Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN

1.1

Latar belakang
Brunei Darussalam merupakan negara kerajaan dengan mayoritas penduduknya
beragama Islam. Negara tersebut terletak di bagian utara Pulau Kalimantan (Borneo)
dan berbatasan dengan Malaysia. Berdasarkan data statistik, penduduk Brunei
Darusalam hanya berjumlah 370 ribu orang, sekitar 67 persen dari total populasinya
beragama Islam, Buddha 13 persen, Kristen 10 persen, dan kepercayaan lainnya sekitar
10 persen. Di lihat dari sejarahnya, Brunei adalah salah satu kerajaan tertua di Asia
Tenggara. Sebelum abad ke-16, Brunei memainkan peranan penting dalam penyebaran
Islam di Wilayah Kalimantan dan Filipina. Sesudah merdeka di tahun 1984, Brunei
kembali menunjukkan usaha serius dalam upaya penyebaran syiar Islam, termasuk
dalam suasana politik yang masih baru.
Di antara langkah-langkah yang diambil ialah mendirikan lembaga-lembaga
modern yang selaras dengan tuntutan Islam. Sebagai negara yang menganut sistem
hukum agama, Brunei Darussalam menerapkan hukum syariah dalam perundangan
negara. Untuk mendorong dan menopang kualitas keagamaan masyarakat, didirikan
sejumlah pusat kajian Islam serta lembaga keuangan Islam. Tak hanya dalam negeri,
untuk menunjukkan semangat kebersamaan dengan masyarakat Islam dan global,
Brunei juga terlibat aktif dalam berbagai forum resmi, baik di dunia Islam maupun
internasional. Sama seperti Indonesia yang mayoritas penduduknya menganut agama
Islam dengan Mazhab Syafii, di Brunei juga demikian. Konsep akidah yang dipegang
adalah Ahlussunnah waljamaah. Bahkan, sejak memproklamasikan diri sebagai negara
merdeka, Brunei telah memastikan konsep Melayu Islam Beraja sebagai falsafah
negara dengan seorang sultan sebagai kepala negaranya. Saat ini, Brunei Darussalam
dipimpin oleh Sultan Hasanal Bolkiah. Dan, Brunei merupakan salah satu kerajaan
Islam tertua di Asia Tenggara dengan latar belakang sejarah Islam yang gemilang.
Melayu Islam Beraja (MIB) merupakan ideologi yang dianut resmi oleh
Kerajaan Brunei Darussalam yang secara resmi disahkan pada waktu proklamasi
kemerdekaan Brunei Darussalam tanggal 1 Januari 1984.Hal itu dapat dilihat pada teks
proklamasi kemerdekaan Brunei Darussalam yang dibacakan Sultan Haji Hassanal
1

Bolkiah yaitu, Negara Brunei Darussalam adalah dan dengan izin dan limpah kurnia
Allah Subhanahuwa Taala akan untuk selama-lamanya kekal menjadi sebuah Melayu
Islam Beraja yang merdeka, berdaulat dan demokratik, bersendikan kepada ajaranajaran Agama Islam menurut Ahlussunnah Waljamaah.
Sebagai sebuah negara yang baru merdeka, tentunya Brunei Darussalam
berupaya menyesuaikan diri dengan struktur ketatanegaraan modern seperti ideologi
negara, UUD (Konstitusi) dan lain sebagainya. Dengan proklamasi kemerdekaan
tersebut telah mengembalikan kedaulatan Brunei yang sebelumnya dipegang oleh
Kerajaan Inggris melalui suatu perjanjian tahun 1888.Meskipun pencanangan MIB
sebagai dasar negara sebagaimana Pancasila di Indonesia maupun Rukun Negara di
Malaysia dilakukan pada saat proklamasi kemerdekaan, namun sebagaimana halnya
Pancasila, nilai-nilai yang terkandung di dalamnya telah berurat berakar dalam tradisi
masyarakat Brunei sejak zaman dulu yaitu sejak berdirinya kerajaan Brunei dengan raja
pertamanya yaitu Awang Alak Betatar atau Sultan Mohammad Syah.
Untuk memasyarakatkan ideologi MIB di kalangan rakyat Brunei, Sultan Haji
Hassanal Bolkiah telah membentuk sebuah lembaga khusus seperti BP-7 di Indonesia
yang bernama Majelis Tertinggi Kebangsaan Melayu Islam Beraja (MTKMIB) yang
diketuai Pehin Dato Abdul Aziz Umar (mantan Menteri Pendidikan). Lembaga ini
bertugas untuk mejabarkan pengertian MIB dalam kehidupan kebangsaan dan
menyebarluaskannya kepada masyarakat. Disamping itu, penjabaran dan pemikiran
MIB banyak dikeluarkan oleh Fakultas Kajian Brunei (Brunei Studies) di Universiti
Brunei Darussalam (UBD).
1.2

Rumusan Masalah
Dalam pembuatan makalah ini kita dapat mengetahui:
1.
2.
3.
4.
5.
6.

1.3

Bagaimana sistem administrasi negara Brunei Darussalam?


Bagaimana ideologi negara Brunei Darussalam ?
Bagaimana sitem pemerintahan negara Brunei Darussalam?
Bagaimana dasar-dasar ekonomi negara Brunei Darussalam?
Bagaimana jaringan komunikasi negara Brunei darussalam?
Bagaimana stuktur sosial negara Brunei Darussalam?

Tujuan
2

Tujuan dari penulisan makalah ini tak lain adalah untuk mengetahui, sistem
administrasi negara, ideologi, sistem pemerintahan, dasar-dasar ekonomi, jaringan
komunikasi negara dan stuktur sosial negara Brunei Darussalam.
1.2

Manfaat
Dengan pembuatan makalah ini :
1. Agar kita dapat mengerti sistem administrasi negara Brunei Darussalam
2. Sebagai bahan referensi untuk mahasiswa.

BAB II
3

PEMBAHASAN
2.1

Sistem Administrasi Negara di Brunei Darussalam


Nama Resmi: Negara Brunei Darussalam (The Nation of Brunei, atau Abode of

Peace)
Ibu kota: Bandar Seri Begawan
Luas Wilayah (km2): 5.769
Jenis kekuasaan: Monarki (transisi ke arah konstitusional sejak 2004)
Bentuk Negara: Kesatuan
Sistem Pemerintahan: Presidensil (Raja berperan dominan)
Parlemen: ke arah Quadkameral ? (Council of Cabinet Ministers + Council of
Succesion + Privy Council + Religious Council). Atau Unikameral (Legislative
Council sejak 2004)
Administrasi pemerintahan Brunei terbagi atas 4 (empat) daerah pemerintahan,

yakni Brunei-Muara, Belait, Tutong, dan Temburong, dan 3 (tiga) kota, yakni Bandar
Seri Begawan, Tutong, dan Kuala Belait. Tiap daerah terdiri dari 38 mukim, tiap mukim
terdiri dari kampong-kampong.
Ibukota negara: Bandar Seri Begawan, sebelumnya bernama Bandar Brunei
(Brunei Town) sampai dengan tanggal 5 Oktober 1970.
Populasi:

411,000

(data

dari

Jabatan

Perancangan

dan

Kemajuan

Ekonomi/JPKE pada Kantor Perdana Menteri, berdasarkan hasil Sensus Penduduk


bulan Juni 2011).
Islam merupakan agama resmi. Mazhab yang dianut adalah mazhab Syafii.
Ajaran Islam yang dianut adalah Ahlussunah wal jamaah. Penggunaan huruf Arab
Jawi selain huruf Latin di papan nama jalan dan tempat-tempat umum merupakan salah
satu wujud implementasi kongkrit ideologi MIB.
Sultan Haji Hassanal Bolkiah merupakan Sultan ke-29 dan telah memerintah
selama lebih dari 44 tahun sejak tahun 1967. Beliau dinilai rakyatnya berhasil
membawa Brunei menikmati kemajuan perekonomian dan stabilitas. Sikapnya yang
menonjol dalam memerintah negara adalah kesediaan untuk mendengarkan aspirasi dan
masalah-masalah yang dihadapi oleh rakyatnya.
2.2 Ideologi Negara Brunei Darussalam : Melayu Islam Beraja (MIB)

Melayu Islam Beraja (MIB) merupakan ideologi yang dianut resmi oleh
Kerajaan Brunei Darussalam yang secara resmi disahkan pada waktu proklamasi
kemerdekaan Brunei Darussalam tanggal 1 Januari 1984. Hal itu dapat dilihat pada teks
proklamasi kemerdekaan Brunei Darussalam yang dibacakan Sultan Haji Hassanal
Bolkiah yaitu, Negara Brunei Darussalam adalah dan dengan izin dan limpah kurnia
Allah Subhanahuwa Taala akan untuk selama-lamanya kekal menjadi sebuah Melayu
Islam Beraja yang merdeka, berdaulat dan demokratik, bersendikan kepada ajaranajaran Agama Islam menurut Ahlussunnah Waljamaah.
Sebagai sebuah negara yang baru merdeka, tentunya Brunei Darussalam
berupaya menyesuaikan diri dengan struktur ketatanegaraan modern seperti ideologi
negara, UUD (Konstitusi) dan lain sebagainya.Dengan proklamasi kemerdekaan
tersebut telah mengembalikan kedaulatan Brunei yang sebelumnya dipegang oleh
Kerajaan Inggris melalui suatu perjanjian tahun 1888. Meskipun pencanangan MIB
sebagai dasar negara sebagaimana Pancasila di Indonesia maupun Rukun Negara di
Malaysia dilakukan pada saat proklamasi kemerdekaan, namun sebagaimana halnya
Pancasila, nilai-nilai yang terkandung di dalamnya telah berurat berakar dalam tradisi
masyarakat Brunei sejak zaman dulu yaitu sejak berdirinya kerajaan Brunei dengan raja
pertamanya yaitu Awang Alak Betatar atau Sultan Mohammad Syah.
Untuk memasyarakatkan ideologi MIB di kalangan rakyat Brunei, Sultan Haji
Hassanal Bolkiah telah membentuk sebuah lembaga khusus seperti BP-7 di Indonesia
yang bernama Majelis Tertinggi Kebangsaan Melayu Islam Beraja (MTKMIB) yang
diketuai Pehin Dato Abdul Aziz Umar (mantan Menteri Pendidikan). Lembaga ini
bertugas untuk mejabarkan pengertian MIB dalam kehidupan kebangsaan dan
menyebarluaskannya kepada masyarakat. Disamping itu, penjabaran dan pemikiran
MIB banyak dikeluarkan oleh Fakultas Kajian Brunei (Brunei Studies) di Universiti
Brunei Darussalam (UBD).Pengertian MIB mencakup tiga landasan pokok yaitu
Melayu, Islam dan Beraja. Pengertian ketiga konsep dasar tersebut melalui uraian
masing-masing yaitu:
1. Melayu
Istilah Melayu memiliki berbagai macam defenisi seperti dikemukakan oleh
ilmuwan Van Ronekl yaitu,... bangsa Melayu ialah orang yang bertutur bahasa
Melayu dan mendiami Semenanjung Tanah Melayu, Kepulauan Riau Lingga serta
beberapa daerah di Sumatera khususnya di Palembang.Tetapi pengertian definisi
Melayu tersebut berbeda dengan konsep Melayu berdasarkan Konsitusi Malaysia
5

yang menyatakan bahwa bangsa Melayu adalah orang yang berbahasa Melayu,
beragama Islam dan mengamalkan budaya Melayu.
Sementara itu, pengertian Melayu berdasarkan konsteks MIB adalah bangsa
Melayu yang termaktub dalam Konstitusi Brunei Darussalam tahun 1959 yaitu 7
etnis yang tinggal di Brunei yaitu: Melayu Belait, Melayu Bisaya, Melayu Brunei,
Melayu Dusun, Melayu Kedayan, Melayu Murut, dan Melayu Tutong.
2. Islam
Islam pada ideologi MIB mengandung pengertian bahwa Brunei
Darussalam adalah kerajaan Islam dan bukanlah negara sekuler.Penerapan nilainilai ajaran Agama Islam dirujuk kepada Agama Islam golongan Ahlus Sunnah
Waljamaah yaitu mengikut Mazhab Imam Syafei. Kelompok Ahlus Sunnah Wal
Jamaah adalah golongan agama Islam yang menjadikan Al Quran dan Sunnah Nabi
Muhammad SAW sebagai sumber utama dan mengakui kekhalifahan Rasulullah
(Khulafaurasyidin) yaitu Abu Bakar Siddiq, Umar bin Khattab, Usman bin Affan
dan Ali bin Abi Thalib. Golongan Ahlussunnah Wal Jamaah ini dipelopori oleh
Imam Al Asyhari dari Irak dan golongan inilah yang membedakannya dengan
golongan Mutazilah maupun Islam Syiah.
Tidak dapat diragukan lagi bahwa sejarah Brunei diawali dengan
pemerintahan Raja Awang Alak Betatar yang kemudian masuk Islam dan menukar
namanya menjadi Sultan Mohammad Syah pada tahun 1365M.Dasar negara Islam
ini dijabarkan dalam bentuk penerapan Syariat Islam dalam urusan agama
disamping penerapan hukum sipil bagi hal-hal tertentu mengikuti hukum Inggris.
Begitu pula dalam bidang ekonomi, pemerintah Brunei Darussalam gencar
mendirikan bank Islam bahkan mengharapkan jadi pusat keuangan Islam di
kawasan.Begitu pula atas dasar Islam ini pulalah arus keluar masuk barang dari
luar dan ke dalam negeri diatur sedemikian rupa agar untuk menghalangi
masuknya barang-barang yang diharamkan oleh ajaran Islam.
Sultan Brunei disamping sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan
adalah juga bertindak sebagai pemimpin tertinggi Agama Islam dimana dalam
menentukan

keputusan

atas

sesuatu

masalah

dibantu

oleh

Mufti

Kerajaan.Meskipun demikian bukan berati umat non-Muslim tidak mendapat


tempat di Brunei karena dalam Al Quran sendiri diakui hak-hak warga nonMuslim. Ajaran Islam pula memerintahkan tunduk dan patuh kepada seorang Ulil
Amri dalam konteks ini adalah sebagai seorang Sultan yang akan membawa bangsa
6

dan rakyatnya menuju kemakmuran dan kesejahteraan. Rakyat Brunei diharapkan


dapat mengamalkan ajaran Islam karena diyakini agama tersebut merupakan agama
yang sempurna.Pengamalan ataupun perlakukan etnis Melayu dalam berkeluarga,
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara serta beraja tidak bertentangan dengan
ajaran Islam.
3. Beraja
Unsur atau sila ketiga daripada dasar negara MIB adalah Beraja artinya
Brunei merupakan negara kerajaan (monarki) yang dipimpin oleh seorang raja
secara absolut.Dalam konteks kebudayaan Melayu, rakyat telah menyerahkan
haknya secara bulat kepada raja untuk memerintah.Tentunya raja harus dapat
menjalankan amanat tersebut yang tidak hanya diberikan oleh rakyatnya tetapi juga
dari Allah SWT untuk membawa rakyat kepada kesejahteraan dan kemakuran.
Sehingga muncullah pribahasa dalam perspektif adat yang mengatakan Raja tidak
zalim, rakyat pantang menderhaka kepada raja dan Raja wajib adil, rakyat wajib
taat dari perspektif agama.
Dalam konteks Beraja dalam MIB ini, Sultan memiliki 6 kedudukan:
a)
b)
c)
d)
e)
f)

Raja sebagai payung Allah di muka bumi


Raja sebagai pemimpin tertinggi Agama Islam
Raja sebagai kepala Negara
Raja adalah kepala pemerintahan
Raja sebagai pemimpin tertinggi adat istiadat
Raja sebagai panglima tertinggi angkatan bersenjata
Dibandingkan dengan kerajaan atupun negara lain di dunia, kedudukan

Sultan tersebut lebih kuat dan telah diwariskan secara lama secara turun-temurun.
Ketiga unsur atau sila dalam MIB tersebut adalah merupakan suatu kesatuan yang
tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya.Belumlah dapat dikatakan
nasionalisme seseorang rakyat Brunei dinilai baik kalau tidak mengakui salah satu
daripadanya seperti hanya mengakui Melayu dan Islam tapi tidak mengakui Beraja.
Dalan sistem Beraja terdapat 3 unsur yaitu: raja, pemerintahan dan rakyat.
Raja akan dihormati dan dicintai apabila pemerintahan dapat menjalankan
fungsinya dengan baik dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Dengan
sendirinya rakyat kemudian akan menunjukkan kesetiaannya kepada raja.
Pemerintah hendaknya dapat menjalankan roda administrasi dengan baik agar
pembangunan berjalan dengan berhasil.Hal inilah yang sebenarnya dituntut oleh
7

Agama Islam yaitu pembangunan yang dapat memenuhi kebutuhan Umat Islam
sehingga dapat menunaikan kewajibannya baik fardhu ain maupun kifayah.
Berdasarkan pengalaman sejarah Melayu Brunei, Raja telah bertindak secara adil
dan bijaksana sehingga tidak ada alasan bagi rakyat Brunei menolak kedaulatan
raja.Raja telah memberikan tanggungjawabnya kepada rakyat dengan penuh
amanah. Kepedulian raja terhadap keperluan umat Islam dibuktikan dengan
pendirian berbagai perangkat hukum Islam dan lembaga keuangan Islam
2.3

Sistem Politik Negara Brunei Darussalam


a. Bentuk Negara Brunei Darussalam
Kerajaan Brunei Darussalam adalah negara yang memiliki corak
pemerintahan monarki konstitusional dengan Sultan yang menjabat
sebagai Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan, merangkap sebagai
Perdana Menteri dan Menteri Pertahanan dengan dibantu oleh Dewan
Penasihat Kesultanan dan beberapa Menteri. Sultan Hassanal Bolkiah
yang gelarnya diturunkan dalam wangsa yang sama sejak abad ke-15,
ialah kepala negara serta pemerintahan Brunei. Baginda dinasihati oleh
beberapa majelis dan sebuah kabinet menteri, walaupun baginda secara
berkesan

merupakan

pemerintah

tertinggi.Media

amat

memihak

kerajaan, dan kerabat kerajaan melestarikan status yang dihormati di


dalam negeri. Brunei tidak memiliki dewan legislatif, namun pada bulan
September 2000, Sultan bersidang untuk menentukan Parlemen yang
tidak pernah diadakan lagi sejak tahun 1984.Parlemen ini tidak
mempunyai

kuasa

selain

menasihati

sultan.

Disebabkan

oleh

pemerintahan mutlak Sultan, Brunei menjadi salah satu negara yang


paling stabil dari segi politik di Asia.Sejak memproklamasikan diri
sebagai negara merdeka, Brunei telah memastikan konsepMelayu Islam
Berajasebagai falsafah negara dengan seorang sultan sebagai kepala
negaranya. Saat ini, Brunei Darussalam dipimpin oleh Sultan Hasanal
Bolkiah.Dan, Brunei merupakan salah satu kerajaan Islam tertua di Asia
Tenggara dengan latar belakang sejarah Islam yang gemilang.
b. Sifat Dasar Konstitusi Brunei Darussalam
Konstitusi Brunei Darussalam merupakan bentuk salah satu batu
fondasi untuk sukses menjalankan pemerintah Brunei.Situasi politik di
8

Brunei didominasi oleh Konstitusi Brunei yang diadopsi pada tahun


1959.Brunei Konstitusi merupakan salah satu konstitusi tertulis di
dunia. Dirumuskan dan diadopsi saat masih brunei protektorat Inggris,
Konstitusi Brunei sebagian besar dipengaruhi oleh British Common
Law. Hukum Islam tanah, tradisi dan adat istiadat, terutama yang malay,
juga tergabung dalam Konstitusi Brunei. Konstitusi Brunei sejak awal
telah diberikan mayoritas kekuasaan kepada raja yang berkuasa, Sultan
Brunei.Sultan bertindak sebagai Kepala Negara Brunei Brunei menurut
Undang-Undang Dasar 1959 dan diberi otoritas tunggal atas kekuasaan
eksekutif. Dia dibantu oleh lima badan atau dewan penasihat .
Hukum yang dirumuskan oleh brunei Konstitusi memberikan
kekuasaan kepada Komisaris Tinggi Inggris karena status negara sebagai
protektorat Inggris. Amandemen Konstitusi pada tahun 1971 Brunei
mengurangi otoritas pemerintah Inggris atas Brunei.Amandemen lebih
lanjut, setelah kemerdekaan negara menuju perumusan hukum dan
kebiasaan baru yang menjadi bagian dari Konstitusi Brunei.
c. Legislatif Brunei Darussalam
Di bawah konstitusi tahun 1959 ada sebuah Dewan Legislatif
dipilih, atau Majlis Masyuarat Negeri, tetapi hanya satu pemilihan
umum yang pernah diselenggarakan, pada tahun 1962. Segera setelah itu
pemilu, majelis dibubarkan setelah deklarasi keadaan darurat, yang
melihat pelarangan Partai Rakyat Brunei.Pada tahun 1970 Dewan diubah
menjadi badan yang ditunjuk oleh Keputusan Sultan. Pada tahun 2004
Sultan mengumumkan bahwa parlemen berikutnya, lima belas dari 20
kursi akan terpilih. Namun, tidak ada tanggal untuk pemilihan sudah
ditetapkan. Para Dewan Legislatif saat ini terdiri dari 20 anggota yang
ditunjuk, dan hanya memiliki kekuatan konsultatif. Meskipun tidak ada
pemilihan, partai hukum berikut ada:
Brunei National Solidarity Party (PPKB) Partai Solidaritas Nasional

Brunei (PPKB)
Brunei People's Awareness Party (PAKAR) Brunei Partai Kesadaran

Rakyat (PAKAR)
National Development Party (Brunei) (NDP) Partai Pembangunan
Nasional (Brunei) (NDP)

United Democratic Movement (Brunei) (PPGD) United Democratic


Movement (Brunei) (PPGD)

Mantan pihak meliputi:

Brunei National Democratic Party (BNDP) Partai Demokratik

Nasional Brunei (BNDP)


Brunei People's Party (Parti Rakyat Brunei) Partai Rakyat Brunei
d. Eksekutif Brunei Darussalam
Politik Brunei terjadi dalam rangka sebuah monarki absolut, di
mana

Sultan

Brunei

adalah

kedua

kepala

negara

dan

kepala

pemerintahan.Kekuasaan eksekutif dilaksanakan oleh pemerintah.Brunei


memiliki Dewan Legislatif dengan 20 anggota yang ditunjuk, yang
hanya memiliki tugas konsultatif.Brunei 1959 di bawah konstitusi, Yang
Mulia Paduka Seri Baginda Sultan Haji Hassanal Bolkiah Mu'izzaddin
Waddaulah, adalah kepala negara dengan penuh kekuasaan eksekutif,
termasuk kekuasaan darurat sejak tahun 1962. Peran Sultan diabadikan
dalam filsafat nasional dikenal sebagai Melayu Islam Beraja (MIB),
atau malay Islam Monarki. Negeri ini telah di bawah hipotetis darurat
militer sejak pemberontakan yang terjadi di awal 1960-an dan ditumpas
oleh Inggris pasukan dari Singapura.
Pertahanan

Keamanan

Brunei

mengandalkan

perjanjian

pertahanan dengan Inggris di mana terdapat pasukan Gurkha yang


terutama ditempatkan di Seria.Jumlah pertahanan keamanannya lebih
kecil bila dibandingkan dengan kekayaannya dan negara negara
tetangga.Secara teori, Brunei berada di bawah pemerintahan militer
sejak

pemberontakan

yang

terjadi

pada

awal

dekad

1960-an.

Pemberontakan itu dihancurkan oleh laskar-laskar Britania Raya dari


Singapura.
Brunei memiliki dengan hubungan luar negeri terutama dengan
negara negara ASEAN dan negara negara lain serta ikut serta sebagai
anggota PBB. Kesultanan ini juga terlibat konflik Kepulauan Spratly
yang melibatkan hampir semua negara ASEAN (kecuali Indonesia,
Kamboja, Laos dan Myanmar), RRC dan Republik Cina. Selain itu
terlibat konflik perbatasan laut dengan Malaysia terutama masalah
daerah yang menghasilkan minyak dan gas bumi.Brunei menuntut
10

wilayah di Sarawak, seperti Limbang. Banyak pulau kecil yang terletak


di

antara

Brunei

dan

Labuan,

termasuk

Pulau

Kuraman,

telah

dipertikaikan oleh Brunei dan Malaysia.Bagaimanapun, pulau-pulau ini


diakui sebagai sebagian Malaysia di tingkat internasional.
e. Yudikatif Brunei Darussalam
Brunei memiliki sistem hukum ganda.Yang pertama adalah sistem yang
diwarisi dari Inggris, mirip dengan yang ditemukan di India, Malaysia dan
Singapura.Hal ini didasarkan pada Common Law Inggris, tapi dengan kodifikasi
suatu bagian penting dari itu.The Common Law sistem hukum yang mencakup
sebagian besar hukum di Brunei. Struktur Common Law Courts di Brunei dimulai
dengan kehakiman.Saat ini ada kurang dari 10 Magistrates untuk negara, yang
semuanya penduduk lokal.Sebuah anak tangga di atas adalah hakim Pengadilan
Intermediate.Ini didirikan untuk menjadi tempat pelatihan bagi para lokal.Saat ini
ada 2 hakim Pengadilan Menengah, keduanya warga setempat.Pengadilan Tinggi
saat ini terdiri dari 3 hakim, 2 di antaranya adalah penduduk setempat.Ketua
Mahkamah Agung adalah hakim dari Pengadilan Tinggi Hongkong. Tidak ada
sistem juri di Brunei dan seorang Hakim atau Hakim duduk sendirian untuk
mendengar kasus hukuman mati kecuali untuk kasus-kasus dimana 2 Hakim
Pengadilan Tinggi akan duduk. Pengadilan Tinggi terdiri dari 3 hakim, yang
semuanya saat ini pensiun Hakim Inggris.Pengadilan Banding duduk dua kali
setahun selama sebulan setiap kali.Banding kepada Dewan Penasihat dalam kasus
pidana tidak lagi tersedia, sementara masih mempertahankan hak yang sangat
terbatas banding kepada Dewan Penasihat dalam kasus perdata.
Sistem lain Keadilan di Brunei adalah Pengadilan Syari'ah. Ini membahas
terutama di Muslim perceraian dan hal-hal pendukung untuk seorang Muslim
perceraian dalam yurisdiksi sipil dan dalam pelanggaran dari khalwat (dekat) dan
'zina (seks ilegal) di kalangan Muslim. Pengadilan Syariah struktur ini mirip
dengan struktur Pengadilan Common Law, kecuali yang telah ada antara
pengadilan dan bahwa Pengadilan Tinggi adalah pengadilan terakhir untuk
mengajukan banding.Semua hakim dan hakim baik dalam Common Law Courts
dan Pengadilan Syari'ah diangkat oleh Pemerintah.Semua hakim lokal dan hakim
diangkat dari pegawai negeri dengan tidak ada sejauh ini diangkat dari praktik
swasta.

11

Ada lima tingkat pengadilan dengan jalan terakhir yang tersedia melalui
Dewan Penasihat di London. Dimulai dengan pengadilan tingkat pertama, ada
pengadilan Kathis yang menangani masalah-masalah keluarga seperti perkawinan
dan perceraian dengan menerapkan hukum Islam (Syariah).Pengadilan yang lebih
rendah disebut sultan pengadilan, dipimpin oleh hakim, mendengar kasus-kasus
biasa lainnya yang melibatkan perselisihan kecil.Kasus seperti ini dapat memohon
kepada Pengadilan Tinggi, pengadilan dari yurisdiksi yang asli tak terbatas baik
dalam hal perdata dan pidana.Pengadilan Tinggi dipimpin oleh seorang kepala
keadilan dan hakim yang ditunjuk oleh sultan.Keputusan Pengadilan Tinggi dapat
dibawa ke Pengadilan Tinggi, dipimpin oleh presiden dan dua komisaris diangkat
oleh Sultan.Pada tahun 1995, hak untuk mengajukan banding kepada Dewan
Penasihat di London telah dihentikan dalam kasus pidana.Recourse akhir ini
masih tersedia hanya untuk kasus perdata.
Pada Mei 2002, Departemen Kehakiman Negara didirikan di Brunei, yang
bertanggung jawab atas administrasi masalah-masalah peradilan Brunei.Ketentuan
tertentu konstitusi tahun 1959 telah ditangguhkan di bawah keadaan darurat sejak
tahun 1962. Berdasarkan penelitian, sistem monarki Brunei merupakan yang
tertua di dunia sesudah kerajaan Denmark yang ditandai dengan kelestarian dinasti
pewaris kerajaan.Sejak berdirinya Kerajaan Brunei tahun 1365 M, Kerajaan
Brunei telah diperintah oleh 29 orang Sultan.Teknis pemerintahan yang terjadi
sejak diproklamirkannya kemerdekaan Brunei Darussalam hanyalah pada
pembentukan Dewan Kabinet dan adanya keinginan untuk mengembangkan
demikrasi melalui lembaga eksektuitf (Legislative Council / LegCo).

2.4

Dasar-dasar Ekonomi
Brunei merupakan salah satu negara produsen minyak bumi dan gas di Asia
Tenggara. Komersialisasi temuan sumur minyak pertama kali dilakukan pada tahun
1929 oleh perusahaan minyak Shell (Royal Dutch Shell)dengan ijin Sultan Brunei.
Selanjutnya berbagai temuan minyak dan gas di sumur-sumur off-shore, on-shore dan
pedalaman wilayah Brunei telah mendorong negara itu maju pesat perekonomiannya.
Minyak mentah, produk-produk petroleum dan liquified natural gas (LNG) Brunei
diekspor dengan negara-negara tujuan utama Jepang, Korea Selatan, Amerika Serikat,
12

dan negara-negara ASEAN. Dengan komersialisasi temuan minyak pertama tahun


1929, Sultan Brunei mengadakan kerjasama dengan perusahaan Shell dan mendirikan
perusahaan patungan bernama Brunei Shell Petroleum Sdn. Bhd. (BSP). Pada tahun
1980-an, Sultan Brunei mengijinkan dibentuknya konsorsium guna memungkinkan
perusahaan minyak asing lainnya turut melakukan eksplorasi minyak, yakni Total
Fina Elf, yang bermitra dengan perusahaan lokal Brunei, Jasra International
Petroleum.
Ekonomi kecil yang kaya ini adalah suatu campuran kewirausahaan dalam
negeri dan asing, pengawalan kerajaan, kebajikan, serta tradisi kampung.Pengeluran
minyak mentah dan gas alam terdiri dari hampir setengah PDB.Pendapatan yang
cukup besar pekerjaan luar negeri menambah pendapatan daripada pengeluaran dalam
negeri.Kerajaan membekali semua layanan pengobatan dan memberikan subsidi beras
dan perumahan. Pemimpin-pemimpin Brunei merasa bimbang bahwa keterpaduan
dengan ekonomi dunia yang semakin bertambah akan mempengaruhi perpaduan
sosial dalam, walaupun Brunei telah memainkan peranan yang lebih kentara dengan
menjadi ketua forum APEC pada tahun 2000. Rancangan-rancangan yang dinyatakan
untuk masa hadapan termasuk peningkatan keterampilan tenaga buruh, pengurangan
pengangguran, pengukuhan sektor-sektor perbankan dan pariwisata, serta secara
umum, peluasan lagi asas ekonominya. Sistem Penerbangan Brunei Diraja, sistem
penerbangan negara, sedang mencoba menjadikan Brunei sebagai pusat perjalanan
internasional antara Eropa dan Australia/Selandia Baru. Ia juga mempunyai layanan
ke tujuan-tujuan Asia yang utama.
Selain bertumpu pada sektor minyak bumi dan gas, pemerintah Brunei
mencoba

melakukan

diversifikasi

sumber-sumber

ekonomi

dalam

bidang

perdagangan.Namun dalam waktu dekat usaha tersebut mengalami kebuntuan karena


masalah internal kerajaan yang menurut sumber sumber media internasional
dihabiskan untuk kepentingan pemborosan istana ketika dipegang oleh Pangeran
Jeffry. Keadaan tersebut dapat menimbulkan masalah bagi perekonomian Brunei pada
masa yang akan datang. Perekonimian yang ada di negara Brunei yaitu:
1. Sektor pertanian menghasilkan padi, jagung, kelapa, dan sagu.
2. Sektor perkebunan menghasilkan karet, kelapa sawit, dan lada.
3. Sektor pertambangan menghasilkan minyak dan gas bumi. Sumber ekonomi
utamanya diperoleh dari sektor minyak dan gas bumi, yaitu mencapai 76% dari
13

pendapatan negara.Minyak bumi merupakan komoditi ekspor tertinggi yaitu 99%


dari seluruh ekspor Brunei.
4. Sektor Perhubungan. Untuk perhubungan dibangun transportasi melalui darat,
laut, dan udara. Jaringan jalan raya masih terbatas (1.250 km) dan jalan kereta api
hanya sepanjang 10 km. Untuk menghubungkan dengan luar negeri dibangun
bandar udara internasional Bandar Seri Begawan dan Pelabuhan Samudra di
muara Sungai Brunei.
5. Sektor Perdagangan. Ekspor Brunei berupa minyak bumi dan gas alam, kayu
serta karet. Negeri ini mengimpor 80% bahan makanan, tekstil, mesin-mesin
pertanian dan alat transportasi dari negara lain. Karena itu, dalam jangka panjang
Brunei akan berusaha dapat melakukan swasembada pangan..
6. Sektor Kehutanan. Hasil hutan yang bisa diandalkan Brunei adalah kayu, rotan,
cengal, dan damar.
2.5

Struktur Sosial Negara Brunei Darussalam


Budaya Brunei seakan sama dengan budaya Melayu, dengan pengaruh kuat
dari Hindu dan Islam, tetapi kelihatan lebih konservatif dibandingkan Malaysia.
Penjualan dan penggunaan alkohol diharamkan, dengan orang luar dan non-Muslim
dibenarkan membawa dalam 12 bir dan dua botol miras setiap kali mereka masuk
negara ini. Setelah pemberlakuan larangan pada awal 1990-an, semua pub dan kelab
malam dipaksa tutup.
Lebih dari setengah populasi Brunei Darussalam tinggal di ibukota, Bandar Sri
Begawan, dan kota-kota besar di sekitarnya seperti Tutong Town, Tutong District,
Kuala Belait, Seat of Belait, Bangar Village, dan Seat of Temburong. Pemandangan
ibukota dan sekitarnya didominasi oleh kubah emas mesjid Omar Ali Saifuddien yang
selesai dibangun pada 1958, Istana Nurul Iman, perumahan istana terbesar di dunia,
Royal Regalia Building, juga Royal Audience Hall, dan Audience Hall untuk Majelis
Legislatif. Makam Sultan Kelima terletak dua mil ibu kota. The Royal Mausoleum
telah digunakan sejak 1786. Stadion Nasional Hassanal Bolkiah dijadikan tempat
untuk merayakan hari-hari besar. Sejumlah taman dan pusat rekreasi telah
dikembangkan dalam dekade terakhir.
1. Makanan
Makanan pokok (makanan sehari-hari) masyarakat Brunei Darussalam
terdiri dari nasi dan sayuran, ikan, kerang, dan buah-buahan. Kari biasanya terbuat
dari daging kerbau, daging ayam, dan daging sapi dan biasanya dikonsumsi pada
acara-acara khusus. Di daerah pedesaan, banyak penduduk yang mengkonsumsi
daging rusa dan kijang. Makanan ringannya adalah beragam jenis kue yang
14

berbahan dasar beras. Daging babi adalah satu makanan terlarang di Brunei
Darussalam. Minuman lokal yang populer adalah susu dengan es kelapa mentah.
Kopi dikonsumsi secara luas, hampir di seluruh Brunei Darussalam. Minuman
beralkohol juga salah satu yang dilarang oleh kaum Muslim.
2. Stratifikasi Sosial
Di Brunei Darussalam, kelompok etnis yang paling dominan adalah etnis
Barunay, yang terdiri dari empat tingkatan kelas sosial: bangsawan, bangsawan,
orang biasa, dan para budak (walaupun perbudakan tidak lagi dipraktekkan).
Karena sistem kasta di Brunei Darussalam masih ketat dan diwariskan berdasarkan
silsilah, maka kasta seseorang tidak dapat naik atau turun ke kasta lain. Satusatunya tanda atau simbol stratifikasi sosial adalah gelar kehormatan yang
digunakan oleh seseorang.
3. Peran Gender dan status Sosial
Perempuan di Brunei Darussalam telah mulai mengambil posisi dan
tanggung jawab di kantor-kantor pemerintah dan departemen. Mereka pun dapat
masuk ke dalam angkatan bersenjata namun mereka tidak dapat ikut serta dalam
pertempuran.Dibandingkan dengan masyarakat Islam di Timur Tengah, perempuan
di Brunei Darussalam memiliki status yang sangat tinggi. Wanita Muslim
dianjurkan untuk mengenakan penutup kepala tradisional, yang disebut tudong.
4. Perkawinan, Keluarga, dan Kekerabatan
Dalam tradisi perkawinan di Brunei Darussalam, orang tua dari calon
mempelai laki-laki mengatur rencana pernikahan dengan orang tua dari calon
mempelai wanita. Bagi masyarakat Muslim, pasangan yang menikah juga harus
sama-sama Muslim. Sehingga individu, terutama laki-laki, sering masuk Islam
untuk menikah dengan seorang Muslim. Pasangan yang baru menikah harus
bergabung dan tinggal di rumah orang tua pengantin perempuan. Setelah beberapa
lama, pasangan yang menikah muda tersebut dapat membentuk rumah tangga
sendiri sesuai keinginan mereka.Hukum kewarisan Islam berlaku bagi Muslim.
Bagi non-Muslim, praktek-praktek tradisional lah yang berlaku.
5. Pendidikan
Universiti Brunei Darussalam didirikan pada tahun 1985 dan menawarkan
sejumlah program gelar sarjana dan beberapa program master degree. Sekitar dua
ribu beasiswa dari pemerintah diberikan kepada mahasiswa untuk belajar di luar
negeri, terutama di negara-negara Persemakmuran.
6. Etika
Berikut adalah aturan etiket yang bersifat universal: melakukan sesuatu
dengan menggunakan tangan kanan; menolak makanan dengan menyentuh wadah
15

dengan tangan kanan (tidak pernah secara verbal); menggunakan ibu jari dan tidak
menggunakan jari telunjuk saat menunjuk; melepas sepatu saat memasuki rumah
atau bangunan publik, terutama masjid; berjabat tangan dengan lembut dan
kemudian dengan lembut pula menyentuh tengah dada seseorang dengan tangan
kanan (tidak berlaku bagi lawan jenis); menghindari kontak tubuh antar lawan
jenis; dan tidak pernah marah.
7. Agama
Mayoritas penduduk Brunei Darussalam beragama Islam. Liburan dalam
memperingati hari keagamaan diatur sesuai dengan kalender lunar. Awal
Ramadhan menandai awal bulan suci puasa. Perayaan hari besar Islam di Brunei
Darussalam hampir sama dengan negara-negara Islam lainnya, seperti Nuzulul
Quran, Hari Raya Idul Fitri, Hari Raya Idul Adha atau Hari Raya Haji, Maulid
Nabi Muhammad sallallahu Alihi Wassalam, dan Isra Miraj.
2.6

Jaringan Komunikasi Negara Brunei Darussalam


Bahasa melayu adalah bahasa kebangsaan yang menjadi tombak utama yang
berupaya menyatupadukan rakyat dan penduduk yang berbeda kelompok dan bangsa
di negara Brunei Darussalam. Kedudukan dan peranan Bahasa Melayu di negara ini
adalah sangat tinggi nilainya dan perlu perhatikan oleh segenap lapisan masyarakat
dan penduduk di negara ini karena ia telah tercantum dalam Perlembagaan Negara
Brunei 1959 Bab 82(i) yaitu : Bahasa Rasmi Negara ialah Bahasa Melayu. Sesudah
Brunei bernaung di bawah pemerintahan Inggris, Bahasa Melayu masih terus menerus digunakan sebagai bahasa utama dan orang yang pandai menulis Jawi dalam
Bahasa Melayu telah dijadikan pegawai kerajaan pada masa itu. Pada zaman dahulu
suatu hubungan yang hendak dijalankan di Brunei biasanya menggunakan bahasa
Melayu. Perkara ini dapat dilihat dari sejarah yaitu saat perutusan Spanyol Brunei
dalam T.M. 1578 untuk membawa surat Dr. Francisco De Sande, Gabenor Spanyol
yang berpusat di Manila yang mana surat itu telah tertulis dalam Bahasa Melayu
Brunei. Orang Inggris yang menjalin hubungan dengan Brunei yang bermula dalam
T.M. 1800 juga menggunakan bahasa Melayu dalam berhubungan. Ini termasuk
bahasa yang digunakan dalam treaty yang di buat antara Kerajaan Brunei dan
Kerajaan Inggris. 'Treaty ialah Perjanjian' Status dan Peranan Bahasa Melayu

16

BAB III
PENUTUP
3.1

Kesimpulan
Brunei

Darussalam

merupakan

negara

kerajaan

dengan

mayoritas

penduduknya beragama Islam dan memiliki dasar negara Monarki absolut, yang
dalam perkembangannya memiliki corak Monarki Konstitusional dengan Sultan yang
menjabat sebagai Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan, merangkap seagai
Perdana Menteri dan Menteri Pertahanan dengan dibantu oleh Dewan Penasihat
Kesultanan dan beberapa Menteri. Segala urusan negara dan pemerintah yang
menyangkut hajat hidup warga brunei adalah di tangan sang sultan, yang saat ini
sultan brunei adalah Sultan Hassanal Bolkiah yang gelarnya diturunkan dalam wangsa
yang sama sejak abad ke-15, ialah kepala negara serta pemerintahan Brunei. Baginda
dinasihati oleh beberapa majelis dan sebuah kabinet menteri, walaupun baginda
secara berkesan merupakan pemerintah tertinggi. Media amat memihak kerajaan, dan
kerabat kerajaan melestarikan status yang dihormati di dalam negeri.
Berdasarkan penelitian, sistem monarki Brunei merupakan yang tertua di
dunia sesudah kerajaan Denmark yang ditandai dengan kelestarian dinasti pewaris
kerajaan. Sejak berdirinya Kerajaan Brunei tahun 1365 M, Kerajaan Brunei telah
diperintah oleh 29 orang Sultan. Teknis pemerintahan yang terjadi sejak
17

diproklamirkannya kemerdekaan Brunei Darussalam hanyalah pada pembentukan


Dewan Kabinet dan adanya keinginan untuk mengembangkan demikrasi melalui
lembaga eksektuitf.
3.2

Saran
Yang menjadi kelemahan dari sistem negara Brunei darussalam ini adalah
apabila sang raja sudah tidak lagi berpihak kepada rakyatnya atau dengan kata lain
ada kepentingan-kepentingan pribadi atau kelompok yang merupakan titipan dari luar
yang membuat ketidak percayaan rakyat kepada Rajanya dan raja bertindak
sewenang-wenang kepada rakyatnya, jika ini terjadi akan memicu kudeta besarbesaran oleh rakyat kepada Sang Raja.

DAFTAR PUSTAKA
A.

BUKU
Al-Sufri,

Haji

Awang

Mohd.

Jamil. 2000. Latar

Belakang

Sejarah

Brunei. Kementrian Kebudayaan.


B.

INTERNET
http://ms.wikipedia.org/wiki/Sultan_Muhammad_Alam
http://www.history-centre.gov.bn/sultanbrunei.htm

18

Anda mungkin juga menyukai