Anda di halaman 1dari 8

Pengertian Konflik

Konflik berasal dari kata kerja configere yang berarti saling


memukul. Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial
antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) dimana satu pihak
berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau
membuatnya tidak berdaya dan ketidak setujuan antara dua atau lebih
anggota organisasi atau kelompok-kelompok dalam organisasi karena
mereka mempunyai status, tujuan, nilai-nilai dan persepsi yang berbeda.

Macam-macam Konflik
Konflik dalam suatu organisasi dapat dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu
:
1. Dilihat dari segi pihak yang terlibat dalam konflik
Konflik individu dengan individu.
Konflik semacam ini dapat terjadi antara individu pimpinan dengan
individu pimpinan dari berbagai tingkatan. Individu pimpinan dengan
individu karyawan maupun antara inbdividu karyawan dengan individu
karyawan lainnya.
Konflik individu dengan kelompok.
Konflik semacam ini dapat terjadi antara individu pimpinan dengan
kelompok ataupun antara individu karyawan dengan kempok pimpinan.
Konflik kelompok dengan kelompok.
Ini bisa terjadi antara kelompok pimpinan dengan kelompok karyawan,
kelompok pimpinan dengan kelompok pimpinan yang lain dalam berbagai
tingkatan maupun antara kelompok karyawan dengan kelompok karyawan
yang lain.
2. Dilihat dari segi dampak yang timbul
Dari segi dampak yang timbul, konflik dapat dibedakan menjadi dua, yaitu
:

Konflik Fungsional adalah apabila dampaknya dapat memberi


manfaat atau keuntungan bagi organisasi serta dapat dikelola dan
dikendalikan dengan baik.
Konflik Infungsional adalah apabila dampaknya justru merugikan
orang lain.

Faktor penyebab konflik


Perbedaan individu
Setiap individu adalah unik. Artinya, setiap orang memiliki pendirian dan
perasaan yang berbeda-beda satu dengan yang lainnya. Perbedaan
pendirian dan perasaan akan sesuatu hal atau lingkungan yang nyata ini
dapat menjadi faktor penyebab konflik sosial, sebab dalam menjalani
hubungan sosial, seseorang tidak selalu sejalan dengan kelompoknya.
Perbedaan latar belakang
Seseorang sedikit banyak akan terpengaruh dengan pola-pola pemikiran
dan pendirian. Pemikiran dan pendirian yang berbeda itu pada akhirnya
akan menghasilkan perbedaan individu sehingga membentuk pribadipribadi yang berbeda yang dapat memicu konflik.
Perbedaan kepentingan antara individu atau kelompok
Setiap individu memiliki perasaan, pendirian, dan latar belakang yang
berbeda. Oleh sebab itu dalam waktu yang bersamaan, masing-masing
orang atau kelompok memiliki keinginan dan tujuan yang berbeda-beda.

Timbul atau munculnya sebuah konflik dikarenakan adanya suatu perbedaan dan
keragaman. Berdasarkan pernyataan tersebut. Di Indonesia sendiri merupakan salah
satu Negara yang berpotensi konflik. Hal ini dapat kita lihat di berita-berita di media
massa berbagai konflik terjadi di Indonesia baik konflik horizontal maupun vertical.

Konflik Horizontal menunjukkan pada konflik yang berkembang diantara anggota


masyarakat. Konflik horizontal ialah konflik yang bernuasa suku, agama, ras dan antar
golongan seperti di Papua, poso, sambas dan sampit.
Konflik Vertical ialah konflik yang terjadi diantara masyarakat dengan negara. Umumnya
konflik ini terjadi karena ketidakpuasan akan cara kerja pemerintah seperti konflik
dengan para buruh, konflik aceh, serta daerah-daerah yang muncul gerakan separatism.
Namun dalam kenyataannya ditemukan banyak konflik dengan bentuk dan jenis yang
beragam.

Menurut Para Ahli


Menurut Soerjono Soekanto
Soerjono Soekanto ( 1989 ) berusaha mengklasifikasikan bentuk dan jenis-jenis konflik
tersebut, menurutnya konflik memiliki beberapa bentuk khusus yaitu sebagai berikut.

Konflik Pribadi

Konflik terjadi dalam diri seseorang terhadap orang lain. Umumnya


konflik pribadi diawali perasaan tidak suka terhadap orang lain yang
pada akhirnya melahirkan perasaan benci yang mendalam.
Perasaan yang demikian mendorong untuk memaki, menghina
bahkan memusnahkan pihak lawan. Pada dasarnya konflik pribadi

sering terjadi dalam masyarakat. Misalnya indivindu yang terlibat


hutang atau masalah pembagian warisan dalan keluarga.

Konflik Rasial

Konflik rasial pada umumnya terjadi di suatu negara yang memiliki


keragaman suku dan ras. Lalu apa yang dimaksud dengan ras ? ras
ialah pengelompokan manusia berdasarkan ciri-ciri biologisnya
seperti bentuk muka, hidung, warna kulit dan warna rambut. Secara
umum ras di dunia dikelompokkan menjadi lima ras yaitu Australoid,
Mongoloid, Kaukasoid, Negroid dan ras-ras khusus. Hal ini berarti
kehidupan dunia berpotensi munculnya konflik juga jika perbedaan
antar ras dipertajam. Misalnya orang-orang kulit hitam dengan kulit
putih akibat diskriminasi di Afrika.

Konflik Antarkelas Sosial

Kelas-kelas di masyarakat terjadi karena adanya sesuatu yang


dihargai seperti kekayaan, kehormatan dan kekuasaan. Semua itu
menjadi dasar penempatan seseorang dalam kelas-kelas sosial yaitu
kelas sosial atas menengah dan bawah. Seseorang yang memiliki
kekayaan dan kekuasaan yang besar menempati posisi atas
sedangkan orang yang tidak memiliki kekayaan dan kekuasaan
berada pada posisi bawah. Dari setiap kelas mengandung hak dan
kewajiban serta kepentingan yang berbeda-beda. Jika perbedaan ini
ntidak dapat diatasi maka situasi kondisi tersebut mampu memicu

munculnya konflik rasial. Misalnya konflik antara buruh dengan


pimpinan dalam sebuah perusahaan yang menuntut upah.

Konflik Politik Antargolongan

Dunia perpolitikan pun tidak lepas dari munculnya konflik sosial.


Politik ialah cara bertindak dalam menghadapi atau menangani
suatu masalah. Konflik politik terjadi karena setiap golongan di
masyarakat melakukan politik yang berbeda-beda pada saat
menghadapi suatu masalah yang sama. Perbedaan inilah yang
menjadi peluang terjadinya konflik antar golongan terbuka lebar.

Konflik Bersifat Internasional

Konflik internasional biasanya terjadi karena perbedaan kepentingan


yang menyangkut kedaulatan negara yang saling berkonflik. Akibat
dari konflik ini ialah seluruh rakyat dalam suatu negara
merasakannya. Pada umumnya konflik internasional berlangsung
dalam kurun waktu yang lama dan pada akhirnya menimbulkan
perang antar bangsa.

Menurut Mulyasa
Mulyasa ( 2003 ) membagi konflik berdasarkan tingkatannya menjadi enam yaitu
sebagai berikut.

Konflik Intrapersonal

Konflik intrapersonal merupakan konflik internal yang terjadi dalam


diri seseorang. Konflik intrapersonal akan terjadi ketika individu
harus memilih dua atau lebih yang tujuan saling bertentangan dan
bimbang mana yang harus dipilih untuk dilakukan. Misalnya antara
tugas sekolah dengan acara pribadi. Konflik ini bisa diibaratkan
seperti makan buah simalakama dimakan salah tidak dimakan salah
dan kedua pilihan yang ada memiliki akibat yang seimbang. Konflik
intrapersonal juga bisa disebabkan oleh tuntutan tugas yang
melibihi kemampuan.

Konflik Interpersonal

Konflik interpersonal yaitu konflik yang terjadi diantar indivindu.


Konflik yang terjadi ketika adanya perbedaan tentang isu tertentu
tindakan dan tujuan dimana hasil bersama sangat menentukan.
Misalnya konflik antar tenaga kependidikan dalam memilih mata
pelajaran unggulan daerah.

Konflik Intragrup

Konflik intra grup ialah konflik antara anggota dalam satu kelompok.
Setiap kelompok dapat mengalami konflik substantive atau efektif.
Konflik substantive terjadi karena adanya latar belakang keahlian
yang berbeda ketika anggota dari suatu komite menghasilkan
kesimpulan yang berbeda atas data yang sama. Sedangkan konflik
efektif terjadi karena tanggapan emosional terhadap suatu situasi
konflik tersebut.

Konflik Intergrup

Konflik intergroup yaitu konflik yang terjadi antar kelompok. Konflik


intergroup terjadi karena adanya saling ketergantungan, perbedaan
persepsi, perbedaan tujuan dan meningkatnya tuntutan akan
keahlian, misalnya konflik antar kelompok guru kesenian dengan
kelompok guru matematika. Kelompok guru kesenian memandang
bahwa untuk membelajarkan lahu tertentu dan melatih penapasan
perlu disuarakan dengan keras. Sementara kelompok guru

matematika merasa terganggu karena para peserta didiknya tidak


konsentrasi belajar.

Konflik Intraorganisasi

Konflik intraorganisasi yaitu konflik yang terjadi antar bagian dalam


suatu organisasi misalnya konflik antara bidang kurikulum dengan
bidang kesiswaan.

Konflik Interorganisasi

Konflik interorganisasi merupakan hal yang tidak asing lagi bagi


organisasi manapun. Konflik ini menyebabkan sulitnya koordinasi
dan integrasi dari kegiatan yang berkaitan dengan tugas-tugas dan
pekerjaan. Dalam setiap kasus hubungan interorganisasi harus
diatur sebaik mungkin untuk mempertahankan kolaborasi dan
menghindari semua konsekuensi disfungsional dari setiap konflik
yang mungkin timbul.

Anda mungkin juga menyukai