Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Sebagaimana telah kita yakini bahwa surga dan neraka itu telah ada sejak dahulu dan telah
di sediakan bagi kita semua, bagi yang semasa hidupnya banyak berbuat kebaikan surga lah
bagiannya, sedangkan bagi orang orang yang banyak berbuat kejahatan/keburukan maka
neraka lah bagiannya. Surga dan neraka adalah tempat yang abadi setelah kehidupan di
dunia ini. Surga dan neraka di sebutkan di dalam Al-Quran dengan berbagai macam
tingkatan sesuai dengan perbuatan manusia semasa hidupnya. Dan di dalam makalah ini
ada pula pendapat dari beberapa aliran tentang keberadaan surga dan neraka. Untuk lebih
jelasnya marilah kita bahas makalah ini.

2. Tujuan
Beberapa tujuan dalam penulisan makalah ini antara lain :
a. untuk mengetahui keberadaan surga dan neraka yang sesungguhnya, apakan surga dan
neraka itu telah di sediakan sejak dahulu atau baru di ciptakan setelah hari kiamat tiba.
b. untuk menjelaskan fungsi surga dan neraka itu.
c. untuk mengetahui jenis jenis, tingkatan dan jumlah surga dan neraka.

BAB II
PEMBAHASAN
SURGA DAN NERAKA

Sebagaimana telah kita maklumi bahwasanya yang disebut surga dan neraka itu adalah
tempat abadi yang disediakan bagi manusia sebagai pembalasan yang layak bagi amal
perbuatannya di dunia. Surga sebagai tempat kenikmatan dan kebahagiaan yang di
sediakan bagi orang orang yang saleh, sedang neraka adalah tempat siksaan bagi orang
orang yang durhaka. Di dalam Al-Quran ungkapan tentang surga dan neraka dinyatakan
sebagai imbalan dan ganjaran atas apa yang telah dilakukan oleh manusia. Orang orang
yang menaati segala perintah Allah denga melakukan kebajikan akan masuk kedalam surga.
Sedangkan mereka yang mendurhakai Allah dan melakukan perbuatan perbuatan yang
dilarang oleh Allah akan masuk kedalam neraka.

1. Pengertian Surga

Di dalam bahasa Arab surga disebut dengan al jannah atau al-hadiqah zatusy syajar
(kebun atau taman yang terdiri dari berbagai macam pepohonan). Maka surga dipahami
dengan berbagai macam kenikmatan dan kelezatan yang luar biasa.
Diantara para ulama membagi surga dalam 3 bagian :
a. Jannatul Ikhtisas
b. Jannatul Mirats
c. Jannatul Amal
Jannatul Ikhtisas adalah surga yang disediakan bagi anak anak kecil yang meninggal
sebelum dikenakan kewajiban. Yakni meninggal dibawah umur 6 tahun. Juga Allah akan
menempatkan siapa saja yang di kehendaki dalam surga Ikhtisas ini dan orang orang yang
hilang akalnya. Yaitu orang yang baik kelakuannya ketika masih normal kemudian menderika
sakit ingatan sampai meninggal..

Adapun Jannatul Mirats ialah tempat di surga yang mestinya disediakan bagi orang orang
kafir kalau seandainya mereka beriman. Jelasnya, oleh karena tempat tempat yang
disediakan itu tidak jadi diisi oleh orng orang tak beriman, maka tempat tempat tadi
dibagikan kepada ahli surga, sebagai pembagian tambahan (warisan). Setelah tempat
tempat yang telah di tentukan sendiri bagi mereka masing masing.

Kemudian Jannatul Amal ialah surga yang disediakan bagi orang orang mukmin
berdasarkan amal amalnya. Surga inilah yang bagiannya tidak sama, bahkan menurut
amalnya sendiri sendiri

Orang orang yang masuk surga disebut dengan Ahl al jannah (ahli surga). Mereka
memperoleh surga surga disebabkan selalu menegakkan shalat dengan baik, mengakui
bahwa didalam harta yang dimiliki ada bagian yang diperuntukkan bagi peminta minta dan
fakir miskin, yang meyakini bahwa hari kiamat benar benar terjadi, yang benar benar
takut akan hukuman Tuhan, yang menjaga kehormatannya, yang memelihara kepercayaan
serta memegang janji yang mereka ucapkan dan yang memberikan kesaksian yang benar.

Di dalam surga tidak ada lagi permusuhan, tidak ada dendam kesumat. Para ahli surga hidup
rukun dan damai, aman sejahtera sepanjang masa, tidak ada usia tua dan muda. Usia para
penghuni surga sebaya, tidak pernah menjadi tua, semua dalam keadaan sehat tidak pernah
dihinggapi penyakit,. Seluruhnya merupakan balasan dari kebajikan yang telah dilaksanakan
di dunia.
Di dalam Al-Quran ditemukan bermacam macam nama bagi surga. Nama nama itu
adalah :
1. Surga Fidaus, disebut dalam surat al-Kahfi ayat 107-108
.
.
Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh, bagi mereka adalah surga
Firdaus menjadi tempat tinggal, mereka kekal di dalamnya, mereka tidak ingin berpindah
daripadanya.
2. Surga Adnin, disebut dalam surat al-Kahfi ayat 30-31 :
.



.

Sesungguhnya mereka yang beriman dan beramal saleh, tentulah Kami tidak akan menyianyiakan pahala orang-orang yang mengerjakan amalan (nya) dengan baik. Mereka itulah
(orang-orang yang) bagi mereka surga `Adn, mengalir sungai-sungai di bawahnya; dalam
surga itu mereka dihiasi dengan gelang emas dan mereka memakai pakaian hijau dari sutera
halus dan sutera tebal, sedang mereka duduk sambil bersandar di atas dipan-dipan yang
indah. Itulah pahala yang sebaik-baiknya, dan tempat-istirahat yang indah;
3. Surga Naim, disebut dalam surat al-Luqman ayat 8-9 :
.
.
Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal saleh, bagi mereka
surga-surga yang penuh keni`matan, Kekal mereka di dalamnya; sebagai janji Allah yang
benar. Dan Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
4. Surga Mawa, disebut dalam surat al-Sajadah ayat 19 :

.
Adapun orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal saleh, maka bagi mereka
surga-surga tempat kediaman, sebagai pahala terhadap apa yang telah mereka kerjakan

5. Surga Darussalam, disebut dalam surat Yunus ayat 25 :



.
Allah menyeru (manusia) ke Darussalam (surga), dan menunjuki orang yang dikehendakiNya kepada jalan yang lurus (Islam).

6. Surga Darul Muqamah, disebut dlam surat Fathir ayat 34-35:


.


.

Dan mereka berkata: Segala puji bagi Allah yang telah menghilangkan duka cita dari kami.
Sesungguhnya Tuhan kami benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri. Yang
menempatkan kami dalam tempat yang kekal (surga) dari karunia-Nya; di dalamnya kami
tiada merasa lelah dan tiada pula merasa lesu.
7. Surga al-Maqamul Amin, disebut dalam surat al-Dukhan ayat 51 :
.
Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa berada dalam tempat yang aman,

2. Pengertian Neraka

Adapun neraka desebut dengan al-nar (api yang menyala). Oleh sebab itu neraka dipahami
sebagai tempat yang berisi berbagai macam azab dan siksaan serta balasan bagi orang
orang yang berbuat dosa atau kesalahan. Oleh sebab itu neraka disebut juga dengan mautin

al- azab (tempat untuk berlakunya siksaan).


Orang yang masuk kedalam neraka disebut dengan Ahl al-Nar (Ahli Neraka). Mereka adalah
yang memiliki sifat sifat tidak baik seperti kekufuran dan orang orang yang melakukan
kekufuran disebut kafir. Di samping kufur, sifat sifat lain yang mengantarkan orang masuk
ke dalam neraka adalah takzib (mendustakan Tuhan) dsb. Siksaan di neraka dilaksanakan
setelah manusia melalui perhitungan mempergunakan mizan (timbangan) terhadap amal
masing masing. Hal ini dilakukan setelah hari kiamat, manusia dibangkitkan dari kubur
untuk dihitung semua amalnya, kemudian diketahui siapa yang berhak masuk neraka
dengan berbagai macam siksaannya.
Lamanya seseorang berada dalam neraka berbeda beda. Ada yang hanya sebentar saja,
yakni orang mukmin yang melakukan dosa dan setelah dosanya dibakar dalam neraka
kemudian dia dimasukkan ke dalam surga. Dan ada pula yang kekal di dalam neraka, yakni
orang orang kafir dan orang orang musyrik yang mendustakan agama.
Adapun nama nama neraka yang disebut di dalam Al-Quran adalah sebagai berikut :
1. Neraka Jahannam, disebut dalam surat At-Taubah ayat 63 :
.

Tidakkah mereka (orang-orang munafik itu) mengetahui bahwasanya barangsiapa


menentang Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya neraka Jahannamlah baginya, dia
kekal di dalamnya. Itu adalah kehinaan yang besar.

2. Neraka Jahim, disebut dalam surat al-Dukhan ayat 56 :


.

mereka tidak akan merasakan mati di dalamnya kecuali mati di dunia. Dan Allah memelihara
mereka dari azab neraka,

3. Neraka Hawiyah, disebut dalam surat al-Qariah ayat 8-11 :


. . . .
Dan adapun orang-orang yang ringan timbangan (kebaikan) nya, maka tempat kembalinya
adalah neraka Hawiyah. Dan tahukah kamu apakah neraka Hawiyah itu? (Yaitu) api yang
sangat panas.

4. Neraka Weil, disebut dalam surat al-Mutaffifin ayat 1-3 :


. . .
Kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang curang, (yaitu) orang-orang yang apabila
menerima takaran dari orang lain mereka minta dipenuhi, dan apabila mereka menakar atau
menimbang untuk orang lain, mereka mengurangi.

5. Neraka Ladza, disebut dalam surat al-Maarij ayat 15-18:


. . . .
Sekali-kali tidak dapat. Sesungguhnya neraka itu adalah api yang bergejolak, Yang
mengelupaskan kulit kepala, Yang memanggil orang yang membelakang dan yang berpaling
(dari agama). Serta mengumpulkan (harta benda) lalu menyimpannya.
6. Neraka Sair, disebut dalam surat al-mulk ayat 5:

.
Sesungguhnya Kami telah menghiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang dan Kami
jadikan bintang-bintang itu alat-alat pelempar syaitan, dan Kami sediakan bagi mereka siksa
neraka yang menyala-nyala.

7. Neraka saqar, disebut dalam surat al-Mudatsir ayat 36-30 :


. . . .
.
Aku akan memasukkannya ke dalam (neraka) Saqar. Tahukah kamu apa (neraka) Saqar itu?
Saqar itu tidak meninggalkan dan tidak membiarkan. (Neraka Saqar) adalah pembakar kulit
manusia. Di atasnya ada sembilan belas (malaikat penjaga).

8. Neraka al-Huthamah, disebut dalam surat al-Humazah ayat 4-9:


. . . .
.
.
sekali-kali tidak! Sesungguhnya dia benar-benar akan dilemparkan ke dalam Huthamah. Dan
tahukah kamu apa Huthamah itu? (yaitu) api (yang disediakan) Allah yang dinyalakan, yang
(membakar) sampai ke hati. Sesungguhnya api itu ditutup rapat atas mereka, (sedang
mereka itu) diikat pada tiang-tiang yang panjang.

Menurut ahli sunnah, surga dan neraka itu sejak sekarang ini ( dan sebelumnya) sudah
tersedia, berdasarkan ayat ayat antara lain :
.
Dan peliharalah dirimu dari api neraka, yang disediakan untuk orang-orang yang kafir. (Q.S.
Ali-imran 131)


.

Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya
seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa, (Q.S. Ali- Imran :
133)
Akan tetapi kaum Mutazilah tidak membenarkan bahwa surga dan neraka itu telah
disediakan sejak sekarang ini, hanya saja dalam prinsipnya mereka mengakui bahwa surga
dan neraka itu pasti ada, dan akan di ciptakan setelah saatnya nanti. Alasan mereka, karena
saat ini belum di perlukan.

BAB III
KESIMPULAN

Jadi yang disebut surga dan neraka itu adalah tempat abadi yang disediakan bagi manusia
sebagai pembalasan yang layak bagi amal perbuatannya di dunia. Surga sebagai tempat
kenikmatan dan kebahagiaan yang di sediakan bagi orang orang yang saleh, sedang
neraka adalah tempat siksaan bagi orang orang yang durhaka. Di dalam bahasa Arab
surga disebut dengan al jannah atau al-hadiqah zatusy syajar (kebun atau taman yang
terdiri dari berbagai macam pepohonan). Dan Diantara para ulama membagi surga dalam 3
bagian :
1. Jannatul Ikhtisas
2. Jannatul Mirats
3. Jannatul Amal
Orang orang yang masuk surga disebut dengan Ahl al jannah (ahli surga). Di dalam AlQuran ditemukan bermacam macam nama bagi surga yaitu :
1. Surga Fidaus
2. Surga Adnin
3. Surga Naim
4. Surga Mawa
5. Surga Darussalam
6. Surga Darul Muqamah
7. Surga al-Maqamul Amin

Adapun neraka desebut dengan al-nar (api yang menyala). Oleh sebab itu neraka dipahami
sebagai tempat yang berisi berbagai macam azab dan siksaan serta balasan bagi orang
orang yang berbuat dosa atau kesalahan. Oleh sebab itu neraka disebut juga dengan mautin
al- azab (tempat untuk berlakunya siksaan). Orang yang masuk kedalam neraka disebut
dengan Ahl al-Nar (Ahli Neraka). Adapun nama nama neraka yang disebut di dalam AlQuran adalah sebagai berikut :
1. Neraka Jahannam
2. Neraka Jahim
3. Neraka Hawiyah

4. Neraka Weil
5. Neraka Ladza
6. Neraka Sair
7. Neraka saqar
8. Neraka al-Huthamah

Menurut ahli sunnah, surga dan neraka itu sejak sekarang ini ( dan sebelumnya) sudah
tersedia. Akan tetapi kaum Mutazilah tidak membenarkan bahwa surga dan neraka itu telah
disediakan sejak sekarang ini, hanya saja dalam prinsipnya mereka mengakui bahwa surga
dan neraka itu pasti ada, dan akan di ciptakan setelah saatnya nanti

Daftar Pustaka

Ilmu Tauhid Lengkap, Drs.H.Zainuddin, Rineka Cipta, Solo 1991


Teologi Ilmu Kalam, Buku teks MKK IAIN (Ilmu Kalam III dan IV), Pustaka Antara, Jakarta

Anda mungkin juga menyukai