I. PENDAHULUAN
Peningkatkan kualitas sumber daya manusia yang merupakan salah satu potensi
utama pembangunan nasional dapat dilakukan melalui berbagai pendekatan, salah
satunya adalah melalui pendidikan. Pendidikan diharapkan mampu mengubah dan
Melalui pola pikir dan pemahaman konsep matematika, diharapkan siswa dapat
menggunakan kemampuan tersebut untuk menyelesaikan masalah-masalah
matematika. Pemahaman konsep yang kurang dapat membuat siswa pasif dan
cenderung diam dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu, proses pembelajaran
yang baik digunakan adalah pembelajaran yang berpusat kepada siswa. Siswa
menggunakan seluruh kemampuannya untuk berpikir menemukan ide serta
memecahkan masalah-masalah matematika dan guru berperan sebagai fasilitator,
motivator, dan pembimbing dalam proses pembelajaran. Agar dalam proses
pembelajaran siswa dapat menerima materi dengan sebaik-baiknya dan
mengoptimalkan pola pikir matematika, maka dibutuhkan model pembelajaran
dan strategi pembelajaran yang sesuai.
kemampuan pemahaman
pembelajaran tidak berpusat lagi pada guru dan siswa menjadi lebih aktif. Dengan
demikian siswa lebih mudah memahami materi dan mampu memahami konsepkonsep matematika serta mampu mencari solusi terhadap masalah yang diberikan.
Salah satu cara untuk melibatkan siswa aktif dalam
Pada pembelajaran kontekstual, siswa di kelas dibentuk menjadi kelompokkelompok diskusi, sehingga berpeluang untuk bekerja sama dalam sebuah tim
serta memiliki kesempatan untuk menemukan dan mengkonstruksi sendiri pengetahuan dan keterampilannya. Siswa diajak untuk mengambil model sehari-hari
sebagai contoh yang berkaitan dengan materi yang sedang dipelajari. Selanjutnya
siswa menyelesaikan permasalahan yang berhubungan dengan kehidupan seharihari dengan cara menemukan melalui diskusi dan proses tanya jawab dengan
masing-masing kelompoknya. Guru memonitoring dan membimbing selama
diskusi berlangsung. Kemudian guru menunjuk perwakilan dari masing-masing
kelompok untuk menginformasikan hasil temuan dan diskusinya di depan kelas
sementara kelompok yang lain menanggapi dan mengajukan pertanyaan. Tahapan
yang selanjutnya yaitu penilaian autentik yang berfungsi untuk melihat gambaran
perkembangan masing-masing peserta didik serta sebagai alat ukur dan evaluasi.
Selanjutnya merefleksi untuk mengetahui sejauh mana konsep telah dipahami
Dengan pembelajaran ini diharapkan siswa menjadi termotivasi untuk mengeluarkan pendapat, menemukan konsep, aktif mengajukan pertanyaan baik kepada guru
atau teman, aktif dalam diskusi kelompok, mampu membuat suatu kesimpulan,
dan dapat meningkatkan hasil belajar. Hal ini membantu dalam meningkatkan
pemahaman konsep matematis siswa, mengingat pemahaman konsep matematis
tidak dapat diperoleh hanya dengan mendengarkan penjelasan guru, melainkan
dengan keterlibatan siswa secara langsung dalam proses pembelajaran.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah:Adakah pengaruh penerapan pembelajaran
kontekstual terhadap pemahaman konsep matematis siswa kelas VIII SMP Negeri
1 Sumberejo Kabupaten Tanggamus?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang akan dicapai adalah
untuk mengetahui pengaruh penerapan pembelajaran kontekstual terhadap
pemahaman konsep matematis siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Sumberejo
Kabupaten Tanggamus.
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini secara teoritis diharapkan mampu memberikan sumbangan
terhadap
perkembangan
pembelajaran
matematika,
terutama
terkait
bertanya
(questioning),
d)
masyarakat
belajar
(learning
1
0