Anda di halaman 1dari 15

Kerangka Konseptual Akuntansi Sektor Publik

Kerangka konseptual merupakan acuan dan juga dalam pengembangan dalam standar
akuntansi dan solusi atas berbagai hal yang belum diatur dalam standar tersebut.
4.1. Definisi Kerangka Konseptual Akuntansi Sektor Publik
Kerangka konseptual akuntansi sektor publik merumuskan konsep yang mendasari
penyusunan dan pelaksanaan siklus akuntansi sektor publik.
Kerangka konseptual ini merupakan acuan dalam pengembangan standar akuntansi dan solusi
atas berbagai hal yang belum diatur dalam standar tersebut. Jika terjadi pertentangan antara
kerangka konseptual dan standar akuntansi, ketentuan standar akuntansi itu diuji menurut
unsur kerangka konseptual yang terkait
4.2 Tujuan dan Peranan Kerangka Konseptual Akuntansi Sektor Publik
Kerangka konseptual akuntansi sektor publik disusun dengan berbagai tujuan, yaitu acuan
bagi :
1.

Tim penyusun standar akuntansi keuangan sektor publik dalam tugasnya, termasuk
tim penyusun standar akuntansi pemerintahan.

2.

Penyusun laporan keuangan untuk memahami praktek akuntansi menurut prinsip


akuntansi yang secara umum dan standar akuntansi keuangan sektor publik.

3.

Auditor, seperti BPK dan KAP, untuk memberikan pendapat mengenai apakah
laporan keuangan disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berterima umum.

4.

Para pemakai laporan keuangan sector public untuk menafsirkan informasi yang
disajikan dalam laporan keuangan yang disusun sesuai standar akuntansi keuangan yang
berlaku disektor publik.
Kerangka konseptual ini bukan merupakan standar akuntansi keuangan sector publik. Ketika
terjadi pertentangan antara kerangka konseptual dan standar akuntansi keuangan sector
public, ketentuan standar akuntansi keuangan sector public akan diuji menurut unsur
kerangka konseptual yang relevan. Revisi kerangka konseptual bisa dilakukan dari waktu ke

waktu, selaras dengan pengalaman komite penyusun standar akuntansi keuangan sektor
publik dalam penggunaan kerangka konseptual tersebut.

4.3 Lingkup Kerangka Konseptual Akuntansi Sektor Publik


Pembahasan tentang kerangka konseptual akuntansi sektor publik ini akan meliputi:
1.

Perencanaan publik

2.

Penganggaran publik

3.

Realisasi anggaran publik

4.

Pengadaan barang dan jasa publik

5.

Pelaporan sektor publik

6.

Audit sektor publik

7.

Pertanggungjawaban publik
Perencanaan merupakan proses pertama dan sangat menentukan keberhasilan proses
selanjutnya. Sistem penganggaran adalah tatanan logis, sistematis dan baku yang terdiri dari
tata kerja, pedoman kerja dan prosedur kerja penyusunan anggaran yang saling berkaitan.
Jadi, proses penganggaran yang baik dan berkualitas sangat menentukan keberhasilan serta
akuntabilitas program.
Pelaksanaan realisasi anggaran diwujudkan dalam bentuk pengadaan barang dan jasa public,
sehingga proses ini merupakan pembahasan dalam kerangka konseptual. Proses pengadaan
barang dan jasa yang baik akan berdampak terhadap pencapaian efektifitas dan efisiensi
program.
Laporan keuangan dan laporan kinerja organisasi sector publik disusun serta disajikan
sekurang-kurangnya setahun sekali untuk memenuhi kepentingan sejumlah besar pemakai.
Kerangka konseptual juga akan membahas jalannya proses dan pelaksanaan audit sector
publik yang berkualitas. Audit yang berkualitas adalah proses pelaksanaan audit yang sesuai

dengan standar yang berlaku. Pertanggungjawaban merupakan proses terakhir dalam siklus
akuntansi sektor publik dan juga tahap terakhir dari penentuan ketercapaian atau ketidak
tercapaian kualitas program secara keseluruhan.
4.4 Asumsi Akuntansi Sektor Publik
4.4.1

Kebutuhan Masyarakat

Karena manusia disebut juga sebagai makhluk ekonomi dan membutuhkan orang lain dalam
kehidupannya. Kondisi masyarakat yang semakin kritis dalam era reformasi ini sekarang
menuntut Pemerintah dan organisai sektor publik lainnya untuk mengelola pelayanan publik
secara lebih transparan serta partisipatif agar pelayanan menjadi lebih efektif dan akuntabel.
Kebutuhan masyarakat ini menjadi asumsi dasar bagi proses perencanaan, yang merupakan
pintu utama dari serangkaian proses dalam siklus akuntansi sektor publik. Berdasarkan
kebutuhan masyarakat ini, perencanaan disusun oleh organisasi publik.
4.4.2

Alokasi Sumber Daya

Perencanaan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat hanya akan tercapai jika ada sumber
daya yang mendukungnya. Sumber daya yang dialokasikan akan menjadi bahan baku bagi
berjalannya perencanaan yang telah disusun.
Alokasi sumber daya dilakukan dengan mekanisme penganggaran. Pengalokasian sumber
daya dapat berupa sumber dana, sumber daya manusia, dan sumber daya alam. Sumber dana
organisasi sector public dapat diperoleh dari hasil pajak, retribusi, hibah dari donor,
sumbangan dari para donator, atau iuran warga (swadaya masyarakat). Sedangkan sumber
daya manusia adalah para pegawai, pengurus organisasi, sukarelawan, atau pekerja sosial.
Sedangkan yang termasuk sumber daya alam adalah hasil tambang, sungai, hasil pertanian,
serta apapun yang dihasilkan oleh bumi, dimana organisasi sector public ini berada.
Penggunaan sumber daya alam ini dapat dilakukan secara maksimal oleh organisasi
pemerintah.

4.4.3

Ketaatan Hukum/Peraturan

Sumber daya memerlukan sebuah mekanisme pengelolaan agar apa yang ada didalam
perencanaan dan penganggaran dapat berjalan. Mekanisme pengelolaan yang dimaksud
adalah perangkat aturan yang menjadi pedoman dan mengarahkan pengelolaan sumber daya
pada tujuan serta sasarannya.
Perangkat atau dasar hukum ini ditetapkan dalam rangka mengukur kebutuhan publik dan
alokasi sumber daya yang hendak dilakukan. Dengan kata lain, proses pengukuran kebutuhan
dan alokasi sumber daya ini akan berjalan lancar serta efektif jika didukung oleh regulasi
yang memadai sehingga mendorong berlakunya praktek yang baik, tertib, dan akuntabel.
Dengan demikian proses perencanaan, penganggaran, pengadaan, barang dan jasa, realisasi
anggaran, pelaporan keuangan, audit, serta pertanggung jawaban publik yang baik akan
didukung dengan dasar hukum yang baik pula.
4.4.4

Dasar Akrual

Dasar akrual merupakan basis pelaporan keuangan sector public dimana pengaruh transaksi
dan peristiwa lainnya diakui pada saat terjadinya (dan bukan pada saat kas atau setara kas
diterima atau dibayar) serta dicatat dalam catatan akuntansi dan dilaporkan dalam laporan
keuangan periode bersangkutan.
Dasar akrual telah menjadi aturan yang harus dilaksanakan. Hal ini dilakukan dengan
mengaplikasikannya dalam proses organisasi publik, sehingga tujuan organisasi dapat
tercapai.
4.4.5

Kelangsungan Usaha atau Organisasi

Demi kelangsungan hidupnya, organisasi menetapkan dasar-dasar hukum atau aturan


organisasi sebagai pedoman dalam menjalankan organisasi tersebut. Organisasi juga harus
memenuhi tuntutan-tuntutan di dalam dasar hukum agar proses berjalan seperti yang
dikehendaki. Dengan dilaksanakannya dasar hukum, organisasi dapat mempertahankan
kelangsungan hidupnya sesuai visi dan misi organisasi publik.

4.4.6

Akuntabilitas Kinerja

Akuntabilitas kinerja merupakan salah satu kunci bagi terwujudnya good governance dalam
pengelolaan organisasi public. Jadi, tidak salah jika siklus akuntansi sector public diakhiri
dengan proses pertanggungjawaban. Proses inilah yang menentukan penilaian keberhasilan
sebuah organisasi publik dalam mencapai tujuannya.
Organisasi diwajibkan secara hukum untuk memenuhi akuntabilitas organisasinya dengna
kinerja yang diperolehnya.
4.5 Implementasi Karakteristik Kualitatif Akuntansi Sektor Publik
Karakteristik kualitatif adalah ciri-ciri khusus dari sebuah mutu. Jika diimplementasikan pada
akuntansi sektor publik, karakteristik kualitatif akuntansi sektor publik adalah ciri khas
informasi akuntansi dalam organisasi sektor publik yang berkontribusi pada penentuan
kualitas produk setiap unsur akuntansi sektor publik.
a. Relevan
Relevan mengacu pada kemampuan informasi untuk mempengaruhi keputusan pengelola
organisasi, dengan mengubah atau menginformasi harapan mereka tentang hasil, atau
konsekuensi tindakan atau kejadian.
Dalam konsep kerangka konseptual akuntansi, informasi yang relevan dapat membantu
investor, kreditor, dan pengguna lainnya untuk mengevaluasi kondisi masa lalu, saat ini dan
masa depan (nilai prediktif) atau untuk menginformasikan atau mengoreksi harapan utama
(nilai umpan balik/feedback). Agar relevan, informasi harus selalu tersedia bagi pembuat
keputusan sebelum kehilangan kapasitasnya untuk mempengaruhi keputusan (tepat waktu).
Dengan kata lain, informasi harus mempunyai nilai prediktif dan nilai umpan balik
(nilai feedback) serta harus disampaikan pada waktu yang tepat.
b. Keandalan / Reliabilitas
Keandalan akan membedakan pengguna satu dengan pengguna yang lainnya tergantung pada
keluasaan pengetahuan tentang aturan yang digunakan untuk mempersiapkan informasi.
Dengan kata lain, di antara pengguna yang berbeda, informasi dengan derajat keandalan yang

berbeda akan ditemukan. Dalam konteks kerangka konseptual, agar menjadi andal informasi
harus dapat diuji, netral, dan disajikan dengan jujur.
c. Kualitas Sekunder
Komparabilitas dan konsistensi adalah kualitas kedua yang dianjurkan oleh Statement
FASB. Komparabilitas mendeskripsikan kegunaan metode yang sama dari waktu ke waktu
dengan penyajian yang tetap. Prinsip konsistensi menjelaskan bahwa metode akuntansi tidak
dapat diubah lagi setelah diadopsi. Lingkungan sekitar dapat mendikte perubahan kebijakan
akuntansi atau tekniknya yang lebih diinginkan jika dibenarkan sebagaimana mestinya.
d. Pertimbangan Biaya dan Manfaat
Pertimbangan biaya dan manfaat dikenal sebagai keterbatasan parvasif. Informasi akuntansi
keuangan akan dicari jika manfaat yang diperoleh dari informasi tersebut melebihi biayanya.
Oleh karenanya, sebelum mempersiapkan dan mendiseminasikan informasi keuangan,
manfaat serta biaya penyiapan informasi itu harus dibandingkan.
e. Materialitas
Materialitas dipandang sebagai ambang pengakuan. Pada dasarnya materialitas adalah
pertimbangan yang harus diberikan atau tidak tentang informasi yang signifikan dan
berdampak besar terhadap keputusan yang diambil.
Diatasnya lagi ada pokok-pokok (fundamental) yang berisi unsur akuntansi sektor publik
dan karakteristik kualitatif. Setelah unsur-unsur akuntansi sektor publik beserta transaksinya
dapat memenuhi karakteristik kualitatif yang ada, tujuan organisasi dapat diwujudkan. Tujuan
organisasi dan tujuan kesejahteraan publik berada diatas segala-galanya.
4.5.1 Kualitas Perencanaan Publik
I.

Pengertian Kualitas Perencanaan Publik

Yang dimaksud dengan kualitas perencanaan adalah sebuah prosedur yang mendefenisikan
kualitas terkait dengan tugas ketika proyek baru mulai digarap untuk memenuhi kualitas yang
disyaratkan.

Kualitas perencanaan mendefinisikan bagaimana produk akan diciptakan serta menunjukkan


bagaimana kualitas yang benar akan dikembangkan. Kualitas perencanaan membutuhkan
prosedur bagi pelaksanaannya. Agar perencanaan efektif, ada banyak hal yang sering kali
menjadi halangan seperti:
Kegagalan manajemen dalam memahami system yang tengahterjadi di sekitar area
organisasi.
Kurangnya dukungan manajemen terhadap system perencanaan. Pimpinan kurang
mendukung dan berperan serta dalam segala kegiatan.
Kegagalan memahami peran penting perencanaan dalam proses manajemen.
II.

Outcome Perencanaan Publik

Outcomer dari proses perencanaan public adalah dokumen perencanaan yang mayoritas
terbagi menjadi dokumen perencanaan jangka pendek (datu tahun), dokumen perencanaan
jangka menengah (lima tahun) , dan dokumen perencanaan jangka panjang (dua puluh lima
tahun).
III.

Karakteristik Kualitatif dari Kualitas Output Perencanaan Publik

Karakteristik kualitatif merupakan cirri khas dari kualitas output perencanaan public.
Karakteristik kualitatif dari kualitas output perencanaan public adalah Dapat dipahami dan
Relevan
4.5.2

Kualitas Penganggaran Publik

1) Pengertian Kualitas Penganggaran Publik


Salah satu permasalahan utama dalam penyusunan kualitas anggaran adalah pemikiran
manajemen yang tidak mempunyai nilai tambah bagi kualitas organisasi..
Penganggaran merupakan rencana keuangan yang secara sistematis menunjukkan alokasi
sumber daya manusia, material, dan sumber daya lainnya.

Penyelenggaraan kegiatan organisasi yang menjadi kewenangan organisasi didanai dari dan
atas beban anggaran pendapatan dan belanja organisasi. Penyusunan anggaran dapat
dikatakan baik apabila memenuhi persyaratan berikut:

Berdasarkan program.
Berdasarkan pust pertanggungjawaban, pusat biaya, pusat laba, dan pusat investasi.
Sebagai alat perencanaan dn pengendalian.
Sebagai alat motivasi kinerja karyawan.

2) Outcome Penganggaran Publik


Dokumen penganggaran pembangunan pemerintah daerah yaitu contoh organisasi sector
public, menghasilkan dokumen sebagai berikut :

Rencana Kerja Anggaran (RKA) SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah)


Raperda RAPBD
Nota RAPBD
Perda APBD
Surat Keputusan Kepala Daerah Tentang Penjabaran APBD

Dokumen penganggaran public harus disusun berdasarkan kebutuhan organisasi sector public
dan harus diawasi mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan. Hal ini
dilakukan dalam rangka meminimalisir kebocoran anggaran, sehingga program public dapat
berjalan secara efektif dan efisien.
4.5.3 Karakteristik Kualitatif dari Kualitas Output Penganggaran Publik
1) Pengertian Kualitas Realisasi Anggaran Publik
Tujuan proses realisasi anggaran adalah mengembangkan produk dan layanan yang harus
diberikan kepada publik. Kesimpulan hasil realisasi anggaran diperoleh pada saat produk
organisasi telah secara tuntas dikembangkan/dibangun, diuji, diterima, dilaksanakan, dan
dialihkan menjadi kinerja organisasi. Pada saat itu, proses pencatatan dilaksanakan secara
akurat. Kualitas realisasi anggaran merupakan hasil pencapaian kinerja organisasi.
2) Outcome Realisasi Anggaran Publik
Unsur-unsur dalam pengelolaan berbasis kegiatan yang dapat menjadi penentu kualitas
pelaksanaan realisasi anggaran public adalah sebagai berikut:

Pengembangan Kasus Usaha

Menentukan Prioritas

Menyediakan Pembenaran Biaya (Cost Justification)

Menemukan Manfaat

Mengukur Kinerja untuk Perbaikan yang Sedang Berlangsung


3) Karakteristik Kualitatif dari Kualitas Output Realisasi Anggaran Publik
Dua karakteristik kualitatif dari kualitas output realisasi anggaran public, yaitu dapat
dipahami dan terandalkan.
4.5.4 Kualitas Pengadaan Barang dan Jasa Publik
1) Pengertian Kualitas Pengadaan Barang dan Jasa Publik
Pengadaan barang dan jasa merupakan penambahan barang dan/jasa dengan total biaya
kepemilikan yang paling masuk akal, dalam kuantitas dan kualitas yang benar, pada waktu
yang tepat, dan dari sumber yang tepat untuk memperoleh manfaat secara langsung.
2) Outcome Pengadaan Barang dan Jasa Publik
Pengadaan barang dan jasa melibatkan proses penawaran, seperti tender.
3) Tahapan Pengadaan Barang dan Jasa Publik
Tahapan pengadaan barang dan jasa dalam dunia modern biasanya terdiri dari tujuh tahap :

Pengumpulan Informasi
Hubungan Penyedia
Review Latar Belakang
Negosiasi
Pemenuhan
Konsumsi, Pemeliharaan, dan Penyelesaian
Pembaharuan (Renewal)

4) Karakteristik Kualitatif dari Kualitas Output Pengadaan Barang dan Jasa Publik
Karakteristik kualitatif kualitas output pengadaan barang dan jasa adalah dapat dipahami dan
terandalkan.
4.5.5

Kualitas Pelaporan Sektor Publik

1) Pengertian Kualitas Pelaporan Sektor Publik


Terkait dengan pendefinisian kualitas pelaporan keuangan, secara khusus, pustaka-pustaka
sebelumnya telah memeriksa peran berbagai pelaku dalam jajaran tata pemerintahan (seperti
dewan, komite audit, serta auditor internal dan eksternal) dan jangkauan yang baik secara
individu maupun kolektif telah berpengaruh terhadap pencapaian laporan keuangan yang
lepas dari salah ungkap dan salah saji.
2) Outcome Pelaporan Sektor Publik
Berdasarkan ragamnya, outcome laporan keuangan sektor public adalah :
(1)

Laporan Posisi Keuangan (Neraca)

(2)

Laporan Kinerja Keuangan (Laporan Surplus-Defisit)

(3)

Laporan Perubahan Aktiva/Ekuitas Neto

(4)

Laporan Arus Kas

(5)

Kebijakan Akuntansi dan Catatan atas Laporan Keuangan

3) Berbagai Statistik Keuangan Sektor Publik


Akuntan atau ahli sistem harus mengetahui seberapa sering pelaporan disajikan. Kertas kerja
penyusunan sistem harus memuat statement dan statistical report yang memang harus
disajikan.

4) Laporan Statistik Keuangan


Berdasarkan tenggang waktu pembuatannya, laporan statistik keuangan dibedakan menjadi
dua yaitu : disusun setiap bulan dan disusun setiap tahun.
5) Berbagai Dokumen Akuntansi dan Keuangan Sektor Publik
Laporan pajak serta laporan lainnya yang disampaikan kepada instansi-instansi pemerintah,
seperti kepada departemen perdagangan, departemen perindustrian, kota dan lain-lain.
6) Karakteristik Kualitatif Pelaporan Sektor Publik
Karakteristik kualitatif pelaporan sektor publik

Dapat Diperbandingkan
Tepat Waktu
Keseimbangan Antara Biaya dan Manfaat
Keseimbangan Antara Karakteristik dan Kualitatif
Penyajian yang Wajar

4.5.6 Kualitas Audit Sektor Publik


Pengertian Kualitas Audit Sektor Publik
Kualitas audit juga dapat diartikan sebagai sebuah sistematika dan pemeriksaan independen
untuk menentukan apakah kualitas kegiatan serta hasil terkait telah sesuai dengan rumusan
perencanaan, dan apakah perencanaan telah dilaksanakan secara efektif serta sesuai untuk
mencapai tujuannya. Dan audit dapat digunakan untuk tujuan keamanan.
Outcome Audit Sektor Publik
Produk atau outcome kualitas audit adalah penilaian kuantitatif atas kesesuaian karakteristik
dokumen yang diminta. Kualitas audit dipengaruhi oleh factor eksternal, yaitu :
(1)

Pendekatan yang diambil oleh manajemen

(2)

Kontribusi yang dibuat oleh komite audit

(3)

Peran shareholder dan kometator

(4)

Peran orang yang mengajukan perkara (litigator)

(5)

Pendekatan regulasi

(6) Tekanan yang disebabkan rezim akuntansi pelaporan.


Karakteristik Kualitatif dari Kualitas Output Audit Sektor Publik
Karakteristik kualitaif kualitas output audit sektor publik :

Dapat dipahami
Relevan
Keandalan
Dapat dibandingkan

4.5.7 Kualitas Pertanggungjawaban Publik


1) Pengertian Kualitas Pertanggungjawaban Publik
Laporan pertanggungjawaban merupakan kewajiban Kepala/Pengelola organisasi public
untuk menjelaskan kinerja penyelenggaraan organisasi kepada masyarakat.
Faktor penentu kualitas pertanggungjawaban public antara lain :

Kepemimpinan pengelola organisasi


Kapasitas personal organisasi
Kualitas perencanaan
Kualitas penganggaran
Kualitas realisasi anggaran
Kualitas pelaporan keuangan.

2) Outcome Pertanggungjawaban Publik


Setiap entitas pelaporan berkewajiban untuk melaporkan upaya yang telah dilakukan serta
hasil yang dicapai dalam pelaksanaan kegiatan secara sistematis dan terstruktur selama suatu
periode pelaporan demi kepentingan : (1) Akuntabilitas; (2) Manajemen; (3) Transparansi; (4)
Keseimbangan Antargenerasi. Pengorganisasian penyusunan laporan pertanggungjawaban
public meliputi hal-hal berikut :

Mempersiapkan dan menyusun rencana strategik


Merumuskan visi, misi, faktor-faktor kunci keberhasilan, tujuan, sasaran, strategi
organisasi publik
Merumuskan indikator kinerja organisasi publik dengan berpedoman pada kegiatan
yang dominan, menjadi isu global dan kritis bagi pencapaian visi dan misi organisasi
sektor publik
Memantau dan mengamati pelaksanaan tugas pokok dan fungsi dengan seksama
Mengukur pencapian kerja
3) Karakteristik Kualitatif dari Kualitas Output Pertanggungjawaban Publik
Karakteristik kualitatif kualitas output pertanggungjawaban public adalah Dapat dipahami
dan Relevan.
4.6 Pengakuan dan Pengukuran Transaksi Publik
4.6.1

Definisi Pengakuan dan Pengukuran Transaksi Publik

Pengakuan (recognition) dilakukan dengan menyatakan pos tersebut, baik dalam kata-kata
maupun jumlah uang dan mencantumkannya ke dalam laporan posisi keuangan atau laporan
kinerja keuangan. Pos yang memenuhi definisi suatu unsur harus diakui jika:
a)

Ada kamungkinan bahwa manfaat ekonomi yang berkaitan dengan pos tersebut akan
mengalir dari atau ke dalam organisasi publik.

b)

Pos tersebut mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur dengan andal.

Pengukuran adalah proses penetapan jumlah uang untuk mengakui dan memasukkan setiap
unsur laporan keuangan sector public ke dalam laporan posisi keuangan dan laporan kinerja
keuangan.
Suatu pos dapat dianggap memenuhi persyaratan pengakuan di masa depan sebagai akibat
dari peristiwa atau keadaan yang terjadi kemudian Berbagai dasar pengakuan untuk derajat
kombinasi yang juga berbada dalam laporan keuangan sektor publik tersebut adalah :

Biaya Historis (historical cost)


Biaya Saat ini (current cost)
Nilai realisasi/penyelesaian (realizable/sattlement value)
Nilai sekarang (present value)

4.6.2 Faktor yang berpengaruh dalam Pengakuan dan Pengukuran Transaksi Publik
Probabilitas Manfaat Ekonomi Masa Depan
Dalam kriteria pengakuan pendapatan, konsep probabilitas digunakan dalam pengertian
derajat ketidakpastian. Konsep tersebut dimaksudkan untuk menghadapi ketidakpastian
lingkungan operasi organisasi. Pengkajian terhadap derajat ketidakpastian yang melekat
dalam arus manfaat ekonomi masa depan dilakukan berdasarkan bukti yang tersedia pada saat
penyusunan laporan keuangan sector public. Oleh karena itu, biaya yang merepresentasikan
pengurangan manfaat ekonomi yang diharapkan harus diakui.
Kendala Pengukuran
Kriteria pengakuan pos kedua adalah ada tidaknya biaya atau nilai yang dapat diukur dengan
tingkat keandalan tertentu (reliable). Pada banyak kasus, biaya atau nilai yang harus
diestimasi merupakan bagian yang esensial dalam penyusunan laporan keuangan sector
public tanpa mengurangi tingkat keandalannya. Namun, jika estimasi yang layak tidak
mungkin dilakukan, pos tersebut tidak diakui dalam laporan posisi keuangan atau laporan
kinerja keuangan. Namun jika tidak mungkin diukur dengan tingkat keandalan tertentu,
tuntutan tersebut tidak dapat diakui sebagai aktiva atau pendapatan. Eksistensi tuntutan harus
diungkapkan dalam catatan materi penjelasan atau skedul tambahan.
Pengungkapan ini dapat dibenarkan jika pengetahuan mengenai pos tersebut dipandang
relevan untuk mengetahui posisi keuangan, kinerja, dan perubahan posisi keuangan suatu
organisasi oleh pemakai laporan keuangan sector public.
Aktiva
Aktiva akan diakui dalam posisi keuangan jika manfaat ekonomisnya dimasa depan atau jasa
potensialnya kemungkinan besar akan diperoleh organisasi, dan aktiva tersebut mempunyai
nilai yang dapat diukur dengan andal.
Kewajiban
Kewajiban diakui dalam laporan posisi keuangan jika pengeluaran sumber daya yang
memberikan manfaat ekonomi kemungkinan besar akan dilakukan untuk mnyelasiakna

kewajiban (obligation) sekarang, dan jumlah yang harus diselsesaikan dapat diukur dengan
andal.
Ekuitas
Ekuitas dapat disubklasifikasikan dalam laporan posisi keuangan, dimana relevansi
pengklasifikasianya terjadi apabila pos tersebut mengindikasikan pembatasan hukum atau
pembatasan lainnya atas kemamampuan organisasi untuk menggunakan ekuitas.
Pendapatan
Pendapatan diakui dalam laporan kinrja keuangan jika kenaikan manfaat ekonoi dimasa yang
akan datang yang berkaitan dengan peningkatan aktiva atau penurunan kewajiban, telah
terjadi dan dapat diukur dengan andal.
Biaya
Biaya diakui dalam laporan kinerja keuangan jika penurunan manfaat ekonomi dimasa depan
yang berkaitan dengan penurunan aktiva atau peningkatan kewajiban telah terjadi dan dapat
diukur dengan andal.
Biaya segera diakui dalam laporan kinerja keuangan jika pengeluaran itu tidak menghasilkan
manfaat ekonomis atau jasa potensial dimasa depan, atau jika manfaat ekonomis dimasa
depan, dan/atau jasa potensial, tidak memenuhi syarat untuk diakui dalam laporan posisi
keuangan sebagai aktiva.

Anda mungkin juga menyukai