Kerajaan:
Plantae
(tidak
Monocots
termasuk)
(tidak
Commelinids
termasuk)
Ordo:
Poales
Famili:
Poaceae
Genus:
Cymbopogon
Spesies:
C. citratus
Nama binomial
Cymbopogon citratus
(DC.) Stapf,[1] 1906
Kandungan kimia
Daun : daun sereh dapur mengandung 0,4% minyak atsiri dengan komponen yang
terdiri dari sitral, sitronelol (66-85%), -pinen, kamfen, sabinen, mirsen, felandren, p-simen, limonen, cis-osimen, terpinol, sitronelal, borneol, terpinen-4ol, -terpineol, geraniol, farnesol, metil heptenon, n-desialdehida, dipenten,
metil heptenon, bornilasetat, geranilformat, terpinil asetat, sitronelil asetat,
geranil asetat, -elemen, -kariofilen, -bergamoten, trans-metilisoeugenol, kadinen, elemol, kariofilen oksida.1,2,15)
Pada penelitian lain pada daun ditemukan minyak atsiri 1% dengan komponen
utama (+) sitronelol, geranial (lebih kurang 35% dan 20%), disamping itu terdapat
pula geranil butirat, sitral, limonen, eugenol, dan metileugenol. 17)
Sitronelol hasil isolasi dari minyak atsiri sereh terdiri dari sepasang enansiomer
(R)-sitronelal dan (S)-sitronelal.20)
Pada jenis Cymbopogon yang lain (Cymbopogon giganteus chiovenda) mengandung
minyak atsiri yang terdiri dari limonen, p-mentha-1,5, 8-trien; 1,2-limonenoksida;
p-mentha-2, 8-dien-1-ol; Dekan-2, 4-dien-1-ol; p-metilasetofenon; trans-p-menta1(7), 8-dien-2-ol; Decan-2, 4-dienal; isopiperitenol; cis-p.menta-1 (7), 8-dien-2-ol;
cis carveol; carvone; isopiperitenon; cuminil alkohol; perililaldehid; perilil
alkohol.13)
Bila Anda membutuhkan minyak atsirinya, daftar harga silahkan klik disini.
Efek Biologi dan Farmakologi
Tanaman sereh: ekstrak yang larut dalam petroleum eter tanaman sereh berefek
sebagai penolak serangga terhadap hewan uji lipas. 6)
Minyak atsiri : Komponen aktif sebagai penolak serangga setelah dilakukan
pemisahan dengan metode kromatografi adalah senyawa dengan Rf. 0,28
(kromatografi lapisan tipis) atau senyawa dengan waktu retensi 19,9 menit
(kromatografi gas).6)
Hasil penelitian lain menyimpulkan bahwa minyak atsiri daun dan rimpang dapat
menghambat pertumbuhan Staphylococcus aureus, Streptococcus hemolitik,
Pseudomonas aeruginosa, Escherichia coli, Bacilus subtilis, Salmonella
typhimurium, Apergillus niger dan Candida albicans.4,14)
Kegunaan di masyarakat
Akar: digunakan sebagai peluruh air seni, peluruh keringat, peluruh dahak/obat
batuk, bahan untuk kumur, dan penghangat badan.
Daun: digunakan sebagai peluruh angin perut, penambah nafsu makan, pengobatan
pasca persalinan, penurun panas dan pereda kejang.3,20)
Cara pemakaian di masyarakat
Untuk penghangat badan:
5 gram akar segar Andropogon nardus, dicuci dan direbus dengan 1 gelas air selama
15 menit kemudian diminum 2 kali sehari masing-masing gelas, pagi dan sore.
20)
Deskripsi Tanaman
Akar Sereh
Sinonim :
Andropogon citratus DC.,
Andropogon nardus L.,
Cymbopogon citratus (L.) Rendl.
Suku
: Poaceae (Gramineae)
: Ceylon.
: Januari - Desember.5)
Semakin rapat jarak tanam dapat berefek pada peningkatan hasil minyak atsiri;
jarak tanam yang semakin lebar berpengaruh pada tinggi tanaman yang semakin
tinggi; dosis pemupukan tidak berefek pada peningkatan hasil minyak atsiri dan
tinggi tanaman. Jarak tanam dan dosis pemupukan yang berbeda tidak berefek
pada perbedaan hasil berat daun segar dan diameter kanopi pada saat panen.
Jarak tanam 50 x 50 cm berefek pada lebih beratnya daun kering dari pada jarak
tanam yang lebih lebar; sedangkan perbedaan dosis pemupukan tidak berpengaruh.
Dosis pemupukan urea 50 kg/ha sampai 100 kg/ha dapat berefek pada kenaikan
jumlah anakan pada saat panen, sedangkan jarak tanam 90x90 cm akan
mempercepat pembentukan anakan. 22)
Pustaka
1. Anonim., 1984. Aplication of Gas-liquid Chroma-tography to The Analysis of Essential oils,
Part XI, Monographs for Seven Essential Oil Analyst, Vol. 109, 1348
2. Anonim., 1985. Serai Dapur (Cymbopogon nardus var. flexuosus Hack.), BALITRO, Edisi
Khusus, Mei, No. 2, Bogor.
3. Anonim., 1985. Tanaman Obat Indonesia, Jilid I, Departemen Kesehatan RI, Jakarta, 74
4. Arzani, M.N., Soeharso., dan Riyanto, R., 1992. Aktivitas Antimikroba Minyak Atsiri Daun
Beluntas, Daun Sirih, Biji Pala, Buah Lada, Rimpang Bangle, Rimpang Serei, Rimpang Laos,
Bawang Merah dan Bawang Putih secara In Vitro, Laporan Penelitian, Fak. Farmasi UGM,
Yogyakarta
5. Backer, C.A. & Bakhuizen v.d. Brink, R.C., 1968, Flora of Java, Volume III, Wolters
Noordhoff N.V., Groningen, 611
6. Cahyana, A., 1989. Daya Mengusir Serangga dari Tanaman Lorosetu (Andropogon
zizanioides Urban) dan Tanaman Serei (Cymbopogon nardus Rendle), Skripsi, Fak. Farmasi
UGM, Yogyakarta
9. Istitarini, N.,1992. Isolasi sitronelal dari minyak serei hasil penyulingan dan minyak serei di
pasaran, yang diperoleh dari tanaman serei wangi (Cymbopogon winterianus Jowwit),
Skripsi Fak. Farmasi UGM, Yogyakarta.
10. Kirtomo, A., 1984. Pengaruh Jarak Tanam dan Dosis Pemupukan Nitrogen terhadap Hasil
Minyak pada Tanaman Serai Wangi (Cymbopogon nardus (L.) Rendle), Skripsi, Fak. Pertanian
UGM, Yogyakarta
11. Mardisiswoyo, S. dan Rajakmangunsudarso, H., 1985. Cabe Puyang Warisan Nenek Moyang II,
PN Balai Pustaka, Jakarta, 119.
12. Marhendra., 1982. Pengaruh Intensitas Cahaya Matahari dan Dosis Pemupukan Nitrogen
terhadap Hasil Minyak Serai Wangi (Cymbopogon nardus (L.) Rendle), Skripsi, Fak. Pertanian
UGM, Yogyakarta
Moulis, C., Foureste, J., Bessiere, J.M., 1991, The Essential Oil of
Cymbopogon giganteus, Planta Medica, 57, 586-587.
14. Radji, M., Asmanizar., Hayati, L., 1996. Peme-riksaan Pendahuluan Daya Antibakteri
Beberapa Minyak Atsiri, Prosiding Simposium Penelitian Bahan Obat Alami VIII, PERHIBA dan
BALITRO, Bogor, 456
15. Rusli, S., Sumangat, D., dan Sumirat, I.S., 1979. Pengaruh Lama Pelayuan dan Lama
Penyulingan terhadap Rendemen dan Mutu Minyak Pada Penyulingan Serai Dapur,
Pemberitaan LPTI Juli-September No. 30, Bandung
16. Sastrahidayat, I.R. dan Soemarno.,1991. Budida-ya Tanaman Tropika, Penerbit Usaha
Nasional, Surabaya, 473
18. Siallagan, J., 1997. Isolasi Sitronelal dari Minyak Serei dan Mempelajari Reaksi-Reaksinya
terhadap HCl pekat, H2SO4 pekat dan H2SO4 encer pada Suhu 5oC, Tesis, Program Studi
Ilmu Kimia Jurusan MIPA UGM, Yogyakarta.
19. Sitorus, M., 1995. Esterifikasi Radinol dari Mi-nyak Sereh dengan Anhidrida Asam
Karboksilat, Tesis Program Studi Ilmu Kimia, Jurusan Ilmu-ilmu Matematika dan Pengetahuan
Alam, Pasca Sarjana UGM, Yogyakarta.
20. Syamsuhidayat, S. S., dan Hutapea, J.R., 1991. Inventaris Tanaman Obat Indonesia I,
Departemen Kesehatan RI, Jakarta, 50
21. Wagner, H., 1993. Pharmazeutische Biologie, Gustav Fischer Verlag, Stuttgart, New
York, 60-61
22. Wiroatmodjo, J., Tarigans, D.D., dan Rahman, F., 1991. Pengaruh Pupuk Organik, Anorganik
dan Jarak Tanam terhadap Produksi Bahan Tanaman Serai Wangi (Cymbopogon nardus
Linn.), Buletin Agronomi 20, (1)
http://lansida.blogspot.com/2011/03/sereh-cymbopogon-nardus-l-rendle.html
OLEUM CITRONELLAE
Nama Lain
: Minyak sereh
Nama Tanaman Asal
: Cymbopogon nardus (Rendle), Cymbopogon Winterianus
(Jowitt) atau varietas dan hibrida dari kedua spesies tersebut
Keluarga
: Poaceae
Zat Berkhasiat Utama / Isi : Geraniol dan sitronelal
Persyaratan Kadar
: Kadar eugenol 85,0 % - 90,0 %
Penggunaan
: Parfum dan penghalau serangga
Pemerian
: Cairan warna kuning pucat sampai kuning tua, bau khas enak
Cara memperoleh
: Minyak atsiri diperoleh dengan penyulingan uap daun
Penyimpanan
: Dalam wadah tertutup rapat, terisi penuh,terlindung dari cahaya
Oleum Citronella merupakan minyak esensial bersifat insect repellent yang didapat dari daun
dan batang spesies Cymbopogon. Secara garis besar, ada 2 macam oleum Citronella :
tipe Ceylon (dari Cymbopogon nardus rendle): mengandung geraniol 18-20%,
limonene 9-11%, methyl isoeugenol 7-11%, cironellol 6-8%, dan cironellall 5-15%.
tipe Java (dari cymbopogon wenterianeus Jowitt) : engandung citronellal 32-45%,
geraniol 11-13%, geranil asetat 3-8% dan limonen 1-4%.
Tanaman Cymbopogon winteranus juga dikenal dengan nama sereh dan rumput citronella.
Untuk menghasilkan oleum citronella murni digunakan cara ekstraksi untuk mendapatkan
campuran alkohol dan minyak sereh, selanjutnya dilakukan destilesi untuk memurnikan
minyak sereh dari alkohol tersebut.
Menurt penelitian, oleum citronella efektif (sekitar 84% untuk kandungan 10% dalam
sediaan) sebagai insect repellent temasuk nyamuk. Mekanismenya zat sitronelal yang
terkandung befungsi sebagai racun kontak bagi serangga, selain itu bau dari oleum citronella
juga tidak disukai oleh indera penciumannya. Dalam 60 tahun periode, penggunaan oleum
citronella dilaporkan tidak mempunyai toksisitas yang berarti dan relatif aman. Tapi bagi
beberapa orang yang snsitif dapat mengakibatkan iritasi dan dermatitis. Penggunaan oleum
citronella yang lain adalah sebagai campuran obat gosok dan pewangi.
Sereh merupakan tanaman yang banyak dibudidayakan untuk dimanfaatkan
sebagai salah satu bahan penambah aroma pada masakan Indonesia. Konon
tanaman sereh yang ada di Indonesia berasal dari Srilangka yang kemudian
ditanam di Bogor, tapi ada juga yang mengatakan bahwa sereh adalah tanaman
asli Indonesia. Tetapi dari manapun asal sereh, tanaman tersebut adalah
tanaman yang kaya manfaat. Minyak sereh diambil dengan cara menyuling
bagian daunnya. Sereh selain dapat digunakan sebagai bumbu masak ternyata
.
Taksonomi
Tanaman sereh termasuk golongan rumput-rumputan yang disebut Andropogon nardus atau
Cymbogob nardus. Klasifikasi botani dari tanaman sereh wangi sebagai berikut:
Divisio: Anthophyta
Phylum
: Angiospermae
Kelas : Monocotyledonae
Famili : Graminae
Genus : Cymbopogon
Species
: Cympogon nardus
Sereh wangi dikenal dengan berbagai nama daerah, seperti sere mangat (Aceh), sange-sange
(Toba), sere (Gayo, Jawa, Madura), sarai (Minangkabau), sorai (Lampung), sereh (Sunda),
see (Bali), patahampori (Bima), kendoung witu (Sumba), nau sina (Roti), bu muke (Timor),
tenian nalai (Leti), timbuala (Gorontalo), langilo (Buol), dirangga (Goram), hisa-hisa
(Ambon), isola (Nusa laut), bisa (Buru), hewuwu (Halmahera). Dan nama asingnya adalah
Cittronella Grass.
B.
Sifat Fisik
Sifat sifat fisik sereh wangi yang kualitasnya baik :
1.
Bangun rumpun condong ke atas dan daunnya merumbai
2.
Batang bulat agak meruncing ke atas
3.
Daun berbentuk pita, warnanya hijau, lentur dan permukaannya agak kasar
4.
Warna pelepah daun hijau bercampur merah
C.
Sentra Budidaya
Sereh wangi banyak dibudidayakan di daerah :
1.
Aceh
2.
Sumatera Utara
3.
Jawa
4.
Bali
5.
NTB
6.
NTT
7.
Maluku
D.
Syarat Tumbuh
Tanaman sereh wangi mempunyai beberapa persyaratan untuk dapat tumbuh dengan baik.
Syarat syarat tanaman sereh untuk tumbuh antara lain :
1.
Tanah
Tanaman sereh dapat tumbuh pada berbagai tanah yang memiliki tingkat kesuburan yang
cukup. Tanah jenis geluh pasiran pada ketinggian 180 450 m di atas pemukaan laut, iklim
lembab dengan curah hujan teratur menghasilkan minyak yang berkualitas tinggi. Hasil
minyak sereh yang paling tinggi diperoleh dari tanaman yang ditanam pada tanah geluh
pasiran dengan pH 6,00 6,50. Sedangkan tanah dengan pH lebih rendah tidak cocok untuk
tanaman sereh.
2.
Iklim
Ditinjau dari iklimnya, tanaman sereh cocok tumbuh pada daerah beriklim panas dengan
sinar matahari yang cukup dan curah hujan berkisar 200 250 cm3 per tahun. Pada keadaan
ini, tanaman sereh akan menghasilkan daun dan minyak sereh yang baik. Tanaman sereh akan
rusak jika terjadi kekeringan yang berkepanjangan atau curah hujan yang terlalu banyak.
Tanaman sereh perlu memperoleh irigasi atau tambahan air jika ditanam pada daerah dengan
curah hujan rendah. Perawatan tanaman sereh akan mempengaruhi kandungan geraniol dalam
minyak sereh.
3.
Ketinggian
Tanaman sereh tumbuh dengan baik pada tanah yang memiliki ketinggian 180 450 m di
atas permukaan laut. Pada ketinggian yang lebih tinggi dari 450 m, tanaman sereh akan
lambat tumbuh dan menghasilkan minyak yang sedikit.
4.
Penanaman
Tanaman sereh ditanam melalui akar pada permulaan musim hujan. Rumpun tanaman sereh
yang sehat dapat dibagi menjadi beberapa bagian. Dua batang tanaman yang mengandung
akar yng sehat ditanam dalam setiap lubang dengan kedalaman 15 cm. Pada tanah yang
subur, jarak tanam 75 x 75 cm. jarak yang lebih dekat akan mengurangi hasil daun per satuan
area lahan.
5.
Pemupukan
Tanaman sereh merupakan tanaman tandus yang tidak memerlukan pemupukan yang intensif,
meskipun ammonium sulfat dan kalium sulfat dianjurkan penggunaannya. Petani penghasil
minyak sereh menggunakan abu bekas pembakaran daun sereh yang dipakai sebagai bahan
bakar destilasi.
6.
Perawatan
Penyiangan gulma perlu dilakukan sebelum dilakukan pemanenan. Panen dilakukan 6 8
bulan setelah penanaman. Panen berikutnya dilakukan 3 4 bulan.
E.
Syarat Pemanenan
1.
Jika ditanam bulan desember januari, maka tanaman sereh siap dipanen bulan
September / Oktober.
2.
Sudah membentuk bonggol yang cukup besar
F.
Pengambilan Minyak Atsiri
Minyak atsiri adalah zat cair yang mudah menguap bercampur dengan persenyawaan padat
yang berbeda dalam hal komposisi dan titik cairnya, larut dalam pelarut organik dan tidak
larut dalam air. Berdasarkan sifat tersebut, maka minyak atsiri dapat diekstrak dengan 4
macam cara, yaitu: Penyulingan (Destilation), Pressing (Eks-pression), Ekstraksi dengan
pelarut (Solvent ekstraksion) dan Absorbsi oleh menguap lemak padat (Enfleurage). Cara
yang tepat untuk pengambilan minyak dari daun sereh adalah dengan cara penyulingan
(Destilation).
Hal hal yang harus diperhatikan dalam penyulingan :
Hal penting yang perlu diperhatikan dalam peningkatan mutu minyak sereh wangi
diantaranya adalah penanganan terhadap daun hasil panen yang akan diambil minyaknya.
Sebelum disuling daun tersebut sebaiknya dikeringkan dulu beberapa saat, dlam cuaca baik
membutuhkan waktu 3 4 jam. Selama pengeringan daun harus dibolak balik.
Geraniol (C10H18O)
Sitronellol (C10H20O)
Sitronellal (C10H16O)
G.
Manfaat Minyak Atsiri Sereh Wangi
Digunakan dalam industri, terutama sebagai pewangi sabun, sprays, desinfektans, bahan
pengilap dan aneka ragam preparasi teknis.
H.
Kriteria Mutu
Mutu minyak sereh wangi ditentukan oleh kandungan komponen utamanya dan
kemurniannya. Komponen utama adalah kandungan sitronelal dan geraniol, yang biasanya
dinyatakan dalam geraniol jumlah. Tidak boleh mengandung bahan asing, seperti minyak
lemak, alcohol, m. tanah, m. terpentin, etilen glikol, hekslen glikol.
Kriteria mutu berdasarkan SII 0025/1979 untuk minyak sereh wangi jawa adalah :
Kriteria mutu untuk minyak sereh wangi jawa berdasarkan Essential Oil Association of USA
(EOA) adalah :
Penampilan, Warna, bau : minyak kurang encer, warna kuning muda sampai kuning
Kandungan geraniol : 85 97 %
Kandungan sitronelal : 30 45 %
Daftar Pustaka
Guenther, Ernes. 1987.Minyak Atsiri. Jakarta: Universitas Indonesia Press
Ketaren, S, 1981. Minyak Atsiri. Jurusan Teknologi Industri, Fakultas Teknologi
Pertanian, Institut Pertanian Bogor.
http://www.dephut.org/budidayakayuputih
http://www.deptan.org/komoditastanamanserehwangi
Minyak sereh wangi telah dikembangkan di Indonesia dan minyak atsirinya sudah
diproduksi secara komersial dan termasuk komoditas ekspor. Sedangkan minyak sereh
dapur (lemongrass oil) belum pernah diusahakan secara komersial. Dari segi komposisi
kimianya, keduanya memiliki komponen utama yang berbeda. Sereh wangi kandungan
utamanya adalah citronella, sedangkan sereh dapur adalah sitral.
Sereh dapur terbagi menjadi 2 varitas, yaitu sereh flexuosus(Cymbopogon flexuosus)
dan sereh citratus (Cymbopogon citratus). Dalam dunia perdagangan minyak atsiri,
minyak sereh flexuosus disebut sebagai East Indian lemongrass oil (minyak sereh dapur
India Timur). Sedangkan sereh citratus dikenal dengan West Indian lemongrass oil
(minyak sereh dapur India Barat). Keduanya dapat tumbuh subur di Indonesia meskipun
yang terbanyak adalah jenis West Indian. Perbedaan yang sangat jelas dari keduanya
terletak pada sifat-sifat minyakatsiri yang dihasilkan. Minyak sereh India Timur lebih
berharga dari pada India Barat, terutama karena kandungan sitralnya yang lebih tinggi.
Syarat Tumbuh dan Budidaya
Sereh dapur tumbuh liar di daerah-daerah tropis sepertiIndonesia, Malaysia, Vietnam,
India, Amerika Tengah, sebagian Amerika Selatan dan Afrika. Meskipun dapat juga
tumbuh pada iklim dingin namun produktivitasnya akan menurun. Sereh dapur lebih
menyukai daerah dengan limpahan cahaya matahari yang besar, curah hujan tidak
terlalu berlimpah (min 1500 mm/tahun), serta ketinggian sampai 1000 m dpl (paling
baik 100-400 m). Cuaca yang panas dan sinar matahari akan merangsang pembentukan
minyak dalam tanaman. Di daerah yang curah hujannya melimpah, sereh dapat
dipanen lebih sering dibandingkan dengan daerah kering, namun minyak yang
dihasilkan berkadar sitral lebih rendah.
Tanaman ini tumbuh baik pada tanah yang berdrainase baik, bertekstur ringan,
lempung berpasir, sampai pasir berdebu. Namun hasilnya kurang pada tanah bertekstur
berat, keras, dan dapat menahan air. Tanaman yang dibudidayakan di atas tanah yang
baik dapat meningkatkan rendemen minyak serta kandungan sitralnya lebih tinggi.
Sereh dapur masih belum banyak dibudidayakan di Indonesia, karena sebagian besar
digunakan untuk kebutuhan sehari-hari sebagai campuran makanan/rempah-rempah.
Padahal sereh dapur termasuk jenis tanaman yang mudah dalam hal budidaya dan
perawatan. Hama dan penyakit yang menyerang tanaman ini boleh dikatakan tidak
ada. Begitu pula minyak atsirinya lebih bernilai dibandingkan minyak sereh wangi.
Perkembangbiakan dilakukan dengan sistem bonggol akar pada batang semu (stool).
Batang semu yang telah dewasa (minimal terdiri 10 pelepah daun) digunakan sebagai
bibit. Satu rumpun sereh dapur yang telah dewasa yang berumur lebih dari 1 tahun
dapat menghasilkan bibit di atas 50 batang. Tanaman sereh yang telah dewasa dicabut
dan akarnya dipotong seperlunya. Daun dan batang semu dipangkas hingga keseluruhan
bibit mencapai panjang kurang lebih 20 - 30 cm.
Persiapan lahan dilakukan dengan pencangkulan dan pemberian pupuk kompos agar