Anda di halaman 1dari 11

TUGAS BAHASA INDONESIA

PEMBENTUKAN PARAGRAF DAN


PENGEMBANGANNYA

Disusun Oleh :
ROBI
SARI PANGESTUTI
UNIVERSITAS PERADABAN BUMIAYU
TAHUN PELAJARAN 2016 / 207

DAFTAR ISI
BAB I
Pendahuluan...1
1.1 Latar Belakang.1
1.2 Rumusan Masalah....1
1.3 Tujuan Pembahasan.....1
BAB II
Pembahasan...2
2.1 Pengertian
Paragraf..2
2.2 Syarat_Syarat
Paragraf..2

Kepaduan Paragraf (Koherensi) ...2


Kesatuan Paragraf..2
Kelengkapan paragraph.2

2.3 Pengembangan Paragarf..3

Cara Definisi..3
Cara Analogi..5
Cara Contoh_contoh..5
Cara Sebab_Akibat6
Cara Perbandingan.6
Cara Pertentangan..7
Cara Klasifikasi.8

BAB III
3.1 Kesimpulan..9
3.2 Saran9
Daftar Pustaka..10

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Dalam kehidupan sehari-hari kita selalu bertemu dengan yang namanya kegiatan
membaca buku atau suatu teks bacaan lainnya, dan selalu kita temukan rangkaian
kalimat-kalimat yang membentuk paragraf. Sebagaimana kita mengetahui bahwa,
paragraf itu berlaku pada bahasa tulis.
Paragraf merupakan kumpulan kalimat, tetapi kalimat yang bukan sekedar
berkumpul, melainkan berhubungan antara yang satu dengan yang lain dalam suatu
rangkaian yang membentuk suatu kalimat.
Pada umumnya para pelajar ataupun mahasiswa kurang memahami tentang
bagaimana pembentukan paragraf dan pengembanganya. Maka dari itu makalah ini
dibuat untuk membahas pembentukan paragraf dan pengembanganya serta untuk
memenuhi tugas Dosen.
1.2 Rumusan Masalah
Sesuai dengan latar belakang permasalahan diatas, maka dapat dirumuskan
permasalahan yang akan dibahas sebagai berikut ;
1)

Apakah pengertian paragraf?

2)

Apa saja syarat-syarat paragraf?

3)

Bagaimana pengembangan paragraf?

1.3 Tujuan Pembahasan


Tujuan dari pembahasan ini adalah untuk ;
1)

Mengetahui pengertian paragraf.

2)

Mengetahui syarat-syarat paragraf .

3)

Mengetahui cara pengembangan paragraf.


BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Paragraf


Menurut Gorys Keraf (1980 : 25). Paragraf sama dengan alinea, yakni kesatuan
pikiran dari beberapa kalimat yang bertalian untuk membentuk sebuah gagasan.
Paragraf adalah bagian dari karangan yang terdiri atas beberapa kalimat yang
berhubungan secara utuh dan terpadu serta kesatuan pikiran (Masur, N1990 : 127).
Sementara itu, Richard M. Weaver menjelaskan dalam bukunya Composition
kedudukan paragraf dalam komposisi sebagai berikut :
Paragraf itu semacam pembagian dan pembuatan paragraf itu merupakan satu
cara untuk membeda-bedakan bagian-bagian dari satu karangan. Paragraf itu
merupakan bagian yang berada diantara kalimat sebagai suatu kesatuan yang kecil
dengan bab sebagai bagian yang lebih besar. Paragraf itu memegang peranan penting
untuk mengorganisasikan pikiran-pikiran kita kedalam bagian-bagian atau kelompok.
Hal ini menunjukkan bahwa paragraf itu terdiri dari kalimat-kalimat yang
membicarakan topik atau tema tertentu.Paragraf itu ialah hubungan antara kalimat
yang satu dengan yang lain dalam suatu rangkaian, dan juga bisa disebut dengan
penuangan ide penulis melalui kalimat atau kumpulan kalimat yang satu dengan yang
lain yang berkaitan dan hanya memiliki suatu topik atau tema.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa, paragraf adalah kumpulan kalimat
yang memiliki sebuah ide pokok dan diikuti oleh kalimat-kalimat penjelas dari ide
pokoknya serta memiliki unsur kelengkapan kalimat untuk mendukung penjelasanpenjelasan mengenai ide pokoknya.
2.2 Syarat-Syarat Paragraf
1). Kepaduan paragraf ( koherensi )
Adalah adanya kemampuan untuk merangkai kalimat sehingga berkaitan satu
sama lain sehingga logis dan serasi.
Contoh : Remaja mempunyai banyak potensi untuk dikembangkan. Remaja
terkadang tidak menyadari bahwa ia memiliki banyak kelebihan yang bisa digali dan
diberdayakan guna menyongsong masa depan. Mereka perlu bantuan untuk
dimotivasi dan diberi wawasan. Anak-anak muda lewat potensinya adalah
penggengam masa depan yang lebih baik dari para pendahulunya.

2). Kesatuan paragraf


Yang dimaksud kesatuan adalah tiap pargaraf hanya mengandung satu pokok
pikiran yang diwujudkan dalam kalimat utama.Paragraf dianggap mempunyai
kesatuan, jika kalimat-kalimat dalam paragraf itu itu tidak terlepas dari topiknya atau
selalu relevan dengan topik.
Contoh:PBB menetapkan 12 Agustus sebagai hari Remaja Internasional. Pencetus
gagasan ini ialah para menteri sedunia yang menangani masalah remaja di portugal
1998. Tujuannya guna memicu kesadaran remaja untuk memahami masalah sosial
budaya, lingkungan hidup, pendidikan dan kenakalan remaja.
3). Kelengkapan paragraf
Sebuah paragraf dikatakan lengkap apabila di dalamnya terdapat kalimat-kalimat
penjelas secara lengkap untuk menunjukan pokok pikiran atau kalimat utama.Ciri-ciri
kalimat penjelas yaitu berisi penjelasan berupa rincian, keterangan, contoh, dan lainlain.
2.3 Pengembangan Paragraf
Pengembangan paragraf adalah suatu paragraf yang menghendaki adanya
pengembangan atau perluasan yang berintikan kalimat utama. Metode pengembangan
paragraf adalah cara-cara bagaimana kita mengembangkan suatu paragraf.
Dalam melaksanakan pengembangan paragraf biasanya diawali dengan mengubah
topik cerita menjadi sebuah kalimat tunggal yang bersifat umum.dimana kalimat ini
masih menghendaki penjelasan, kalimat inilah yang disebut dengan kalimat utama.
Setelah kalimat utama tersebut dijadikan permulaan paragraf, maka langkah
selanjutnya ialah menguraikan kalimat-kalimat yang sesuai dengan kalimat
utama.Kalimat inilah yang disebut kalimat penjelas.
Pengembangan paragraf dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu ;
1)

Cara Definisi

Cara definisi adalah pengembangan paragraf melalui pengungkapan penjelasan


atau pengertian dari suatu masalah yang dibicarakan, serta diungkapkan dari berbagai
sudut pandang.
Kata-katayang digunakan dalam mengembangkan paragraf secara definisi,
antara lain adalah, ialah, yaitu.
Contoh :
Paragraf ialah suatu bagian dari karangan yang di dalamnya terdiri atas
beberapa kalimat yang selalu berkaitan satu sama lain sehingga menjadi satu
kesatuan yang utuh membentuk satu pikiran utama. Di dalam paragraf biasanya
terdapat satu kalimat yang menjadi pokok pikiran dari paragraf tersebut yang biasa
kita kenal dengan kalimat utama.
2)

Cara Analogi
Analogi adalah bentuk pengungkapan suatu objek yang dijelaskan dengan objek
lain yang memiliki suatu kesamaan atau kemiripan, biasanya dilakukan dengan
bantuan kiasan.
Kata-kata kiasan yang digunakan yaitu ibaratnya, seperti dan bagaikan.
Contoh :
Bahasa bukan merupakan tujuan dalam penulisan karangan ilmiah.Bahasa
hanya sebagai alat (komunikasi) agar gagasan ilmiah yang diungkapakan dalam
karangan tersebut dapat dipahami oleh pembaca dengan baik. Oleh sebab
itu,sebelum karangan itu sampai ketangan pembaca,penulis karang tersebut harus
memeriksa bahasa yang digunakannya, baik dari segi ketetapan pemilihan kata dan
istilah maupun dari segi gramatikal satuan-satuan struktur bahasa, misalnyastuktur
satuan kata, frasa klausa, kalimat, dan alinea atau paragraph dan juga pemakaiaan
ejaan dan tanda baca secara tepat. Jika terjadi gangguan atau kerusakan pada
unsur-unsur bahasa tersebut,besar kemungkinan pembaca tidak dapat memahami
gagasan ilmiah yang disampaikannya itu dengan baik. Hal ini dapat diibaratkan

dengan kendaraan yang digunakan untuk mencapai tujuan perjalanan yang jauh.
Sebelum berangkat,orang yang akan bepergian dengan kendaraan tersebut harus
memeriksa kondisi kendaraannya, baik yang berkaitan dengan rem, versneling, roda,
ban, bensin dan sebagainya.kalau perlu orang itu harus membawa kendaraannya ke
bengkel untuk diperiksa agar yang bersangkutan selamat sampai ketempat tujuan.
3)

Cara Contoh-Contoh
Contoh-contoh disajikan sebagai gagasan penjelas untuk mendukung atau
memperjelas gagasan umum agar mudah dipahami oleh pembaca.
Kata, seperti, misalnya, contohnya dan lain-lain merupakan ungkapanungkapan dalam pengembangan dalam mengembangkan paragraf dengan contoh.
Contoh :
Tak ada seorang pun yang tak ingin kaya, apalagi kaya dengan rejeki yang
halal, tapi didunia ini berlaku hukum keseimbangan, kaya dengan halal harus kerja
keras, kerja cerdas dan kerja waras. Kekayaan hasil korupsi tidak akan pernah
membuahkan kebahagiaan. Contohnya : Bapak G memimpin sebuah lembaga
negara, yang asalnya biasa sekarang jadi superkaya, rumahnya bak istana, setiap
anak punya mobil dan apartemen, tetapi anehnya ketiga anak laki-lakinya tidak ada
yang lulus kuliah, anak perempuannya hobi kawin cerai dan dua cucunya mengalami
keterbelakangan mental.

4)

Cara Sebab Akibat


Cara sebab akibat sering disebut dengan kausalitas. Pengembangan paragraf
cara ini dapat dilakukan dengan menyajikan sebab sebagai gagasan penjelas, atau
sebaliknya disajikan akibat sebagai gagasan pokok utama diikuti dengan penyebab
sebagai gagasan penjelas.
Kata yang digunakan yaitu, padahal, akibatnya, oleh karena itu dan karena.
Contoh :

Pertama kali pindah kekota ia adalah anak yang baik, tahun pertama ia masuk
Kuliah, ia mulai merokok, malam minggu kumpul ditempat tongkrongan langganan,
disuguhi minuman beralkohol, mulailah mabuk-mabukan. Kini rokoknya diganti
dengan lintingan ganja, uang transport sering dipakai beli ganja, kuliah sering
bolos, akibatnya hasil ujian jelek, badan kurus dan sekarang mulai berani menjual
barang-barang rumah untuk membeli si daun haram itu.
5)

Cara Perbandingan
Cara perbandingan merupakan sebuah pengembangan paragraf yang dilakukan
dengan membandingkan guna memperjelas suatu paparan.
Biasanya menggunakan ungkapan seperti, serupa dengan, seperti halnya,
demikian juga, sama dengan, sejalan dengan, akan tetapi, sedangkan, dan sementara
itu.
Contoh :
Tata cara kehidupan masyarakat primitif berbeda dengan modern. Masyarakat
primitif dapat memenuhi kebutuhan hidupnya dari bahan-bahan yang tersedia
dilingkungannya tanpa membelinya. Jika barang yang diperlukannya tidak ada
dilingkungannya,maka mereka dapat memperolehnya dari masyarakat tetangganya
dengan sistem barter (saling menukar barang). Alat-alat yang diperluka untuk
memenuhi kebutuhannya juga diperoleh dari lingkungannya, yaitu berupa batu,
tanah liat, atau pun dahan pohon yang diolah secara manual.Sedangkan masyarakat
modern memperoleh kebutuhannya dengan cara membeli barang atau membayar
jasa. Alat-alat yang diperlukan merupakan olahan dari pabrik yang juga harus dibeli
untuk memeperolehnya.

6)

Cara Pertentangan
Yaitu cara pengembangan paragraf yang biasanya menggunakan ungkapanungkapan seperti berbeda dengan, bertentangan dengan, sedangkan, lain halnya
dengan, akan tetapi, dan bertolak belakang dari.

Contoh :
Sekolah tinggi (umum) berbeda dengan sekolah swasta.Perbedaan itu dapat
dilihat dari segi biaya sekolah, fasilitas, standar sekolah serta kualitas
pengejarannya.Untuk sekolah umum biayanya mampu dicapai bagi semua kalangan
masyarakat.Akan tetapi, fasilitas yang ditawarkan kurang memadai bagi
kelangsungan sistem belajar mengajar.Sedangkan, sekolah swasta biaya yang
ditawarkan hanya mampu mencapai batas keuangan beberapa kalangan masyarakat,
artinya kalangan orang mampu.Hal ini sejalan dengan fasilitas, standar sekolah
sertakualitas pengajarnya.Sehingga sekolah swasta mampu bersaing dengan
sekolah-sekolah unggulan.
7)

Cara Klasifikasi
Cara klasifikasi adalah pengembangan paragraf melalui pengelompokan
berdasarkan ciri-ciri tertentu.
Kata-kata ungkapan yang lazim digunakan yaitu dibagi menjadi, digolongkan
menjadi, terbagi menjadi, dan mengklasifikasikan.
Contoh :
Penyelidikan tentang tempramen dan watak manuia telah dilakukan sejak dahulu
kala. Hippo Crate dan Galenus mengemukakan bahwa manusia dapat dibagi
menjadi empat golongan menurut keadaan zat-zat cair yang ada dalam tubuhnya.
Empat golong tersebut yaitu sanguinis ( banyak darah ) yang sifatnya periang,
gembira, optimis, dan lekas berubah-ubah. Kemudian kolerik ( banyk empedu kuning
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan
Paragraf atau alinea merupakan gabungan dari beberapa kalimat yang saling
berkaitan dan membentuk sebuah gagasan.Gagasan itu lebih jelas kalau dilengkapi
dengan uraian-uraian tambahan. Setiap kalimat dalam paragraf akan selalu berkaitan
satu dengan lainnya untuk membentuk suatu bagian paragraf.

Pembentukkan paragraf yang baik harus memenuhi persyaratan kesatuan,


kepaduan, dan kelengkapan.Untuk itu, diperlukan pengembangan paragraf yang baik.
Kerangka struktur paragraf dikembangkan berdasarkan peletakan kalimat utama dan
kalimat-kalimat penjelas.
Dalam mengembangkan paragraf dapat dilakukan dengan beberapa metode atau
cara pengembangan, antara lain :
1)

Cara deskripsi

2)

Cara analogi

3)

Cara contoh-contoh

4)

Cara sebab-akibat

5)

Cara perbandingan

6)

Cara pertentangan

7)

Cara klasifikasi

3.2 Saran
Berdasarkan uraian yang telah ada, penulis menyarankan kepada pembaca agar
dalam melakukan proses pengembangan paragraf sebaiknya memperhatikan metode
atau cara-cara dalam pengembangannya. Sehingga hasil dari karangan atau tulisan
kita merujuk pada bentuk karangan yang baik yang mampu memenuhi syarat-syarat
dari sebuah paragraf yang baik, yakni kesatuan, kepaduan, dan kelengkapan.

DAFTAR PUSTAKA
Hakim, Nursal.2010. Kemampuan Berbahasa Indonesia Dasar.Pekanbaru : Cendekia
Insani Pekanbaru
Hakim, Nursal. 2007. Keterampilan Dasar Menulis.Pekanbaru : Cendekia Insani
Pekanbaru
Tukan, Paulus. 2007. Mahir Berbahasa Indonesia SMA Kelas X. Jakarta : Yudistira

Djuharie, O.Setiawan, Suherli. 2001. Panduan Membuat Karya Tulis : resensi,


laporan, buku, skripsi, tesis, artikel, makalah, berita, essei,dll.Bandung : Yrama
Widya

Anda mungkin juga menyukai