Anda di halaman 1dari 13

PREPLANNING PENDIDIKAN KESEHATAN DAN DEMONSTRASI

RELAKSASI OTOT PROGRESIF UNTUK MENURUNKAN TEKANAN


DARAH DAN MENINGKATKAN KUALITAS TIDUR PADA Ny. H DENGAN
HIPERTENSI DI RT 07 RW XII KELURAHAN PUDAK PAYUNG
LAPORAN PRAKTIK PROFESI NERS
KEPERAWATAN KELUARGA

Oleh
Nur Hidayati
22020114210096

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS ANGKATAN XXIV


PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2014

PREPLANNING PENDIDIKAN KESEHATAN DAN DEMONSTRASI


RELAKSASI OTOT PROGRESIF UNTUK MENURUNKAN TEKANAN
DARAH TINGGI DAN MENINGKATKAN KUALITAS TIDUR PADA Ny. H
DENGAN HIPERTENSI
A.

LATAR BELAKANG
RISKESDAS tahun 2013 menunjukan angka kejadian Hipertensi di
Indonesia sebanyak 25,8% dan angka kejadian hipertensi ini cenderung terjadi
lebih tinggi pada perempuan dari pada laki-laki. Angka kejadian hipertensi terjadi
mulai umur 15 tahun 24 tahun sebanyak 8,7% dan prevalensi hipertensi semakin
bertambah seiring dengan pertambahan usia, prevalensi pada usia 45-54 tahun
sebanyak 35,6%, dan prevalensi tertinggi yaitu pada usia 75 tahun keatas
sebanyak 63,8%.1
Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg
dan tekanan diastolik lebih dari 90 mmHg dan menetap.2 Hipertensi dapat
menyerang siapa saja baik muda maupun tua, hipertensi merupakan salah satu
penyakit mematikan di dunia dan merupakan penyakit pembunuh nomor 3 setelah
penyakit jantung dan kanker.3
Berdasarkan Masalah keperawatan yang terjadi pada Ny. H yaitu
mengalami masalah karena Ny. H sering mengeluh pusing, tengkuk sakit, tekanan
darahnya tinggi diatas 140/90 mmHg, selain itu sulit tidur dan terlihat tidak segar.
Masalah hipertensi merupakan masalah yang serius karena selain mengganggu
kegiatan sehari-hari, hipertensi juga menyebabkan komplikasi seperti stroke,
ginjal, jantung bahkan kematian. Relaksasi Otot Progresif sebagai salah satu
intervensi yang ditetapkan diharapkan dapat mengatasi masalah Ketidakefektifan
Manajemen Regimen Terapeutik karena klien bingung memutuskan terapi
nonfarmakologis apa yang akan dilakukan dan keterbatasan pengetahuan tentang
intervensi nonfarmakologis yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah.

Relaksasi otot progresif adalah suatu metode untuk membantu


menurunkan ketegangan sehingga otot tubuh menjadi rileks. Relaksasi Otot
Progresif bermanfaat untuk mengatasi hipertensi, mengatasi gangguan tidur,
mengatasi kecemasan, menurunkan rasa sakit, serta ketegangan otot.7 Masalah
yang dialami oleh Ny. H yaitu Hipertensi dan masalah tidur jika tidak segera
diseleseikan akan menyebabkan masalah yang serius untuk itu rencana tindakan
keperawatan untuk mengatasi masalah pada Ny. H adalah Relaksasi Otot
Progresif.
B.

TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan, Ny. H diharapkan mampu
memahami konsep relaksasi otot progresif dan mempraktekan ROP
2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan Ny. H mampu :
a.
Menjelaskan pengertian ROP
b.
Menyebutkan manfaat ROP
c.
Mengetahui langkah-langkah teknik pelaksanaan relaksasi otot
d.

C.

progresif
Mempraktekan relaksasi otot progresif

RENCANA PELAKSANAAN
1. Sasaran
Sasaram pendidikan kesehatan relaksasi otot progresif adalah Ny. H dengan
hipertensi yang memiliki tekanan darah diatas 140/90 mmHg dan tidak
memiliki hambatan untuk melakukan kegiatan ROP
2. Strategi Pelaksanaan
a.
Metode
Ceramah dan demonstrasi
b.
c.

d.

Media dan Alat


- Flipchart
Waktu Pelaksanaan
Hari/tanggal : Jumat, 2 januari 2014
Waktu
:
Tempat
: Rumah Ny. H di RT07/RW12 Kel. Pudak payung
Setting Tempat

e.

Keterangan :
1 : Pemateri
2 : Ny. H dengan hipertensi
3 : Pembimbing

3
Indikator hasil dari Penkes
1) Ny. H dapat menjelaskan pengertian relaksasi otot progresif
2) Ny. H dapat menyebutkan manfaat ROP
3) Ny. H dapat menjelaskan dan mempraktekan langkah-langkah
pelaksanaan relaksasi otot progresif

3. Tahap Kegiatan
No
1

Tahap
Prainteraksi
(5 menit)

Kerja
(20 menit)

Kegiatan
Media
- Menyampaikan salam
- Menjelaskan tujuan
- Kontrak waktu
Flipchar
- Menjelaskan
pengertian
-

relaksasi otot progresif


Menjelaskan tujuan dan manfaat

relaksasi otot progresif


Mendemonstrasikan
langkahlangkah pelaksanaan relaksasi

Terminasi
(5 menit)

otot progresif
Evaluasi :

redemonstrasi

menyebutkan

langkah-langkah

pelaksanaan

relaksasi

otot

progresif
Mengucapkan terima kasih
Salam penutup

4. Kriteria Evaluasi
a.
Evaluasi Struktur
1) Menyiapkan preplanning
2) Kontrak waktu pelaksanaan pendidikan kesehatan dan demonstrasi

b.

relaksasi otot progresif


3) Menyiapkan tempat dan perlengkapan untuk pendidikan kesehatan
Evaluasi Proses
1) Ny. H mengikuti acara dengan baik
2) Ny. H kooperatif dalam mengikuti proses pelaksanaan pendidikan

c.

kesehatan
3) Ny. H dapat mengikuti dan memahami tentang penkes yang disampaikan
Evaluasi Hasil
1) Ny. H dapat menjelaskan pengertian relksasi otot progresif dengan benar
2) Ny. H dapat menyebutkan 75% manfaat relaksasi otot progresif dengan
benar
3) Ny. H dapat mempraktekan minimal 75% langkah-langkah relaksasi otot
progresif dengan benar

Form Lembar Evaluasi Observasi


Pendidikan Kesehatan dan Demonstrasi Relaksasi Otot Progresif Pada Ny. H
Di RT 07/RW 12 Keluarahan Pudak Payung

No
Pernyataan
1 Relaksasi otot progresif adalah suatu metode untuk
membantu menurunkan ketegangan sehingga otot
menjadi rileks
2 Relaksasi otot progresif dapat menurunkan tekanan
darah dan meningkatkan kualitas tidur
3 Relaksasi otot progresif dapat menurunkan gula darah
4 Relaksasi otot progresif dapat menurunkan sesak nafas
5 Gerakan 1. Relaksasi otot progresif yaitu Setelah
gerakan 14 dilanjutkan dengan mengunci lutut
sedemikian sehingga ketegangan pindah ke otot-ototo
betis
6 Gerakan 2. Relaksasi otot progresif yaitu Menekuk
kedua lengan kebelakang pada pergelangan tangan
hingga otot-otot tangan bagian belakang dan lengan
bawah menegang, jari-jari menghadap kelangit-langit.
7 Gerakan 3. Relaksasi otot progresif yaitu Gerakan ini
diawali dengan menggenggam kedua tangan sehingga

Benar

Salah

10

11

12

13

14

14

menjadi kepalan kemudian membawa kedua kepalan


ke pundak sehingga otot-otot biceps akan menjadi
tegang.
Gerakan 4.
Relaksasi otot progresif yaitu
Mengerutkan dahi dan alis sampai otot-ototnya terasa
dan kulitnya keriput.
Gerakan 5. Relaksasi otot progresif yaitu Mengangkat
kedua bahu setinggi-tingginya seakan-akan bahu akan
dibawa hingga menyentuh kedua telinga. Focus
perhatian gerakan ini adalah kontras ketegangan yang
terjadi dibahu punggung atas, dan leher
Gerakan 6. Relaksasi otot progresif yaitu Menutup
mata keras-keras sehingga dapat dirasakan ketegangan
disekitar mata dan otot-otot yang mengendalikan
gerakan mata .
Gerakan 7. Relaksasi otot progresif yaitu
Mengatupkan rahang, diikuti dengan menggigit gigigigi sehingga ketegangan disekitar otot-otot rahang
Gerakan 8. Relaksasi otot progresif yaitu Bibir
dimoncongkan
sekuat-kuatnya
sehingga
akan
dirasakan ketegangan disekitar mulut
Gerakan 9. Relaksasi otot progresif yaitu Meletakkan
kepala sehingga dapat beristirahat, kemudian diminta
untuk menekan kepala pada permukaan bantalan kursi
sedemikian rupa sehingga responden dapat merasakan
ketegangan dibagian belakang leher dan punggung
atas
Gerakan 10. Relaksasi otot progresif yaitu Membawa
kepala
kemuka,
kemudian
diminta
untuk
membenamkan dagu kedadanya, sehingga dapat
merasakan ketegangan didaerah leher bagian muka
Gerakan 11. Relaksasi otot progresif yaitu
Mengangkat tubuh dari sandaran kursi, kemudian
punggung dilengkungkan, lalu busungkan dada.
Kondisi tegang, dipertahankan selama 10 detik,
kemudian rileks. Pada saat rileks, letakan tubuh

15

16

17

18

kembali ke kursi, sambil emmbiarkan otot-otot


menjadi lemas
Gerakan 12. Relaksasi otot progresif yaitu Menarik
nafas panjang untuk mengisi paru-paru dengan udara
sebanyak-banyaknya. Posisi ini ditahan selama
beberapa saat, sambil merasakan ketegangan dibagian
dada kemudian turun ke perut. Pada saat ketengan
dilepas, responden dapat bernafas normal dengan lega
Gerakan 13. Relaksasi otot progresif yaitu Menarik
kuat-kuat perut kedalam, kemudian menahannya
sampai perut menjadi kencang dank eras. Setelah 10
detik dilepaskan bebas, kemudian diulang kembali
seerti gerakan awal untuk perut ini
Gerakan 14. Relaksasi otot progresif yaitu Meluruskan
kedua belah telapak kaki sehingga otot paha terasa
tegang.
Gerakan 15. Relaksasi otot progresif adalah
Menggenggam tangan kanan sambil membuat suatu
kepalan semakin kuat, sambil merasakan ketegangan,
kemudian kepalan dilepaskan dan rasakan rileks
selama 10 detik. Setelah selesai dilanjutkan tangan kiri

MATERI PENDIDIKAN KESEHATAN DAN DEMONSTRASI RELAKSASI


OTOT PROGRESIF PADA Ny. H
DI RT 07/RW 12 KELURAHAN PUDAK PAYUNG

1. Definisi Relaksasi Otot Progresif


Relaksasi otot progresif adalah suatu metode untuk membantu menurunkan
ketegangan sehingga otot tubuh menjadi rileks.7 Jenis jenis relaksasi otot dibagi
menjadi 3 yaitu :4
a.
Relaxation via tension-relaxation
Metode ini digunakan agar individu dapat merasakan perbedaan antara saat
otot tubuhnya tegang dan saat otot tubuhnya lemas otot yang dilatih adalah
b.

otot lengan, tangan, bisep, bahu, leher, wajah, perut dan kaki
Relakxation via letting go
Metode ini biasanya merupakan tahap berikutnya dari relaxation via
tension- relaxation yaitulatihan untuk memperdalam dan menyadari

c.

relaksasi
Differential relaxation
Differential relaxation adalah salah satu penerapan keterampilan relaksasi
progresif dimana tidak hanya menyadari kelompok otot yang diperlukan
untuk melakukan aktifitas tertentu saja tetapi juga mengidentifikasi dan
lebih menyadari lagi otot-otot yang tidak perlu untuk melakukan aktifitas.
Kontraindikasi relaksasi otot progresif yaitu klien dengan gangguan otot,

jaringan atau nyeri punggung bawah, serta klien dengan tekanan intracranial
meningka, hipertensi tidak terkontrol serta penyakit arteri koronaria yang berat.5,6

2. Tujuan dilakukan relksasi otot Progresif yaitu7


a.
Menurunkan tekanan darah
b. Menurunkan ketegangan otot
c.
Menurunkan stress atau kecemasan
d. Menurunkan rasa sakit
e.
Menurunkan sesak
f.
Bisa meningkatkan daya tahan tubuh
g. Mengatasi gangguan tidur
3. Hal yang harus diperhatikan saat akan melakukan relaksasi otot progresif yaitu :
a.
Selalu latihan ditempat yang tenang
b. Melepaskan sepatu dan pakaian yang tebal
c.
Hindari makan merokok dan minum, dianjurkan untuk latihan sebelum
d.
e.

makan
Tidak boleh latihan setelah minum minuman keras
Latihan dilakukan dengan posisi duduk, tetapi dapat juga dengan posisi

f.

tidur
Jangan terlalu menegangkan otot berlebihan karena dapat melukai diri

sendiri
g. Latihan membutuhkan waktu 15-20 menit
4. Pelaksanaan
a.
Ambil posisi duduk dan rileks
b. Mata dipejamkan perlahan-lahan dan konsentrasi pada latihan
c.
Gerakan-gerakan latihan
- Gerakan 1. Menggenggam tangan kanan sambil membuat suatu
kepalan semakin kuat, sambil merasakan ketegangan, kemudian
kepalan dilepaskan dan rasakan rileks selama 10 detik. Setelah selesai
-

dilanjutkan tangan kiri


Gerakan 2. Menekuk kedua lengan kebelakang pada pergelangan
tangan hingga otot-otot tangan bagian belakang dan lengan bawah

menegang, jari-jari menghadap kelangit-langit.


Gerakan 3. Gerakan ini diawali dengan menggenggam kedua tangan
sehingga menjadi kepalan kemudian membawa kedua kepalan ke

pundak sehingga otot-otot biceps akan menjadi tegang.


Gerakan 4. Mengangkat kedua bahu setinggi-tingginya seakan-akan
bahu akan dibawa hingga menyentuh kedua telinga. Focus perhatian

gerakan ini adalah kontras ketegangan yang terjadi dibahu punggung


-

atas, dan leher


Gerakan 5. Mengerutkan dahi dan alis sampai otot-ototnya terasa dan

kulitnya keriput.
Gerakan 6. Menutup mata keras-keras sehingga dapat dirasakan
ketegangan disekitar mata dan otot-otot yang mengendalikan gerakan

mata .
Gerakan 7. Mengatupkan rahang, diikuti dengan menggigit gigi-gigi

sehingga ketegangan disekitar otot-otot rahang


Gerakan 8. Bibir dimoncongkan sekuat-kuatnya sehingga akan

dirasakan ketegangan disekitar mulut


Gerakan 9. Meletakkan kepala sehingga dapat beristirahat, kemudian
diminta untuk menekan kepala pada permukaan bantalan kursi
sedemikian rupa sehingga responden dapat merasakan ketegangan

dibagian belakang leher dan punggung atas


Gerakan 10. Membawa kepala kemuka, kemudian diminta untuk
membenamkan

dagu

kedadanya,

sehingga

dapat

merasakan

ketegangan didaerah leher bagian muka


Gerakan 11. Mengangkat tubuh dari sandaran kursi, kemudian
punggung dilengkungkan, lalu busungkan dada. Kondisi tegang,
dipertahankan selama 10 detik, kemudian rileks. Pada saat rileks,
letakan tubuh kembali ke kursi, sambil emmbiarkan otot-otot menjadi

lemas
Gerakan 12.
Menarik nafas panjang untuk mengisi paru-paru dengan udara
sebanyak-banyaknya. Posisi ini ditahan selama beberapa saat, sambil
merasakan ketegangan dibagian dada kemudian turun ke perut. Pada

saat ketengan dilepas, responden dapat bernafas normal dengan lega


Gerakan 13. Menarik kuat-kuat perut kedalam, kemudian menahannya
sampai perut menjadi kencang dank eras. Setelah 10 detik dilepaskan
bebas, kemudian diulang kembali seerti gerakan awal untuk perut ini

Gerakan 14. Meluruskan kedua belah telapak kaki sehingga otot paha

terasa tegang.
Gerakan 15. Setelah gerakan 14 dilanjutkan dengan mengunci lutut
sedemikian sehingga ketegangan pindah ke otot-ototo betis

Daftar Pustaka
1. Kemenkes RI. 2013. Riset Kesehatan Dasar 2013. Jakarta : kemenkes.
2. Lemone, P., Burke, K. 2008. Medikal Surgical Nursing: Critikal Thinking in
Client Care, 4th, 4th Ed. New Jersey: Persone Prentice Hall.

3. Adip, M. 2009. Cara Mudah Memahami dan Menghindari Hipertensi,


Jantung, dan Stroke. Yogyakarta: Dianloka.
4. Lewis, L.S., Heitkemper, MM, Dirksen, R.S., OBrien,GP., Bucher, L. 2007. Medikal
surgical nursing : assessment and management of clinical problems. Missouri,
Mosby.

5. Ramdani, N., Putra, AA. 2009. Pengembangan Multimedia Relaksasi.


6. Richmond, L.R. 2009. Pengembangan Multimedia Relaksasi.
7. Hamarno,Rudi. 2010. Pengaruh Latihan Relaksasi Otot Progresif Terhadap
Penurunan Tekanan Darah Klien Hipertensi Primer Di Kota Malang. Universitas
Indonesia: Thesis.

Anda mungkin juga menyukai