Anda di halaman 1dari 17

Lapisan Bumi

BUMI
Bumi merupakan planet urutan ke-tiga dari sembilan planet yang mengelilingi
matahari dan merupakan satu-satunya planet yang dapat dihuni oleh mahluk hidup. Bumi
terbentuk sekitar 4,6 milyar tahun yang lalu. Jarak bumi dengan matahari sekitar 150 juta km,
dengan radius 6.370 km. Bumi memiliki 2 macam lapisan, yaitu lapisan internal (dalam)
dan lapisan eksternal (luar).
1. Lapisan dalam merupakan lapisan pembentuk bumi.
2. Lapisan luar merupakan lapisan yang melindungi bumi dari meteor atau benda-benda luar
angkasa lainnya.
A. LAPISAN DALAM BUMI

Secara struktur lapisan dalam bumi, dibagi menjadi tiga bagian, yaitu sebagai berikut:
1. Kerak bumi (crush)
Merupakan kulit bumi bagian luar (permukaan bumi). Tebal lapisan kerak bumi mencapai 70
km dan merupakan lapisan batuan yang terdiri dari batu-batuan basa dan masam. Lapisan ini
menjadi tempat tinggal bagi seluruh mahluk hidup. Suhu di bagian bawah kerak bumi
mencapai 1.100 oC. Lapisan kerak bumi dan bagian di bawahnya hingga kedalaman 100 km
dinamakan litosfer.

2. Selimut atau selubung (mantle)


Merupakan lapisan yang terletak di bawah lapisan kerak bumi. Tebal selimut bumi mencapai
2.900 km dan merupakan lapisan batuan padat. Suhu di bagian bawah selimut bumi mencapai
3.000 oC.
3. Inti bumi (core)
Terdiri dari material cair, dengan penyusun utama logam besi (90%), nikel (8%), dan lainlain yang terdapat pada kedalaman 2900 5200 km. Lapisan ini dibedakan menjadi lapisan
inti luar dan lapisan inti dalam.

Lapisan inti luar tebalnya sekitar 2.000 km dan terdiri atas besi cair yang suhunya

mencapai 2.200 oC.


Lapisan inti dalam merupakan pusat bumi berbentuk bola dengan diameter sekitar
2.700 km. Inti dalam ini terdiri dari nikel dan besi yang suhunya mencapai 4.500 oC.

B. LAPISAN LUAR BUMI

1. Atmosfer
Atmosfer adalah lapisan gas yang melingkupi sebuah planet, termasuk bumi, dari
permukaan planet tersebut sampai jauh di luar angkasa. Di bumi, atmosfer terdapat dari
ketinggian 0 km di atas permukaan tanah, sampai dengan sekitar 560 km dari atas permukaan
bumi. Atmosfer tersusun atas beberapa lapisan, yang dinamai menurut fenomena yang terjadi
di lapisan tersebut. Transisi antara lapisan yang satu dengan yang lain berlangsung bertahap.
Studi tentang atmosfer mula-mula dilakukan untuk memecahkan masalah cuaca, fenomena
pembiasan sinar matahari saat terbit dan tenggelam, serta kelap-kelipnya bintang. Atmosfer
Bumi terdiri atas nitrogen (78.17%) dan oksigen (20.97%), dengan sedikit argon (0.9%),
karbondioksida (variabel, tetapi sekitar 0.0357%), uap air, dan gas lainnya. Atmosfer
melindungi kehidupan di bumi dengan menyerap radiasi sinar ultraviolet dari matahari dan
mengurangi suhu ekstrem di antara siang dan malam. 75% dari atmosfer ada dalam 11 km
dari permukaan planet.

2. Troposfer
Lapisan ini berada pada level yang terrendah, campuran gasnya paling ideal untuk
menopang kehidupan di bumi. Dalam lapisan ini kehidupan terlindung dari sengatan radiasi
yang dipancarkan oleh benda-benda langit lain. Dibandingkan dengan lapisan atmosfer yang
lain, lapisan ini adalah yang paling tipis (kurang lebih 15 kilometer dari permukaan tanah).
Ketinggian yang paling rendah adalah bagian yang paling hangat dari troposfer, karena
permukaan bumi menyerap radiasi panas dari matahari dan menyalurkan panasnya ke udara.
Biasanya, jika ketinggian bertambah, suhu udara akan berkurang secara tunak (steady), dari
sekitar 17 sampai -52. Pada permukaan bumi yang tertentu, seperti daerah pegunungan
dan dataran tinggi dapat menyebabkan anomali terhadap gradien suhu tersebut.
Lapisan ini dianggap sebagai bagian atmosfer yang paling penting, karena
berhubungan langsung dengan permukaan bumi yang merupakan habitat dari berbagai jenis
mahluk hidup termasuk manusia, serta sebagain besar iklim berlangsung pada lapisan
troposfer. Susunan kimia udara troposfer terdiri dari 78,03% nitrogen, 20,99 oksigen, 0,93%
argon, 0,03% asam arang, 0,0015% nenon, 0,00015% helium, 0,0001% kripton, 0,00005%
hidrogen, serta 0,000005% xenon.
Di dalam troposfer terdapat tiga jenis awan yaitu:
1. Awan rendah (cumulus), yang tingginya antara 0 2 km
2. Awan pertengahan (alto cumulus lenticularis), tingginya antara 2 6 km
3. Awan tinggi (cirrus) yang tingginya antara 6 12 km.

Troposfer terbagi lagi ke dalam empat lapisan, yaitu :


1. Lapisan Udara Dasar
Tebal lapisan udara ini adalah 1 2 meter di atas permukaan bumi. Keadaan di dalam
lapisan udara ini tergantung dari keadaan fisik muka bumi, dari jenis tanaman, ketinggian dari
permukaan laut dan lainnya. Keadaan udara dalam lapisan inilah yang disebut sebagai iklim
mikro, yang memperngaruhi kehidupan tanaman dan juga jasad hidup di dalam tanah.

2. Lapisan Udara Bawah


Lapisan udara ini dinamakan juga lapisan-batasan planiter (planetaire grenslag,
planetary boundary layer). Tebal lapisan ini 1 2 km. Di sini berlangsung berbagai
perubahan suhu udara dan juga menentukan iklim.
3. Lapisan Udara Adveksi (Gerakan Mendatar)
Lapisan ini disebut juga lapisan udara konveksi atau lapisan awan, yang tebalnya 2
8 km. Di dalam lapisan udara ini gerakan mendatar lebih besar daripada gerakan tegak. Hawa
panas dan dingin yang beradu di sini mengakibatkan kondisi suhu yang berubah-ubah.
4. Lapisan Udara Tropopouse
Merupakan lapisan transisi antara lapisan troposfer dan stratosfer terletak antara 8
12 km di atas permukaan laut (dpl). Pada lapisan ini terdapat derajat panas yang paling
rendah, yakni antara 46 o C sampai 80o C pada musim panas dan antara 57 o C sampai
83 o C pada musim dingin. Suhu yang sangat rendah pada tropopouse inilah yang
menyebabkan uap air tidak dapat menembus ke lapisan atmosfer yang lebih tinggi, karena
uap air segera mengalami kondensasi sebelum mancapai tropopouse dan kemudian jatuh
kembali ke bumi dalam bentuk cair (hujan) dan padat (salju, hujan es).
3. Stratosfer
Perubahan secara bertahap dari troposfer ke stratosfer dimulai dari ketinggian sekitar
11 km. Suhu di lapisan stratosfer yang paling bawah relatif stabil dan sangat dingin yaitu
70oF atau sekitar 57oC. Pada lapisan ini angin yang sangat kencang terjadi dengan pola
aliran yang tertentu.Disini juga tempat terbangnya pesawat. Awan tinggi jenis cirrus kadangkadang terjadi di lapisan paling bawah, namun tidak ada pola cuaca yang signifikan yang
terjadi pada lapisan ini. Dari bagian tengah stratosfer keatas, pola suhunya berubah menjadi
semakin bertambah semakin naik, karena bertambahnya lapisan dengan konsentrasi ozon
yang bertambah. Lapisan ozon ini menyerap radiasi sinar ultra ungu. Suhu pada lapisan ini
bisa mencapai sekitar 18oC pada ketinggian sekitar 40 km. Lapisan stratopause memisahkan
stratosfer dengan lapisan berikutnya.

Lapisan stratosfer dibagi dalam tiga bagian yaitu:

Lapisan udara isoterm; terletak antara 12 35 km dpl, dengan suhu udara 50o C

sampai -55o C.
Lapisan udara panas; terletak antara 35 50 km dpl, dengan suhu 50o C sampai +

50o C.
Lapisan udara campuran teratas; terletak antara 50 80 km dpl, dengan suhu antara
+50o C sampai -70o C. karena pengaruh sinar ultraviolet, pada ketinggian 30 km
oksigen diubah menjadi ozon, hingga kadarnya akan meningkat dari 5 menjadi 9 x
10-2 cc di dalam 1 m3.

4. Mesosfer
Kurang lebih 25 mil atau 40km diatas permukaan bumi terdapat lapisan transisi
menuju lapisan mesosfer. Pada lapisan ini, suhu kembali turun ketika ketinggian bertambah,
sampai menjadi sekitar 143oC di dekat bagian atas dari lapisan ini, yaitu kurang lebih 81
km diatas permukaan bumi. Suhu serendah ini memungkinkan terjadi awan noctilucent, yang
terbentuk dari kristal es. Daerah transisi antara lapisan mesosfer dan termosfer disebut
mesopouse dengan suhu terendah 110o C.

5. Termosfer
Transisi dari mesosfer ke termosfer dimulai pada ketinggian sekitar 81 km. Dinamai
termosfer karena terjadi kenaikan temperatur yang cukup tinggi pada lapisan ini yaitu sekitar
1982oC. Perubahan ini terjadi karena serapan radiasi sinar ultra ungu. Radiasi ini
menyebabkan reaksi kimia sehingga membentuk lapisan bermuatan listrik yang dikenal
dengan nama ionosfer, yang dapat memantulkan gelombang radio. Sebelum munculnya era
satelit, lapisan ini berguna untuk membantu memancarkan gelombang radio jarak jauh.
Molekul oksigen akan terpecah menjadi oksegen atomik di sini. Proses pemecahan molekul
oksigen dan gas-gas atmosfer lainnya akan menghasilkan panas, yang akan menyebabkan
meningkatnya suhu pada lapisan ini. Suhu pada lapisan ini akan meningkat dengan
meningkaknya ketinggian.

Ionosfer dibagi menjadi tiga lapisan lagi, yaitu:

Lapisan Udara E

Terletak antara 80 150 km dengan rata-rata 100 km dpl. Lapisan ini tempat terjadinya
proses ionisasi tertinggi. Lapisan ini dinamakan juga lapisan udara KENNELY dan
HEAVISIDE dan mempunyai sifat memantulkan gelombang radio. Suu udara di sini berkisar
70o C sampai +50o C .

Lapisan udara F

Terletak antara 150 400 km. Lapisan ini dinamakan juga lapisan udara APPLETON.

Lapisan udara atom

Pada lapisan ini, benda-benda berada dalam lbentuk atom. Letaknya lapisan ini antara 400
800 km. Lapisan ini menerima panas langsung dari matahari, dan diduga suhunya mencapai
1200o C
Fenomena aurora yang dikenal juga dengan cahaya utara atau cahaya selatan terjadi di
lapisan ini.

6. Eksosfer
Merupakan lapisan atmosfer yang paling tinggi. Pada lapisan ini, kandungan gas-gas
atmosfer sangat rendah. Batas antara ekosfer (yang pada dasarnya juga adalah batas atmosfer)
dengan angkasa luar tidak jelas. Daerah yang masih termasuk ekosfer adalah daerah yang
masih dapat dipengaruhi daya gravitasi bumi. Garis imajiner yang membatasi ekosfer dengan
angkasa luar disebut magnetopause. Adanya refleksi cahaya matahari yang dipantulkan oleh
partikel debu meteoritik. Cahaya matahari yang dipantulkan tersebut juga disebut sebagai
cahaya Zodiakal.

Jenis Batuan Beku, Sedimen, dan


Metamorf
Batuan Beku : batuan yang terbentuk karena pembentukan magma dan lava yang membeku
magma adalah batuan cair dan sangat panas yang berada di dalam kerak bumi/perut bumi
lava adalah magma yang mencapai permukaan bumi

1)

Batu Apung

Ciri

Cara terbentuk
Kegunaan

2) Obsidian

Batu Apung
: warna keabu-abuan, berpori-pori, bergelembung, ringan,
terapung dalam air
: dari pendinginan magma yang bergelembung-gelembung gas
: untuk mengamplas atau menghaluskan kayu, di bidang
industri digunakan sebagai bahan pengisi (filler), isolator
temperatur tinggi dan lain-lain.

Ciri
Cara terbentuk
Kegunaan

Obsidian
: hitam, seperti kaca, tidak ada kristal-kristal
: terbentuk dari lava permukaan yang mendingin dengan cepat
: untuk alat pemotong atau ujung tombak (pada masa
purbakala) dan bisa dijadikan kerajinan

3) Granit

Ciri

Granit
: terdiri atas kristal-kristal kasar, warna putih sampai abu-abu,
kadang-kadang jingga, Batuan ini banyak di temukan di
daerah pinggiran pantai dan di pinggiran sungai besar ataupun

Cara terbentuk

Kegunaan

4) Basalt

di dasar sungai.
: dari pendinginan magma yang terjadi dengan lambat di bawah
permukaan bumi
: sbg bahan bangunan

Ciri

Cara terbentuk

Kegunaan

Basalt
: terdiri atas kristal-kristal yang sangat kecil, berwarna hijau
keabu-abuandan berlubang-lubang
: dari pendinginan lava yanng mengandung gas tetapi gasnya
telah menguap
: sebagai bahan baku dalam industri poles, bahan bangunan /
pondasi bangunan (gedung, jalan, jembatan, dll)

5) Diorit

Ciri
Cara terbentuk

Kegunaan

6) Andesit

Diorit
: Kelabu bercampur putih, atau hitam bercampur putih
: dari hasil peleburan lantai samudra yang bersifat mafic pada
suatu subduction zone, biasanya diproduksi pada busur
lingkaran volkanis, dan membentuk suatu gunung didalam
cordilleran ( subduction sepanjang tepi suatu benua, seperti
pada deretan Pegunungan)
: sbg batu ornamen dinding maupun lantai bangunan gedung
dan sbg bahan bangunan (hiasan)

Ciri

Cara terbentuk

Kegunaan

Andesit
: batuan bertekstur halus, berwarna abu-abu hijau tetapi sering
merah atau jingga
: berasal dari lelehan lava gunung merapi yang meletus
terbentuk (membeku) ketika temperatur lava yang meleleh
turun antara 900 sampai dengan 1,100 derajat Celsius.
: Nisan kuburan, Cobek, Arca untuk hiasan, Batu pembuat
candi

7) Gabro

Ciri

Cara terbentuk
Kegunaan

Gabro
: Berwarna hitam, hijau, dan abu-abu gelap. Struktur batuan ini
adalah massive, tidak terdapat rongga atau lubang udara
maupun retakan-retakan. Batuan ini memeiliki tekstur fanerik
karena mineral-mineralnya dapat dilihat langsung secara
kasat mata dan mineral yang besar menunjukkan bahwa
mineral tersebut terbentuk pada suhu pembekuan yang relatif
lambat sehingga bentuk mineralnya besar-besar
: terbentuk dari magma yang membeku di dalam gunung
: untuk penghasil pelapis dinding ( sebagai marmer dinding )

8) Liparit

Liparit

Ciri : bertekstur porfiris dan umumnya berwarna putih, mineral pembentuknya


feldspar, kuarsa, biotit dan mungkin juga mineral berwarna gelap.

Batu Sedimen atau Endapan : batuan yang terbentuk karena pengendapan / hasil pelapukan
dan pengikisan batuan yang dihanyutkan oleh air atau terbawa oleh tiupan angin. Kemudian
endapan ini menjadi keras karena tekanan atau ada zat-zat yang merekat pd bagian-bagian
endapan tersebut.
1)

Konglomerat

Ciri

Cara terbentuk

Kegunaan

Konglomerat
: material kerikil-kerikil bulat, batu-batu dan pasir yang
merekat satu sama lainnya.
: dari bahan-bahan yang lepas karena gaya beratnya menjadi
terpadatkan dan terikat
: untuk bahan bangunan

2) Batu Pasir

Ciri

Cara terbentuk

Kegunaan

Batu Pasir
: tersusun dari butiran-butiran pasir, warna abu-abu, kuning,
merah
: dari bahan-bahan yang lepas karena gaya beratnya menjadi
terpadatkan dan terikat
: sebagai material di dalam pembuatan gelas/kaca dan sbg

kontruksi bangunan
3) Batu Serpih

Batu Serpih
Ciri
Cara terbentuk
Kegunaan

: lunak, baunya seperti tanah liat, butir-butir batuan halus, warna hijau,
hitam, kuning, merah, abu-abu
: dari bahan-bahan yang lepas dan halus karena gaya beratnya menjadi
terpadatkan dan terikat
: sbg bahan bangunan

4) Batu Gamping (kapur)

Ciri
Cara terbentuk
Kegunaan

5) Breksi

Batu Gamping (kapur)


: agak lunak, warna putih keabu-abuan, membentuk gas karbon
dioksida kalau ditetesi asam
: dari cangkang binatang lunak seperti siput, kerang, dan binatang laut
yang telah mati. Rangkanya yang terbuat dari kapu tidak akan
musnah, tapi memadat dan membentuk batu kapur
: sbg bahan baku semen

Ciri

Cara terbentuk

Kegunaa

Breksi
: gabungan pecahan-pecahan yang berasal dari letusan
gunung berapi
: terbentuk katena bahan-bahan iini terlempar tinggi ke
udara dan mengendap di suatu tempat
: dijadikan sbg kerajinan dan sbg bahan bangunan

6) Stalaktit dan Stalagmit

Ciri
Cara terbentuk

Kegunaan

7) Batu Lempung

Stalaktit dan Stalagmit


: kuning, coklat, krem, keemasan, putih
: Air yang larut di daerah karst akan masuk ke lobang-lobang
(doline) kemudian turun ke gua dan menetes-netes dari atap
gua ke dasar gua. Tetesan-tetesan air yang mengandung kapur
yg lama kelamaan kapurnya membeku dan menumpuk sedikit
demi sedikit lalu berubah jadi batuan kapur yang bentuknya
runcing-runcing.
: sebagai keindahan alam (biasanya di gua-gua), dapat di
jadikan

Ciri
Cara terbentuk

Kegunaan

Batu Lempung
: Coklat, keemasan, coklat, merah, abu-abu
: lempung residu adalah sejenis lempung yang terbentuk karena
proses pelapukan (alterasi) batuan beku dan ditemukan
disekitar batuan induknya. Kemudian material lempung ini
mengalami proses diagenesa sehingga membentuk batu
lempung.
: dijadikan sbg kerajinan

Batuan Metamorf atau Batuan Malihan : batuan yang berasal dari batuan sedimen dan
batuan beku yang mengalami perubahan karena panas dan tekanan
1)

Batuan Pualam atau Batu Marmer (dari batu gamping/kapur)

Ciri
Cara terbentuk
Kegunaan

Batuan Pualam
: campuran warna berbeda-beda, mempunyai pita-pita warna, kristalkristalnya sedang sampai kasar, bila ditetesi asam akan
mengeluarkan bunyi mendesah, keras dan mengkilap jika dipoles
: terbemtuk bila batu kapur mengalami perubahan suhu dan tekanan
tinggi
: untuk membuat patung dan lantai/ubin

2) Batuan Sabak

Batu Sabak

Ciri

Cara terbentuk
Kegunaan

: abu-abu kehijau-hijauan dan hitam, dapat dibelah-belah


menjadi lempeng-lempeng tipis
: terbentuk bila batu serpih kena suhu dan tekanan tinggi
: dijadikan sbg kerajinan, sbg batu tulis, sbg bahan bangunan,
dan untuk membuat atap rumah (semacam genting)

3) Gneiss (ganes)

Ciri

Cara terbentuk

Batu Gneiss (ganes)


: berwarna putih kebau-abuan, terdapat goresan-goresan yang
tersusun dari minera-mineral, mempunyai bentuk bentuk
penjajaran yang tipis dan terlipat pada lapisan-lapisan, dan
terbentuk urat-urat yang tebal yang terdiri dari butiran-butiran
mineral di dalam batuan tersebut
: terbentuk pada saat batuan sedimen atau batuan beku yang
terpendam pada tempat yang dalam mengalami tekanan dan
temperatur yang tinggi.

Kegunaan

: dijadikan sbg kerajinan

4) Sekis

Ciri

Cara terbentuk

Kegunaan

Batu Sekis
: berwarna hitam, hijau dan ungu, mineral pada batuan ini
umumnya terpisah menjadi berkas-berkas bergelombang yang
diperlihatkan dengan kristal yang mengkilap dan terkadang
ditemukan kristal garnet
: batuan metamorf regional yang terbentuk pada derajat
metamorfosa tingkat menengah.
: sebagai sumber mika yang utama (satu komponen penting

dalam pembuatan kondensator dan kapasitor dalam industri


elektronika)
5) Kuarsit

Ciri

Cara terbentuk

Kegunaan

Kuarsit
: berwarna Abu-abu, kekuningan, cokelat, merah, sering
berlapis-lapis dan dapat mengandung fosil, lebih keras
dibanding gelas dan terdapat butiran sedang.
: metamorfose dari batuan pasir, jika strukturnya tak
mengalami perubahan dan masih menunjukan struktur aslinya
. Kuarsit terbentuk akibat panas yang tinggi sehingga
menyebabkan rekristalisasi kwarsa dan felsdpar.
: dijadikan sbg kerajinan, konstruksi jalan dan perbaikan

6) Milonit

Ciri

Cara terbentuk

Kegunaan

Milonit
: butir-butir batuan ini lebih halus dan dapat dibelah, dan abuabu, kehitaman, coklat, biru
: Terbentuk oleh rekristalisasi dinamis mineral-mineral pokok
yang mengakibatkan pengurangan ukuran butir-butir batuan
: dijadikan sbg kerajinan.

TUGAS ILMU PENGETAHUAN


ALAM

LAPISAN BUMI DAN MACAM


MACAM BATUAN

DIMAS RAMADAN ABDUL AZIZ


KELAS LIMA

SDN PABUARAN 05

Anda mungkin juga menyukai