Sebagai acuan untuk melakukan tindakan pemindahan pasien 1. Kebijakan dilakukan atas perintah dokter 2. Adanya tempat tidur dan sarana yang telah tersedia menurut kebutuhan 3. Pemindahan dilakukan dengan cara dan waktu sedemikian rupa sehingga jangan sampai menganggu saat istirahat pasien sendiri maupun lainnya 4. Sebelum selama dan sesudah pemindahan selalu dilakukan pemeriksaan ulang terhadap tanda vital 1. Motifasi sekali lagi terhadap pasien dan keluarganya tentang keadaan dan bentuk pelayanan medis dan perawatan diruangan yang baru nanti,agar pihak keluarga mampu beradaptasi 2. Hubungi ruangan yang akan dituju dengan menjelaskan Gejala/diagnosa klinis Keadaan umum Memakai infus / tidak, DK / tidak dsb Dan jelaskan kebutuhan yang perlu disiapkan diruangan yang baru O2 Alat penghisap
Posisi setengah duduk
3. Siapkan catatan medik dan obat obatan 4. Siapkan pasien Atur pasien serapi mungkin Atur pasien senyaman mungkin,sesuai keadaan umumnya,kalau perlu petugas menanyakan pasien lebih senang dipindah memakai brankat atau dengan kursi roda Dalam kasus tertentu,kalu perlu O2
UNIT TERKAIT
dibawa selama perjalanan pindah
5. Selama perjalanan pemindahan observasi perubahan yang mungkin terjadi : Nafas tersengal sengal Cyanosis Berhenti nafas Kejang kejang 6. Selama perjalanan jangan ditutup/menghentikan pengaturan tetesan infus (mematikan) 7. Setelah pasien pindah,bersihkan ruangan yang ditinggalkan tersebut,rapikan dan siapkan untuk pasien baru UGD