Anda di halaman 1dari 5

Filsafat Sebagai Akar Komunikasi

(LAND OF SCIENCE)
Komunikasi merupakan hal yang penting bagi setiap manusia hal ini
dilakukan untuk memudahkan kita dalam berbagai kegiatan karena manusia
sebagai makhluk sosial tidak pernah lepas dengan yang namanya berhubungan
dengan orang diri sendiri, keluarga dan orang lain, komunikasi memiliki peran
yang sangat penting karena kita tidak ada aktivitas yang dapat dilakukan tanpa
berkomunikasi dengan orang lain. Nah agar hubungan yang terjalin dapat terjadi
dengan baik maka kita juga harus berkomunikasi dengan baik dan komunikasi
yang baik terjadi apabila terjadi feedback antara komunikan dengan komunikator.
Seperti yang kita ketahui bersama komunikasi menjadi disiplin ilmu yang sangat
bermanfaat. Sehingga ada yang namanya filsafat komunikasi, filsafat ini sendiri
dapat disimpulkan sebagai ilmu untuk bertanya atau berpikir kritis.
Filsafat merupakan salah satu akar dari komunikasi, karena didalam
filsafat terdapat komponen-komponen berpikir atau aliran filsafat yaitu (mengutip
dari pendapat beberapa ahli) :
1. Ontologi
Ontologi sendiri menurut Anton Bakker (1992) merupakn ilmu
pengetahuan yang paling universal dan menyeluruh.
2. Epistemologi
Menurut AM.W Pranarka dalam buku Epistemologi Dasar
epistemologi merupakan gabungan kata dari episteme dan logos, yang

mempunyai arti menunjukkan tentang sebuah kajian sistematik tentang


pengetahuan.
3. Aksiologi
Menurut Wibisono aksiologi merupakan nilai-nilai sebagai tolak ukur
kebenaran, etika dan moral sebagai dasar normatif , penelitian dan
penggalian serta peneraapan ilmu.
Tiga komponen-komponen berpikir atau aliran filsafat tersebut kemudian
melahirkan enam proses berpikir berikut ini :
1. Berpikir Rasional
Berpikir rasional ini bisa diartikan sebagai sebuah proses untuk bisa
mendapatkan pemahaman dan pengetahuan dengan cara kita
menggunakan akal budi atau akal pikiran kita. Sebuah ilmu
pengetahuan sendiri harus memiliki tiga unsur yaitu :
Unsur etic
Unsur estetik
Unsur logic
2. Berpikir Logikal
Berpikir logikal ini sendiri dapat diartikan sebagai proses untuk bisa
mendapatkan pemahaman dan pengetahuan melalui tekhnik-tekhnik
berfikir yang telah ada dan ditetapkan dalam aturan logika formal.
3. Berpikir Dialektis
Dilihat dari segi kata dialek tentunya pemahaman yang timbul adalah
mengenai tata cara bahasa dan penyebutan kata-kata dalam bicara tapi
tidak demikian dengan disini, berpikir dialektis berarti proses
menetapkan tesis dan anti tesis untuk memperoleh sintetis. Apa itu
tesis dan antitesis ? tesis adalah sebuah pemikiran awal sedangkan

antitesis merupakan pemikiran berlawanan yang timbul akibat tesis


tadi. Saya kurang paham dengan tesis dan antitesis pada metode ini
karena sebelumnya yang saya tahun adalah tesis merupakan jawaban
sementara.
4. Berpikir Intuitif
Berpikir intuitif biasa sering disebut intuisi atau bisa diartikan berpikir
dengan pengetahuan yang dimilikinya. Berpikir intuitif ini merupakan
proses berpikir untuk mendapatkan pengetahuan dengan segera atau
secara cepat tanpa terlalu berfokus pada prosedur dan langkah untuk
sampai pada sebuah pengetahuan atau tanpa melalui proses yang
dipikirkan terlebih dahulu
5. Cara Berpikir Taksonomis
Sebenarnya saya juga belum paham betul dengan cara brpikir ini jadi
saya mengutip dari mata kuliah yang saya dapat pada semester empat
mengenai taksonomis ini. Dikatakan bahwa cara berpikir taksonomis
ini merupakan proses untuk memperoleh pengetahuan dengan
menyusun klasifikasi yang tujuannya adalah untuk menyederhanakan
fenomena dan gejala dalam kategori.
6. Berpikir Simbolis
Dari keseluruhan cara berpikir ini pemahaman berpikir simbolis ini
adalah cara berpikir yang paling mudah dipahami menurut saya.
Karena berpikir simbolis ini dimana proses yang kita peroleh untuk
mendapat pengetahuan dan pemahaman terjadi dengan melihat sebuah
fenomena sebagai lambang atau simbol.
Disini saya menggunakan pendekatan massa dalam menanggapi suatu
fenomena dalam komunikasi, pendekatan massa berarti pendekatan kebanyak

orang dan terdiri dari berbagai unsur dan tersebar dimana saja dan juga terlibat
dalam komunikasi ataupun aktivitas-aktivitas dalam pengguanaan media massa
baik media sosial , media elektronik , media cetak dan lain-lain. Di awal tulisan
ini saya menyebutkan bahwa filsafat adalah untuk bertanya atau bisa dikatakan
berpikir kritis kan suatu hal-hl diluar dirinya. Seperti contohnya pemberitaan yang
tersebar di media massa baik media elektronik maupun cetak , filsafat sebagai
ilmu berpikir kritis tidak hanya percaya dengan sebuah pemberitaan yang tersebar
di media massa tapi juga berpikir secara kritis menggunakan enam cara berpikir
yang sudah saya jelaskan sebelumnya dan tentunya tidak akan menelan mentahmentah berita yang didapatnya.
Di berbagai media massa (baik elektronik maupun media cetak) banyak
sekali terjadi komunikasi seperti terjadinya komunikasi antar budaya , komunikasi
internasional, komunikasi global dan masih banyak lainnya. Dan juga banyak
kegiatan marketing dan lain-lain sehingga filsafat sebagai akar dari sebuah
komunikasi memegang peranan yang sangat penting. Kita sebagai orang yang
memiliki wawasan luas harus mampu berpikir kritis terhadap suatu hal ataupun
fenomena karena dasarnya komunikasi adalah pemikiran yang kritis. Dari
pemikiran yang kritis kita akan mencari tahu banyak hal sehingga kita mempunyai
banyak pengetahuan yang semakin luas pula.
Ada tiga perspektif pohon komunikasi melalui pendekatan massa yaitu :
1. Mediated mass communication
2. International communication
3. Biology communication

Bisa juga menggunakan teori kebenaran filsafat seperti :


1.
2.
3.
4.

Teori Corespondence
Teori Consistency
Teori Pragmatisme
Kebenaran Religius

Anda mungkin juga menyukai