Berbagai hubungan makna yang dinyaiakan oleh Atr dalam
frase-frase di atas di sini dirangkum dalam satu hubungan makna,
yaitu hubungan makna 'pembatas'. Unsur Atr sebagai pembatas bagi UP. Hubungan makna ini diiandai oleh tidak mungkinnya diletakkan kata yang, dan, alau, dan adalah di antara unsur frase yang lerdiri dari N diikuti N. Contoh lain, misalnya : (932) tendela rumah
(934)
pemhangunan Indonesia " aiiygota DPR
(935)
pekerja pabrik
(941)
mahasiswa yang rajin itu
(942)
bangunan baru ini
(943)
pembangunan ini
(944)
pemilihan umum itu
7.
'Jumlah'
Dalam frase dua jembatan unsur dua yang berfungsi sebagai
Atr menyatakan hubungan makna 'jumlah' bagi kata jembatan yang berfungsi sebagai UP. Contoh lain, misalnya : (945)
dua orang petani
(936)
' buku sejarah
(937)
kola Yogyakarta
(946)
sepuluh helai sarung
mahasiswa jurusan Sastra Indonesia
(947)
lima kilogram beras merah
(948)
dua puiuh liter minyak tanah
(938)
'Penenlu atan Peniinjiik'
n. (949)
Hase jendela itu berbeda dengan frase jendela
rumah, dan berbeda pula dengan frase jendela baru. Frase jendela rumah dan jendela barn masih dapat diikuti unsur Atr lagi menjadi jendela rumah itu dan jendela baru itu, jendela rumah Ahmad dan jendela baru rumah Ahmad, tetapi frase jendela itu sudah tidak mungkin ditambah dengan Atr lagi. Demikianlah, unsur itu dalam frase jendela itu bukan menyatakan hubungan makna 'penerang' sekalipun dapat ditambahkan kata yang di antara unsurnya, dan bukan menyatakan hubungan makna 'pembatas', tetapi menyatakan hubungan makna 'penentu atau penunjuk'. Contoh lain, misalnya : (950)
(939)
pekarangan luas itu
(940) 166
penggilingan padi ini
Dalam frase-frase di atas unsur dua orang, sepuluh
helai, lima kilogram, dan dua puiuh liter menyatakan hubungan makna 'jumlah' bagi unsur petani, sarung, beras merah, dan minyak tanah. (951)
(952)
8. 'Sebutan' (953)
Dalam frase Drs. Ahmad kata Drs. menyatakan
makna 'na-ma gelar kesarjanaan'; dalam frase Letkol Suaji kata (954)
Letkol menyatakan makna 'nama gelar kepangkatan'; dalam
frase Haji Dasuki kata Haji menyatakan makna 'nama gelar keagamaan'; dalam Ibu Dosen kata Ibu menyatakan makna 'nama panggilan'. Makna-makna tersebut dirangkum menjadi satu makna, yaitu 'sebutan'. Beberapa contoh, misalnya : (955)