Anda di halaman 1dari 1

Perkenalkan saya Ihwan Fauzi, saya berasal dari Purworejo, saya tinggal di daerah

perbatasan antara DIY dengan Jawa Tengah. Saya merupakan anak kedua dari tiga
bersaudara. Kakak saya masih kuliah di Jakarta, khususnya di UI, jurusan Pendidikan
Dokter. Sedangkan adik saya masih kelas 2 smp. Ayah saya berprofesi sebagai Polisi
dan ibu saya berprofesi sebagai dokter. Keluarga saya merupakan keluarga yang
berasal dari petani dan pedagang. Jadi, kerja keras merupakan moto hidup keluarga
saya. Moto itu terus tertanam pada generasi di keluarga saya, termasuk saya,
sehingga sampai saat ini moto itu ada dalam diri saya dan harus saya laksanakan
pada kehidupan saya.
Alhamdulillah, di tahun 2014 ini saya kuliah di Universitas Diponegoro jurusan
Teknik Kimia. Jujur, saya sangat senang sekali diterima di Tekim Undip, mengapa?
Karena jurusan Tekim merupakan jurusan yang paling saya minati dan Teknik Kimia
di Undip merupakan jurusan yang berkualitas di Undip.
Sebelum saya masuk Tekim Undip, sebenarnya saya sudah pernah kuliah di
Universitas Telkom di Bandung dengan jurusan Teknik Industri. Akan tetapi, karena
saya tidak merasa cocok dengan jurusan tersebut, maka saya putuskan untuk
mencoba tes ptn lagi di tahun 2014 dengan jurusan yang saya pilih adalah Teknik
Kimia. Saat itu pilihan utama saya adalah ITB kemudian diikuti ITS, UI, dan Undip.
Undip saya posisikan pilihan ke-4 he he he. Ujung-ujung-nya, saya masuk ke pilihan
ke 4 tersebut lewat jalur UM. Rasanya agak sedih juga sih, tapi banyak tementemen bilang bahwa teknik terbaik di Undip yaitu Teknik Kimia. Kemudian Teknik
Kimia di Undip sudah akreditasi A apa lagi akreditasi tersebut tanpa adanya visitasi
dari tim Ban-PT. Hari demi hari saya lalui, dan rasa sedih tersebut langsung
berevolusi menjadi rasa bangga, bangga sebagai mahasiswa tekim undip.
Kemudian, saya merencanakan kehidupan saya ke depannya. Saya berencana
untuk kuliah selama 3,5 tahun, mengapa kok cepat-cepat? Padahal menurutku dan
menurut kebanyakan orang, masa kuliah itu merupakan masa yang sangat
menyenangkan. Kita bisa mengasah softkill di perkuliahan ini, tapi mengapa kok
pingin cepat-cepat? Yang pertama, karena saya seharusnya angkatan 2013, jadi
umur saya sudah cukup tua. Kedua, dorongan dari orang tua saya untuk kuliah
secepat itu. Ketiga, saya memang ingin membanggakan orang tua saya dengan
status saya yang kuliah 3,5 tahun. Keempat, setelah lulus kuliah saya tidak pingin
langsung kerja, saya pingin mondok pesantren dulu kurang lebih selama satu tahun.
Saya pingin fokus mencari ilmu agama (akhirat), karena apa? Karena dari dulu saya
tk sampai SMA, berjuang mencari ilmu agama dan ilmu dunia pasti tidak seimbang,
pasti akan lebih berat mencari ilmu dunia. Meskipun sudah berusaha untuk
seimbang, ujung-ujung nya ilmu dunia yang dipriotaskan. Oleh karena itu, saya
punya rencana kuliah 3,5 tahun dan habis itu mondok, kemudian barulah cari rejeki.
Akan tetapi, meskipun saya berencana kuliah 3,5 tahun, saya tidak berencana
untuk mendapatkan ipk cumclaude. Saya cuma berencana ipk saya minimal 3,3.
Lha kok gitu? Padahal kan ortu akan lebih bangga jika ipk kita cumclaude. Jujur saja,
saya merasa kondisi softskill saya masih memprihatinkan, apabila saya berencana
kuliah 3,5 tahun dengan ipk cumclaude, bagaimana dengan kondisi softskill saya.
Kenapa gak berencana kuliah 3,5 tahun, ipk cumclaude, softskill terasah? Pinginnya
sih gitu, tapi saya merasa, saya cuma manusia biasa, saya juga punya capek, saya
juga butuh hiburan, saya juga sudah tahu bagaimana itu dunia perkuliahan. Jadi,
saya harus memilih. Lagipula ipk 3 gak buruk-buruk amat kok. Coba lihat aja di infoinfo lowongan pekerjaan, beasiswa-beasiswa S2, kebanyakan mensyaratkan ipk
minimal 3. Saya sudah memberitahu rencana ini pada orang tua saya, dan
Alhamdulillah mereka mengerti, meskipun agak kaget dengan tidak berjuangnya
saya untuk dapat ipk cumclaude, tetapi setelah saya jelaskan mereka mulai
mengerti saya.
Inilah saya dan itulah rencana saya ke depan. Terjadi atau tidaknya rencana
tersebut hanya Allah SWT yang tahu. Yang penting saya harus yakin bahwa Allah
SWT akan memeberikan jalan yang terbaik bagi hambanya.

Anda mungkin juga menyukai