MAHASISWA
SISTEM KARDIOVASKULER I
Penyusun :
Ns. Padli, S.Kep
Dosen Pengajar :
1. Ns. Padli, S.Kep
2. Ns. Nurman Jaya, S.Kep
Instruktur :
Petugas Laboratorium Keperawatan dan biomedik
Nama Mahasiswa :
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT, karena atas perkenan Nya Buku
Panduan Kerja Mahasiswa (BPKM) Kardiovaskuler I, edisi 2016-2017 dapat
diselesaikan sesuai pada waktunya. Buku ini merupakan pedoman
pembelajaran bagi mahasiswa semester III Prodi Ners (akademik) STIKes
Bengkulu, dan dosen yang bertindak sebagai narasumber atau fasilitator.
Strategi pembelajaran adalah Pembelajaran Berdasar Masalah dengan
kurikulum berbasis kompetensi yakni standar kompetensi pendidikan Ners
di Indonesia. Sistem pembelajaran yang dilakukan adalah Student
Centered Learning atau pembelajaran aktif mandiri.
BPKM Kardiovaskuler I ini dibuat berdasarkan kompetensi dari prinsip
prinsip teoritis dan keterampilan klinis tentang sistem Kardiovaskuler sesuai dengan tingkat
usia manusia dari pembentukan dalam kandungan sampai lansia. Fokus mata kuliah ini
meliputi berbagai aspek yang terkait dengan gangguan umum kardiovaskuler. Kegiatan
belajar mahasiswa berorientasi pada pencapaian kemampuan berfikir sistematis dan
komprehensif, dalam mengaplikasikan konsep sistem Kardiovaskuler pendekatan asuhan
keperawatan sebagai dasar pemecahan masalah serta memperhatikan aspek legal dan etis.
Evaluasi belajar mahasiswa dilakukan melalui proses belajar dan pencapaian kompetensi.
Semoga buku ini bermanfaat bagi mahasiswa, staf pengajar serta seluruh
komponen terkait dalam proses pendidikan Ners di STIKes Dehasen
Bengkulu.
BAB I
KEBIJAKAN DAN STANDART
A. AKTIVITAS PEMBELAJARAN
Mata kuliah Kardiovaskuler I membahas tentang prinsip prinsip teoritis dan
keterampilan klinis tentang sistem Kardiovaskuler sesuai dengan tingkat usia manusia
dari pembentukan dalam kandungan sampai lansia. Fokus mata kuliah ini meliputi
berbagai aspek yang terkait dengan gangguan umum kardiovaskuler. Kegiatan belajar
mahasiswa
berorientasi
pada
pencapaian
kemampuan
berfikir
sistematis
dan
sebagai dasar
3. Belajar mandiri
Dalam pembelajaran orang dewasa, mahasiswa dapat belajar secara mandiri dari
berbagai sumber belajar eksternal yaitu : perpustakaan, wabsite (internet & intranet),
e-Learning, buku, brosur dan jurnal. Metode belajar mandiri berbentuk pelaksanaan
tugas membaca atau kajian jurnal oleh mahasiswa tanpa bimbingan atau pengajaran
khusus. Dalam metode ini mahasiswa akan terlebih dahulu mendapatkan penjelasan
tentang proses dan hasil yang diharapkan serta diberikan daftar bacaan sesuai
kebutuhan. Dengan belajar mandiri diharakan dapat meningkatkan kemampuan kerja
dan memberikan kesempatan pada mahasiswa untuk memperdalam pengetahuan
secara aktif.
4. Kuliah pakar
Metode kuliah pakar/ ceramah pakar berbentuk penjelasan nara sumber kepada
mahasiswa dan biasanya diikuti dengan tanya jawab tentang isi pelajaran yang
belum jelas. Yang perlu dipersiapkan pengajar daftar topik yang akan diajarkan dan
media visual atau materi pembelajaran. Selama kuliah pakar seluruh dosen
diwajibkan menggunakan pendekatan student centered learning (SCL).
SCL adalah konsep pembelajaran dengan pendekatan :
a. Menyertakan mahasiswa dalam proses pembelajaran
b. Mendorong mahasiswa memiliki pengetahuan lebih banyak, luas dan
mendalam
c. Membantu mahasiswa untuk menyelami kejadian pada kehidupan nyata
d. Mendorong terjadinya pembelajaran secara aktif
e. Mendorong kemampuan mahasiswa untuk berfikir kritis
f. Mengarahkan untuk mahasiswa mengenali dan menggunakan berbagai
macam gaya belajar
g. Memperhatikan kebutuhan dan latar belakang mahasiswa
h. Memberikan
kesempatan
untuk
mengembangkan
berbagai
strategi
assessment
Beberapa topik kuliah pakar yang akan diberikan pada Blok 1 akan dijadwalkan
sesuai tujuan pembelajaran setiap minggu. Dalam kuliah pakar ini mahasiswa juga
diberikan kesempatan untuk menanyakan hal-hal yang belum jelas selama proses
diskusi tutorial atau belajar mandiri.
5. Field Trip
Merupakan model pembelajaran dengan melakukan observasi atau pengamatan
langsung di rumah sakit sebagai bagian dari early exposure kepada mahasiswa,
dengan tujuan meningkatkan pemahaman mahasiswa sesuai tujuan pembelajaran
6. Project Based Learning (PjBL)
PjBL adalah metode belajar yang sistematis, yang melibatkan mahasiswa
dalam belajar pengetahuan dan ketrampilan melalui proses pencarian/penggalian
(inquiry) yang panjang dan terstruktur terhadap pernyatan yang otentik dan
kompleks serta tugas dan produk yang dirancang dengan sangat hati-hati. PjBL
dalam blok 1 dilakukan dengan pembuatan Video roleplay dengan topic EKG dasar.
7. Praktikum Laboratorium
Pembelajaran pratikum laboratorium adalah suatu cara mengajar yang memberi
kesempatan kepada mahasiswa untuk menemukan suatu fakta yang diperlukan atau
ingin diketahuinya, metode praktikum adalah proses pembelajaran dimana peserta
didik melakukan dan mengalami sendiri, mengikuti proses, mengamati obyek,
menganalisis, membuktikan dan menarik kesimpulan suatu obyek, keadaan dan
proses dari materi yang dipelajari tentang gejala alam dan interaksinya sehingga
dapat menjawab pertanyaan yang didapatkan melalui pengamatan induktif.
B. EVALUASI PROSES PEMBELAJARAN DAN PENILAIN
1. Nilai lulus mata ajaran
Sistem penilaian berdasarkan acuan nilai STIKes Dehasen Bengkulu dalam nilai
angka mutu, huruf mutu, dan bobot.
TARAF
PENGUASAAN
> 80,00
75.0 80.0
70.0-74.9
60.0-69.0
55.0-59.9
40.0-54.9
< 40.0
NILAI HURUF
NILAI NUMERIK
A
B+
B
C+
C
D
E
4
3.5
3
2.5
2
1
0
2. Nilai Lulus
Nilai lulus setiap mata ajar adalah minimal C
3. Kriteria penilaian
Prosentase Penilaian
Jenis Ujian
MCQ
45%
30%
50%
40%
45%
Tutorial
20%
15%
30%
25%
20%
Skill Laboratorium
20%
15%
20%
Praktikum
15%
15%
20%
Tugas
10%
20%
15%
15%
Ujian topik
15%
BAB II
AKTIVITAS PEMBELAJARAN
Mg
1
Kompetensi Dasar
Melakukan
simulasi
asuhan
Metode
Tatap muka
Waktu
116 mnt
Dosen
Padli
7
7
8
Penugasan
terstruktur
Praktikum Lab
KBM
116 mnt
186 mnt
140 mnt
Tatap muka
Penugasan
terstruktur
Praktikum Lab
KBM
116 mnt
116 mnt
186 mnt
140 mnt
Padli
Tatap muka
Penugasan
terstruktur
Praktikum Lab
KBM
116 mnt
116 mnt
186 mnt
140 mnt
Padli
Tatap muka
Penugasan
terstruktur
Praktikum Lab
KBM
116 mnt
116 mnt
186 mnt
140 mnt
Padli
Tatap muka
Penugasan
terstruktur
Praktikum Lab
KBM
116 mnt
116 mnt
186 mnt
140 mnt
Padli
Tatap muka
Penugasan
terstruktur
Praktikum Lab
KBM
116 mnt
116 mnt
186 mnt
140 mnt
Padli
116 mnt
116 mnt
186 mnt
140 mnt
Nurman
116 mnt
116 mnt
186 mnt
140 mnt
Nurman
Tatap muka
Penugasan
terstruktur
Praktikum Lab
KBM
Tatap muka
Penugasan
terstruktur
Praktikum Lab
KBM
Mg
10
11
12
13
14
Kompetensi Dasar
Melaksanakan fungsi advokasi pada
kasus dengan gangguan system
Kardiovaskuler pada dengan berbagai
tingkat usia
Mendemonstrasikan intervensi
keperawatan pada kasus dengan gangguan
system Kardiovaskuler pada berbagai
tingkat usia sesuai dengan standar yang
berlaku dengan berpikir kreatif dan
inovatif sehingga menghasilkan pelayanan
yang efisien dan efektif
Mendemonstrasikan intervensi
keperawatan pada kasus dengan gangguan
system Kardiovaskuler pada berbagai
tingkat usia sesuai dengan standar yang
berlaku dengan berpikir kreatif dan
inovatif sehingga menghasilkan pelayanan
yang efisien dan efektif
Mendemonstrasikan intervensi
keperawatan pada kasus dengan gangguan
system Kardiovaskuler pada berbagai
tingkat usia sesuai dengan standar yang
berlaku dengan berpikir kreatif dan
inovatif sehingga menghasilkan pelayanan
yang efisien dan efektif
Mendemonstrasikan intervensi
keperawatan pada kasus dengan gangguan
system Kardiovaskuler pada berbagai
tingkat usia sesuai dengan standar yang
berlaku dengan berpikir kreatif dan
inovatif sehingga menghasilkan pelayanan
yang efisien dan efektif
Metode
Kuliah
Collaborative
learning
Tutorial
KBM
Collaborative
learning
Tutorial
Case Study
KBM
Waktu
116 mnt
116 mnt
186 mnt
140 mnt
Dosen
Nurman
116 mnt
116 mnt
186 mnt
140 mnt
Nurman
Collaborative
learning
Tutorial
Case Study
KBM
116 mnt
116 mnt
186 mnt
140 mnt
Nurman
Collaborative
learning
Tutorial
Case Study
KBM
116 mnt
116 mnt
186 mnt
140 mnt
Susiwati
Collaborative
learning
Tutorial
Case Study
KBM
116 mnt
116 mnt
186 mnt
140 mnt
Nurman
15
MINGGU TENANG
16
BAB III
LEMBAR KERJA MAHASISWA
9
Petunjuk Pelaksanaan
1. Kumpulkan beberapa konsep yang terkait konsep pengkajian pada sistem
Kardiovaskuler
2. Sintesakan konsep tersebut sehingga terbentuk format pengkajian pada sistem
Kardiovaskuler
3. Rangkum hasil sintesa dan diketik dengan font Calibri 12/Times New Roman
12/Arial 11 dengan spasi 1.5 pada kertas ukuran kuarto seberat 80gram. Hasil review
tidak boleh melebihi 15 halaman. Dijilid rapi dan dikumpulkan pada pertemuan
keempat.
4. Siapkan Slide PPT tayangan dari format pengkajian yang anda buat. Slide dibuat
semenarik mungkin (dilengkapi gambar/vidio pengkajian) sehingga dapat
menggambarkan keseluruhan pengkajian pada sistem Kardiovaskuler
5. Jawab pertanyaan berikut sebagai panduan membuat makalah
a. Apa yang disebut anamnesa
b. Sebutkan cara atau metoda pelaksanaan pemeriksaan fisik
c. Apa perbedaan pemeriksaan fisik dan psikologis
1. Kumpulkan beberapa konsep yang terkait konsep diagnosa keperawatan pada sistem
Kardiovaskuler
2. Sintesakan konsep tersebut sehingga terbentuk analisa hasil pengkajian pada sistem
Kardiovaskuler untuk kasus : SKA, Angina Pectoris, Perikarditis, Miocarditis,
Endokarditis, Infark Miokard dan RHA (pilih salah satu dan tidak boleh sama
dengan teman)
3. Rangkum hasil sintesa dan diketik dengan font Calibri 12/Times New Roman
12/Arial 11 dengan spasi 1.5 pada kertas ukuran kuarto seberat 80gram. Hasil review
tidak boleh melebihi 15 halaman. Dijilid rapi dan dikumpulkan pada pertemuan
kelima.
4. Siapkan Slide PPT tayangan dari format pengkajian yang anda buat. Slide dibuat
semenarik mungkin (dilengkapi gambar/vidio pengkajian) sehingga dapat
menggambarkan keseluruhan pengkajian pada sistem Kardiovaskuler
5. Jawab pertanyaan berikut sebagai panduan membuat makalah
a. Apa yang disebut diagnosa keperawatan
b. Sebutkan jenis Diagnosa keperawatan
c. Unsur apa saja yang harus ada pada diagnosa keperawatan
d. Apa yang disebut Intervensi/implementasi/evaluasi
e. Apa yang disebut Dokumentasi
F. Lembar Kerja Minggu 6
Sistem layanan kesehatan pada system Kardiovaskuler
Petunjuk Pelaksanaan
1. Kumpulkan beberapa konsep yang terkait konsep sistem layanan kesehatan pada
sistem Kardiovaskuler
2. Sintesakan konsep tersebut dengan menggunakan bahasa anda sendiri dengan
sederhana dan operasional
3. Rangkum hasil sintesa dan diketik dengan font Calibri 12/Times New Roman
12/Arial 11 dengan spasi 1.5 pada kertas ukuran kuarto seberat 80gram. Hasil
review tidak boleh melebihi 15 halaman. Dijilid rapi dan dikumpulkan pada
pertemuan keenam.
4. Siapkan Slide PPT tayangan dari makalah review yang anda buat. Slide dibuat
semenarik mungkin sehingga dapat menggambarkan keseluruhan konsep sistem
layanan kesehatan pada sistem Kardiovaskuler.
5. Jawab pertanyaan berikut sebagai panduan membuat makalah
a. Bagaimana sistem pelayanan kesehatan di Puskesmas
b. Bagaimana sistem pelayanan kesehatan di Rumah sakit daerah
c. Bagaimana sistem pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Umum
d. Bagaimana sistem pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Pusat
1. Kumpulkan beberapa konsep yang terkait konsep asuhan keperawatan pada kasus
migren, kejang deman, dan dimensia
2. Sintesakan konsep tersebut dengan menggunakan bahasa anda sendiri dengan
sederhana dan operasional
3. Rangkum hasil sintesa dan diketik dengan font Calibri 12/Times New Roman
12/Arial 11 dengan spasi 1.5 pada kertas ukuran kuarto seberat 80gram. Hasil review
tidak boleh melebihi 15 halaman. Dijilid rapi dan dikumpulkan pada pertemuan
kesembilan.
4. Siapkan Slide PPT tayangan dari makalah review yang anda buat. Slide dibuat
semenarik mungkin sehingga dapat menggambarkan keseluruhan konsep asuhan
keperawatan pada migren, kejang demam dan dimensia.
5. Jawab pertanyaan berikut sebagai panduan membuat makalah
a. Apa perbedaan SKA, Infark Miokard, Perikarditis, Miocarditis, Endokarditis
b. Jelaskan faktor resiko terjadinya SKA, Infark Miokard,
Perikarditis,
Miocarditis, Endokarditis
2. Baca dan buat review (analisa) jurnal yang anda baca, tentukan kekurangan dan
kelebihan hasil penelitian tersebut dan apa manfaatnya bagi keperawatan.
3. Rangkum hasil review (analisa) dan diketik dengan font Calibri 12/Times New
Roman 12/Arial 11 dengan spasi 1.5 pada kertas ukuran kuarto seberat 80gram.
Hasil review tidak boleh melebihi 15 halaman. Dijilid rapi dan dikumpulkan pada
pertemuan kedelapan.
4. Siapkan Slide PPT tayangan dari makalah review yang anda buat. Slide dibuat
semenarik mungkin sehingga dapat menggambarkan keseluruhan hasil review.
5. Jawab pertanyaan berikut sebagai panduan membuat makalah
a. Apa yang dimaksud dengan jurnal
b. Jelaskan jenis jenis penelitian
a. Jelaskan etika penelitian
J. Lembar Kerja Minggu 11
Demonstrasi perawatan kasus Sindroma Koronaria Akut
Petunjuk Pelaksanaan
1. Kumpulkan beberapa konsep yang terkait konsep penyakit dan keperawatan pasien
dengan SKA
2. Sintesakan konsep tersebut dengan menggunakan bahasa anda sendiri dengan
sederhana dan operasional
3. Rangkum hasil sintesa dan diketik dengan font Calibri 12/Times New Roman
12/Arial 11 dengan spasi 1.5 pada kertas ukuran kuarto seberat 80gram. Hasil review
tidak boleh melebihi 15 halaman. Dijilid rapi dan dikumpulkan pada pertemuan
kesepuluh.
4. Siapkan Slide PPT tayangan dari makalah review yang anda buat. Slide dibuat
semenarik mungkin sehingga dapat menggambarkan keseluruhan konsep asuhan
keperawatan pasien dengan SKA.
5. Jawab pertanyaan berikut sebagai panduan membuat makalah
1. Pengkajian pada kasus SKA
2. Analisa data pada kasus SKA
3. Menyusun intervensi pada kasus SKA
4. Melakukan implementasi sesuai intervensi
5. Melakukan dokumentasi
6. Melakukan evaluasi
BAB IV
KASUS BAHASAN
A. Lembar Kasus 1
Minggu ke 10
15
KASUS MALPRAKTEK 1
Tubuh Menghitam Setelah Minum Obat
Indosiar.com, Blitar
Diduga akibat malpraktek dokter Blitar, seorang gadis asal Blitar , Jawa Timur terpaksa
dirujuk ke Rumah Sakit Dokter Saiful Anwar Malang, Jawa Timur. Seluruh tubuhnya
berubah menghitam setelah meminum obat dari dokter tempat dia berobat di asalnya.
Kondisi Nita Nur Halimah (21), warga Desa Talun, Blitar, Jawa Timur setelah meminum
obat yang diberikan oleh salah satu dokter ditempat asalnya. Kulit wajah, tangan hingga
sekujur tubuhnya berubah menjadi hitam. Menurut Marsini, ibu korban, awalnya Nita
hanya menderita luka ngilu dibagian persendian tubuhnya saat diperiksakan ke dokter.
Nita mendapatkan resep obat tanpa bungkus, namun setelah meminumnya suhu tubuhnya
semakin panas. Mulut dan kulit wajahnya berubah kehitaman hingga merebak kesekujur
tubuhnya. Pihak keluarga menganggap kondisi ini disebabkan oleh kesalahan dokter
Andi yang memberikan resep obat tersebut.
Penanganan medis yang dilakukan untuk saat ini adalah memberikan penambahan nutrisi
serta elektrolit untuk memperbaiki jaringan yang rusak dan memberikan antibiotik untuk
membersihkan luka pasien dari bakteri. Hingga Senin (02/03) kemarin, Nita ditangani
oleh 11 tim dokter spesialis bedah kulit. Indikasi sementara Nita menderita Steven
Jhonson Sindrom atau alergi pada reaksi obat akibat rendahnya ketahanan tubuh pasien.
(Nurochman/Sup)
Pembahasan kasus
1.
2.
3.
4.
KASUS MALPRAKTEK 2
Maulana adalah seorang anak berusia 18 tahun.Dulunya adalah anak yang
mengemaskan dan pernah menjadi juara bayi sehat.Namun makin hari tubuhnya makin
kurus.Dan organ tubuhnya tidak bisa berfungsi secara normal.Tragedi ini terjadi ketika
Maulana mendapat imunisasi dari petugas kesehatan.Diduga korban kuat Maulana adalah
korban mal praktek.Maulana, kini berusia 18 tahun. Namun ia hanya bisa terbaring
lemah di tempat tidur. Tidak ada aktivitas yang bisa dilakukan.Ia juga tidak bisa
berbicara. Berat badannya hanya enam koma delapan kilogram, seperti anak berusia lima
16
tahun. Bungsu dari empat bersaudara, anak pasangan Lina dan Adul ini mengalami
kegagalan multi organ.
Tragedi ini bermula saat usianya empat puluh lima hari. Seperti balita pada umumnya,
Maulana mendapatkan imunisasi dari petugas Dinas Kesehatan.Petugas memberikan tiga
imunisasi sekaligus, yaitu imunisasi BCG, imunisasi DPT dan imunisasi Polio. Namun
setelah dua jam menerima imunisasi, Maulana mengalami kejang-kejang, dan suhu
tubuhnya naik tajam. Sehingga orang tuanya panik dan langsung membawanya ke rumah
sakit.Namun kondisinya justru makin menburuk. Setelah lima hari dirawat, Maulana
malah tidak sadarkan diri, selama tiga minggu. Sejak itu, tubuh Maulana selalu sakit
sakitan dan hampir seluruh organ tubuhku tidak berfungsi normal.
Dokter mendiagnosa Maulana mengalami radang otak.Namun setelah itu, satu persatu
penyakit akut menggerogoti kesehatannya.Semakin hari badannya semakin kecil, dan
mengerut.Maulana sering mengalami sesak nafas, dan kejang kejang. Lina yakin,
Maulana menjadi korban malpraktek.Karena beberapa dokter yang perawat Maulana
menyatakan, anaknya mengalami kesalahan imunisasi.
Kini Lina, hanya bisa pasrah. Ia merawat Maulana, seperti merawat bayi. Saat makan
Maulana tetap harus disuapi, demikian juga ketika buang air besar dan
kencing.Orangtuanya selalu memakaikan popok.
Sebelum tragedi itu datang, Maulana adalah bayi yang menggemaskan.Tubuhnya
montok, dan sangat sehat.Bahkan Maulana sempat dinobatkan sebagai pemenang bayi
sehat. Karena lahir dengan bobot tiga koma delapan kilogram dan panjang lima puluh
satu cintimeter.Orang tua Maulana sudah berusaha untuk membawa ke rumah sakit di
kawasan Kota Siantan, Pontianak.Namun Maulana tidak juga kunjung
sembuh.Orangtuanyapun menyerah.
Yang lebih menyedihkan, Linapun kemudian diceraikan suaminya, di saat harus
menanggung beban berat merawat Maulana.Ayah Maulana kesal dan marah dengan Lina,
karena mengijinkan petugas kesehatan memberikan imunisasi kepada Maulana.
Kini tubuh Maulana makin lemah, dan tidak berdaya.Ia hanya bisa berbaring ditempat
tidur. Jika ingin menghirup udara segar, linapun membawanya ke luar rumah. Lina sudah
tidak berpikir lagi untuk membawa Maulana ke rumah sakit, karena tidak memiliki
biaya.Sejak anaknya menderita sakit, Lina telah mengeluarkan uang jutaan
rupiah.Bahkan rumahnya dijual untuk biaya pengobatan.
Pembahasan Kasus
1.
2.
3.
4.
B. Lembar Kasus 2
Minggu ke 11
Asuhan keperawatan pada pasien dengan stroke 1
Klien Bernama Tn. M, berumur 54 tahun, jenis kelamin laki - laki, status menikah,
agama Islam, suku Betawi. Pendidikan terakhir klien SMA, bahasa yang digunakan klien
17
setiap hari bahasa Indonesia. Pekerjaan TNI, Alamat Jln, Pulau Gadung Rt 001 / 007
Jakarta Timur.
Tn. M, usia 54 tahun ke RSPAD Gatot Soebroto Jakarta tanggal 11 April 2015 pada
pukul 09.30 WIB ke IGD, klien 2 hari sebelumnya demam, kemudian dibawa berobat
dan dikatakan infeksi saluran kemih 2 jam yang lalu klien tiba-tiba tidak sadar, tidak
bisa dibangunkan pada saat tidur dalam kondisi ngorok, sebelumnya tidak ada keluhan
nyeri kepala, tidak ada muntah, tidak ada kejang sebelumnya, klien dalam keadaan tidak
sadar GCS 4 dengan nilai E1, M2, V1.
Kemudian klien pindah keruang ICU untuk mendapatkan perawatan intensive dengan
ventilator dengan mode SIM V, FI02 70 %, PEEP + 5, VI 478, RR 38 x/menit, TTV, TD:
140/90 mmHg, heart rate 160 x/menit, S: 38,5C, Sa0 2 100%, kondisi pupil keduanya
miosis, reflek cahaya +/- , ada akumulasi sankret dimulut dan diselang ET, tidak ada
terpasang mayo dan lidah tidak turun, terdapat retaksi otot intecosta, dengan RR 38
x/menit, dan terdengar ronchi basah dan basal paru kanan, CRT < 3 detik di ICU klien
mendapatkan Brainact /12 jam, Aliminamin F /12 jam, Ranitidin /12 jam, dan infus RL
20 t/m.
Pada tanggal 12 April 2015 didapatkan hasil laboratorium; Hb: 13,8 gr/dl, Ht: 44%,
Eritrosit: 5,04 juta/ul, leukosit: 8,4 rb/mmk, trombosit: 84 rb/mmk, Kreatinin 1,5 mg/dl,
Albumin 3,6 mg/dl, ureum: 15 mg/dl, natrium: 140 mEq/L, kalium: 3,6 mEq/L, klorida:
107 mEq/L, AGD: pH: 7,3, PCO 2: 27,6, PO2: 236,9, HCO3: 16,3, saturasi O2: 100%.
Hasil pemeriksaan EKG kesan ada gambaran ST depresi inferior, hasil rongsen kesan
Cor dan pulmo dalam batas normal, tidak ada menunjukan infellrate.
Istri klien sering menangis dan selalu mengatakan jangan tinggalkan saya, anak anak
klien berusaha untuk menenangkan ibunya dan minta kepada petugas kesehatan untuk
membantu menenangkan ibunya dan memberi pengertian tentang kondisi ayah mereka.
Lakukan :
1. Analisa data dan tetapkan diagnosa keperawatan yang mungkin muncul
2. Buat rencana tindakan berdasarkan prioritas
3. Lakukan tindakan keperawatan dengan cara role play
Langkah langkah role play :
a. Buat skenario (skrip percakapan)
b. Buat SOP tindakan keperawatan
c. Setting lingkungan sesuai skenario
d. Lakukan role play dengan durasi maximal 30 menit
Keluarga klien mengatakan 8 hari sebelum masuk rumah sakit tiba tiba klien tidak
bisa bangun dan tidak bisa berbicara.Kemudian keluarga langsung membawa pasien ke
rumah sakit, 7 hari pasien di rawat di bangsal tetapi tidak ada kemajuan sehingga di
pindah ke ICU.
Menurut keluarganya 7 bulan yang lalu klien pernah dirawat dirumah sakit saat
dilakukan pembedahan pada kaki kanannya akibat luka yang ditimbulkan oleh penyakit
Diabetes Melitus yang dideritanya. Kien ditunggu oleh keponakannya dan penjaga
rumahnya.
Saat ini klien dirawat di ICU tingkat kesadaran : Sopor, GCS: E=2 M=2 V=2,
Pupil:Isokor, BB/TB 95 Kg/157 cm. RR 24, SPO2 : 99%, Suara nafas vesikuler, Irama
nafas regular, tidak terdapat batuk, tidak ada retraksi dinding dada, tidak menggunakan
pernafasan cuping hidung.
Suhu : 37,1 C TD 201/133 mmHg, HR : 64 x/menit, Turgor kulit Buruk,
Capilary refill :< 2 detik Tidak sianosis, anemis, akral hangat, tidak ada muntah.
Terdapat luka lecet pada paha kanan, tangan kanan dan kiri serta terdapat luka bekas
debridement 7 bulan yang lalu pada kaki kanannya.
Klien terpasang kateter no. 16 dengan jumlah urine 300 cc berwarna kuning jernih
Klien juga dipasang NGT, cairan residu berwarna kuning. Hasil pemerikasaan Lab
didapatkan GDS 138mg/dl, Cholesterol 293mg/dl, asam urat 5 mg/dl, WBC 7,36 10 3/UL,
RBC 4,47 106/UL, HGb 12 gr/dl.
Lakukan :
1. Analisa data dan tetapkan diagnosa keperawatan yang mungkin muncul
2. Buat rencana tindakan berdasarkan prioritas
3. Lakukan tindakan keperawatan dengan cara role play
Langkah langkah role play :
a. Buat skenario (skrip percakapan)
b. Buat SOP tindakan keperawatan
c. Setting lingkungan sesuai skenario
d. Lakukan role play dengan durasi maximal 30 menit
C. Lembar kasus 3
Minggu ke 12
Kasus 1 (Meningitis)
Tn.M umur 19 tahun datang ke UGD diantar keluarga dengan kendaraan pribadi pada
pukul 14.00, dalam kondisi kesadaran letargi. Keluarga mengatakan sebelum dibawa ke
RS klien mengalami sakit kepala hebat, muntah kurang lebih 3x, panas tinggi, dan nyeri
punggung dan leher, batuk disertai darah kurang lebih 6 bulan tanpa diobati. Keluarga
19
juga mengatakan kakek klien pernah mengalami riwayat penyakit Tuberkulosis. Nyeri
tekan pada bagian kepala, mukosa bibir kering dan pucat, terdapat warna keputih-putihan
pada lidah, gusi warna merah muda, gigi kurang bersih. Saat pemeriksaan CT scan
terdapat penumpukan cairan pada selaput meningen, pemeriksaan rontgen terlihat bagian
paru-paru berawan.
Lakukan :
1. Analisa data dan tetapkan diagnosa keperawatan yang mungkin muncul
2. Buat rencana tindakan berdasarkan prioritas
3. Lakukan tindakan keperawatan dengan cara role play
Langkah langkah role play :
a. Buat skenario (skrip percakapan)
b. Buat SOP tindakan keperawatan
c. Setting lingkungan sesuai skenario
d. Lakukan role play dengan durasi maximal 30 menit
Kasus 2 (Hydrochepalus)
An. N usia 1 tahun jenis kelamin laki laki klien pada tanggal 5 januari 2007 di rawat
diruang anak saat di IGD data yang diperoleh diantaranya keluarga mengatakan anak
sudah 3 hari yang lalu badan terasa panas, kepala anak semakin hari bertambah besar,
lingkar kepala saat lahir 31cm, dan saat ini 55cm, pada pemeriksaan fisik di temukan
adanya cracked pot pada palpasi kepala, kelemahan fisik, terdapat adanya tanda tanda
peningkatan TIK seperti mual, muntah, pusing dan lain lain. Tindakan keperawatan yang
telah dilakukan di IGD diantranya mengukur TTV hasil S: 39c, N: 130x/mnt, RR:
35x/mnt. Memberikan cairan IVFD dengan cairan RL 5 tts/mnt makro, terapai yang
didapatkan ialah klien mendapatkan obat antipeuretik supositoria paracetamol 125 grm.
Di IGD telah di lakukan pemeriksaan darah lengkap, pemeriksaan CT Scan, MRI dan
pengajuan operasi pemasangan shunt. Keluarga tampak cemas dengan kondisi anak
mereka dan prosedur prosedur yang dilakukan.
Lakukan :
1. Analisa data dan tetapkan diagnosa keperawatan yang mungkin muncul
2. Buat rencana tindakan berdasarkan prioritas
3. Lakukan tindakan keperawatan dengan cara role play
Langkah langkah role play :
a. Buat skenario (skrip percakapan)
b. Buat SOP tindakan keperawatan
c. Setting lingkungan sesuai skenario
d. Lakukan role play dengan durasi maximal 30 menit
BAB V
PRAKTIKUM LABORATORIUM
A. Praktikum 1
Minggu 1
Judul Praktikum : anatomi sistem Kardiovaskuler
20
B. Praktikum 2
Minggu 2
Judul Praktikum : Patofisiologi sistem Kardiovaskuler
Tujuan Praktikum : Mahasiswa mampu membuat bagan patofisiologi sistem
Kardiovaskuler
Alat dan bahan :
1. Buku patofisiologi
2. Kertas karton
3. Spidol
4. Alat gambar
Prosedur kerja
1. Siapkan buku dan bahan bacaan tentang patofisiologi Kardiovaskuler
2. Bacalah dengan seksama
3. Buat analisa hasil baca
4. Buatlah bagan patofisiologi penyakit yang telah ditentukan
5. Bingkai dan buat keterangan gambar bagan
C. Praktikum 3
Minggu 3 (pengkajian pada sistem Kardiovaskuler)
Pemeriksaan Kardiovaskuler
Tujuan Praktek : Mahasiswa mampu melakukan pemeriksaan Kardiovaskuler
1. Persiapan alat :
- Stetoskop
- Spignomanometer
21
- Alat tulis
- Penggaris
- Catatan klien
- Selimut
- Sampiran
- Jam tangan
2. Persiapan klien :
- Atur posisi klien ( berbaring telentang ) dengan badan bagian atas sedikit
terangkat
- Minta klien untuk tidak bicara selama pemeriksaan
- Buatlah penerangan yang baik dalam ruangan
3. Prosedur pemeriksaan fisik :
- Cuci tangan
- Jelaskan prosedur
Inspeksi :
Periksa warna kulit dalam tubuh, anggota tubuh dan membrane mukosa
Inspeksi mata terhadap palpebra xantoma/bintik kuning lunak/plague kelopak
mata
Tentukan tekanan vena jugularis (JVP), ukur tinggi antara sudut strnum dan
tempat palpasi yang tertinggi pada vena jugularis internal dengan menggunakan
penggaris
Inspeksi kuku jari terhadap warna, sudut pada dasar kuku
Periksa prekordium untuk : palpasi yang terlihat, daya angkat, gelombang 50%
dewasa akan memperlihatkan pada area PMI, impuls apical lebih rendah diduga
pembesaran ventrikel
Inspeksi adanya edema pad daerah sekitar scapula, abdomen, sacrum,
pergelangan tangan dan kaki.
Palpasi :
Palpasi keseluruhan dada terhadap : Impuls apical, getaran, gelombang dan nyeri
tekan. Impuls dapat dipalpasi pada area inter kosta (AIK) ke5 mid klavikula
Palpasi nadi : Bandingkan satu sisi dengan yang lainnya, perhatikn palpasi pada
area carotid, radialis, femoralis, politeal, tibialis posterior dan dorsalis pedis
0 = Tidak ada
+ 1 = Menurun, lmah, halus
+ 2 = Normal
+ 3 = Penuh, meloncat
Palpasi terhadap edema perifer, edema dinilai pada skala empat :
+ 1 = 0 inci
+ 2 = - inci
+ 3 = - 1 inci
+ 4 = lebih dari satu inci
Perkusi
Perkusi batas jantung kiri secara berurutan antara rongga inter kosta ke 5, ke 4
dan ke 3, mengindikasikan dimana perkusi memperlihatkan perubahan kepekaan
Auskultasi :
Hilangkan kebisingan ruangan
Bila memerlukan beberapa detik untuk mendegarkan bunyi jantung, jelaskan pada
klien untuk mengurangi kecemasan
Angkat payudara klien untuk mendengar diatas dinding dada dengan lebih baik
22
6. Memasang arde.
7. Menghidupkan monitor Elektrokardiogram.
8.
E. Praktikum 5
Minggu ke 5
Judul Praktikum : Praktik membuat intervensi, implentasi dan dokumentasi asuhan
keperawatan pada klien dengan gangguan sistem Kardiovaskuler
Tujuan Praktikum : Mahasiswa mampu menyusun intervensi, menentukan implementasi
dan melaksanakan dokumentasi pada klien dengan gangguan sistem Kardiovaskuler
24
NIM
Mata Kuliah :
Hari/tgl
Kardiovaskuler I
Nama kegiatan
Tanda Tangan
Dosen
Mhs
Ket
25
Hari/tgl
Nama kegiatan
Tanda Tangan
Dosen
Mhs
Ket
26
Bengkulu, ..........................2016
27