Anda di halaman 1dari 28

BAB VII

PERENCANAAN SISTEM DRAINASE


7.1. Pendahuluan
Perencanaan sistem

drainase

kawasan

Teknopark

Pelalawan

dirancang dengan skenario sebagai berikut:


1. Pengelolaan air hujan dalam kawasan dilakukan menggunakan
prinsip zero delta Q, dimana setiap perubahan penggunaan lahan
jangan sampai meningkatkan sejumlah limpasan yang masuk ke
dalam saluran. Suatu area terbuka hijau yang tadinya merupakan
tempat tangkapan air hujan bagi masuknya air kedalam tanah
(recharge area), ketika mengalami perubahan fungsi lahan dan
menjadi wilayah tertutup oleh bangunan, maka tidak lagi
berfungsi sebagai wilayah tangkapan air. Perubahan penggunaan
lahan ini memberikan dampak terhadap pada peningkatan jumlah
limpasan. Air hujan yang jatuh diatas bangunan menyebabkan
terjadinya limpasan air hujan yang semakin cepat mengalir
melalui saluran air. Limpasan air hujan ini tentu saja akan
menambah runoff dalam saluran-saluran drainase. Akibatnya
kapasitas saluran menjadi tidak mampu lagi mengalirkan aliran
karena kapasitas disainnya dilampaui. Kondisi semacam inilah
yang harus dihindari dalam penerapan prinsip zero delta Q. Air
hujan yang berasal dari wilayah terbangun harus dikelola dengan
benar agar tidak menambah jumlah limpasan yang masuk
melalui saluran.
2. Pengelolaan air hujan yang berasal dari wilayah terbangun
dilakukan

melalui

sistem

tampung

dan

resap.

Metode

ini

dilakukan karena kecilnya kemampuan tanah dalam meresapkan


air hujan. Berdasarkan hasil penelitian terhadap laju infiltrasi
tanah, kapasitasnya berkisar antara 0,4-1,5 mm/menit. Jika
substitusi terhadap wilayah resapan dilakukan hanya dengan
mengandalkan

sumur

resapan

dengan

luas

sumur

hanya
VII - 1

menggunakan berdiameter 1 m2,

maka kemampuan sumur

resapan dalam meresapkan air hujan tidak dapat menggantikan


areal yang disubstutusi. Kekurangan ini perlu disiasati dengan
menerapkan sebuah bangunan penampung air hujan. Melalui
sistem serap dan tampung, air hujan yang telah ditampung
kedalam ruang tampung akan diresapkan secara perlahan-lahan
kedalam

tanah

melalui

sumur

resapan.

Melalui

bangunan

penampung tersebut, proses peresapan air hujan akan terjadi


secara terus menerus sesuai dengan kemampuan sumur resapan
meskipun hujan sudah tidak terjadi. Mengelola air hujan dengan
cara ini dapat mengurangi limpasan air yang masuk kedalam
saluran.
3. Dengan menerapkan prinsip zero delta Q tersebut maka disain
saluran yang direncanakan hanya memperhitungkan limpasan
yang dihasilkan dari kondisi fisik DAS pada saat ini (belum
dibangun). Untuk menentukan kapasitas drainase rencana, untuk
mendapatkan data debit puncak di setiap sub DAS, digunakan
metode rasional. Parameter yang diperlukan untuk menhitung
debit puncak adalah, luas DAS, Koefisien aliran (C), dan Intensitas
hujan. Besarnya koefisien aliran yang digunakan dalam hitungan
ini adalah 0,5 dan Intensitas hujan yang dipakai adalah nilai
Intensitas

hujan,

yang

besarnya

Intensitas

Hujan

pada

durasi

ditentukan oleh besarnya

yang

sama

dengan

Waktu

Konsentrasi (tc).
4. Besarnya debit puncak di setiap percabangan anak sungai utama
di setiap DAS ini digunakan sebagai dasar untuk menentukan
kapasitas

rencana

saluran

drainase

utama.

Dengan

menggunakan cara ini maka kapasitas drainase disetiap segmen


anak sungai utama akan dirancang dengan degradasi kapasitas
drainase yang semakin membesar ke arah hilir.
5. Untuk menjamin kapasitas aman dari saluran drainase yang
direncanakan, perhitungan debit aman setiap saluran drainase,
VII - 2

perhitungan debit puncak dilakukan dalam prediksi banjir pada


periode ulang 2 tahun, 5 tahun dan 10 tahun. Untuk menjamin
tingkat keamanan yang lebih tinggi terhadap kapasitas saluran
drainase yang akan direncanakan, pengguna dapat melakukan
dengan memilih hasil perhitungan puncak banjir pada periode
ulang yang lebih tinggi.
Perencanaan terhadap kapasitas drainase akan didekati dengan
menggunakan perhitungan debit puncak dari setiap sub DAS dalam
kawasan, dan dianalisis melalui hujan rencana. Kapasitas drainase yang
dihasilkan dari analisis hujan rencana ini hanya merancang kapasitas
drainase untuk wilayah yang sama sekali belum ada bangunannya.
Jika dalam pembangunan kawasan telah dilakukan dan prinsip zeru
delta Q tidak dilanggar yaitu dengan melakukan pengelolaan air hujan
seperti yang telah direncanakan maka tidak diperlukan lagi penambahan
kapasitas saluran yang telah dirancang.
Didalam kawasan teknopark Pelalawan terdapat 4 (empat) buah sub
sistem DAS kawasan yaitu: 1). Sub DAS Penarikan (72,44 km 2), 2). Sub DAS
Bedaguh Guntung (21 km2), 3). Sub DAS Kahayan (11,28 km2) dan 4). Sub
DAS Langgam (10 km2). Masing-masing sub DAS terdiri dari berbagai
cabang anak sungai atau sub-sub DAS. Perencanaan sistem drainase yang
disajikan untuk kawasan teknopark Pelalawan dirancang berdasarkan hasil
analisis morfometri sub-sub DAS dan hujan rencana yang diambil dari
stasiun

hujan

Pelalawan.

Dengan

melakukan

perencanaan disetiap sub-sub DAS maka dihasilkan


kapasitas drainase rencana

pendekatan

sistem

suatu hasil analisis

untuk setiap sub-sub DAS dalam Kawasan

Teknopark.
7.2.

Analisis Infiltrasi
Pengukuran infiltrasi dilakukan pada satuan lahan gambut dan lahan

kering. Satuan lahan gambut ini pada umumnya berada pada lahan dengan
VII - 3

topografi relatif datar dan berada di bagian utara kawasan teknopolitan


sedangkan satuan lahan kering berada di bagian selatan kawasan dengan
topografi sedikit bergunung-gunung/bergelombang.
Hasil perhitungan laju infiltrasi di satuan lahan gambut sangat
berbeda dengan di satuan lahan kering. Laju infiltrasi di wilayah lahan
gambut ini sangat kecil jika dibandingkan dengan di wilayah lahan kering.
Perbedaan ini terutama sangat dipengaruhi oleh tekstur, kelembaban
tanah, kedalaman muka air tanah, dan banyak sedikitnya perakaranatau
aktifitas organik dalam tanah.
Perhitungan infiltrasi dilakukan dengan membuat Tabel perhitungan
komulatif infiltrasi seperti yang dapat dilihat pada Tabel 7.1 dan grafik
komulatif seperti yang ditunjukkan pada Gambar 7.1 untuk yang di daerah
gambut dan Tabel 7.3 dan Gambar 7.3 untuk yang di daerah lagan
bergelombang.
Hasil analisis dikedua satuan lahan menghasilkan hasil pengukuran
sebesar laju infiltrasi konstan adalah 0,4 mm/menit sedangkan pada satuan
lahan kering sebesar 1,5 mm/menit. Hasil analisis tabulasi laju infiltrasi
seperti yang dapat dilihat pada Tabel 7.2 dan Tabel 7.4.
Berdasarkan hasil pengukuran terhadap laju infiltrasi di dua satuan
lahan gambut (zone lindung) dan satuan lahan bergelombang/berbukit
(zone pengembangan), ditetapkan bahwa pembangunan sumur resapan
akan

lebih

di

prioritaskan

diwilayah

zone

pengembangan.

Dasar

pertimbangannya adalah : 1). Di Zona ini ditetapkan sebagai zone


pengembangan kawasan. 2). Hasil perhitungan terhadap laju infiltrasi, di
kawasan memiliki kapasitas infiltrasi yang lebih besar. 3). Kondisi lahan
relatif lebih kering.
Tabel

No

7.1. Hasil Perhitungan Kumulatif Infiltrasi Pada


Satuan Lahan Gambut Kawasan Teknopark Pelalawan
(UTM 0810849, 0026413)

Waktu (menit)

H (cm)

H (mm)

Komulatif H
(mm)
VII - 4

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27

5
10
15
20
25
30
35
40
45
50
55
60
65
70
75
80
85
90
95
100
105
110
115
120
125
130
135

0,7
0,6
0,4
0,4
0,3
0,3
0,3
0,3
0,3
0,3
0,3
0,3
0,3
0,3
0,3
0,3
0,2
0,2
0,2
0,2
0,2
0,2
0,1
0,1
0,1
0,1
0,1

7
6
4
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
2
2
2
2
2
1
1
1
1
1

7
13
17
21
24
27
30
33
36
39
42
45
48
51
54
57
59
61
63
65
67
69
70
71
72
73
74

Grafik Kumulatif Infiltrasi Satuan Lahan Gambut Pelalawan


80

f(x) = 2.42 x^0.71


R = 1

60
Kumulatif Infiltrasi (mm/mnt)

40
20
0
0

50

100

150

Waktu (menit)

VII - 5

Gambar 7.1. Grafik Kumulatif Infiltrasi Satuan Lahan Gambut


Kawasan Teknopark Pelalawan
Hasil analisis laju infiltrasi
mm/menit

Laju Infiltrasi

= 1,722 t

-0,289

Tabel 7.2. Hasil Perhitungan Infiltrasi Pada Satuan Lahan Gambut


No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27

Menit
5
10
15
20
25
30
35
40
45
50
55
60
65
70
75
80
85
90
95
100
105
110
115
120
125
130
135

Laju Infiltrasi (mm/jam)


1,08
0,89
0,79
0,72
0,68
0,64
0,62
0,59
0,57
0,56
0,54
0,53
0,52
0,50
0,49
0,49
0,48
0,47
0,46
0,46
0,45
0,44
0,44
0,43
0,43
0,42
0,42

VII - 6

Grafik Laju Infiltrasi Lahan Gambut Kawasan Teknopark Pelalawan


1.20
1.00

f(x) = 1.72 x^-0.29


R = 1

0.80

Laju Infiltrasi (mm/menit)

0.60
0.40
0.20
0.00
0

20

40 60

80 100 120 140 160

Waktu (menit)

Gambar 7.2. Grafik Laju Infiltrasi Lahan Gambut Kawasan


Teknopark Pelalawan
Hasil analisis laju infiltrasi pada satuan lahan gambut adalah:
I
Tabel

No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12

= 1,722 t

-0,289

mm/menit

7.3. Hasil Perhitungan Kumulatif Infiltrasi Pada


Satuan Lahan Kering KawasanTeknopark Pelalawan
(UTM 0812265, 0021847)
Waktu
(menit)
5
10
15
20
25
30
35
40
45
50
55
60

H (cm)
7,5
4,6
2,9
2,2
1,7
1,2
1,2
1,2
1,1
0,7
1,9
1,4

H (mm)
75
46
29
22
17
12
12
12
11
7
19
14

Komulatif H
(mm)
75
121
150
172
189
201
213
225
236
243
262
276
VII - 7

13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28

65
70
75
80
85
90
95
100
105
110
115
120
125
130
135
140

1,1
1
1,2
1
1
0,7
1
0,8
0,8
0,7
0,7
0,7
0,6
0,6
0,6
0,6

11
10
12
10
10
7
10
8
8
7
7
7
6
6
6
6

287
297
309
319
329
336
346
354
362
369
376
383
389
395
401
407

Grafik Kumulatif Infiltrasi Lahan Kering Kawasan Teknopark Pelalawan


500
400

f(x) = 38.61 x^0.48


R = 0.99

300

Kumulatif Infiltrasi (mm/menit)

200
100
0
0

50

100

150

Waktu (menit)

Gambar 7.3.
Grafik Kumulatif Infiltrasi Satuan Lahan Kering
Kawasan Teknopark Pelalawan
Hasil analisis laju infiltrasi pada satuan lahan kering adalah:
I

= 18,53 t

-0,52

mm/menit

Tabel 7.4. Hasil Perhitungan Infiltrasi Pada Satuan Lahan Gambut


No

Menit

Laju Infiltrasi
(mm/jam)
VII - 8

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28

5
10
15
20
25
30
35
40
45
50
55
60
65
70
75
80
85
90
95
100
105
110
115
120
125
130
135
140

8,03
5,60
4,53
3,90
3,48
3,16
2,92
2,72
2,56
2,42
2,31
2,20
2,11
2,03
1,96
1,90
1,84
1,79
1,74
1,69
1,65
1,61
1,57
1,54
1,51
1,47
1,45
1,42

Laju Infiltrasi Lahan Kering Kawasan Teknopark Pelalawan


10.00
8.00
6.00

Laju Infiltrasi (mm/menit)

f(x) = 18.53 x^-0.52


R = 1

4.00
2.00
0.00
0

20 40 60 80 100 120 140 160

Waktu (menit)

VII - 9

Gambar 7.4. Grafik Laju Infiltrasi Lahan Kering Kawasan Teknopark


Pelalawan

7.3.

Morfometri Sub DAS Kawasan


Morfometri sub DAS kawasan menghasilkan parameter Luas di

setiap sub-sub DAS, panjang sungai utama, kemiringan sungai, koefisien


aliran dan waktu konsentrasi. Parameter morfometri tersebut digunakan
untuk menghitung debit puncak yang akan dihasilkan di setiap sub-sub
DAS. Perhitungan terhadap morfometri dari setiap sub-sub DAS tersebut
dapat dilihat pada Tabel 7.6.
7.4.

Koefisien Aliran Permukaan ( C )


Koefisien aliran adalah perbandingan antara aliran dengan curah

hujan penyebabnya. Koefisien aliran ini menggambarkan karekteristik fisik


lahan dari suatu daerah aliran sungai. Faktor utama yang mempengaruhi
nilai C adalah laju infiltrasi tanah (persentase lahan kedap air), kemiringan
lahan, tanaman penutupan tanah dan intensitas hujan. Koefisien ini juga
tergantung pada sifat dan kondisi tanah. Laju infiltrasi turun pada hujan
yang terus-menerus dan juga dipengaruhi oleh kondisi kejenuhan air
sebelumnya. Faktor lain yang juga mempengaruhi nilai C adalah air tanah,
derajat

kepadatan

tanah,

porositas

tanah

dan

simpanan

depresi.Perhitungan koefisien aliran permukaan ( C ) didekati dengan


penggunaan lahan.
Penggunaan lahan di daerah berdasarkan Master Plan Kawasan
Teknopolitan tahun 2012, terdiri dari Semak belukar, Hutan (Akasia, Sawit),
Lahan

terbuka,

Perkebunan

dan

semak

rumput

dan

alang-alang.

Perhitungan besarnya koefisien aliran didekati dengan melalui penggunaan


lahan dan kemuringan lereng dengan tabel koefisien aliran (Arsyad, 2006),
hasil perhitungan setiap sub DAS dapat dilitah pada Tabel 7.5
Tabel 7.5. Perhitungan Koefisien Aliran Permukaan
VII - 10

No

1
2
3
4

Nama DAS

DAS Penajam
(72,4 km2)
Bedaguh Gantung
(21,22 km2)
Kahayan (11,28
km2)
Langgam (10,38
km2)

7.5.

% Luas
Hutan
Lahan
Sawit
terbuka
Koefisien Aliran

Beluka
r

Hutan
Akasia

0,4

0,3

0,3

0,02

0,15

0,02

Perkebu
nan

Semak
rumput

0,4

0,3

0,4

0,09

0,002

0,033

0,014

0,309

0,15

0,09

0,002

0,033

0,014

0,309

0,02

0,15

0,06

0,02

0,033

0,036

0,319

0,008

0,15

0,09

0,02

0,03

0,012

0,31

Intensitas Hujan Rencana di Kawasan


Analisis hujan rencana untuk wilayah Pelalawan didasarkan atas

data hujan harian stasiun hujan Pelalawan menggunakan data curah hujan
yang berasal dari stasiun hujan Pelalawan. Data curah hujan tersebut
berasal dari data curah harian maksimum stasiun Pelalawan yang tercatat
dari tahun 2006-2015. Menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan
Geofisika (BMKG) Pekanbaru Riau, data curah hujan stasiun Pelalawan tidak
semuanya berdasarkan data di stasiun tersebut. Terdapat beberapa data
yang dikoreksi menggunakan data dari stasiun hujan Pangkalan Bunut,
Pangkalan Kerinci dan Pelalawan. Data yang dikoreksi tersebut oleh BMKG
tersebut sudah diberi tanda.
Penyajian data secara tabulasi dari hasil analisis yang dilakukan oleh
BMKG tersebut dapat dilihat pada Tabel 7.7.
Tabel 7.6 Hasil Perhitungan Morfometri Sub-sub DAS

dalam

Kawasan Teknopark Pelalawan


Luas (km)
Sub DAS I Komula
11,14
11,14
19,43
19,43
30,57
30,57
12,30
42,87
4,45
47,32
5,45
52,77

Panjan
g
6,51
7,60
7,73
10,36
11,66
12,60

Kont
ur
65,0
65,0
65,0
60,0
50,0
35,0

Kemirin
Tc
gan
(menit
0,00998 109,37
0,00789 122,81
0,0051 145,70
0,0038 204,35
0,0034 234,24
0,0031 256,32

C
0,31
0,31
0,31
0,31
0,31
0,31
VII - 11

9,05
61,82
10,62
72,44
Luas (Km)
Sub DAS II Komula
1,10
1,10
1,30
1,30
8,21
8,21
10,61
21,22
Luas (Km)
Sub DAS
Komula
7,04
7,04
1,84
1,84
2,40
11,28
Luas (Km)
Sub DAS
Komula
2,33
2,33
5,30
5,30
2,75
10,38

15,77
17,89
Panjan
g
1,70
2,20
4,90
9,18
Panjan
g
6,49
2,92
7,90
Panjan
g
2,13
3,58
5,43

25,0
5,0
Kont
ur
50,0
50,0
50,0
50,0
Kont
ur
25,0
25,0
5,0
Kont
ur
25,0
25,0
5,0

0,0028 317,41
0,0025 366,75
Kemirin
Tc
gan
(menit
0,02353
27,98
0,01818
34,18
0,00816
80,61
0,0032 198,47
Kemirin
Tc
gan
(menit
0,0030 155,50
0,0068
62,76
0,0031 179,14
Kemirin
Tc
gan
(menit
0,0093
42,93
0,0055
78,19
0,0036 126,57

0,31
0,31
0,31
0,31
0,31
0,31
0,32
0,32
0,32
0,31
0,31
0,31

VII - 12

Tabel 7.7. Curah Hujan Bulanan dan Curah Hujan Harian Maksimum St Hujan Pelalawan
200
6
CH
Max
344, 59,6
Jan
2 30,7
134,
Peb
3 30,3
Mart
50
197, 67,3
Apr
2 37,5
173,
Mei
5
391,
Jun
112
1
133,
Jul
89
2 53,8
160,
Ags
1
Sep
62,1
36
Okt
129
25
168,
Nop
39
7 24,3
217,
Des
1
Keterangan:
BLN

200
7
CH
220,
9
96,5
218
344,
5
198,
3
164
48,4
141,
4
73,5
429,
2
334,
2
333

Max
70
35,2
48
72,5
76,4
37,5
14,2
90,7
21
72
79,1
70

200
8
CH
91,0
136,
0
201,
0
102,
0
84,0
45,0
354,
0
97,0
341,
9
187,
8
248,
8
85,8

Max
46,0
70,0
64,0
25,0
36,0
45,0
107,
0
35,0
80,6
47,8
52
33,4

200
9
CH
65,6
87,7
349,
4
130,
6
182,
6
62,7
43,3
93,6
54,2
341,
2
237,
1
303,
5

Max
28,3
50
95,5
29,8
60
28,5
25,8
15,4
22,3
40,1
57
66,7

201
0
CH
250,
9
127,
8
318,
5
284,
3
193,
4
178,
7
285,
8
207,
5
186,
3
233
237,
3
276

Max
46
43,5
55,6
94,5
60,8
50
32,6
46
48,5
47,5
53,8
100

201
1
CH
300,
2
62,2
185,
2
247,
8
118
230,
1
207,
3
190,
1
93,0
120,
0
252,
9
215

Max
50
26,2
26,5
39
35
65,5
43,6
38,6
33,0
40,0
61,4
42

201
2
CH
82,9
129,
4
361,
9
277,
0
482,
5
84,2
158,
8
205,
0
145,
7
234,
5
457,
5
345,
0

Max
44
23
187
72,0
187
75,1
65,3
37,0
31,3
36
62,4
37,0

201
3
CH
66,1
19,5
203,
5
212,
5
222,
1
171,
9
11
203,
5
125,
4
300,
2
338,
4
152,
5

Max
28,5
50
58
43,8
59,6
133,
1
3,2
58
35
42,3
55
44,8

201
201
4
5
CH
Max
CH
Max
59,3
25
93
21
1,3
1,3 145,
97
1 76,6
105,
61 184,
3 80,2 123,
9 20,5
567,
7
2
60,5
9,4 109,
30
6 40,8
154, 63,7 160,
7
4
89,9
31
8,6
5,2
174, 32,4
6 10,6
53,5
180 58,5
442,
87
9
223,
69
5 Sumber: St BMKG

Pekanbaru

Pangkalan bunut
Pangkalan Kerinci
Pelalawan

VII - 13

7.5. Analisis Hujan Rencana


Analisis terhadap curah hujan maksimum stasiun hujan Pelalawan
dilakukan terhadap 9 buah data curah hujan harian dari stasiun tersebut.
Analisa frekuensi data curah hujan tersebut dilakukan melalui tabulasi
seperti yang dapat di lihat pada Tabel 7.8. Parameter statistik hasil analisis
terhadap 9 data tersebut adalah : Rata-rata curah hujan adalah 107,89 mm,
rata-rata log curah hujan adalah 2,015 mm, nilai varian log Ch adalah
0,0170, nilai standard deviasi 0,1303, skewnes 0,6501, skew koefisien 0,30,
varian skeness regional 0,302, faktor pemberat 0,34650, cw hitung adalah
0,4223. Selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 7.11.
Untuk menghitung curah hujan dari berbagai periode ulang sepeti
yang dilakukan dalam Tabel 7.9, maka dibutuhkan nilai koefisien k upper dan
k lower. Nilai koefisien tersebut dapat diambil menggunakan Tabel 7.10.
Setelah dilakukan perhitungan secara tabulasi, maka besarnya curah hujan
harian maksimum pada periode ulang 2 tahun adalah 100,99 mm, 5 tahun
131,88 mm, 10 tahun 153,81 mm, 25 tahun 183,22 mm, 50 tahun 206,45
mm, 100 tahun 230,8 dan 200 tahun adalah 256,48 mm.
Tabel 7.8. Analisis Frekuensi Curah Hujan : Distribusi log Pearson
Tipe III
Sumber data : Stasiun BKMG Pekanbaru Riau (Stasiun Pelalawan)

R
1
2
3
4
5
6
7
8
9

Tahu
n
2012
2013
2006
2008
2010
2009
2007
2014
2011

Curah
Hujan
(mm)
187
133,1
112
107
100
95,5
90,7
80,2
65,5

LOG CH
2,272
2,124
2,049
2,029
2,000
1,980
1,958
1,904
1,816

(log CH
rata-rata
(log CH))^2
0,0661
0,0120
0,0012
0,0002
0,0002
0,0012
0,0033
0,0122
0,0394

(log Q
avg(logQ)
)^3
0,0170
0,0013
0,0000
0,0000
0,0000
0,0000
-0,0002
-0,0014
-0,0078

Return
Period
(n+1)/m
10,00
5,00
3,33
2,50
2,00
1,67
1,43
1,25
1,11

Exceedenc
e
Probabilit
y (1/Tr)
0,100
0,200
0,300
0,400
0,500
0,600
0,700
0,800
0,900

Tabel 7.9. Hitungan Curah Hujan Dari Berbagai Periode Ulang


No. Years in Record
Avg_CH peak_mm

9,00
107,89

VII - 14

Avg_Log CH_mm
Sum {(log CH
avg(logCH))^2}
Sum {(log CH
avg(logCH))^3

2,015
0,136
0,009

Variance_LogCH_mm

0,0170

Stdev_LogCH_mm

0,1303

Skewness (Cs)

0,6501

Skew Coefficient (Cm)


Variance of Regional
Skewness V(Cm)

0,30
0,302

Variance of Station
Skewness (V(Cs):

**Determine from skew coefficient Map of US


**Constant for U.S. = 0.302

Weighting Factor (W)

0,5718
5
0,2779
9
0,7709
8
0,3456
0

Weighted Skewness (Cw)

0,4223

**Cw = [W*Cs] + [(1-W)*Cm]

Table Cw upper

-0,066

**Paste value here from K factor table below

Table Cw lower

3,041

**Paste value here from K factor table below

Calculated Cw Value

0,4223

A value
B value

K
lower

Tr

**V(Cs)=10[A-B*(log(n/10))]

**W=V(Cm)/[V(Cs)+V(Cm)]

K upper

Slope

K
calculated

LogCHTr_
mm

CHTr_mm

-0,066

-0,083

0,005472

-0,080

2,004

100,99

0,816

0,808

0,002575

0,809

2,120

131,88

10

1,317

1,323

-0,00193

1,322

2,187

153,81

25

1,88

1,91

-0,00966

1,905

2,263

183,22

50

2,261

2,311

-0,01609

2,303

2,315

206,45

100

2,615

2,686

-0,02285

2,675

2,363

230,8

200

2,949

3,041

-0,02961

3,027

2,409

256,48

*Note: paste K lower and upper values from K factor table below

Tabel 7.10. Frequency Factors K for Gamma and log-Pearson Type III
Distributions (Haan, 1977)
WEIGHTED
SKEW
COEFFICIENT
Cw
3
2,9
2,8
2,7
2,6
2,5
2,4
2,3
2,2
2,1

Recurrence Interval In Years


1,0101
2
5
Percent Chance (>=) = 1-F
99
-0,667
-0,69
-0,714
-0,74
-0,769
-0,799
-0,832
-0,867
-0,905
-0,946

50
-0,396
-0,39
-0,384
-0,376
-0,368
-0,36
-0,351
-0,341
-0,33
-0,319

20
0,42
0,44
0,46
0,479
0,499
0,518
0,537
0,555
0,574
0,592

10

25

50

100

200

10
1,18
1,195
1,21
1,224
1,238
1,25
1,262
1,274
1,284
1,294

4
2,278
2,277
2,275
2,272
2,267
2,262
2,256
2,248
2,24
2,23

2
3,152
3,134
3,114
3,093
3,071
3,048
3,023
2,997
2,97
2,942

1
4,051
4,013
3,973
3,932
3,889
3,845
3,8
3,753
3,705
3,656

0,5
4,97
4,904
4,847
4,783
4,718
4,652
4,584
4,515
4,444
4,372

VII - 15

2
1,9
1,8
1,7
1,6
1,5
1,4
1,3
1,2
1,1
1
0,9
0,8
0,7
0,6
0,5
0,4
0,3
0,2
0,1
0
-0,1
-0,2
-0,3
-0,4
-0,5
-0,6
-0,7
-0,8
-0,9
-1
-1,1
-1,2
-1,3
-1,4
-1,5
-1,6
-1,7
-1,8
-1,9
-2
-2,1
-2,2
-2,3
-2,4
-2,5
-2,6
-2,7
-2,8
-2,9
-3

-0,99
-1,037
-1,087
-1,14
-1,197
-1,256
-1,318
-1,383
-1,449
-1,518
-1,588
-1,66
-1,733
-1,806
-1,88
-1,955
-2,029
-2,104
-2,178
-2,252
-2,326
-2,4
-2,472
-2,544
-2,615
-2,686
-2,755
-2,824
-2,891
-2,957
-3,022
-3,087
-3,149
-3,211
-3,271
-3,33
-3,88
-3,444
-3,499
-3,553
-3,605
-3,656
-3,705
-3,753
-3,8
-3,845
-3,899
-3,932
-3,973
-4,013
-4,051

-0,307
-0,294
-0,282
-0,268
-0,254
-0,24
-0,225
-0,21
-0,195
-0,18
-0,164
-0,148
-0,132
-0,116
-0,099
-0,083
-0,066
-0,05
-0,033
-0,017
0
0,017
0,033
0,05
0,066
0,083
0,099
0,116
0,132
0,148
0,164
0,18
0,195
0,21
0,225
0,24
0,254
0,268
0,282
0,294
0,307
0,319
0,33
0,341
0,351
0,36
0,368
0,376
0,384
0,39
0,396

0,609
0,627
0,643
0,66
0,675
0,69
0,705
0,719
0,732
0,745
0,758
0,769
0,78
0,79
0,8
0,808
0,816
0,824
0,83
0,836
0,842
0,846
0,85
0,853
0,855
0,856
0,857
0,857
0,856
0,854
0,852
0,848
0,844
0,838
0,832
0,825
0,817
0,808
0,799
0,788
0,777
0,765
0,752
0,739
0,725
0,711
0,696
0,681
0,666
0,651
0,636

1,302
1,31
1,318
1,324
1,329
1,333
1,337
1,339
1,34
1,341
1,34
1,339
1,336
1,333
1,328
1,323
1,317
1,309
1,301
1,292
1,282
1,27
1,258
1,245
1,231
1,216
1,2
1,183
1,166
1,147
1,128
1,107
1,086
1,064
1,041
1,018
0,994
0,97
0,945
0,92
0,895
0,869
0,844
0,819
0,795
0,711
0,747
0,724
0,702
0,681
0,66

2,219
2,207
2,193
2,179
2,163
2,146
2,128
2,108
2,087
2,066
2,043
2,018
1,993
1,967
1,939
1,91
1,88
1,849
1,818
1,785
1,751
1,716
1,68
1,643
1,606
1,567
1,528
1,488
1,448
1,407
1,366
1,324
1,282
1,24
1,198
1,157
1,116
1,075
1,035
0,996
0,959
0,923
0,888
0,855
0,823
0,793
0,764
0,738
0,712
0,683
0,666

2,912
2,881
2,848
2,815
2,78
2,743
2,706
2,666
2,626
2,585
2,542
2,498
2,453
2,407
2,359
2,311
2,261
2,211
2,159
2,107
2,054
2
1,945
1,89
1,834
1,777
1,72
1,663
1,606
1,549
1,492
1,435
1,379
1,324
1,27
1,217
1,166
1,116
1,069
1,023
0,98
0,939
0,9
0,864
0,83
0,798
0,768
0,74
0,714
0,689
0,666

3,605
3,553
3,499
3,444
3,388
3,33
3,271
3,211
3,149
3,087
3,022
2,957
2,891
2,824
2,755
2,686
2,615
2,544
2,472
2,4
2,326
2,252
2,178
2,104
2,029
1,955
1,88
1,806
1,733
1,66
1,588
1,518
1,449
1,383
1,318
1,256
1,197
1,14
1,087
1,037
0,99
0,946
0,905
0,867
0,832
0,799
0,769
0,74
0,714
0,69
0,667

4,298
4,223
4,147
4,069
3,99
3,91
3,828
3,745
3,661
3,575
3,489
3,401
3,312
3,223
3,132
3,041
2,949
2,856
2,763
2,67
2,576
2,482
2,388
2,294
2,201
2,108
2,016
1,926
1,837
1,749
1,664
1,581
1,501
1,424
1,351
1,282
1,216
1,155
1,097
1,044
0,995
0,949
0,907
0,869
0,833
0,8
0,769
0,741
0,714
0,69
0,667

Data curah hujan harian dari berbagai periode ulang tersebut


kemudian digunakan sebagai dasar untuk menghitung intensitas curah hujan
dalam berbagai periode ulang dalam berbagai durasi. Perhitungan intensitas
hujan dalam berbagai durasi hujan ini dianalisis menggunakan formula Dr.
Mononobe. Hasil perhitungan intensitas hujan dalam berbagai durasi dan
Periode Ulang tersebut dapat dilihat pada Tabel 7.11
VII - 16

Tabel perhitungan intensitas hujan dari berbagai durasi dan periode


ulang ini nantinya akan digunakan untuk menghitung debit puncak untuk
setiap sub-sub DAS. Data intensitas hujan yang digunakan untuk menghitung
debit puncak tersebut dipilih pada durasi hujan sesuai dengan waktu
konsentrasi (tc) di masing-masing sub-sub DAS.
Tabel 7.11. Intensitas Hujan Berbagai Periode Ulang di Stasiun
Hujan Pelalawan
Durasi
(menit)
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
110
120
130
140
150
160
170
180
190
200
210
220
230
240
250
260
270
280
290
300
310
320
330
340
350

Periode Ulang (Tahun)


10
25
50
100
Curah Hujan Harian Maksimum (mm/hari)

115,6
72,8
55,6
45,9
39,5
35,0
31,6
28,9
26,7
24,9
23,4
22,1
20,9
19,9
19,0
18,2
17,5
16,8
16,2
15,7
15,2
14,7
14,3
13,9
13,5
13,2
12,8
12,5
12,2
12,0
11,7
11,5
11,2
11,0
10,8

151,0
95,1
72,6
59,9
51,6
45,7
41,3
37,7
34,9
32,5
30,5
28,8
27,3
26,0
24,8
23,8
22,8
22,0
21,2
20,5
19,8
19,2
18,7
18,1
17,7
17,2
16,8
16,4
16,0
15,6
15,3
15,0
14,7
14,4
14,1

Intensitas Hujan (mm/jam)


176,1
209,7
236,3
110,9
132,1
148,9
84,6
100,8
113,6
69,9
83,2
93,8
60,2
71,7
80,8
53,3
63,5
71,6
48,1
57,3
64,6
44,0
52,4
59,1
40,7
48,5
54,6
37,9
45,2
50,9
35,6
42,4
47,8
33,6
40,0
45,1
31,8
37,9
42,7
30,3
36,1
40,7
28,9
34,5
38,9
27,7
33,0
37,2
26,6
31,7
35,7
25,6
30,5
34,4
24,7
29,5
33,2
23,9
28,5
32,1
23,1
27,6
31,0
22,4
26,7
30,1
21,8
25,9
29,2
21,2
25,2
28,4
20,6
24,5
27,6
20,1
23,9
26,9
19,6
23,3
26,3
19,1
22,7
25,6
18,7
22,2
25,0
18,2
21,7
24,5
17,8
21,3
23,9
17,5
20,8
23,4
17,1
20,4
23,0
16,8
20,0
22,5
16,5
19,6
22,1

264,2
166,4
127,0
104,8
90,4
80,0
72,2
66,0
61,1
56,9
53,4
50,4
47,8
45,5
43,4
41,6
40,0
38,5
37,1
35,9
34,7
33,6
32,7
31,8
30,9
30,1
29,4
28,7
28,0
27,4
26,8
26,2
25,7
25,2
24,7

200

293,6
185,0
141,1
116,5
100,4
88,9
80,2
73,4
67,9
63,3
59,4
56,0
53,1
50,5
48,3
46,2
44,4
42,7
41,2
39,8
38,6
37,4
36,3
35,3
34,3
33,5
32,6
31,8
31,1
30,4
29,8
29,1
28,5
28,0
27,4

VII - 17

Grafik Intensitas Hujan Durasi dan Frekuensi


Periode Ulang 2 th

350.0
300.0

Periode Ulang 5 th

Periode Ulang 10 th

Periode Ulang 50 th

Periode Ulang 100 th

250.0
200.0
Intensitas
Hujan
mm/jam
Periode
Ulang
25 th

150.0
100.0
50.0

Periode Ulang 200 th

0.0

Durasi (menit)

Gambar 7.5. Grafik Intensitas Hujan Durasi dan Frekuensi Berbagai Periode
Ulang st Pelalawan

7.6 Perhitungan Debit Maksimum


Perhitungan debit puncak dilakukan terhadap 4 buah sub DAS di
setiap segmen anak sungai utama. Dalam perhitungan debit puncak ini
besarnya koefisien aliran untuk setiap sub DAS ditentukan dengan nilai 0,5
dengan jenis penggunaan campuran antara hutan, perkebunan, dan semaksemak. Besarnya intensitas hujan dilakukan melalui perhitungan dan tabel
pada durasi sama dengan waktu konsentrasi (tc). Perhitungan tc dilakukan
dengan menggunakan metode Kirpich yang dilakukan dengan menghitung
besarnya kemiringan lereng dan panjang sungai utama, sedangkan untuk
luas DAS dihitung menggunakan fasilitas tools dari Map Info Versi 7. Hasil
perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 7.12.
Untuk memvisualkan hasil perhitungan debit puncak maka telah
dibuat kedalam Peta Rencana Kapasitas Saluran Drainase Pada Perioda Ulang
2 tahun, 5 tahun dan 10 tahun.

VII - 18

VII - 19

Tabel 7.12. Hasil Perhitungan Debit Puncak Empat Sub DAS Dalam Kawasan
Teknopark Pelalawan
Luas (Km)
Sub DAS I
Penarikan

Komulatif

11,14
19,43
30,57
12,30
4,45
5,45
9,05
10,62

11,14
19,43
30,57
42,87
47,32
52,77
61,82
72,44

Luas (Km)
Sub DAS II
Bedaguh Guntung

1,10
1,30
8,21
10,61

Komulatif

1,10
1,30
8,21
21,22

Luas (Km)
Sub DAS III
Kahayan

Komulatif

7,04
1,84
2,40

7,04
1,84
11,28

Luas (Km)
Sub DAS IV
Langgam

2,33
5,30
2,75

Komulatif

2,33
5,30
10,38

Panjang
Sungai
Utama

6,51
7,60
7,73
10,36
11,66
12,60
15,77
17,89
Panjang
Sungai Utama

1,70
2,20
4,90
9,18
Panjang
Sungai Utama

6,49
2,92
7,90
Panjang
Sungai Utama

2,13
3,58
5,43

Kontur

65,0
65,0
65,0
60,0
50,0
35,0
25,0
5,0
Kontur

50,0
50,0
50,0
50,0
Kontur

25,0
25,0
5,0
Kontur

25,0
25,0
5,0

Kemiringan
lereng

0,00998
0,00789
0,00517
0,00386
0,00343
0,00317
0,00285
0,00252
Kemiringan
lereng

0,02353
0,01818
0,00816
0,00327
Kemiringan
lereng

0,00308
0,00685
0,00316
Kemiringan
lereng

0,00939
0,00559
0,00368

Intensitas Hujan (mm/jam)

Debit Puncak (m3/dt)

Tc (menit)

109,37
122,81
145,70
204,35
234,24
256,32
317,41
366,75

C
2 th

5 th

23,52
21,81
19,44
15,48
14,13
13,31
11,54
10,49

30,71
28,49
25,39
20,22
18,45
17,38
15,07
13,69

10 th

35,81
33,22
29,61
23,58
21,52
20,27
17,58
15,97

0,31
0,31
0,31
0,31
0,31
0,31
0,31
0,31

Q-2

Q-5

22,50
36,41
51,05
57,02
57,44
60,33
61,29
65,26

29,39
47,55
66,67
74,46
75,01
78,78
80,04
85,22

Intensitas Hujan (mm/jam)


C
2 th

5 th

58,192
51,127
28,663
15,80

75,991
66,765
37,429
20,63

10 th

88,629
77,868
43,654
24,06

0,31
0,31
0,31
0,31

Q-2

Q-5

5,50
5,71
20,21
28,79

7,18
7,46
26,40
37,60

Intensitas Hujan (mm/jam)

8,37
8,70
30,79
43,85

C
2 th

5 th

18,60
34,25
16,89

24,28
44,73
22,06

10 th

28,32
52,17
25,73

0,32
0,32
0,32

Q-2

Q-5

11,65
5,61
16,95

15,21
7,32
22,14

Intensitas Hujan (mm/jam)

Q-10

17,74
8,54
25,82

Debit Puncak (m3/dt)

Tc (menit)

42,93
78,19
126,57

Q-10

Debit Puncak (m3/dt)

Tc (menit)

155,50
62,76
179,14

34,27
55,45
77,76
86,85
87,48
91,89
93,35
99,39

Debit Puncak (m3/dt)

Tc (menit)

27,98
34,18
80,61
198,47

Q-10

C
2 th

5 th

44,41
29,39
21,35

57,99
38,38
27,88

10 th

67,64
44,77
32,52

0,31
0,31
0,31

Q-2

Q-5

8,89
13,38
19,03

11,61
17,48
24,86

Q-10

13,54
20,38
28,99

VII - 20

VII - 21

Gambar 7.6. Peta Rencana Kapasitas Drainase Utama Kawasan Teknopark Pelalawan Pada Periode Ulang 2
Tahun

VII - 22

Gambar 7.7. Peta Rencana Kapasitas Drainase Utama Kawasan Teknopark Pelalawan Pada Periode Ulang 5
Tahun

VII - 23

Gambar 7.8. Peta Rencana Kapasitas Drainase Utama Kawasan Teknopark Pelalawan Pada Periode Ulang 10
Tahun

Gambar 7.9. Peta Arah Aliran Drainase Utama Kawasan Teknopark Pelalawan
VII - 24

VII - 25

7.7.Perencanaan Saluran Drainase


Perencanaan saluran drainase dilakukan untuk dapat menyalurkan
air limpasan yang berasal dari air hujan yang masuk ke dalam. Kapasitas
saluran dirancang agar dapat mengalirkan air dari debit puncak yang terjadi
pada periode ulang tertentu misalnya 2 tahun dari setiap sub DAS.
Perencanaan

saluran

dilakukan

dengan

menggunakan

sistem

disain

bertingkat, sesuai dengan debit puncak yang terjadi. Melalui sistem


perhitungan bertingkat akan diperoleh dimensi saluran yang semakin ke hilir
semakin lebar, sesuai dengan luas tiap segmen percabangan anak sungai di
setiap Sub DAS.
Standar perencanaan saluran didisan dengan bentuk bujur sangkar
yaitu

dengan

menggunakan

lebar

saluran

sama.

Konstruksi

saluran

direncanakan menggunakan saluran pasangan batu. Melalui konstruksi ini,


kecepatan saluran drancang mampu mengalirkan air dengan kecepatan 2
m/detik. Tabel Kecepatan aliran ini dirancang sesuai dengan kriteria standar
dalam teknis irigasi. Tabel 7.13 adalah tabel kecepatan aliran yang diijinkan.
Kriteria lainnya adalah nilai koefisien manning adalah 0,020,
sedangkan kemiringan minimum saluran dirancang antara 0,0007-0,003.
(bandingkan dengan Tabel 7.14 koefisien kekasaran manning ).
Tabel 7.13 Kecepatan Aliran
Jenis Saluran

Minimum
Kecepatan m/dt
Saluran tanah
0,25
Saluran
pasan
0,25
batu
Saluran Beton
0,25

Maksimum
m/dt
0,80
2,0
3,0

Tabel 7.14 Nilai Kekasaran Manning (n)


Kondisi Saluran
Saluran tanpa pelindung > 10
m3/dt
Saluran tanpa pelindung 5- 10
m3/dt
Saluran tanpa pelindung 1-5

n
0,020

Kst
50,00

0,021

47,50

0,022

45,00
VII - 26

m3/dt
Saluran tanpa pelindung 0,2-1
m3/dt
Saluran tanpa pelindung < 0,2
m3/dt
Saluran dengan pelindung beton
Saluran
dengan
pelindung
pasangan batu
Saluran dengan pelindung pipa
beton

0,023

42,50

0,025

40,00

0,015
0,020

66,70
50,00

0,013

76,90

Selanjutnya hasil perhitungan untuk perencanaan saluran drainase


di kawasan Teknopark adalah seperti yang dapat dilihat pada Tabel 7.15.
Tabel 7.15. Hasil Perhitungan Perencanaan aluran
Perencanaan Disain Saluran Sub DAS Penarikan, Periode Ulang 2 Tahun
Luas
Qp 2
Perencanaan
P
R
A=Q/V
n
DAS
Saluran
(m)
3
km2
mth
/dt
m2
Lebar
Kedalaman
m
m
11.1 22.50
1.1
0.0
11.25
5.63
2.00
9.63
7
2
4
19.4
1.3
0.0
36.41
18.21
9.10
2.00
13.10
9
2
3
30.5 51.05
1.6
0.0
25.53 10.21
2.50
15.21
8
2
7
42.8
1.7
0.0
57.02
28.51
11.40
2.50
16.40
4
2
7
47.3 57.44
1.7
0.0
28.72
11.49
2.50
16.49
4
2
2
52.7
1.7
0.0
60.33
30.17 12.07
2.50
17.07
7
2
7
61.8
1.7
0.0
61.29
30.65 12.26
2.50
17.26
8
2
2
72.4 65.26
1.8
0.0
32.63 13.05
2.50
18.05
1
2
4

V
Tetap
m/dt
2.00
2.00
2.00
2.00
2.00
2.00
2.00
2.00

V hitung

Perencanaan Disain Saluran Sub DAS Bedaguh Guntung, Periode Ulang 2 Tahun
Luas
Qp 2 A=Q/V
Saluran (m)
P
R
n
S
DAS
th
km2
m3/dt
m2
Lebar Kedalaman
m
m
0.5
0.00329
1.10
5.50
2.75
2.75
1.00
4.75
0.02
8
2
0.5
0.00373
1.30
5.71
2.85
1.43
2.00
5.43
0.02
3
6
1.1
0.00138
8.21
20.21
10.11
5.05
2.00
9.05
0.02
2
4
1.2
21.22
28.79
14.40
7.20
2.00
11.20
0.02
0.001148
9

V
Tetap
m/dt
2.00
2.00
2.00
2.00

V hitung

Perencanaan Disain Saluran Sub DAS Kahayan, Periode Ulang 2 Tahun


Luas
Qp 2 A=Q/V
Saluran (m)
P
R
n
DAS
th
km2
m3/dt
m2
Lebar Kedalaman
m
m
11.6
0.7
0.0
7.04
5.82
5.82
1.00
7.82
4
2
5
0.5
0.0
5.61
1.84
2.80
1.40
2.00
5.40
2
2
16.9
1.0
0.0
11.28
8.48
4.24
2.00
8.24
3
2
5

V
Tetap
m/dt
2.00
2.00
2.00

V Hitung

V
Tetap

V Hitung

Perencanaan Disain Saluran Sub DAS Langgam, Periode Ulang 2 Tahun


Luas
Qp 2 A=Q/V
Saluran (m)
P
R
n
DAS
th

S
0.001302
0.001037
0.000808
0.000771
0.000769
0.000754
0.000750
0.000732

S
0.002363
0.003803
0.001541

m/dt
2.00
2.00
2.01
2.01
2.01
2.01
2.01
2.01

m/dt
1.99
1.99
2.00
2.00

m/dt
2.00
1.99
2.00

Q
Hitung
m3/dt
22.52
36.48
51.21
57.21
57.63
60.54
61.50
65.49

Q
Hitung
m3/dt
5.48
5.69
20.23
28.84

Q
Hitung
m3/dt
11.65
5.61
16.95

Q
Hitung

VII - 27

km2
2.33
5.30
10.38

m3/dt
8.89
13.38
19.03

m2
4.44
6.69
9.52

Lebar
4.44
3.35
4.76

Kedalaman
1.00
2.00
2.00

m
6.44
7.35
8.76

m
0.6
9
0.9
1
1.0
9

0.0
2
0.0
2
0.0
2

0.002613
0.001810
0.001434

m/dt
2.00
2.00
2.00

m/dt
2.00
2.00
2.00

m3/dt
8.87
13.37
19.04

VII - 28

Anda mungkin juga menyukai