Anda di halaman 1dari 4

Dungun kecil

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Dungun Kecil

Dungun kecil, Heritiera littoralis


Oahu, Hawaii

Status konservasi

Risiko Rendah (IUCN 3.1)[1]

Klasifikasi ilmiah

Kerajaan:

Plantae

(tidak

Angiospermae

termasuk):

(tidak

Eudikotil

termasuk):

(tidak

Rosidae

termasuk):

Ordo:

Malvales

Famili:

Malvaceae

Genus:

Heritiera

Spesies:

H. littoralis

Nama binomial

Heritiera littoralis
Aiton, 1789 [2]

Sinonim

Amygdalus
litoralis (Dryand.) Kuntze

Balanopteris
tothila Gaertn.

Sumber: The Plant List.[3]

Dungun kecil atau dungun laut (Heritiera littoralis) adalah nama


sejenis pohon penghuni hutan pantai, rawa-rawa pantai, danhutan bakau,
anggota suku Malvaceae. Pohon ini menghasilkan kayu yang berkualitas baik, yang dalam
perdagangan dikenal sebagai kayu dungun. Dipencarkan oleh aliran air dan gelombang laut,
dungun kecil tersebar luas dari pesisir timur Afrika, India, kawasan Malesia, hingga pulau-pulau
di Pasifik.[4]
Di pelbagai daerah, pohon ini dikenal dengan nama-nama seperti: dungon (Aceh); dungun,
atung laut, bayur laut, bbkan (Mly.);crlang laut (Sd.); dungun, lawang, balang
pasir (Jw.); longon (Md.); dungu, dunguno, lawanan kt, l.
rintk (Sulut); rumung(Sulsel); rorumu (Galela, Tobelo); leligen (Weda, Halmahera); rurun,
lulun (Ambon); kabi ma gosi (Ternate); kabi ma hoso (Tidore);blohila,
blakangabu (Timor); genura (Alor).[5]. Sementara dalam bahasa Inggris ia dinamakan lookingglass tree atau looking-glass mangrove.
Daftar isi
[sembunyikan]

1Pengenalan

2Agihan dan ekologi

3Manfaat

4Catatan kaki

5Pranala luar

Pengenalan[sunting | sunting sumber]

Pelat botani menurut Blanco

Pohon yang tak menggugurkan daun, berumah dua, berperawakan sedang yang mencapai
tinggi 25 m, namun umumnya lebih pendek. Batang utama biasanya terpilin dan kerdil,
gemangnya mencapai 40(-60) cm; dengan banir tipis bergelombang, meluas jauh keluar.[4]

Buah muda

Daun-daun tunggal, berkumpul di ujung ranting, bertangkai 0,5-1(-2) cm, kokoh. Helaian daun
hijau gelap di atas dan keperakan di sisi bawah, tertutupi oleh sisik-sisik yang bertumpang tindih;
liat seperti jangat; bentuk jorong atau bundar telur-lonjong, 10-20(-30) 5-10(-18)
cm. Perbungaanbentuk malai renggang di ujung ranting, panjangnya hingga
18 cm. Bunganya kecil-kecil, 4-5 mm, berkelamin tunggal, tanpa mahkota dan tidak menyolok.
Kelopak bentuk cawan atau loncengbertaju 4-6, sisi luarnya hijau dan berambut, sisi dalamnya
kemerahan dan berambut. Buah gelukbentuk jorong, 5-6 6-8(-10) cm, dengan punggung
seperti lunas perahu, gundul, cokelat hingga keunguan, mengilap, berbiji satu yang dilindungi
oleh dinding buah yang mengayu.[4][6]

Agihan dan ekologi[sunting | sunting sumber]

Buah masak terapung di perairan mangrove Kep. Andaman

Buah dungun kecil terapung di air dengan punggung di sisi atas; secara ini ia dipencarkan oleh
aliran air maupun oleh gelombang laut (hidrokori). Tidak mengherankan jika jenis ini agihannya
termasuk yang paling luas di antara kerabatnya. Dungun laut diketahui menyebar mulai dari
pesisir timur Afrika, bagian selatan Asia dari India hingga ke Tiongkok, seluruh
kawasan Malesia, Australiatropis, Hawaii, hingga ke Kaledonia Baru.[4] Juga ditemukan
di Madagaskar.[6]
Pohon ini sering ditemui di perbatasan hutan mangrove dengan daratan[6], atau pada zona
peralihan mangrove ke hutan rawa air tawar[4]. Merupakan pohon khas pada
tepian sungai pasang surut, kadang-kadang dungun kecil tumbuh mendominasi tegakan
setempat[4]. Juga didapati di pantai-pantai berbatu atau berpasir[4], pohon ini agaknya intoleran
terhadap salinitas tinggi; ia pun tak didapati di wilayah-wilayah yang lebih terbuka atau pada
tanah-tanah yang berdrainase buruk[6]. Jenis ini acap kali berasosiasi
dengan Bruguiera, Excoecaria, Avicenniadan Xylocarpus.[4][6]

Manfaat[sunting | sunting sumber]


Dungun laut menghasilkan kayu yang kuat, berat dan awet; dalam perdagangan internasional
dikenal sebagai kayu dungun atau dungon[4]. Sayangnya, karena keadaan batang pohonnya
yang biasanya terpilin, bengkok, bercabang rendah atau berbonggol-bonggol, sukar
mendapatkan eksemplar yang bagus dan berukuran besar. Kayu terasnya berwarna cokelat
kemerah-merahan atau cokelat kehitam-hitaman, jelas terbedakan dari gubalnya yang cokelat
muda.[5]
Kayu dungun laut dinilai baik untuk digunakan dalam konstruksi jembatan, rumah, galangan
kapal, bantalan rel kereta api[5]. Menurut Rumphius, kayu Atunus litorea ini sangat baik untuk
dijadikan gagang perkakas dan kayuh perahu, dan, jika ada yang berukuran besar, baik pula
untuk kemudi perahu besar karena sangat awet dalam air laut[7].
Ranting-rantingnya yang segar digunakan sebagai semacam sikat (pembersih) gigi. Pepagannya
mengandung lk. 14% zat penyamak (tanin). Sedangkan inti bijinya digunakan untuk mengobati
sakit murus-murus dan mejen (disentri).[5]

Anda mungkin juga menyukai