Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI KARDIOVASKULER

HARVARD STEP TEST

oleh
Muhammad Fikri Udin
NIM 152010101035

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS JEMBER
2016
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Setiap orang membutuhkan kesegaran jasmani dalam beraktivitas. Olehnya itu, kita
dianjurkan untuyk berolahraga paling kurang dua kali dalam seminggu. Olahraga sangat
bermanfaat untuk kesehatan system kardiovaskuler.
Menurut WHO (1947) Sehat itu sendiri dapat diartikan bahwa suatu keadaan yang sempurna
baik secara fisik, mental dan sosial serta tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahan
(WHO, 1947). Definisi WHO tentang sehat mempunyai karakteristik berikut yang dapat
meningkatkan konsep sehat yang positif (Edelman dan Mandle. 1994) :
1. Memperhatikan individu sebagai sebuah sistem yang menyeluruh.
2. Memandang sehat dengan mengidentifikasi lingkungan internal dan eksternal.
3. Penghargaan terhadap pentingnya peran individu dalam hidup.
Sedangkan menurut depkes

pada UU No.23,1992 tentang Kesehatan menyatakan

bahwa : Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan
hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Dalam pengertian ini maka kesehatan harus
dilihat sebagai satu kesatuan yang utuh terdiri dari unsur unsur fisik, mental dan sosial dan
di dalamnya kesehatan jiwa merupakan bagian integral kesehatan. Definisi sakit: seseorang
dikatakan sakit apabila ia menderita penyakit menahun (kronis), atau gangguan kesehatan
lain yang menyebabkan aktivitas kerja/kegiatannya terganggu. Walaupun seseorang sakit
(istilah sehari -hari) seperti masuk angin, pilek, tetapi bila ia tidak terganggu untuk
melaksanakan kegiatannya, maka ia di anggap tidak sakit

Untuk mengetahui tingkat kebugaran seseorang dapat dilakukan dengan metode Harvard
Step Test yang dicetuskan oleh seorang pengajar di Universitas Harvard yang dulunya
digunakan untuk mengukur tingkat kebugaran seorang tentara.

1.2 Rumusan Masalah


1. Berapa derajat kesegaran jasmani mahasiwa menurut tabel Harvard Step Test?
2. Berapa VO2 max kapasitas paru maksimal kelompok mahasiswa?
3. Bagaimana cara meningkatkan kesegaran jasmani?

BAB 2. METODOLOGI
2.1 Alat dan Bahan
1.
2.
3.
4.

Bangku Harvard modifikasi (17 Inci)


Pengukur waktu (arloji/stopwatch)
Metronome ketukan 120x/menit
Sfigmomanometer dan stetoskop

2.2 Cara Kerja

1. Hitung nadi sebelum memulai praktikum selama satu menit.


2. Naracoba berdiri menghadap bangku sambil mendengarkan detakan metronome
berfrekuensi 120x/menit.
3. Pada detakan 1, naracoba menempatkan salah satu kaki (dominan) di atas bangku.
4. Pada detakan ke-2, kaki yang lain naik k eats bangku sehingg naracoba telah berdiri
tegak diats bangku.
5. Pada detakan ke-3, kaki yang pertama naik diturunkan.
6. Pada detakan ke-4, kaki kedua diturunkan sehingga naracoba telah kembali di atas
lantai.
7. Tepat pada detakan berikutnya (ke-5) kaki yang pertama kembali naik k eats bangku,
demikian seterusnya.
8. Siklus tersebut diulang terus menerus sampai naracoba tidak kuat lagi, namun tidak
lebih dari 5 menit. Catat waktu berapa lama naracoba bertahan (arloji/stopwatch).
9. Segera setelah itu naracoba disuruh duduk. Segera hitung dan catat frekuansi denyut
nadi selama 1 menit sebanyak 3x, yaitu : dari 1- 2 (N1), dan 2- 3 (N2), dan 3- 4
(N3) setelah duduk.

BAB. 3
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Derajat Kesehatan Jasmani
BB
N
O
1
2
3

Nama
Agi
Roni
Ivan

umur
19th
21th
20th

TB

(Kg

(cm)
168
170
175

)
79
65
75

Kebug
duras
N0
50
66
64

N 1'
150
96
100

N 2'
110
84
80

N 3'
85
78
72

i (s)
180
180
180

aran

4
5
6
7
8
9
10

Udin
Aji
Rizky
Firman
Saifan
Irdan
Mizan

19th
20th
20th
19th
19th
19th
19th

172
175
165
167
163
167
159

56
65
92
53
55
90
42

60
84
72
86
90
104
104

76
124
180
126
112
120
114

72
122
130
112
102
109
186

66
112
126
100
84
105
108

180
180
180
180
180
180
180

Dalam menghitung indeks kebugaran jasmani, terdapat dua cara, yaitu sebagai berikut.:

Full Form Formula


durasi naik turunbangku ( s ) x 100
2 x (total ketiga nadi recovery )

Total nadi recoveri di hitung pada menit ke 1-1,5, kemudian 2-2,5 dan 3-3,5.
Dari hasil penelitian tidak dapat di masukan ke rumus karena nadi di hitung selama 1 menit
bukan 0,5 menit.
Dengan pengelompokan kriteria indeks sebagai berikut:

Nilai

Interpretasi

90-atas

Baik sekali (excellent)

80-89

Baik (good)

65-79

Sedang (high average)

55-64

Kurang (low average)

0-54

Kurang sekali (poor)

90 baik sekali, 80-89 baik, 65-79 sedang, 55-64 kurang, 0-54 kurang sekali. (Hockey, 1993)

3.2 Nilai VO2 Max


VO2 max adalah kapasitas maksimum tubuh untuk menyalurkan dan menggunakan oksigen saat
olahraga intens, yang mencerminkan tingkat kebugaran fisik seseorang. VO2 max diukur dalam
bentuk jumlah millimeter oksigen yang digunakan dalam 1 menit per 1 kilogram bobot tubuh

Formula Queens Collage 3 Minutes Step Test

Laki-laki = 111,33 (1,68 x DN)


Perempuan = 65,81 (0,7388 x DN)
DN = denyut nadi selama 15 detik pertama
VO2 max

N
O
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Nama
Agi
Roni
Ivan
Udin
Aji
Rizky
Firman
Saifan
Irdan
Mizan

umur
19th
21th
20th
19th
20th
20th
19th
19th
19th
19th

TB

BB

(cm)
168
170
175
172
175
165
167
163
167
159

(Kg)
79
65
75
56
65
92
53
55
90
42

N0
50
66
64
60
84
72
86
90
104
104

N 1'
150
96
100
76
124
180
126
112
120
114

N 2'
110
84
80
72
122
130
112
102
109
186

N 3'
85
78
72
66
112
126
100
84
105
108

V02max
48,3
71,4
69,3
79,4
59,4
35,7
58,4
64,2
60,9
63,8

Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan rata-rata kelompok satu putra memiliki kebugaran
yang baik. Hal ini dapat dibuktikan dengan delapan mahasiswa tergolong ke kategori superior
karena memiliki nila vo2 max yang lebih dari 55,9.
3.3 Cara Meningkatkan Kebugaran Jasmani

Untuk meningkatkan kebugaran jasmani seseroang yang harus dilakukan adalah dengan
melakukan beberapa latihan secara rutin, berikut adalah rinciannya

a. Latihan Aerobik
Latihan aerobik adala latihan fisik yang melibatan kelompok otot-otot besar tubuh secara ritmik
dan berkesinambungan, memerlukan jalur metabolisme aerobik sebagai sumber penyediaan
energi.
Penggunaan sejumlah besar otot-otot tubuh peningkatan
tubuh adaptasi sentral kardiopulmoner (cardiopulmonary).

konsumsi

oksigen

Tabel 2. Jenis Olahraga Kardiovaskular


Janis Olahraga

Kelebihan

Kelemahan

Berjalan kaki

murah, mudah, massal, risiko


cedera kecil

-Sulit menentukan zona


latihan
-sangat tergantung cuaca
-tidakdapat dilakukan pada
orang sengan gangguan
sendi (sendi lutut)

Jogging

- Murah, mudah, massal


- Penggunaan kalori lebih

-Risiko cedera relatif tinggi


-Tidak bisa
dilakukan bagi
individu dengan gangguan

banyak
lutut
- Zona latihan dapat
-Bergantung cuaca
disesuaikan
Bersepeda

- Non-weight bearing
- Unsur rekreasi
- Pembebanan dapat dilakukan
secara kuantitatif (ergocycle)

Berenang

- Non-weight bearing
- Unsur rekreasi
- Melibatkan banyak otot
- Relatif murah dan mudah
- Massal
- Zona latihan terprogram

Senam Aerobik

-Relatif lebih mahal


-Bergantung
cuaca jika di
luar kecuali ergocycle
-Memerlukan
keahlian
Khusus
-Memerlukan
keahlian
Khusus
-Zona latihan kadang sulit
ditentukan
-Memerlukan latihan khusus
-Memerlukan isntruktur

total

- Mengikuti kaidah olahraga


- Melibatkan banyak otot
- Relatif murah
b. Latihan Kekuatan (resistance Training)
Resistance training adalah bentuk latihan fisik yang dirancang untuk meningkatkan kebugaran
otot, kekuatan otot, dan daya ledak (power) dengan melatih otot atau kelompok otot melawan
tahanan dari luar.
Latihan kekuatan bisa dilakukan dengan berbagai cara yaitu:
1)Beban Tubuh (Body Weight/Calesthenic)
Adalah latihan kekuatan dengan menggunakan atau melawan beban tubuh sendiri. Contoh: push
up, crunch, squat, deadlift dan sebagainya. Latihan ini sederhana tanpa memerlukan alat atau
mesin khusus. Perkenaan otot dan sendi pada latihan ini lebih banyak (multiple joint).
2)Beban bebas (free weight)
Adalah latihan kekuatan dengan menggunakan beban bebas dengan alat-alat
beban sederhana seperti dumbbell, barbell, atau rubber band.
3)Beban Mesin (Weight Machine)
Adalah latihan kekuatan dengan menggunakan alat atau mesin yang dirancang khusus untuk
kelompok otot tertentu. Contoh: Chest Press Machine, Leg curl machine, Pectoral Machine dan
lain sebagainya. Latihan ini melatih otot lebih spesifik.
c. Latihan Fleksibilitas
Fleksibilitas adalah kemampuan sendi, otot, tendon disekitarnya untuk bergerak bebas dan
nyaman sesuai dengan lingkup gerak (range of motion) nya secara maksimal. Metode Latihan
fleksibilitas disebut peregangan (stretching).
Latihan peregangan direkomendasikan pada setiap program latihan fisik. Peregangan
diklasifikasikan menjadi 2 yaitu:
1. Static Stretching adalah Peregangan yang dilakukan dengan pelan hingga titik tekan (point of
tension) atau point of mild discomfort dan ditahan beberapa detik. Peregangan ini merupakan
peregangan paling aman dan terkontrol untukmencapai kelenturan otot dan sendi.

2. Dynamic Stretching adalah Peregangan yang dilakukan dengan gerakan cepat atau lambat
sesuai ROM yang diperlukan untuk gerakan olahraga. Peregangan ini biasa dipakai pada orang
yang terbiasa olahraga atau kelompok atlet.

KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat saya ambil pada pelaksanaan praktikum ini ialah bahwa
kebugaran jasmani seseorang dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti umur,
kebiasaan berolahraga, serta asupan gizi yang dikonsumsi

Anda mungkin juga menyukai