Pembangunan Jembatan Selat Sunda Dan Dampaknya
Pembangunan Jembatan Selat Sunda Dan Dampaknya
Pada era jaman sekarang ini dunia transportasi semakin maju dan di barengi dengan
keyakinan untuk lebih berhemat dalam penggunaan bahan bakar motor(BBM). Kawasan
Selat Sunda merupakan jalur penghubung dua pulau penggerak
roda perekonomian nasional. Dari segi spasial, kawasan ini memiliki pengaruh yang sangat p
enting secara nasional terkait pertumbuhan ekonomi. Dalam Masterplan Percepatandan
PerluasanPembangunanIndonesia(MP3EI),
KawasanSelatSundamenjadisalahsatukegiatanutamadalamKoridorEkonomi Sumatera yang
akandikembangkanmelaluipembangunganJembatanSelatSunda (JSS).
KeterhubunganantaraKoridorEkonomiJawadan Sumatera denganpembangunan JSS
tidakhanyabermanfaatdarisegitransportasi, namunjugadiperuntukkanbagiketahananpangan,
energisertamemperluaskekuatangeoekonomi Indonesia. Dalamdokumen MP3EI,
pembangunanJSSdiperkirakanmembutuhkandanainvestasisebesar Rp.150 triliun.
Jumlahinididasarkanpadakebutuhanteknologi, aspekgeometrisdangeologislokasisertaaspekaspeklainnya yang bersifatteknis. Denganmempertimbangkanbesarnyanilaiinvestasi
danmanfaat ekonomis dari proyek nasionalini, maka pembangunan JJS d iasumsikanakan
mampu memberikan dampak yang bersifat sektoral. Nilai investas iyang di tanamkan dalam
pembangunan JSS akan mampu mempengaruhi agregat output
dan pendapatan nasional. Dimana dalam konsep input-output, hal ini disebabkan olehmekanis
me penggandaan (multiplier). Nilai investas ipembangunan JSS
merupakan bentuk penambahan modal tetap dalam struktur permintaan akhir yang akan di
masukans hoc kterhadap matriks pengganda I-O Nasionaltahun 2008
gunamengetahuidampak pembangunan JSS terhadap output,
pendapatanrumahtanggadantenagakerjanasional.
Pendahuluan
Jembatan Selat Sunda adalah salah satu proyek besar pembuatan jembatan yang melintasi
Selat Sunda sebagai penghubung antara Pulau Jawa dengan Pulau Sumatera. Proyek ini
dicetuskan pada tahun 1960 dan sekarang akan merupakan bagian dari proyek Asian
Highway Network (Trans Asia Highway dan Trans Asia Railway) [1]. Dana proyek
pembangunan Jembatan Selat Sunda (JSS) direncanakan berasal dari pembiayaan konsorsium
diperkirakan menelan biaya sekitar 10 miliar dolar AS atau 100 triliun rupiah [2]yang akan
dipimpin oleh perusahaan PT Bangungraha Sejahtera Mulia {BSM). Menurut rencana
panjang JSS ini mencapai panjang keseluruhan 31 kilometer dengan lebar 60 meter, masingmasing sisi mempunyai 3 lajur untuk kendaraan roda empat dan lajur ganda untuk kereta api
akan mempunyai ketinggian maksimum 70 meter dari permukaan air. JSS telah diluncurkan
dalam soft launching pada tahun 2007 dan akan dimulai pembangunannya pada tahun 2010
[3]
dan diperkirakan dapat mulai dioperasikan pada tahun
2020[4]. ). Saat ini jumlah penduduk Indonesia mencapai 237,6 juta(BPS, 2010), namun sekita
r 60%
penduduk tinggal di Pulau Jawa dan 20% tinggaldi Pulau Sumatera. Hal
inisecaratidaklangsungmenunjukkanbahwakeduaPulau di