Anda di halaman 1dari 11

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

Tanggal Pengkajian :
I.

No.

Data Umum
1. Kepala keluarga
2. Alamat dan telepon
3. Pekerjaan KK
4. Pendidikan KK
5. Komposisi Keluarga

Nama

Jenis

: Tn. Sahmawi
:Desa Palam RT 03
:Pemborong
:SD
:

Hub.

Umur

Pendidikan

pekerjaan

50

SD

Ibu

26
17

Tangga
Sarjana (S1)
Honorer
SMA
Mahasiswa

status

Kel.K
1.

Masrupah

K
Istri

2.
3.

Muhammad Ridwan
Siti Aisyah

L
P

Anak
Anak

Rumah Sehat
Sehat
Sehat

Genogram 3 generasi :

6.
7.
8.
9.

Tipe keluarga : Keluarga Inti


Suku bangsa :Indonesia/Banjar
Agama :Islam
Status sosial ekonomi keluarga: penghasilan keluarga Rp 2.000.0003.000.000 perbulan tergantung banyaknya pembangunan yang akna
dilakukan. Bu SM biasanya mengurus rumah tangga jika tidak saat
dalam musim hujan. Karena jika sudah mulai bertani beliau berada di
sawah. Anak pertama Tn. SM bekerja sebagai tenaga honorer di SD
dengan penghasilan Rp 300.000 perbulan. Menurut keluarga pengailan

tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar sehari-hari


10. Aktivitas rekreasi keluarga

Kegiatan yang dilakukan anak-anaknya biasanya mengurus ayam yang


berada di belakang rumah, menonton televisi bersama keluarga pada
II.

malam hari.
Riwayat dan tahap perkembangan keluarga
11. Tahap perkembangan keluarga saat ini : keluarga dengan anak dewasa
12. Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi: tidak ada tahap
perkembangan keluarga saat ini yang belum terpenuhi.
13. Riwayat kesehatan keluarga inti: Pak SM mengatakan tidak
mempunyai penyakit keturunan. Pak SM sendiri sejak 6 bulan terakhir
menderita anemia. Sudah berobat ke Posyandu terdekat dan di beri
obat oleh petugas yang ada di sana. Istri Pak SM menderita hipertensi
sejak 3 tahun terakhir dan mempunyai riwayat maag. Tiga bulan yang
lalu istri Pak SM pernah di rawat di RSUD Banjarbaru karena
mengalami mual, muntah proyektil, pusing, dan demam. Anak Pak SM
yang pertama pernah mengalami kejang demam pada usia 3,5 tahun
dan di bawa ke rumah sakit Banjarbaru. Anak-anak Pak SM sekarang
sehat, anak pertama tidak merokok. Status imunisasi anaknya yang kedua tidak lengkap karena adanya perbedaan persepsi dari Pak SM dan
istrinya.
14. Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya: Istri Pak SM mengatakan
bahwa orang tuanya masih hidup dan orang tua suaminya juga masih

III.

hidup.
Data Lingkungan
15. Karakteristik rumah
Luas rumah yang di tempati 225 m2 (lebar 9 m panjang 25 m), terdiri
dari 4 kamar tidur, 1 kamar di depan sebagai kamar tamu namun
digunakan anak pertama untuk ruang belajar, 1 kamar mandi dan WC
jadi satu, ruang tamu dan ruang keluarga untuk nonton televisi tidak
bersekat, dan ruang makan beserta dapur di bagian belakang. Tipe
bangunan rumah adalah semi permanen. Lantai dibuat dari kayu ulin
untuk teras, rumah bagian depan dinding dari kayu beserta lantainya,

untuk 2 kamar di belakang dindingnya semen beserta lantainya dan di


beri karpet. Atapnya menggunakan seng. Jumlah jendela 8 dengan 1
jendela agak kecil untuk di dapur. Jendela berukuran 1 cm (panjang)
x1,15 cm. Sumber air minum yang digunakan dari sumur galian yang
di masak. Untuk keperluan sehari-hari menggunakan air sumur gali
juga. WC(kamar mandi jadi satu) yang di miliki dengan septic tank,
lantai WC terbuat dari kayu, dengan jendela kaca kecil di bagian atas
wc dan ada aliran sungai di belakang rumah. Memasaknya
menggunakan kompor gas. Halaman depan cukup luas dengan adanya
tempat nanungan untuk mobil Pak SM.
Denah rumah:

16. Karakteristik tetangga dan komunitas RW:


Tetangga sebelah kanan dan kiri rumah vukup memperhatikan keadaan
Pak SM dan keluarga. Terbukti dengan di rawatnya bu SM di rumah
sakit banyak yang menjenguk.
17. Mobilitas geografis keluarga:
Keluarga ini tidak pernah pindah tempat tinggal sejak menikah. Jjika
sehat Pak SM bekerja dari pagi pukul 07.30 -17.00 WITA, istrinya ke
sawah dari pagi sampai sore, siang hari tidak pulang ke rumah karena
mempunyai gubuk untuk sholat, beristirahat di sawah, anaknya yang
pertama mengajar di SD sampai pukul 13.00 WITA selebihnya berada
di rumah, anak keduanya kuliah dari hari senin-kamis memilih
Manajemen Ekonomi di salah satu Perkuliahan di Banjarbaru. Tidak
ada kegiatan luar kampus yang di ikuti oleh anak kedua.
18. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Keluarga ini sering mengikuti kegiatan pengajian yang dilaksanakan di
mesjid, ataupun surau di lingkungan tersebut. Jika tidak sibuk Bu SM
mengikuti arisan pada ari Jumat, jika ia sedang ke sawah ia tidak

mengikutinya, dan ia juga mengikuti burdahan pada hari senin. Pak


SM dan anak laki-lakinya kadang-kadang sholat di mesjid terutama
saat sholat magrin karena rumah mereka di depan mesjid.
19. System pendukung keluarga:
Keluarga Pak SM tidak ada jaminan sosial. Memiliki sedikit tabungan
yang di simpan oleh istrinya jika ada kelebihan uang belanja bulanan.
Jika berobat ke pUskesmas dengan biaya sendiri. Jarak rumahPuskesmas 500 m2. Keluarga Pak SM lebih memilih berobat kepada
petugas kesehatan/Posyandu jika sakit daripada memilih membeli obat
IV.

di warung.
Struktur keluarga
20. Struktur peran : Pak SM merasa sebagai kepala keluarga ia harus
menghidupi anak dan istrinya. Istrinya sebagai ibu rumah tangga saat
waktu makan selalu menyiapkan makanan terutama pada pagi dan
malam hari. Seperti sekarang istrinya bekerja di sawah jika sudah
musim untuk bercocok tanam. Anak pertama sebagai guru SD, anak
kedua sebagai mahasiswa menjalankan tugasnya masing-masing. Anak
pertama Pak SM sangat jarang menjadi muadzin di mesjid di depan
rumahnya. Anaknya dikatakan berperilaku yang wajar sesuai dengan
usianya.
21. Nilai atau norma keluarga
Nilai dan norma yang berlaku di keluarga menyesuaikan dengan nilai
agama yang dianut dan norma yang berlaku di lingkungan masyarakat.
22. Pola komunikasi keluarga
Keluarga mengatakan komunikasi dilakukan secara musyawarah untuk
menyelesaikan masalah anaknya. Namun tetap keputusan berada di
tangan Pak SM. Saat ini waktu untuk bertemu antar keluarga agak
berkurang karena memiliki kesibukan masing-masing, waktu efektif
bertemu masing-masing keluarga pada sore hari-pagi.
23. Struktur kekuatan keluarga
Pak SM orang yang cukup tegas dengan anaknya sehingga untuk hal
pergaulan dan kebiasaan merokok anaknya sangat mematuhi Pak SM.

Untuk kebersihan bak mandi anak Pak SM yang pertama sangat


menyadari akan kesehatan hygienenya sehingga jika baknya kotor
karena ada nasi sedikit saja ia mengurasnya. Disana kadang istri Pak
SM agak jengkel karena anaknya harus membuang air jika air di bak
V.

masih penuh.
Fungsi Keluarga
24. Fungsi ekonomi:
Menurut pengakuan Bu SM penghasilan yang di dapat suaminya
seperti biasanya, apalagi minggu lalu Pak SM baru selesai
menyelesaikan pembagunan kos-kosan.
25. Fungsi mendapatkan status social
Keluarga biasanya mengikuti gotong royong dan sebagainya yang ada
di masyarakat agar ikut bersosialisasi dan diakui oleh masyarakat.
26. Fungsi pendidikan
Untuk mendidik anak-anaknya, Pak SM mendidik dengan lembut
namun tegas. Jika anak keduanya ada tugas dari kampus sang kakak
akan membantu mengerjakan.
27. Fungsi sosialisasi
Anggota belajar bersosialisasi dengan melihat yang dilakukan oleh
Pak SM, beliau saat ada gotong royong akan memilih ikut gotong
royong daripada bekerja, terkecuali dalam keadaan mendesak. Namun
untuk anak perempuan terbiasa berada di dalam rumah dan ia idak
mengikuti kegiatan ekstrakulikuler/organisasi di kampusnya.
28. Fungsi pemenuhan (perawatan/pemeliharaan) kesehatan
a. Mengenal masalah kesehatan
b. Mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan
c. Kemampuan merawat anggota keluarga yang sakit
d. Kemampuan keluarga memelihara/memodifikasi lingkungan
rumah yang sehat
e. Kemampuan menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan
29. Fungsi religius
Keluarga mengajarkan kepada anak-anaknya untuk menghormati
kedua orang tuanya. Kedua anaknya belajar mengaji dan sebagainya di
TK Al-Quran di dekat mesjid tersebut.

30. Fungsi rekreasi


Keluarga menonton tv saat malam hari, anak keduanya biasanya
memainkan handphone, ibu SM jarang berjalan ataupun duduk-duduk
di teras tetangganya. Saat sore hari jika tidak sibuk anak pertama
hanya pergi memancing ke persawahan.
31. Fungsi reproduksi
Saat ini bu SM sudah mengalami menopause sehingga beliau tidak
menggunakan alat kontrasepsi lagi. Kedua anak Pak dan Bu SM sudah
mengerti hal-hal yang berhubungan dengan alat reproduksi harus di
jaga karena sudah dewasa.
32. Fungsi afeksi
Keluarga Pak SM merasa tidak ada yang disukainya terhadap dirinya
sendiri. Ia merupakan sosok yang sabar. Saat ada anggota keluarga
yang sakit, semua keluarga akan ikut sibuk mengurus anggota keluarga
VI.

yang sakit.
Stress dan koping keluarga
33. Stressor jangka pendek dan panjang
3 bulan yang lalu Bu SM masuk rumah sakit, dan sekarang ia memiliki
darah tinggi/hipertensi juga. Takutnya darah tingginya mempunyai
komplikasi yang lain.
34. Kemampuan keluarga berespons terhadap stressor
Keluarga merasa sehat-sehat saja selama tidak sakit terbaring di
tempat tidur. Jika agak pusing Pak dan Bu SM akan beristirahat saja.
35. Strategi koping yang digunakan
Keluarga akan berobat ke Pustu jika merasa sakit.
36. Strategi adaptasi disfungsional

VII.

Pemeriksaan kesehatan tiap individu anggota keluarga


No

Nama

Anggota

1.

Keluarga
Tn. SM

Keluhan Utama

Klien

Pemeriksaan fisik

vital

yang bermasalah

mengatakan TD:

terkadang
badan

Tanda-tanda

terasa

pusing, mmHg
lemah

90/60 Konjuctiva
anemis,

jika

tekanan

sedang

darah

turun,

dan

mengeluhkan

tidak

mngetahui
diet/makanan
2.

Ibu SM

yang

cocok untuknya.
Pusing,
terasa 150/90
sakit/nyeri

3.

M. Ridwan

di mmHg

punggung leher.
Bajunya
sesak, 110/80
mengatakan

BB

1 mmHg,

bulan lalu 70 kg,


4.

Isah

sekarang: 72

Mengatakan

kg
Gatal- 120/80

Integumen:

gatal

makan mmHg

kulitnya

jika

berbintil-bintil di

sekarang jika makan

bagian punggung

jagung

tangan

yang

kulitnya
bagian
tangan

sekitar lengan

terlihat

berbintil-bintil

di

punggung
dan

sekitar

lengan.
Harapan keluarga

Pak SM berharap keluarganya selalu di berikan kesehatan


DIAGNOSIS KEPERAWATAN KELUARGA
I.

terlihat

udang dulunya namun

alergi/gatal-gatal.

VIII.

BB

Analisis dan sistesis data

dan

No
.
1.

Data

Masalah

Masalah

keperawatan
Subyektif : Pak SM mengatakan Kurang

kesehatan
Ketidakmampua

kadang tidak tau makanan yang pengetahuan

n keluarga untuk

harus di makan (diet) untuk pada

keluarga mengenal

dirinya dan istrinya. Ibu SM Pak SM

masalah

mengatakan

kesehatan

ia

mengetahui

sedikit

tentang

diet

hipertensi.
Obyektif

pak

SM

tidak

mampu menjawab saat di tanya


tentang penanganan/diet anemia
di rumah, konjuctiva anemis
pada Pak SM, TD Pak SM:
90/60 mmHg.
Ibu SM: TD: 150/90 mmHg
2.

Subjektif:

klien

mengatakan Nyeri akut yang Ketidakmampua

terasa pusing
Objektif: terlihat merasa tegang
karena sakit di punggung leher,
TD: 150/90 mmHg
II.

dialami Ibu SM

n keluarga dalam
mengambil
keputusan dalam
kesehatan

Perumusan diagnosis keperawatan


No

Diagnosis Keperawatan (PE)

.
1.

Kurang pengetahuan yang di alami keluarga Tn. SM berhubungan

2.

dengan Ketidakmampuan keluarga untuk mengenal masalah kesehatan


Nyeri akut yang dialami Ibu SM berhubungan dengan Ketidakmampuan
keluarga dalam mengambil keputusan dalam kesehatan

III.

Penilaian (scoring) diagnosis keperawatan


No.

Kriteria

Skor

Pembenaran

Diag.
Kep
1.

a. Sifat masalah

3/3x1=1

Keadaan tersebut akan


membahayakan karena
Pak

SM

dan

keluarganya akan tetap


mengkonsumsi
makanan
b. Kemungkinan

2/2x2=1

masalah dapat diubah

yang

membahayakan

tubuh

mereka.
Kemudahan

untuk

memberikan informasi
3/3x1=1

sangatlah

mungkin

untuk dilakukan untuk


c. Potensial

masalah

keluarga Pak SM.

untuk dicegah.
1/2x1=1/2

Dengan

di

beri

informasi keluarga akan


mampu
d. Menonjolnya masalah

melaksakan

karena sudah memiliki


ilmunya.
Keluarga
itu

mengetahui

suatu

masalah

namun hanya di biarkan


saja

tanpa

keinginan

ada
untuk

mencari tahu ke petugas

kesehatan.
2.

Total skor
a. Sifat masalah

3,5
3/3x1=1

nyeri yang dirasakan


oleh

Ibu

SM

akan

mengganggu
b. Kemungkinan

1/2x2=1

masalah dapat diubah

aktifitasnya di rumah.
Nyeri yang di rasakan
tergantung

bagaimana

ibu

menjaga

kesehatannya dan nyeri


ini
c. Potensial

masalah

3/3x1=1

menentu

sehingga bisa sebagian


saja

untuk dicegah

tidak
yang

dapat

dilakukan.
Nyeri yang di rasakan
1/2x1=1/2
d. Menonjolnya masalah

akan

berkurang

atau

bahkan tidak terasa jika


ibu SM juga memiliki
kemauan untuk nyeri
yang dirasakan.
Ibu SM merasa bahwa
nyeri yang ia rasakan
akan sembuh sendirinya
tanpa harus ia berobat.

Total skor
IV.

19/6=3,5

Prioritas Diagnosis Keperawatan


Prioritas
1.
2.

Diagnosis Keperawatan
Kurang pengetahuan
Nyeri akut

Skor
3,5
3,5

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA


Diag.Keperawatan :.
Tujuan

Kriteria

Hasil/Standar

IMPLEMENTASI
No.

Diag.Ke

Tanggal

Implementasi

& waktu
1.
2.
EVALUASI
No.

Diag.Ke

Tanggal

Evaluasi

& waktu
1.

S:
O:
A:

2.

P:
S:
O:
A:
P:

Intervensi

Anda mungkin juga menyukai