Mutiara Efendi
140310110016
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2013
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
PLN mengoperasikan Compressed Natural Gas (CNG) plant yang terbesar
di Dunia dengan kapasitas 15 MMSCFD. CNG plant ini memiliki kemampuan
menyalurkan gas untuk 3 unit gas turbin pembangkit listrik dengan total
kapasitas 300 MW.
PLTGU/PLTG Grati terdiri dari 2 blok yang saat ini mendapatkan suplai gas
sebesar 90 BBTUD dari Santos melalui sumur Oyong dan Wortel. Suplai gas
ini sanggup memasok 3 gas turbin (combined cycle) blok 1 masing-masing
sebesar 100 MW. Sedangkan blok 2 (open cycle) berfungsi sebagai pemikul
beban puncak (peaker) menggunakan bahan bakar HSD. Dengan adanya CNG
Plant (Compressed Natural Gas), maka PT Indonesia Power akan bisa
mengoperasikan blok 2 sebagai pemikul beban puncak tanpa menggunakan
BBM (bahan bakar PLTG yang berwujud cair).
Biaya pokok produksi listrik menggunakan BBM sekitar 2.800 rupiah per
kWh, sementara jika menggunakan CNG, BPP-nya hanya sekitar Rp1.000/
kWh. Dengan produksi listrik PLTG Grati Blok 2 selama 4 sampai 5 jam per
hari yang berkisar 1.200 s/d 1.500 MWh, maka potensi penghematan akibat
pengurangan BBM ini kurang lebih 1 triliun rupiah per tahun.
Pengunaan bahan bakar gas melalui Fasilitas CNG juga berdampak signifikan
dengan lingkungan hidup.
2. Tujuan
Mengoperasikan PLTGU/PLTG tanpa menggunakan BBM
Mengefiesensikan bahan bakar
3. Rumusan Masalah
Biaya produksi listrik menggunakan BBM yang terlalu besar.
Dampak pengunaan bahan bakar gas melalui Fasilitas CNG
BAB II
PEMBAHASAN
PLN mengoperasikan CNG plat terbesar di dunia untuk PLTGU grati
Proyek CNG Plant untuk memenuhi kebutuhan PLTG saat beban
puncak (Peak Shaving) SJB selesai dibangun. PLN mengoperasikan
Compressed Natural Gas (CNG) plant yang terbesar di Dunia dengan
kapasitas
15
MMSCFD.
CNG
plant
ini
memiliki
kemampuan
menyalurkan gas untuk 3 unit gas turbin pembangkit listrik dengan total
kapasitas 300 MW. PLTGU/PLTG Grati terdiri dari 2 blok yang saat ini
mendapatkan suplai gas sebesar 90 BBTUD dari Santos melalui sumur
Oyong dan Wortel. Suplai gas ini sanggup memasok 3 gas turbin
(combined cycle) blok 1 masing-masing sebesar 100 MW. Sedangkan blok
2 (open cycle) berfungsi sebagai pemikul beban puncak (peaker)
menggunakan bahan bakar HSD.
Dengan adanya CNG Plant (Compressed Natural Gas), maka PT Indonesia
Power akan bisa mengoperasikan blok 2 sebagai pemikul beban puncak
tanpa menggunakan BBM.
Biaya pokok produksi listrik menggunakan BBM sekitar 2.800
rupiah per kWh, sementara jika menggunakan CNG, BPP-nya hanya
sekitar Rp1.000/ kWh. Dengan produksi listrik PLTG Grati Blok 2 selama
4 sampai 5 jam per hari yang berkisar 1.200 s/d 1.500 MWh, maka potensi
penghematan akibat pengurangan BBM ini kurang lebih 1 triliun rupiah
per tahun.
Operator sistem berjuang keras menstabilkan sistem terutama pada waktuwaktu kritis jam 16.00 sampai 18.00 dimana ramp-nya mencapai
2000~3000 MW / jam.
Ilustrasi ramping rate demand yang ekstrim
Walaupun pembangkit-pembangkit baseload
PLTU-PLTU
batubara
terus
berusaha
ditekan,
jadi
mustahil
memaksakan
diri
pipa-pipa
boiler
karena
keseluruhan, energy cost SJB akan turun untuk kondisi SJB dengan
kualitas yang sama. Artinya, jika hendak dilakukan studi, maka
perbandingan yang benar, apple to apple, adalah membandingkan energy
cost di era pada saat PLTG minyak masih dijalankan (tahun 2011 ke
bawah) dengan versus masa pada saat PLTG CNG pertama mulai
beroperasi di SJB (diperkirakan mulai Q1 2013).
PLTG
Pembangkit listrik tenaga gas (PLTG) merupakan sebuah
pembangkit energi listrik yang menggunakan peralatan/mesin turbin gas
sebagai penggerak generatornya. Turbin gas dirancang dan dibuat dengan
prinsip kerja yang sederhana dimana energi panas yang dihasilkan dari
proses pembakaran bahan bakar diubah menjadi energi mekanis dan
selanjutnya diubah menjadi energi listrik atau energi lainnya sesuai dengan
kebutuhannya. Sistem PLTG menggunakan prinsip siklus Brayton yang
dibagi atas siklus terbuka dan siklus tertutup. Pada siklus terbuka, fluida
kerja adalah udara atmosfer dan pengeluaran panas di atmosfer karena gas
buang dari turbin dibuang ke atmosfer. Adapun kekurangan dari turbin gas
adalah sifat korosif pada material yang digunakan untuk komponenkomponen turbinnya karena harus bekerja pada temperature tinggi dan
adanya unsur kimia bahan bakar minyak yang korosif (sulfur, vanadium
dll), tetapi dalam perkembangannya pengetahuan material yang terus
berkembang hal tersebut mulai dapat dikurangi meskipun tidak dapat
secara keseluruhan dihilangkan. Dengan tingkat efisiensi yang rendah hal
ini merupakan salah satu dari kekurangan sebuah turbin gas juga dan pada
perkembangannya untuk menaikkan efisiensi dapat diatur/diperbaiki
temperature kerja siklus dengan menggunakan material turbin yang
mampu bekerja pada temperature tinggi dan dapat juga untuk menaikkan
efisiensinya dengan menggabungkan antara pembangkit turbin gas dengan
pembangkit turbin uap dan hal ini biasa disebut dengan combined cycle.
PLTGU
PLTGU adalah gabungan antara PLTG dengan PLTU, dimana
panas dari gas buang dari PLTGdigunakan untuk menghasilkan uap yang
digunakan sebagai fluida kerja di PLTU. Dan bagian yangdigunakan untuk
menghasilkan uap tersebut adalah HRSG (Heat Recovery Steam
Generator).PLTGU merupakan suatu instalasi peralatan yang berfungsi
untuk mengubah energi panas (hasil pembakaran bahan bakar dan udara)
menjadi energi listrik yang bermanfaat. Pada dasarnya, sistemPLTGU ini
merupakan penggabungan antara PLTG dan PLTU. PLTU memanfaatkan
energi panasdan uap dari gas buang hasil pembakaran di PLTG untuk
memanaskan air di HRSG (Heat RecoverySteam Genarator), sehingga
menjadi uap jenuh kering. Uap jenuh kering inilah yang akan
digunakanuntuk memutar sudu (baling-baling) Gas yang dihasilkan dalam
ruang bakar pada Pusat Listrik TenagaGas (PLTG) akan menggerakkan
turbin dan kemudian generator, yang akan mengubahnya menjadienergi
listrik. Sama halnya dengan PLTU, bahan bakar PLTG bisa berwujud cair
(BBM) maupun gas(gas alam). Penggunaan bahan bakar menentukan
tingkat efisiensi pembakaran dan prosesnya. Prinsipkerja PLTG adalah
sebagai berikut, mula-mula udara dimasukkan dalm kompresor dengan
melalui air filter / penyaring udara agar partikel debu tidak ikut masuk ke
dalam kompresor tersebut.
Padakompresor tekanan udara dinaikkan lalu dialirkan ke ruang bakar
untuk dibakar bersama bahan bakar. Disini, penggunaan bahan bakar
menentukan apakah bisa langsung dibakar dengan udara atau tidak.turbin
uap.Jika menggunakan BBG, gas bisa langsung dicampur dengan udara
untuk dibakar. Tapi jikamenggunakan BBM harus dilakukan proses
pengabutan dahulu pada burner baru dicampur udara dandibakar.
Pembakaran bahan bakar dan udara ini akan menghasilkan gas bersuhu
dan bertekanan tinggiyang berenergi (enthalpy). Gas ini lalu disemprotkan
ke turbin, hingga enthalpy gas diubah oleh turbinmenjadi energi gerak
yang memutar generator untuk menghasilkan listrik. Setelah melalui turbin
sisagas panas tersebut dibuang melalui cerobong/stack. Karena gas yang
disemprotkan ke turbin bersuhutinggi, maka pada saat yang sama
dilakukan pendinginan turbin dengan udara pendingin dari lubangudara
pada turbin.Untuk mencegah korosi akibat gas bersuhu tinggi ini, maka
bahan bakar yangdigunakan tidak boleh mengandung logam Potasium,
Vanadium, dan Sodium yang melampaui 1 part per mill (ppm)
Sistem Pelumas
Sistem Pendingin
Sistem Hidrolik
ruangan
tempat
proses
terjadinya
pembakaran. Ada turbin gas yang mempunyai satu atau dua Combustion
Chamber yang letaknya terpisah dari casing turbin, akan tetapi yang lebih
banyak dijumpai adalah memiliki Combustion Chamber dengan beberapa
buah Combustion basket, mengelilingi sisi masuk (inlet) turbin. Di dalam
Combustion Chamber dipasang komponen-komponen untuk proses
pembakaran beserta sarana penunjangnya, diantaranya: Fuel Nozzle,
Combustion Liner, Transition Piece, Igniter, Flame Detektor
Turbin Gas
Turbin Gas berfungsi untuk membangkitkan energi mekanis dari sumber
energi panas yang dihasilkan pada proses pembakaran. Selanjutnya energi
mekanis ini akan digunakan untuk memutar generator listrik baik melalui
perantaraan Load Gear atau tidak, sehingga diperoleh energi listrik.
Bagian-bagian utama Turbin Gas adalah: Sudu Tetap, Sudu Jalan, Saluran
Gas Buang, Saluran Udara Pendingin, Batalan, Auxiallary Gear
Load Gear
Load Gear atau main Gear adalah roda gigi penurun kecepatan putaran
yang dipasang diantara poros Turbin Compressor dengan poros Generator.
Jaringan listrik di Indonesia. Memilii frekwensi 50 Hz, sehngga putaran
tertinggi generator adalah 3000 RPM, sedangkan putaran turbin ada yang
4800 RPM atau lebih.
Alat Bantu
Pada saat muai start up, belum tersedia udara untuk pembakaran. Udara
pembakaran disuplai oleh kompresor aksial, sedangkan kompresor aksial
harus diputar oleh turbin yang pada saat start up belum menghasilkan
tenaga bahkan belum berputar. Oleh karenanya, pada saat start up perlu
ada tenaga penggerak lain yang dapat diperoleh dari : Motor generator,
Motor Listrik, Mesin Diesel
Komponen PLTGU
Sistem PLTGU dapat dibagi menjadi tiga bagian utama, yaitu: sistem
GTG, HRSG dan STG.
Sistem Generator Turbin Gas (Gas Turbine Generator )
Turbin adalah suatu pesawat pengubah daya dari suatu media yang
bergerak misalnya air, udara, gasdan uap, untuk memutar generator
sehingga
menghasilkan
tenaga
listrik.
Pada
PLTG/U,
media
dengan
poros
gas
dan
generator
flowmeter
untuk
perhitungan
pemakaian.
perlu
pendinginan. Adapun
sebagai
media
iv.
mekanismeoperasinya
untuk
membuka
dan
ke
dalam
tiga
jenis,
impuls,
reaksi
dan
e. Pompa air Pengisi (Feed Water Pump), pompa ini memindahkan air
pengisi dari tangki air pengisi ke condenser dan menjaga levelcondenser
tetap pada kondisi normal.
Peralatan Pendukung Sistem Turbin Uap adalah sebagai berikut.
1) Sistem minyak pelumas turbin uap digunakan untuk melumasi bearing
turbin uap dan bearinggenerator, dimana pada sistem ini terdapat peralatan
Main Lube Oil Pump(MOP),Lube Oil Pump(LOP ), Emergency Oil Pump
(EOP) dan Lube Oil Cooler. Mulamula pada kondisi dimanaturbin uap
masih dalam putaran turning gear, maka sistem pelumasan akan
didistribusikan dandisirkulasi minyak, dengan main lube oil pump.
Selanjutnya setelah turbin uap berputar dansampai kondisi berbeban, maka
seluruh sistem pelumasan akan didistribusikan dan disirkulasikanminyak
pelumas ini dengan menggunakan main lube oil pump(MOP) dan lube oil
pump(LOP).
2) Sistem Pendingin Minyak Pelumas digunakan untuk mendinginkan
temperatur minyak pelumasyang tinggi setelah digunakan untuk melumasi
bearing bearing turbin uap dan generator yangkemudian dialirkan masuk
ke dalam
lube oil cooler , di mana media pendingin yang digunakanadalah air
(Closed Cycle Cooling Water ). Air yang bertemperatur tinggi setelah
digunakan untuk mendinginkan minyak pelumas akan didinginkan di
dalam heat exchanger dengan media pendinginnya diambil dari air laut
melalui Pompa Sirkulasi Air (discharge circulating water pump).
3) Sistem Hidrolik pada sistem turbin uap digunakan untuk membuka
maupun menutup KatupPenghenti Utama (main stop valve) dan
menggerakkancontrol valve(Governor ) pada pipa suplaiuap superheat
untuk memutar turbin. Di mana yang digunakan untuk sistem hidrolik
inimerupakan minyak hidrolik yang tertampung di dalam tangki dan
disuplai dengan menggunakan pompa minyak hidrolik (hydraulic oil
pump).
4) Sistem Pendingin Siklus Tertutup ini terdiri dariClosed Cycle Cooling
Water
Heat
Exchanger
Pump(CCCWP).
Sirkulasi
(CCCW),Closed
air
pendingin
Cycle
ini
Cooling
Water
digunakanuntuk
d. Kekurangan PLTGU
1. Peningkatan biaya
2. Peningkatan luas area yang dibutuhkan
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dengan dilakukannya upaya ini sedikit banyaknya bisa membantu
mengefisienkan penggunakan bahan bakar dengan menggunakan BBM
yang harganya jauh lebih mahal daripada penggunaan CNG plant.
Daftar Pustaka
-
2013 , 12:26)
http://suhartiny.blogspot.com/2012/10/makalah-pltgpltgu_6192.html ((Sabtu, 07 September 2013 , 12:45)