Anda di halaman 1dari 5

1.

Ergonomi adalah ilmu, seni dan penerapan teknologi untuk menyerasikan atau
menyeimbangkan antara segala fasilitas yang digunakan baik dalam beraktivitas
maupun istirahat dengan kemampuan dan keterbatasan manusia baik fisik maupun
mental sehingga kualitas hidup secara keseluruhan menjadi lebih baik.
- Tujuan ergonomi :
1. Meningkatkan kesejahteraan fisik dan mental
2. Meningkatkan kesejahteraan sosial
3. Menciptakan keseimbangan rasional
2. Konsep dasar ergonomic ada 3 faktor :
Tuntutan kerja/ task demands

Kapasitas kerja/work capacity

Matrial charateristic
Organizational
characteristic
Task/work place
Inveromental
characteristic

Personal capacity
Physicalogical capacity
Phyicological capacity
Biomechanical chapacity

Performa/performance
-

Quality
Fatigue
Discomfort
Injury
Stress
Accident
Disasters
Productivity

3. Tipe Posture dan Movement


a. Posture
- Sitting
- Standing
- Walking
- Combination
b. Gerakan
- Banding
- Twisting
- Awkward
- Backward
4. Faktor Yang Mempengaruhi Lingkungan Kerja
- Faktor Fisik
- Faktor Kimia
- Faktor Biologis
- Faktor Psikologis
5. Faktor fisik yang mempengaruhi ligkungan kerja
a. Mikroklimat ? Adalah keadaan iklim yang terjadi dalam suatu wilayah atau
kawasan temapat tertentu, dalam lingkungan kerja terdiri dari unsur suhu udara
(kering dan basah), kelembaban, panas radiasi dan kecepatan gerakan udara.
- Lingkungan Kerja Panas, contohnya :
Peleburan

Oven
Boiler
Furnaces, dan
Di bawah terik matahari (diluar ruangan)
b. Kebisingan ? bunyi atau suara yang tidak dikehendaki yang bersifat menggangu
pendengaran dan bahkan dapat menurunkan daya dengar seseorang yang terpapar.
(Menurut Kepmennaker) adalah semua suara yang tidak dikehendaki yang
bersumber dari alat-alat proses produksi dan atau alat-alat kerja yang pada tingkat
tertentu dapat menimbulkan gangguan pendengaran.
c. Penerangan ? Adalah penerangan yang memungkinkan tenaga kerja dapat
melihat objek - objek yang dikerjakan secara jelas, cepat dan tanpa upaya - upaya
yang tidak perlu. Penerangan atau pencahayaan dibedakan menjadi dua yaitu:
- Penerangan buatan (penerangan artifisial) dan
- Penerangan alamiah (dari sinar matahari).
6. Pengaruh kebisingan yang mempengaruhi lingkungan kerja :
- Generator, mesin diesel untuk pembangkit listrik
- Mesin-mesin produksi
- Mesin potong, gergaji, serut di perusahaan kayu
- Ketel uap atau boiler untuk pemanas air
- Alat-alat lain yang menimbulkan suara dan getaran seperti alat pertukangan
- Kendaraan bermotor dari lalu lintas dll.
7. Pengendalian masalah penerangan di tempat kerja, yaitu:
- Menaikkan atau menurunkan letak lampu didasarkan pada objek kerja
- Merubah posisi lampu
- Menambah atau mengurangi jumlah lampu
- Mengganti jenis lampu yang lebih sesuai, seperti, mengganti lampu bola menjadi
lampu neon, dll
- Mengganti tudung lampu
- Mengganti warna lampu yang digunakan dll.
8. Standar Penerangan di Tempat Kerja
a. Penerangan untuk halaman dan jalan-jalan di lingkungan perusahaan harus
mempunyai intensitas penerangan paling sedikit 20 luks.
b. Penerangan untuk pekerjaan-pekerjaan yang hanya membedakan barang kasar dan
besar paling sedikit mempunyai intensitas penerangan 50 luks.
c. Penerangan yang cukup untuk pekerjaan yang membedakan barang-barang kecil
secara sepintas lalu paling sedikit mempunyai intensitas penerangan 100 luks.
9. Menurut National Health and Medical Reasearch Council (NHMRC) Kualitas
udara dalam ruangan adalah udara di dalam suatu bangunan yang dihuni atau
ditempati untuk suatu periode yang sekurang-kurangnya1 jam oleh orang dengan
berbagai status kesehatan yang berlainan.
10. Sick Building Sydrome (SBS) problem gangguan kesehatan dan dapat dikenali
sebagai suatu penyakit yang tidak spesifik.

Building Related Illeness (BRI) problem gangguan kesehatan dan dapat dikenali
sebagai suatu penyakit yang agak spesifik
- Contoh :
a. SICK BUILDING SYNDROME
Eye, Nose & Throat Irritation
Odors
Difficulty in Concetratting
Cough
Fatigue
Dizzines
Headache
Skin Irritation
b. BULDING RELATED ILLNESS
Asthma
Legionnaires Disease
Chemical Sensitivity
Hypersensitivity Pneumonitis
11. Beberapa jenis kontaminan atau bahan pencemar yang sering dapat menurunkan
kualitas udara dalam suatu ruang kerja, yaitu:
a. Karbon Dioksida (CO2
b. Produk Hasil Pembakaran
c. Formaldehid
d. Ozon
e. Partikel-Partikel dalam Udara Ruang Kerja
f. Pencemaran Mikrobiologi
12. Menua adalah suatu proses menghilangnya secara perlahan-lahan kemampuan
jaringan untuk memperbaiki diri, atau mengganti dan mempertahankan struktur dari
fungsi normalnya. Manusia secara progresif akan kehilangan daya tahan terhadap
infeksi dan banyak distorsi metabolik maupun struktural, yang biasa disebut dengan
penyakit degeneratif.
13. Faktor yang mempengaruhi ukuran tubuh lansia
- Penurunan kemampuan fisik
- Penurunan Sistem Saraf
- Penurunan Kekuatan Otot
- Penurunan Koordinasi Gerak
14. Lantai kamar mandi, ada beberapa persyaratan cara penggunaan bahan lantai untuk
kamar mandi, di antaranya adalah:
- Pilih bahan yang memiliki tekstur permukaannya agak kasar,
- Permukaan bahan tidak menyerap air/kedap air, sehingga menghindari adanya
genangan dipermukaan,
- Apabila terkena air tidak menyebabkan permukaan menjadi licin, dan
- Lantai dipasang dengan tingkat kemiringan yang memadai ( 4o ), agar air tidak
terlampau lama menggenang dan pengguna kamar mandi tidak terganggu dengan
kemiringan lantai.

15. Kelelahan adalah suatu mekanisme perlindungan tubuh agar tubuh terhindar dari
kerusakan lebih lanjut sehingga terjadi pemulihan setelah istirahat.
Kelelahan diklasifikasikan dalam dua jenis, yaitu kelelahan otot dan kelelahan
umum:
a. Kelelahan otot adalah merupakan tremor pada otot /perasaan nyeri pada otot.
b. kelelahan umum biasanya ditandai dengan berkurangnya kemauan untuk
bekerja yang disebabkan oleh karena monoton; intensitas dan lamanya kerja
fisik; keadaan lingkungan; sebab-sebab mental; status kesehatan dan keadaan
gizi.
Kelelahan biasanya menunjukkan kondisi yang berbeda-beda dari setiap individu,
tetapi semuanya bermuara kepada kehilangan efisiensi dan penurunan kapasitas
kerja serta ketahanan tubuh.
16. Faktor Penyebab Terjadi Kelelahan
a. Intensitas dan lamanya kerja fisik dan mental
b. Lingkungan, iklim, penerangan, kebisingan, getaran dll
c. Circadian rhyitm
d. Problem fisik tanggung jawab, khawatiran konflik
e. Kenyerian dan kondisi fisik
f. Nutrisi
17. JENIS-JENIS KELELAHAN FISIK :
- Kelelahan pengelihatan, muncul dari terlalu letihnya mata.
- Kelelahan seluruh tubuh, sebagai akibat terlampau besarnya beban fisik bagi
seluruh organ tubuh.
- Kelelahan mental, penyebabnya dipicu oleh pekerjaan yang bersigat mental dan
intelektual.
- kelelahan syaraf, disebabkan oleh terlalu tertekannya salah satu bagian dari
system psikomotorik.
- Terlalu monotonnya pekerjaan dan suasana sekitarnya
- Kelelahan Kronis, sebagai akibat terjadinya akumulasi efek kelelahan pada jangka
waktu yang panjang.
- Kelelahan Siklus hidup sebagai bagian dari irama hidup siang dan malam serta
pertukaran periode tidur.
GEJALA KELELAHAN
- Perasaan lesu, ngantuk dan pusing
- Tidak / kurang mampu berkonsentrasi
- Berkurangnya tingkat kewaspadaan
- Persepsi yang buruk dan lambat
- Tidak ada / berkurangnya gairah untuk bekerja
- Menurunnya kinerja jasmani dan rohani
18. Keluhan muskuloskeletal adalah keluhan pada bagian-bagian otot yang dirasakan oleh
seseorang mulai dari keluhan sangat ringan sampai sangat sakit. Apabila otot

menerima beban statis secara berulang dan dalam waktu yang lama, akan dapat
menyebabkan keluhan berupa kerusakan pada sendi, ligamen dan tendon.
19. Menurut Peter Vi (2000), terdapat beberapa faktor yang dapat menyebabkan
terjadinya keluhan muskuloskletal :
- Over Exertion (peregangan otot yang berlebih), contohnya aktivitas mengangkat,
mendorong, menarik dan menahan beban yang berat.
- Aktifitas Berulang, contohnya pekerjaan yang dilakukan secara terus menerus
seperti pekerjaan mencangkul, membelah kayu besar, angkat-angkut dsb.
- Sikap kerja tidak alamiah, contohnya posisi tubuh bergerak menjauhi posisi
alamiah, misalnya pergerakan tangan terangkat, punggung terlalu membungkuk,
kepala terangkat, dsb.
20. Langkah-langkah Mengatasi Keluhan Muskuloskeletal
a. Desain tempat kerja dan alat kerja
- Eliminasi, yaitu dengan menghilangkan sumber bahaya yang ada
- Substitusi, yaitu mengganti alat/bahan lama dengan alat/bahan baru yang
aman.
- Partisi, yaitu melakukan pemisahan antara sumber bahaya dengan pekerja,
- Ventilasi, yaitu dengan menambah ventilasi.
b. Desain tempat kerja dan alat kerja
- Eliminasi, yaitu dengan menghilangkan sumber bahaya yang ada
- Substitusi, yaitu mengganti alat/bahan lama dengan alat/bahan baru yang
aman.
- Partisi, yaitu melakukan pemisahan antara sumber bahaya dengan pekerja,
- Ventilasi, yaitu dengan menambah ventilasi.
- Pendidikan dan Pelatihan, pekerja menjadi lebih memahami lingkungan dan
alat kerja
- Pengaturan Waktu kerja dan istirahat yang seimbang, dalam arti disesuaikan
dengan kondisi lingkungan kerja dan karakteristik pekerjaan,
- Pengawasan yang intensif

Anda mungkin juga menyukai