LK Gagal Ginjal Akut
LK Gagal Ginjal Akut
1.
2.
KLASIFIKASI :
Glomerulonefritis
b.
Nefrosklerosis
c.
Penyakit kolagen
d.
Angitis hipersensitif
e.
2.
Urin
3.
4.
5.
Gangguan
keseimbangan
elektrolit
hiperkalemia,
hipernatremia
atau
Volume urine biasanya kurang dari 400 ml/24 jam yang terjadi dalam 24 jam
setelah ginjal rusak.
7.
8.
Berat jenis urine : kurang dari 1,020 menunjukan penyakit ginjal, contoh :
glomerulonefritis,
piolonefritis
dengan
kehilangankemampuan
untuk
PH. Urine : lebih dari 7 ditemukan pada ISK., nekrosis tubular ginjal, dan gagal
ginjal kronik.
10. Osmolaritas urine : kurang dari 350 mOsm/kg menunjukan kerusakan ginjal, dan
ratio urine/serum sering 1:1.
11. Klierens kreatinin urine : mungkin secara bermakna menurun sebelum BUN dan
kreatinin serum menunjukan peningkatan bermakna.
12. Natrium Urine : Biasanya menurun tetapi dapat lebih dari 40 mEq/L bila ginjal
tidak mampu mengabsorbsi natrium.
13. Bikarbonat urine : Meningkat bila ada asidosis metabolik.
14. SDM urine : mungkin ada karena infeksi, batu, trauma, tumor, atau peningkatan
GF.
15. Protein : protenuria derajat tinggi (3-4+) sangat menunjukan kerusakan
glomerulus bila SDM dan warna tambahan juga ada. Proteinuria derajat rendah
(1-2+) dan SDM menunjukan infeksi atau nefritis interstisial. Pada NTA biasanya
ada proteinuria minimal.
16. Warna tambahan : Biasanya tanpa penyakit ginjal ataui infeksi. Warna tambahan
selular dengan pigmen kecoklatan dan sejumlah sel epitel tubular ginjal
terdiagnostik pada NTA. Tambahan warna merah diduga nefritis glomular.
Darah :
1.
2.
3.
4.
5.
Osmolaritas serum : lebih beras dari 285 mOsm/kg; sering sama dengan urine.
6.
7.
8.
9.
10. Protein : penurunan pada kadar serum dapat menunjukan kehilangan protein
melalui urine, perpindahan cairan, penurunan pemasukan, dan penurunan
PENGKAJIAN
5. Neurosensori
a. Gejala : Sakit kepala penglihatan kabur.
Kram otot/kejang, sindrom kaki Gelisah.
b. Tanda : Gangguan status mental, contoh penurunan lapang perhatian,
ketidakmampuan
berkonsentrasi,
kehilangan
memori,
kacau,
4.
1. Perubahan kelebihan volume cairan b/d gagal ginjal dengan kelebihan air.
2. Resiko tinggi terhadap menurunnya curah jantung berhubungan dengan
ketidakseimbangan cairandan elektrolit, gangguan frekuensi, irama, konduksi
jantung, akumulasi/penumpukan urea toksin, kalsifikasi jaringan lunak.
3. Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
katabolisme protein
4. Kelelahan berhubungan dengan penurunan produksi energi metabolik/pembatasan
diet, anemia.
5. Resiko tinggi terhadap infeksi b/d depresi pertahanan imunologi.
6. Resiko tinggi terhadap kekurangan volume cairan b/d kehilangan cairan
berlebihan.
7. Kurang pengetahuan tentang kondisi,prognosis dan kebutuhan pengobatan b/d
kurang mengingat.
5.
RENCANA INTERVENSI
DIAGNOSA KEP.
TUJUAN / KRITERIA
1. Perubahan kelebihan Perubahan kelebihan cairan tidakterjadi
cairan b/d gagal ginjal dgn Kriteria :
kelebihan air
Menunjukan haluaran urine tepat
BJ.urine normal
BB stabil
Tanda vital normal
Edema tidak ada
INTERVENSI
RASIONAL
Catat pemasukan dan pengeluaran Menentukan
fungsi
ginjal
dan
akurat.
kebutuhan penggantian cairan.
Awasi bj. Urine
Mengukur
kemampuan
ginjal
mengkonsentrasikan urin.
Timbang BB. Tiap hari dengan alat Pengawasan status cairan tubuh
yang sama.
Awasi nadi, Tekanan darah, suara paru. Mengetahui tachicardi,hipertensi dan
edema paru dan bunyi nafas tambahan.
Kaji kulit, wajah area edema evaluasi Mudah
terjadinya
edema
dan
derajat edema
mengetahui akumulasi cairan
Auskulstasi paru dan bunyi jantung
Deteksi dini terjadinya oedema paru
Kolaborasi ;
Perbaiki
penyebab
:
contohnya Mengembalikan ke fungsi normal.
memperbaiki ferfusi ginjal
Awasi pemeriksaan Lab: Bun,Kreatinin, Mengkaji berlanjutnya disfungsi gagal
Na, K, Hb/Ht, Foto thorax
Batasi cairan sesuai dengan Indikasi
Manajemen cairan diukur untuk
menggantikan pengeluaran dari semua
sumber ditambah prakiraan kehilangan
yang tak tampak..
Berikan
obat
sesuai
dengan Untuk melebarkan lumen tubulerdari
indikasi:Diuretik,antihipertensi.
debris, meningkatkan vol. Urine
adekuat, antihipertensi untuk mengatasi
hipertensi sehingga menurunkan aliran
darah ginjal
2. Resiko tinggi tehadap TujuanPenurunan curah jantung tidak Awasi TD dan frekuensi jantung
Tujuan :
Kelelahan
berkurang/hilangdengan
kriteria :
Berpartisipasi pada aktivitas yang
diberikan
Tujuan :
Kekurangan cairan tidak terjadi, dengan
kriteria ;
Intake dan out put seimbang
Turgor kulit baik.
Membran mukosa lembab, nadi ferifer
teraba, elektroluit dalam batas normal.
menurun.
Berikan obat sesuai dengan indikasi; Fe, Mengatasi anemia, memperbaiki kadar
Ca, Vit. D, Vit Bcompleks
normal serum , memudahkan absorbsi
Anti emetik
kalsium, diperlukan koenzim, pada
pertumbuhan sel..
Evaluasi laporan kelelahan
Menentukan
derajat
dan
efek
Kaji kemampuan untuk berpartisipasi ketidakmampuan.
dalam aktivitas yang diinginkan.
Membantu memilihkan intervensi
Identifikasi faktor stress yang dapat Mengatasi penyebab
memperberat
Rencanakan periode istirtahat adekuat
Berikan bantuan dalam aktivitas sehari- Mencegah kelelahan berlebihan
hari
Memberikan keamanan pada pasien
Tingkatkan partisipasi sesuai dengan Membatasi frustasi..
kemampuan
Kolaborasi ; Awasi ; pemeriksaaan
Elekrolit
Ketidakseimbangan mengganggu fungsi
neuromuskuler
Ukur pemasukan dan pengeluaran Membantu memperkirakan kebutuhan
dengan akurat
cairan
Perhatikan tanda dan gejala dehidrasi
Kehilangan caiarn dapat menyebabkan
status gangguan hipovolemik
Fase diuretik dpt. berlanjut fase
Berikan cairan yang diizinkan/program oliguria, waspada dehidrasi nokturnal.
pengobatan
Menurunkan diaforesis..
7. Kurang pengetahuan
tentang kondisi, prognosis
dan kebutuhan pengobatan
b/d kurang mengingat.
10
11
ANALISA DATA
Nama Klien : Tn. A
Ruang
: Bedah F.
DATA
KEMUNGKINAN
MASALAH
PENYEBAB
ARF
transport oksigen
Penurunan fungsi glomerolus
mg/dl,
Kekurangan cairan
cegukan
3300
transport oksigen
ARF
urea
N:13,3
Penurunan Fungsi
Glomerolus
Kreatinin:0,97
Gangguan keseimbangan
cairan dan elektrolit
Intake dan out put tidak
seimbang
S.
Nyeri
pada
Kekurangan cairan
tempat Tindakan
injury
pada Resiko infeksi.
tidak,
keluar
cairan exudat.tidak.riwayat
Hidro Nephrosis Berat
12
13
PERENCANAAN KEPERAWATAN
Nama Klien :
Ruang
: Bedah F
DIAGNOSA
TUJUAN-KRITERIA
1. Kekurangan volume Tujuan :
INTERVENSI
Ukur pemasukan dan pengeluaran dengan Membantu
RASIONAL
memperkirakan
kebutuhan
cairan
dengan kriteria ;
Berikan
mukosa
lembab,
cairan
yang
nadi pengobatan
normal.
Kontrol suhu lingkungan
gangguan Tujuan: setelah dilakukan tindakan Jelaskan penyebab badan lemas, tidak nafsu Dengan penjelasan klien dapat memahami
Menurunkan diaforesis..
,klien
sehingga
dapat
berkoordinasi
dalam
tindakankeperawatan/terapi.
Dengan kriteria :
Hb.
Meningkat,
mual
oksigen
Membatasi
a.
Istirahatkan klien
kebutuhasn
oksigenasi
jaringan.
Menyesuaikan dengan fungsi ginjal yang
terganggu
Deteksi dini gangguan transport oksigen
14
daerah ferifer
Kolaborasi :
pemasangan
PNS.kiri tanda-tanda
dan kanan
infeksi,
infeksi
obat
pengobatan.
antibiotika
s/d
program
Deteksi dini terhadap tansda-tanda infeksi
15
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Nama Klien : Tn. A
Ruang
NO. DX.
: Bedah F
TANGGAL/
HARI/JAM
Senin,
25 03-02
09.00
IMPLEMENTASI
Melakukan pengkajian
PERAWAT
SUBHAN
Observasi kepatenan pemasangan infus dan jenis cairan serta jumlah/24 jam
Memberikan transfusi 1. 1kantong(250cc)
10.00
11.00
12.00
12.15
Selasa
26-03-02
07.30
08.00
tab.( 50 mg.
SUBHAN
08.20
08.30
09.00
10.00
12.00
12.15
13.00
Rabu
SUBHAN
27-03-02
14.00
17
15.00
17.00
18.00
19.00
18
EVALUASI
Nama Klien : Tn. A
Ruang
NO. DX
1
: Bedah F
HARI/TANGGAL/JAM
Rabu,27-03-02
1930
EVALUASI
S. keluhan cegukan tidak ada
O.: intake , 3200cc, out put 2700cc
Lab. Ureum : 13,3, kreatini, 0,97
A; Resiko kekurangan cairan tidak terjadi
P.: Waspadai terus keseimbangan cairan, teruskan intervensi 1,2,3
dan 4)
PERAWAT
SUBHAN