PENANGANAN PASIEN DEATH ON ARRIVAL (DOA)

No. Dokumen

No. Revisi

Halaman
1/1

RSUD Dr. Djasamen

Saragih
Pematangsiantar

PROSEDUR TETAP

Tanggal Terbit

Ditetapkan ,
Direktur RSUD Dr. Djasamen Saragih
Kota Pematangsiantar

..

Dr. Ria N. Telaumbanua.M.Kes

Pembina Utama Muda
NIP : 1961112319871020020

Pengertian

Adalah pasien yang datang ke IGD dalam keadaan

meninggal dunia.

Tujuan

Sebagai acuan untuk menangani pasien DOA.

Kebijakan
Prosedur

Unit Terkait

Dokumen Terkait

1. Dokter memeriksa pasien, memastikan pasien apakah

betul-betul sudah meninggal.
2. Identifikasi pasienmulaidari jam
datangdankeadaanpasien.
3. Dokter memberitahu pengantar pasien bahwa pasien
sudah meninggal ketika datang ke Rumah Sakit.
4. Bila sebab kematiannya diduga tidak wajar, maka atas
persetujuan keluarga pasien jenazah dirujuk ke kamar
jenazah untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
5. Dokter menandatangani surat keterangan pasien yang
sudah meninggal rangka dua, satu diserahkan kepada
keluarga pasien dan satu disimpan untuk diarsipkan.
6. Setelah pemeriksaan selesaipasien dapat langsung
dibawa pulang bila tidak ada keluarga langsung dibawa
ke kamar mayat.
PetugasKamarMayat
Kepolisian.
Rekam Medis
Rawat Inap
RekamMedis IGD.
SuratKematian.

TRIASE IGD
No. Dokumen

No. Revisi

Halaman
1/1

RSUD Dr. Djasamen

Saragih
Pematangsiantar

PROSEDUR TETAP

Tanggal Terbit

Ditetapkan ,
Direktur RSUD Dr. Djasamen Saragih
Kota Pematangsiantar

..

Dr. Ria N. Telaumbanua.M.Kes

Pembina Utama Muda
NIP : 1961112319871020020

Pengertian

adalah upaya untuk memilah/mengelompokkan pasien

berdasarkan derajat kegawatannya dan kebutuhan akan
pertolongan.

Tujuan

1. Sebagai acuan agar pasien yang datang ke IGD, dokter

dan perawat IGD dengan cepat melakukan seleksi
pasien.
2. Sebagai acuan dalam melakukan pelayanan kesehatan
secara tepat dan professional
A. Memilah korban berdasar :
1. Beratnya cidera.
2. Besarnya kemungkinan untuk hidup.
3. Fasilitas yang ada/kemungkinan keberhasilan
tindakan
B. Triase tidak disertai tindakan.
Triase dilakukan tidak lebih dari 60 detik/pasien dan
setiap pertolongan harus dilakukan sesegera mungkin

Kebijakan

Prosedur

Pelaksanaan triase:
1. Semua pasien masuk IGD harus melalui sistem
triase
2. Dokter triase melakukan seleksi pasien berdasarkan
3. Keluarga pasien mendaftar di tempat registrasi
pasien dan petugas registrasi mencatat identitas
pasien pada catatan medical record pasien (status
pasien masuk RS) antara lain: nama, umur, jenis
kelamin, alamat, tanggal jam masuk, dll.
4. Dokter triase bertugas memilah pasien yang datang
di IGD dengan melakukan anamneses dan
pemeriksaan lain sehingga dapat memutuskan
tingkat kegawatan penderita dengan memberi label
warna:
Merah untuk pasien gawat darurat dan pasien

gawat tidak darurat

Kuning untuk pasien darurat tidak gawat
Hijau untuk pasien tidak gawat dan tidak
darurat
Hitam untuk pasien korban meninggal
Dokter triase memeriksa pasien dan membuat
permintaan pemeriksaan penunjang yang diperlukan
serta menentukan diagnosis kerja
Setelah selesai memeriksa dokter menegakkan
diagnosis, memberikan pengobatan dan tindakan
Apabila membutuhkan konsultasi medis spesialis
maka kemudian dokter triase menghubungi dokter
spesialis yang dibutuhkan.
Dokter spesialis menuliskan hasil pemeriksaan serta
advisnya pada status pasien
Dokter triase masih bertanggung jawab terhadap
pasien sampai pasien meninggalkan IGD

5.
6.
7.
8.
9.

Tata terbib/jam kerja

1. Tugas jaga dokter triase adalah 24 jam dalam sehari
yang dibagi dalam 3 (tiga) kelompok waktu:
a. 08.00 14.30 WIB
b. 14.30 21.00 WIB
c. 21.00 08.00 WIB
2. Bila dokter triase berhalangan karena sakit atau
keperluan lain, maka diharuskan mencari
penggantinya sendiri dan melaporkan kepada
Kepala Bidang Pelayanan
3. Absensi dokter jaga triase
Absensi bagi dokter triase diisi setiap hari pada
waktu jaga menggunakan formulir absensi khusus
dari IGD yang ditempatkan di ruang dokter triase.

Rekam Medis
Rawat Inap
Seluruh SMF
Instalasi Patologi Klinik
Instalasi Radiologi

RekamMedis IGD.

Unit Terkait

Dokumen Terkait