
-anion, dan lainnya.

2.Pencemaran air laut di Kabupaten Rembang


Kabupaten Rembang merupakan salah satu kabupaten yang ada di Jawa Tengah, berbatasan
langsung dengan Laut Jawa. Maka dari itu sebagian besar penduduk di Pantai Utara Rembang
bermata pencaharian sebagai nelayan. Kabupaten Rembang merupakan sentra industri
perikanan tangkap terbesar di Jawa Tengah. Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten
Rembang mencatat pada 2015 lalu ada 2.762 unit pengolahan ikan yang melibatkan lebih dari
21 ribu orang tenaga kerja. Nilai produksi pengolahan ikan mencapai Rp1,5 triliun.
Industri pengolahan ikan di Rembang memang memberi sumbangan dana yang cukup besar
bagi masyarakat, karena membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat sejumlah lebih dari
21.000. Namun sangat disayangkan dalam hal pembuangan air limbah, karena industri
industri tersebut belum memfasilitasi pembuatan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)
komunal secara maksimal. Industri pengolahan ikan banyak yang membuang air limbahnya
ke laut, sehingga mencemari air laut dan menimbulkan bau tidak sedap yang dirasakan
masyarakat sekitar.

Sejumlah desa di pesisir pantai Kecamatan Kaliori mengeluhkan hingga saat ini pencemaran
laut akibat pembuangan limbah semakin parah. Setiap hari air limbah yang mengalir ke
pesisir pantai mencapai 300 ton air hanya dari satu pabrik saja. Salah satu desa yang
mengalami dampak pencemaran adalah Desa Banyudono. Kondisi pantai dari Desa
Banyudono sampai Desa Tasikharjo keadaannya sangat memprihatinkan. Penanganan limbah
belum memadai. Produksi dari perusahaan-perusahaan pengolahan ikan di Desa Banyudono,
untuk 1 ton ikan butuh air 5 ton. Padahal ada 60 ton ikan masuk per hari, jadi butuh 300 ton
air. Angka baru tersebut untuk satu pabrik, padahal di desa Banyudono terdapat

beberapa pabrik besar skala ekspor.

Gambar 1. Air limbah yang mencemari laut


Pemerintah Kabupaten Rembang sebenarnya sudah mengetahui adanya pencemaran air laut
oleh industri pengolahan ikan. Namun dalam menangani hal tersebut, pemerintah terkesan
lambat. Padahal pencemaran itu sudah dirasakan beberapa tahun lalu saat industri pengolahan
ikan berkembang dengan pesat. Pemerintah mengklaim limbah tidak hanya bersumber dari
pabrik saja. Tetapi juga banyak yang berasal dari limbah rumah tangga dan industri ikan kecil
kecilan juga karena faktor alam seperti arah angin dan ombak yang membawa sampah atau
limbah ke pesisir pantai yang ada di Kaliori.
Pencemaran air laut memang berasal juga dari limbah rumah tangga dan dari nelayan yang
membuang perbekalan makanan mereka yang dibungkus plastik di buang ke laut
sembarangan. Dapat dilihat sepanjang pantai di Rembang bagian barat, pesisirnya penuh
dengan sampah-sampah plastik. Padahal pantai di Rembang apabila dirawat dan dijaga
semaksimal mungkin dapat menjadi objek wisata yang indah. Hal itu seperti objek wisata
Hutan Mangrove atau dikenal sebagai Jembatan Merah dan Pantai Karang Jahe dahulunya
berupa pantai biasa, namun adanya perawatan dan penanaman pohon di sekitar pantai

tersebut, membuat tempat tersebut semakin indah dan menarik wisatawan lokal maupun dari
daerah lain.

Gambar 2. Sampah yang berada di Pantai Rembang


Pencemaran air laut oleh industri pengolahan ikan telah membawa beberapa dampak negatif
untuk lingkungan dan masyarakat. Pencemaran air laut telah membuat laut menjadi tercemar,
laut tidak lagi jernih,namun keruh. Air limbah tentunya mengandung zat berbahaya yang
membahayakan biota laut, yang akan mengurangi jumlah biota laut dalam berkembang biak.
Biota laut salah satunya ikan, ikan yang ditangkap para nelayan selain sekarang mulai
berkurang juga akan mengandung zat berbahaya yang apabila dikonsumsi manusia
menyisakan zat beracun dalam tubuh. Bau tidak sedap dari industri pengolahan ikan
dirasakan masyarakat sekitar dan pengendara sepeda motor maupun bus yang melewati
Kecamatan Kaliori juga ikut merasakan. Hal itu dapat memperburuk citra Kabupaten
Rembang sebagai Kabupaten yang identik bau limbah ikan.
Lokasi Kecamatan Kaliori menjadi tempat adanya sekolah-sekolah negeri berkumpul, seperti:
SMA N 1 Rembang, SMA N 2 Rembang, SMP N 1 Rembang, SMK N 1 Rembang dan SMA
N 3 Rembang, pembuangan air limbah ikan telah menyebabkan bau tidak sedap, hal itu
terjadi saat jam pelajaran sekolah mulai, sehingga mengganggu aktivitas belajar siswa-siswi.
Hal itu banyak dikelukan siswa maupun guru. Para kepala sekolah tersebut sudah banyak
yang komplian terkait hal itu, namun dari pihak pabriknya sendiri kurang serius dalam
mengatasi pencemaran limbah ikan.
3.Pemecahan Masalah Pencemaran Air Limbah Industri Pengolahan Ikan.
Masyarakat dan aparat desa telah berupaya menanam bakau (mangrove) di kawasan pesisir.
60 70 % tumbuh baik, tapi di jalur jalur yang dilalui limbah dari pabrik tepung ikan,

mayoritas tanaman mati. Jika pabrik beralasan tidak mempunyai lahan, pihaknya siap
membantu dengan menggunakan tanah desa. Lagipula IPAL pabrik yang ada sekarang, juga
menempati tanah milik desa.
Pemerintah Rembang melalui Badan Lingkungan Hidup

(BLH) akan memfasilitasi

pembuatan Instalasi Pembuangan Air Limbah (IPAL) komunal yang akan dibuat di Desa
Banyudono, Kaliori sebagai percontohan. Rencananya pembangunan tersebut akan dilakukan
mulai tahun depan dengan anggaran Kementrian Lingkungan Hidup.
Dalam keseriusan untuk mengatasi masalah pencermaran air laut karena adanya industri
pengolahan ikan, pemilik industri seharusnya mengerti dampak negatif dari pembuangan
limbah yang dirasakan masyakarakat. Dalam setiap agenda rapat paripurna yang diadakan
pemerintah (DPR) Rembang, hendaknya mereka hadir supaya tahu titik permasalahan dan
solusi yang tepat untuk mengatasinya. Maka dari itu diperlukan kerja sama antara pemerintah
dengan pemilik industri dalam hal mengatasi pencemaran air laut.
Tidak hanya pemerintah dan pemilik industri yang bekerja sama, masyarakat juga perlu
berpartisipasi menjaga lingkungan laut di Rembang. Tidak membuang sampah sembarangan
di laut, ikut merawat dan menjaga habitat di laut dengan melakukan penanaman mangrove
atau cemara untuk mengurangi rob maupun abrasi laut. Para nelayan tidak menggunakan
pukat harimau untuk menangkap ikan, karena bisa membunuh ikan-ikan kecil yang masih
butuh pertumbuhan. Semua pihak harus saling bekerja sama menjaga ekosistem laut. Karena
Laut di Rembang mempunyai potensi biota atau ikan-ikan untuk memenuhi kebutuhan hidup
masyarakat Rembang.
Adanya pengawasan yang ketat setiap pembangunan industri

dari pemerintah juga

diperlukan, agar setiap pabrik yang baru dibangun mempunyai IPAL yang sesuai muatan air
limbah yang dihasilkan. Adanya peraturan atau undang-undang yang tegas dari perintah
Kabupaten Rembang juga diperlukan, agar apabila ada pabik industri yang melanggar dapat
dituntut karena mempunyai hukum yang jelas dan tegas.

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Pencemaran atau polusi bisa diartikan sebagai perubahan komposisi dari zat (air, udara,
tanah, dan lingkungan) sehingga kualitas dari zat tersebut menjadi berkurang atau tidak bisa
lagi diperuntukkan sesuai fungsinya. Polutan adalah zat atau benda pencemar yang bisa

menimbulkan pencemaran baik langsung maupun tidak langsung. Beberapa macam


pencemaran dapat berupa: pencemaran udara, air, suara,dan tanah.
Pencemaran laut di Kabupaten Rembang sebab utamanya ialah adanya industri pengolahan
ikan yang membuang air limbahnya tidak pada tempatnya. Terbatasnya Instalansi
Pembuangan Air Limbah (IPAL) yang dimiliki industri tidak mencukupi, sehingga pemilik
industri membuang sisa air limbah ke dalam laut. Dampak dari pencemaran laut tersebut
antara lain: air laut keruh, mengandung zat berbahaya, ikan yang dikonsumsi tidak sehat
lagi,dan bau yang tidak sedap yang mengganggu kegiatan akademik maupun aktivitas
masyarakta yang lain.
Pemecahan masalah tersebut bisa diatasi apabila adanya kerja sama pemerintah, pemilik
industri dan masyarakat dalam menangani pencemaran limbah. Adanya pengawasan dan
hukum yang tegas dari pemerintah juga diperlukan agar pelaku industri yang melanggar dapat
dituntut dengan menunjukkan hukum yang tegas dan jelas tersebut.

Saran
Laut di Rembang sangat penting bagi masyarakat Rembang. Kebersihan dan kelestariannya
perlu dijaga. Hendaknya pemerintah membuat hukum dan aturan yang jelas dan tegas bagi
masyarakat maupun pelaku industri yang melalukan pencemaran. Agar apabila dituntut dapat
menyebutkan bukti-bukti yang jelas, sehingga pelaku pencemaran jerauntuk melakukannya
lagi.

Kabupaten Rembang sesungguhnya mempunyai potensi laut yang cukup tinggi. Wilayah
yang berbatasan dengan Pantai Utara ini mempunyai berbagai macama biota laut yang dapat
dimanfaatkan masyarakat. Mulai dari ikan, udang, kepiting dan lainnya dijual ekspor ke luar
negeri. Namun alangkah baiknya terlebih dahulu dipasarkan ke lokal, karena ikan-ikan yang
diekspor tersebut mengandung gizi yang baik untuk manusia, agar masyarakat Rembang
dapat membelinya dengan harga terjangkau.
Pasir pantai Rembang yang mempunyai warna putih bisa dijadikan objek wisata pantai
dengan menambah penanaman pohon mangrove dan cemara disekitar pantai. Selain menarik
wisatawan yang mengasilkan tambahan pendapatan untuk pemerintah maupun masyarakat
lokal, hal itu juga dapat mengurangi abrasi dengan catatan wisatawan juga menjga
lingkungan sekitar pantai dengan cara tidak membuang sampah sembarangan.

DAFTAR PUSTAKA
http://www.miung.com/2013/04/pengertian-polusi-pencemaran-air-udara.html
(diakses tanggal 6 Juni 2016, pukul 19.00 WIB)
http://kbr.id/062016/pencemaran_limbah_pengolahan_ikan_di_laut_rembang_kian_parah/81
818.html

(diakses tanggal 6 Juni 2016, pukul 19.15 WIB)


HTTP://RADIOR2B.COM/2016/05/31/KIAN-MEMBURUK-SEJUMLAH-DESA-PROTES/
(diakses tanggal 6 Juni 2016, pukul 19.30 WIB)

Anda mungkin juga menyukai