Anda di halaman 1dari 17

TUGAS KESEHATAN IBU DAN ANAK

HIV / AIDS

Disusun Oleh :
Kelompok I
Dessy Ayu Misranti
Eka Prafitria
Hanny Adetia
Sinta Windyani
Vina Febriyani Nur Herlita
Widia Putri Utami
Wina Widianingsih

XII PERAWAT A

SMK BAKTI INDONESIA KUNINGAN


TAHUN AJARAN 2016/2017

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga makalah
ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun
pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi
makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Kuningan,

September 2016

Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..i
DAFTAR ISIii
BAB I PENDAHULUAN.1
A. Latar Belakang1
B. Tujuan.............................1
BAB II PEMBAHASAN..3
A. Alat-alat bedah....3
B. Alat untuk keperluan obstetrik4
C. Alat kesehatan yang harus ada di kamar operasi.8
BAB III PENUTUP.14

A. Kesimpulan....14
B. Saran..............14
DAFTAR PUSTAKA...15

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Semakin majunya perkembangan jaman menuntut kemajuan ilmu pengetahuan di bidang
kedokteran. Dimana perkembangan teknologi mutakhir telah mengarahkan pada penggunaan
prosedur bedah yang lebih kompleks dengan penggunaan teknik bedah mikro atau penggunaan
laser, peralatan by Pass yang lebih canggih dan peralatan monitoring yang lebih sensitif.
Kemajuan yang sama juga ditunjukkan dalam bidang farmasi terkait dengan penggunaan obatobatan anestesi kerja singkat, sehingga pemulihan pasien akan berjalan lebih cepat (Hartati,
2010).
Dalam pembedahan sering diperlukan alat medis atau peralatan pembantu yang harus masuk ke
daerah sekitar lapangan pembedahan. Alat-alat ini harus mengalami desinfeksi terlebih dahulu
sebelum dibawa ke kawasan pembedahan. Alat yang akan langsung dipakai untuk pembedahan
dan bersinggungan dengan lapangan pembedahan harus disterilkan dengan cara yang telah
dijelaskan di atas. Alat-alat bedah ini harus tetap berada dalam daerah ruang pembedahan agar
tidak terjadi infeksi silang, dan pada setiap akhir dari pembedahan, harus selalu didesinfeksi atau
disterilkan segera setelah dipakai dan sesuai dengan pemakaiannya.
Tiap alat bedah dirancang untuk memenuhi fungsinya. Penggunaan alat bedah yang tidak sesuai
dengan fungsinya akan merusak jaringan yang dikerjakan, bahkan akan merusak alat itu sendiri.
Berbagai alat bedah ataupun alat pembantu proses pembedahan telah banyak mengalami
perubahan belakangan ini, untuk itu wajiblah bagi tiap-tiap orang yang akan belajar mengenai
dasar-dasar bedah mengetahui nama dan fungsi alat itu dengan benar.
Untuk dapat bersaing dengan kemajuan ilmu teknologi seorang dokter hewan harus mengetahui
peralatan apa saja yang harus digunakan saat tindakan operasi. Ini dilakukan agar pada saat
melakukan tindakan operasi, dokter dapat mengetahui kondisi pasien. Hal yang perlu dikontrol
oleh dokter terhadap pasien pada saat operasi antara lain sistem pernafasan, sistem sirkulasi,
sistem pencernaan, sistem syaraf, dan lain-lain.
Pada praktikum kali ini akan dijelaskan peralatan apa saja yang digunakan untuk menunjang
tindakan operasi beserta fungsi-fungsinya agar kondisi pasien dapat terkontrol dengan baik.

B. Tujuan
Makalah ini bertujuan agar rekan siswa dapat mengetahui peralatan penunjang saat
tindakan operasi beserta fungsinya serta dapat menggunakan peralatan tersebut agar
pasien tetap dapat terkontrol kondisinya saat operasi.

BAB II
2

PEMBAHASAN
A. ALAT ALAT BEDAH
Alat bedah adalah alat yang dirancang untuk digunakan untuk kegiatan pembedahan, seperti
membedah hewan, manusia, dan sebagainya. Beberapa bagian juga diperlukan dalam pembuatan
sediaan botani. Pembedahan pada manusia sudah berkembang pesat sehingga sangat juah
berbeda dari zaman dahulu. Saat ini sudah ada alat pembedahan minimal invasif yang dilakukan
hanya dengan membuat sayatan kecil pada kulit untuk melakukan tindakan pembedahan, ada
juga pembedahan oleh robotik (Da Vinci)
1. Pisau Bedah (Scalpel)
Scalpel

merupakan

instrument

untuk

memotong

jaringan.Mata

pisau

yang tajam memungkinkan untuk dilakukannya pemisahan jaringan dengan trauma sekecil
mungkin terhadap jaringan sekitarnya. Scalpel terdiri atas 2 bagian, yaitu gagang dan mata pisau.
Pada pisau model lama mata pisau dang gagang bersatu, sedangkan pada model baru mata pisau
dapat dilepas dan diganti dengan yang baru.

2. Gunting

Gunting merupakan instrumen yang digunakan untuk memotong jaringan, benang dan balutan
luka. Gunting yang lurus digunakan untuk pekerjaan pada bagian permukaan, sedangkan yang
melengkung digunakan untuk bagian dalam luka. Pada umumnya yang digunakan untuk
memotong adalah bagian distal dari mata gunting, untuk menghindari rusaknya struktur vital
makan gunting tidak boleh ditutup kecuali bila ujung mata guntingnya dapat di lihat dengan
jelas.
a. Bandage scissors digunakan untuk menggunting perban, atau gaas/kassa.

b. Surgical scissors,gunting yang digunakan dalam pembedahan

B. ALAT UNTUK KEPERLUAN OBSTETRIK :


a. Umbillical cord scissorors,digunakan untuk memotong tali pusar bayi.

b. Episiotomy scissors, untuk obstetrik, digunakan untuk memotong vulva (alat kelamin
wanita) saat melahirkan, untuk mencegah robeknya dinding perineum, yaitu antara anus
dan bagian bawah vagina.

3. Forceps
Suatu alat yang terdiri dari 2 keping yang saling berhadapan , yagn dapat dikontrol dapat
dijepitkan dan dilepaskan, oleh pegangan atau tekanan langsung pada keping keping tersebut.
a. Pinset
- Pinset anatomi, ada yagn lurus, ada yang bengkok.kedua belah ujungnya bergaris garis
horizontal.

- Pinset operasi : ujung keduanya bergigi, untuk menjepit pada saat operasi. Sering disebut
chirurgische

b. Klem ( Clamp)
Alat ini digunakan terutama untuk memegang jaringan dan memungkinkan untuk melakukan
traksi. Permukaan yang berhadapan dari tiap kepala forceps berfariasi tergantung dari tujuan
yang spesifik. Semuanya mempunyai lubang untuk jari dan sistem pengunci
- Klem Arteri
Memiliki dua bentuk yaitu lurus dan belok. Penggunaanya adalah untuk melakukan hemostasis,
penting untuk menghentikan pendarahan selama operasi. Klem ini digunakan untuk jaringan
yang tipis dan lunak. Selain itu juga dibagi atas atraumatik dan traumatik.

-Towel Clamp (doek clamp)


Towel clamp merupakan clamp pemegang dengan ujungnya yang runcing untuk menahan tepi
handuk/ doek pada tempatnya. Berguna untuk menjepit kain operasi juga untuk memegang
tulang coste ketika dilakukan traksi eksternal pada dinding dada.

c. Tang
6

Koorntang/Dressing foprceps : digunakan untuk menjepit , tau mengangkat alat-alat


bedah dari dalam bak instrumen.

Kogel Tang : menjepit & mengangkat organ/jaringan tubuh juga benda benda asing dalam
tubuh termasuk Paku

Suture Forcespsi : di gunakan untuk menjepit luka yang terbuka

C. Alat Kesehatan Yang Harus Ada Di Kamar Operasi


7

Alat Kesehatan minimal yang ada di suatu kamar operasi adalah sebagi berikut :
1. Meja Operasi

Meja Operasi memiliki fungsi sebagai berikut :


a. Meringankan Kinerja Dokter Pembedah
Salah satu fungsi meja operasi adalah dapat memudahkan kinerja dokter bedah. Hal ini
dikarenakan meja operasi itu sendiri telah dibuat secara khusus agar bisa menyesuaikan dengan
keinginan dokter. Biasanya, para dokter pembedah memiliki kesulitan dalam pada posisi tertentu,
nah dengan adanya sebuah meja operasi yang dapat diputar 360 derajat secara horizontal dan
juga dapat diatur tinggi rendahnya ini, tentu membuat kinerja pera dokter semakin mudah. Selain
itu meja operasi juga dilengkapi dengan adanya tempat khusus yang digunakan sebagai tempat
untuk meletakkan semua peralatan yang dibutuhkan dokter, dimana tempat tersebut bisa
dijangkau dengan mudah oleh si dokter pembedah. Oleh karena, dengan perlengkapan tersebut,
tentu meja operasi akan memberikan kemudahan bagi para dokter pembedah.
b. Meningkatkan Tingkat Efektivitas dan Keberhasilan Operasi
Setiap meja operasi selalu dilengkapi dengan adanya sebuah lampu operasi di desain sedemikian
rupa yang memiliki resolusi tinggi tentu membuat kegiatan operasi bisa lebih mudah karena
adanya penerangan dari lampu tersebut. Sementara itu, meja operasi juga dilengkapi dengan
sebuah alat radio tembus pandang yang tentunya dapat digunakan sebagai alat pencitraan seperti
C-arm oleh para dokter yang melakukan pembedahan. Selain itu, beberapa meja operasi khusus
yang disesuaikan dengan kebutuhan tertentu, misalnya untuk meja operasi yang digunakan
operasi ginjal yang biasanya dilengkapi dengan elevator dan penggunting ginjal. Perlengkapan
tersebut diberikan karena memiliki fungsi untuk proses pengeringan ginjal. Dengan adanya
berbagai kelengkapan yang ada di meja operasi tersbut, tentu membuat meja operasi ini dapat
meningkatkan efektivitas keberhasilan sebuah operasi pembedahan.
c. Menjadi Salah Satu Syarat Prosedural Pelaksanaan Sebuah Operasi Pembedahan
Pada umumnya meja operasi dibuat dengan standar dan kelengkapan khusus untuk melakukan
operasi pembedahan. Kelengkapan yang harus ada di dalam meja operasi adalah termasuk pada
bagian yang ada di dalam meja operasi . pada dasarnya meja operasi terdapat 3 bagian utama
8

yang membuat meja operasi begitu penting dalam meningkatkan kesuksesan proses operasi atau
pembedahan, seperti bagian atas, bagaikan tangan atau kolom, dan bagian dasar atau transporter.
Bagaikan atas merupakan bagian yang berfungsi untuk meletakkan kepala pasiaen yang dibuat
secara khusus agar dapat memberikan rasa nyaman bagi para pasien. Pada bagian kolom atau
bagian tengah, merupakan bagian terpenting dari meja operasi karena terdapat tiang yang
ditanamkan ke lantai, sehingga dengan tiang inilah kekuatan dari meja akan semakin stabil dan
juga membuat meja operasi dapat diatur agar lebih sesuai dengan posisi yang diinginkan oleh
semua dokter. Selain memiliki fleksibilitas yang tinggi, bagian tengah meja operasi juga
dilengkapi dengan sinar X atau X-ray. Oleh karena itu dengan bagian-bagaian yang sangat
penting dari setiap meja operasi tersebut menjadikan meja operasi menjadi salah satu persyaratan
atau menjadi basis prosedural yang harus dipenuhi ketika akan dilakukan sebuah operasi.
Meskipun fungsi dari meja operasi dapat meningkatkan tingkat keberhasilan sebuah operasi
pembedahan, namun dukungan dari tenaga medis operasional juga menjadi salah satu elemen
penting dalam menyehatkan diri anda.
2. Mesin Anestesi

Mesin anestesi adalah alat-alat anestesi dan perlengkapannya yang digunakan untuk
memberikan anestesi umum secara inhalasi ( Muhadi M, 1989 ),Fungsi mesin anestesi ( mesin
gas) ialah menyalurkan gas atau campuran gas anestetik yang aman kerangkaian sirkuit anestetik
yang kemudian dihisap oleh pasien dan membuang sisa campuran gas dari pasien.
3. Elektrik Couter

Elektrik Couter digunakan untuk terapi cauterisasi lokal pada kulit dengan menggunakan
sistem, Red-Hot Wire Resistor. Alat ini memiliki kegunaan yang cukup luas seperti;
Usaha Kecil Tumor, Pendarahan koagulasi, Eksterpasi veruka.dll
4. Sunction Pump

Suction Pump adalah suatu alat yang yang dipergunakan untuk menghisap cairan yang
tidak dibutuhkan pada tubuh manusia
5. Lampu Operasi

Lampu Operasi Memiliki komponen yang serupa yang masing masing memiliki fungi
tertentu,yaitu:

Cup lampu, tempat bola lampu dipasang


Tangkai lampu
Reflector, yang akan merefleksikan cahaya dari bola lampu yang terpasang
Pengatur fokus, yang dipergunakan untuk mengatur agar cahaya lampu terfokus pada satu area.

Komponen ini lebih banyak dipergunakan pada jenis lampu operasi portable yang dapat dengan
mudah dipindahkan dan memiliki tangkai lampu yang mudah digerak-gerakkan sesuai dengan
keinginan dan kebutuhan dari sang dokter.
Dimmer, untuk mengatur kekuatan cahaya sehingga dapat diperoleh tingkat pencahayaan yang tepat
Trafo, untuk mengatur tegangan listrik pada lampu yang dipergunakan, yang pada umumnya

memerlukan tegangan sebesar 24 volt


Saklar untuk mematikan dan menyalakan lampu

6. Tabung oksigen dan isinya

10

Tabung oksigen sangat membantu saat manusia kekurangan O2, kegunaan tabung oksigen pada
instalasi rumah sakit biasanya digunakan untuk seseorang yang sedang menjalankan operasi atau
penderita asma, namun tabung oksigen juga dapat digunakan untuk para penyelam, penyelam
biasanya menggunakan tabung oksigen yang berukuran kecil yang ditempatkan pada punggung
penyelam, sedangakan diinstalasi rumah sakit, puskesmas atau klinik tabung oksigen
ditempatkan pada samping tempat tidur pasien dan pada umunya tabung oksigen yang digunakan
adalah tabung oksigen yang berukuran besar.
7. Tabung Nitrogen dan isinya

Nitrogen (N2) mempunyai peranan yang sangat besar dalam perindustrian dan merupakan
gas yang serba guna, karena sifatnya yang Inert Nitrogen (N2) dipergunakan oleh banyak
industri kimia, petrokimia, agro industri, dan yang umum dipergunakan untuk pompa
ban. Manfaat nitrogen dalam kehidupan manusia termasuk sangat banyak sekali. Dalam
bentuk cair (liquid) Cryogenic Nitrogen (N2) dipakai untuk membekukan makanan,
mengawetkan material biologi, daur ulang material komposit, dan pendingin pada terapi
rematik dan refrigerant pada tindakan operasi bedah pada suhu rendah (cryosurgery). Dalam
bentuk
gas Nitrogen
(N2)
dipergunakan
sebagai
atmospheric
gas
yaitu
menggantikan Oksigen (O2) atau gas lainnya dalam udara yang dapat merusak atau bahkan
berbahaya pada kegiatan proses pengerjaan.

8. Infus set / Transet (Selang Infus)

11

Selang Infus ini fungsinya untuk jalan masuk cairan.sesuai nama nya infus set digunakan
untuk khusus cairan infus kalau transet guna nya untuk transfusi.Infus set tidak bisa
digunakan untuk transet dan transet bisa digunakan untuk infus set,perbedaanya di
saringnya.kalau transet ada saringanya kalau infus set tidak ada
9. Patient Monitor

Pasien monitor adalah suatu alat yang difungsikan untuk memonitor kondisi fisiologis
pasien. Dimana proses monitoring tersebut dilakukan secara real-time, sehingga dapat
diketahui kondisi fisiologis pasien pada saat itu juga.

12

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari pembahasan di atas dapat di tarik kesimpulan bahwa alat bedah mempunyai
kegunaan serta fungsi yang berbeda-beda yang dapat di lihat dari bentuk fisik alat-alatnya dan
kegunaan khusus dari masing-masing alat juga berbeda-beda dalam penangan medis.
B. Saran
Dengan disusunnya makalah ini kami mengharapkan kepada para pembaca agar dapat
mengetahui dan memahami tentang kegunaan dari masing-masing alat bedah itu sendiri serta
dapat memberikan kritik dan saran agar makalah ini dapat menjadi lebih baik dari sebelumnya.
Demikian saran yang dapat penulis sampaikan semoga dapat membawa manfaat bagi semua
pembaca.

13

DAFTAR PUSTAKA

http://alkeskelompoka.blogspot.co.id/2012/11/alat-alat-bedah_2055.html

14

Anda mungkin juga menyukai