BAHASA INDONESIA
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Konsep Dasar Bahasa dan Sastra Indonesia 2
Dosen Pengampu: Prof. Dr. St. Y. Slamet, M.Pd.
Oleh
Laelin Yunita Sari
K7115090
Kelas 3B
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami penjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul
Surakarta,
September
2016
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................i
KATA PENGANTAR..............................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................1
C. Tujuan...........................................................................................................1
D. Manfaat.........................................................................................................2
BAB II......................................................................................................................3
A. Pengertian Klausa.........................................................................................3
B. Jenis-jenis Klausa..........................................................................................6
BAB III..................................................................................................................13
PENUTUP..............................................................................................................13
A. Simpulan.....................................................................................................13
DAFTAR RUJUKAN.............................................................................................iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Klausa adalah satuan gramatikal yang memiliki tataran di atas frasa dan
di bawah kalimat, berupa kelompok kata yang sekurang-kurangnya terdiri atas
subjek dan predikat. Banyak ahli yang telah mengemukakan penjelasan
ataupun batasan klausa yang dijelaskan dalam makalah ini.
Penulisan makalah Pengertian Klausa dan Jenis-jenis Klausa Bahasa
Indonesia ini untuk memenuhi tugas mata kuliah Konsep Dasar Bahasa dan
Sastra Indonesia 2, selain itu bagi pembaca maupun penulis dapat menambah
keilmuan, dan meningkatkan diri kualitas keilmuan bahasa Indonesia.
Pengetahuan tentang klausa juga memberikan kemudahan bagi guru
dalam mengajarkan pelajaran bahasa Indonesia di sekolah dasar. Maka dari
itu, melalui makalah ini akan dibahas lebih rinci mengenai pengertian klausa
dan jenis-jenis klausa bahasa Indonesia .
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka didapat rumusan masalah sebagai
berikut.
1. Apakah yang dimaksud dengan klausa bahasa Indonesia?
2. Ada berapakah jenis klausa bahasa Indonesia?
C. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dalam pembuatan makalah ini yaitu sebagai
berikut.
sebagai berikut:
1. Bagi mahasiswa, makalah ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi dan
penambah wawasan dalam hal ilmu Bahasa dan Sastra Indonesia
khususnya mengenai klausa.
2. Bagi
mendapat
18.
19.
20.
21.BAB II
22. PEMBAHASAN
23.
A. Pengertian Klausa
24.
dengan O, Pel, dan Ket, ataupun tidak. Dalam hal ini, unsur inti klausa adalah
S dan P. Tetapi, dalam praktiknya unsur S sering dihilangkan. Misalnya dalam
kalimat majemuk dan dalam kalimat yang merupakan jawaban. (Ramlan
1987:89). Misalnya :
1. Bersama dengan istrinya, Bapak Soleh datang membawa oleh-oleh.
26.
bersama dengan istrinya, klausa (b) Bapak Soleh datang, dan klausa
(c) membawa oleh-oleh. Klausa (a) terdiri atas unsur P, diikuti Pel,
klausa (b) terdiri atas S dan P, dan klausa (c) terdiri atas P diikuti O.
Akibat penggabungan ketiga klausa tersebut, S pada klausa (a) dan
(c) dilesapkan.
27.
Artinya, didalam satuan atau konstruksi itu terdapat sebuah predikat, bila
dalam satuan itu tidak terdapat predikat, maka satuan itu bukan sebuah klausa
(Chaer, 2009:150).
28.
Penggabungan
kedua
klausa
ini
menjadi
proses
4.
kami uang.
16. Dia tidak bisa berbicara (klausa)
17. tidak bisa berbicara (frasa)
18. karena (konjungsi)
19. lidahnya pendek. (klausa)
20. Klausa Dia tidak bisa berbicara dalam posisi sebagai klausa
induk, sedangkan klausa lidahnya pendek menempati klausa anak.
Untuk konjungsi karena berperan sebagai konjungsi subordinatif-sebab
yang telah menghubungkan 2 klausa atau lebih.
21. Dapat disimpulkan bahwa klausa adalah satuan gramatikal yang
memiliki tataran di atas frasa dan di bawah kalimat, berupa kelompok kata
yang sekurang-kurangnya terdiri atas subjek dan predikat.
B. Jenis-jenis Klausa
22.
kelengkapan unsur internalnya: klausa lengkap dan klausa tak lengkap, (2) ada
tidaknya kata yang menegatifkan P: klausa negatif dan klausa positif, (3) kategori
primer predikatnya: klausa verbal dan klausa nonverbal, (4) dan kemungkinan
kemandiriannya untuk menjadi sebuah kalimat: klausa mandiri, klausa tergabung.
1. Klausa Lengkap dan Klausa Tak Lengkap
23.
Berdasarkan kelengkapan unsur internalnya, klausa
dibedakan menjadi dua yaitu, klausa lengkap dan klausa tak lengkap.
Klausa lengkap ialah klausa yang memiliki unsur internal lengkap,
yaitu S dan P. Klausa lengkap ini berdasarkan struktur internalnya,
dibedakan lagi menjadi dua yaitu klausa susun biasa dan klausa
lengkap susun balik.
24.
Klausa lengkap susun biasa ialah klausa lengkap yang Snya terletak di depan P. adapun klausa lengkap susun balik atau klausa
lengkap inversi ialah klausa lengkap yang S-nya berada di belakang P,
misalnya:
a. Tulisan Hendi sangat berbobot.
25. Klausa (a) disebut klausa lengkap susun biasa karena S-nya
yaitu tulisan Hendi berada di depan P, sangat berbobot.
26.
Klausa
tak
lengkap
atau
dalam
istilah
Verhaar
10
11
12
gramatik dihubungka secara koordinatif oleh penghubungpenghubung koordinatif dan, atau, tetapi, lagi pula, lalu,
namun, sebaliknya, malahan, dan lain-lain.
40. Klausa koordinatif terdiri atas (1) koordinasi netral,
(2) koordinasi kontrastif, (3) koordinasi alternatif, (4)
koordinasi aszaxawkonsekutif, yang berturut-turut dapat
dilihat dalam contoh-contoh kalimat berikut.
(a) Saya menulis artikel itu, menyunting,
dan
lebih sulit.
mau bekerja atau melanjutkan studi ke
(c) Saudara
jenjang S-2?
(d) Harga sepeda motor itu relatif mahal, jadi perlu
diangsur.
(2)Klausa Subordinatif
41. Klausa subordinatif dapat dijumpai dalam kalimat
plural bertingkat. Jadi, dalam kalimat plural bertingkat selain
terdapat klausa atasan yang biasa dikenal dengan klausa
induk, Klausa inti, atau klausa matriks terdapat pula klausa
bawahan atau klausa sematan atau klausa subordinatif.
Klausa bawahan dapat dibedakan lagi menjadi klausa
berbatasan dan klausa terkandung.
42. Klausa berbatasan, merupakan klausa bawahan
yang tidak wajib hadir dalam kalimat plural. Klausa
berbatasan dapat dibedakan menjadi enam tipe yaitu klausaklausa berbatasan:
(a) Final, contoh : Irfan rajin mengaji agar tidak
menyesal dalam kehidupan setelah mati.
(b)Kausal, contoh : Rombogan Suciwati
kecewa karena
tidak
diperkenankan
merasa
menjenguk
Presiden Soeharto
(c) Kondisional, contoh : Jika diundang, ia mau datang.
13
yang
berturut-turut
atau
klausa
pemerlengkapan
14
menyaksikan,
mengetahui,
berhasil,
15
57.
62.
63.
64.
65.
66.
67.
68.BAB III
69.PENUTUP
A. Simpulan
70.
atas frasa dan di bawah kalimat, berupa kelompok kata yang sekurangkurangnya terdiri atas subjek dan predikat.
71.
Klausa dapat diklasifikasikan berdasarkan empat hal, yaitu
(1) kelengkapan unsur internalnya: klausa lengkap dan klausa tak lengkap,
(2) adatidaknya kata yang menegatifkan P: klausa negative dan klausa
positif, (3) kategori primer predikatnya: klausa verbal dan klausa
nonverbal, (4) dan kemungkinan kemandiriannya untuk menjadi sebuah
kalimat: klausa mandiri, klausa tergabung.
72.
16
73.
74.
75.
76.
77.
78.
79.
80.
81.
82.
83.
84.
85.
86.
87.
88.
89.DAFTAR RUJUKAN
90.
91.
Alwi, Hasan., dkk. 2003. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta:
Balai Pustaka
92.
93.
94.
95.
96.
17
97.