Makalah Hadis
Makalah Hadis
PEMBAHASAN
A. HADIS PADA MASA RASULULLAH SAW (Periode
Pertama)
Pada masa Rasulullah SAW merupakan masa awal
pertumbuhannya hadis. Rasulullah merupakan sumber dari
hadis yang terkait langsung pribadi beliau , dari mulai
ucapan, perbuatan, hingga takrirnya beliau.
Rasul SAW membina umatnya selama 23 tahun. Masa
ini merupakan kurun waktu turunnya wahyu dan sekaligus
diwurukannya hadis. Wahyu yang diturunkan Allah kepada
Rasulullah
dijelaskannya
melalui
perkataan
(aqwal),
para
sahabat,
karena
beliau
memiliki
sifat
islam
pada
masa
ini
dapat
secara
langsung
mereka
berusaha
untuk
selalu
selalu
bertanya
kepada
sahabat
lain
yang
sampaikan.
Dalam
banyak
kesempatan
Rasul
SAW
juga
mengintruksikan
kepada
sahabat
supaya
ditulis
hanya
menghafalnya
saja
dan
melarang
larangan
ditemukan
rasulullah
sejumlah
dalam
sahabat
menulis
yang
hadis,
melakukan
mendengar
sabda-sabda,
menyaksikan
perbuatan-
Nabi.
Sahabat
Nabi
yang
pertama
menerima
mereka
berusaha
membatasi
periwayatan
hadits
kepada para
tidak
bersegara
sebelum
meneliti
menerima
periwayatannya.
riwayat
Dalam
hadis,
melakukan
Karena
Abu
Bakar
sangat
berhati-hati
dalam
Umar
melarang
periwayatan
para
hadis,
sahabat
Nabi
sesungguhnya
dalam
periwayatan
hadis;
dan
(b)
agar
perhatian
apabila
diserta
saksi
atau
setidak-tidaknya
periwayat berani bersumpah. Pendapat ini menurut alSibai, sampai wafatnya Umar juga menerima beberapa
hadits
meskipun
hanya
diriwayatkan
oleh
seorang
pendahulunya.
Sikap
hati-hati
itu
ingin
menerima
meriwayatkan
suatu
hadits
riwayat.
Nabi
Ini
merupakan
dikarenakan
hal
penting,
maka
dibutuhkan
perantara
antara
periwayat
periwayatan
hadits.
Keempat,
para
sahabat,
menghimpun
hadits
tetapi
setelah
beberapa
buku
kemudian
mereka
sibuk
Umar
bin
al-Khathab
dalam
ahli
kitab
yakni
Yahudi
dan
Nasrani
yang
hadits
tetapi
melihat
kondisi
pada
hadis
belum
begitu
berkembang,
dan
oleh
para
ulama
dianggap
sebagai
masa
yang
para
sahabat,
semta-
sehingga
mata
untuk
segala
perhatiannya
melaksanakan
dan
10
memperketat
periwayatan
dan
penerimaan
hadis.
Abu
bakar
menunjukkan
sebagai
perhatiannya
Menururt
az-Zhabi,
pertama
sekali
abu
khalifah
dalam
bakar
menerima
yang
memelihara
adalah
hadis
pertama
sahabat
dengan
hadis.
yang
hati-hati.
11
al-Mughirah
menyebutkan,
bahwa
rasul
SAW
pernah
mengumpulkan
para
sahabat.
Kepada
acapkali iapun
suatu
disebabkan
kitab,
agar
seperti
tidak
halnya
al-
memalingkan
Quran.hal
perhatian
ini
atau
kekhususan mereka(umat islam ) dalam mempelajari alQura. Sebab lain pula, bahwa para sahabat yang banayk
menerima hadis dari Rasul Saw sudah tersebar ke berbagai
daerah
masing
lengkap.
membukukan
Pertimbangan
hadis,
dikalangan
12
lainnya,
para
bahwa
sahabat
soal
sendiri
lagi terjadinya
tidak
hadis-
hadis
batas-
batas
tertentu
khususnya
yang
diriwayatkan.dalam
dirirwayatkan,
berarti
rasul
tidak
hadis
berkaitan
itu
dengan
periwayatan
hadis
yang
redaksinya
atau
Rasul SAW.
melalui
jalan
ini.
Mereka
berusaha
agar
dari Rasul
al-khatib,
sebenarnya,
seluruh
sahabat
13
yang
dilakukannya
terhadap
ubaid
bin
agar
meletakkannya
pada
urutan
sahabat
lainnya
ada
yang
untuk
seperti
14
menguatkan
dengan
kata
penukilan
:
qala
rasul
maknawi
akan
meluas
sampai
Spanyol.
Para
sahabat
yang
ingin
dan
lembaga-lembaga
(Centrum
bendaharawan
hadis
banyak
yang
menerima,
hadis,
sedangkan
menurut
Al-Kirmany,
15
beliau
3.
4.
5.
6.
Al-Farisi,
Abu
Juhaifah
(sahabat),
Masruq,
tokoh-tokohnya:
Muadz
Ibn
Jabbal,
Ubaidah Ibn Tsamit, Abu Darda (sahabat), Abu Idris AlKhaulani, Qasibah Ibn Dzuaib, Mukhul, Raja Ibn Haiwah
(tabiin).
5. Mesir, dengan tokoh-tokohnya: Abdullah Ibn Amr, Uqbah
Ibn Amir, Kharijah Ibn Hudzaifah, Abdullah Ibn Harits, Abu
Basyrah, Abu Saad Al-Khair, Martsad Al-Yaziri, Yazid Ibn Abi
Habib (tabiin).
16
jawab
yang
untuk
mendatangkan
berasal
dari
keterangan-
Rasulullah
SAW
untuk
khawarij,
Muawiyah,
dan
yang
menetang
ketiga,
golongan
Ali,
dan
jumhur
golongan
(golongan
hadis
palsu
dan
menyebarkan
nya
kepada
masyarakat.
D. PERKEMBANGAN HADIS PADA ABAD II DAN III HIJRIAH
(Periode Ke Empat)
Periode ini disebut Ashr Al-Kitabah wa Al-Tadwin (masa
penulisan dan pembukuan). Masa pembukuan secara resmi
dimuali pada awal abad II H, yakni pada masa pemerintahan
Khalifah Umar Ibn Abdul Azis tahun 101 H. Sebagai khalifah,
Umar Ibn Aziz sadar bahwa para perawi yang menghimpun
hadis dalam hapalannya semakin banyak yang meninggal.
Beliau
khawatir
apanila
tidak
membukukan
dan
bumi
bersamaan
dengan
kepergian
para
17
yang
ada
di
bawah
kekuasaannya
untuk
itu,
para
ulama
besar
berlomba-lomba
18
175 H)
Semua ulama yang membukukan hadis ini terdiri dari
ahli-ahli pada abad kedua Hijriah.
Kitab
Az-Zuhri
dan
Ibnu
Juraij
itu
tidak
diketahui
19
H)
Al-Jami, susunan Abdul Razzaq As-Sanany (211 H)
Al-Mushannaf, susunan Sybah Ibn Hajjaj (160 H)
Al-Mushannaf, susunan Sufyan Ibn Uyainah (198 H)
Al-Mushannaf, susunan Al-Laits Ibn Saad (175 H)
Al-Mushannaf, susunan Al-Auzai (150 H)
Al-Mushannaf, susunan Al-Humaidy (219 H)
Al-Maghazin Nabawiyah, susunan Muhamad Ibn Waqid Al-
Aslamy
10.
Al-Musnad, susunan Abu Hanifah (150 H)
11.
Al-Musnad, susunan Zaid Ibn Ali
12.
Al-Musnad, susunan Al-Imam Asy-Syafii (204 H)
13.
Mukhtalif Al-Hadis, susunan Al-Imam Asy-Syafii
Keadaan seperti ini menyebabkan sebagian ulama
mempelajari keadaan rawi-rawi hadis dan dalam masa ini
telah banyak rawi-rawi yang lemah. Pada periode ini muncul
tokoh-tokoh Jarh wa Tadil, di antaranya adalah Syubah Ibn
Al-Hajjaj (160 H), Mamar, Hisyam Ad-Dastaway (154 H), AlAuzai (156 H), Sufyan Ats-Tsauri (161 H), dan masih banyak
tokoh lainnya.
Tokoh-tokoh yang masyhur pada abad kedua hijriah
adalah Malik, Yahya Ibn Said Al-qaththa, Waki Ibn Al-Jarrah,
Sufyan Ats-Tsauri, Ibnu Uyainah, Syubah Ibnu Hajjaj, Abdul
Ar-Rahman Ibn Mahdi, Al-Auzai, Abu Hanifah, dan Asy-Syafii.
E. PERKEMBANGAN HADIS PADA MASA MEN-TASHIH-KAN
HADIS DAN PENYUSUNANNYA (Periode Kelima)
Abad
ketiga
Hijriah
merupakan
puncak
usaha
Al-Malik
tersebar
20
dalam
masyarakat
dan
disambut
dengan
gembira,
kemauan
menghapal
hadis,
meluaskan
daerah-daerah
yang
dikunjungi
untuk
Bukhari
membuat
terobosan
dengan
hadis
yang
mula-mula
menyaring
dan
21
sempurna
oleh
Al-Imam
Al-Bukhari.
Al-Bukhari
menyusun kitab-kitabnya yang terkenal dengan nama AlJamius Shahih. Di dalam kitabnya, ia hanya membukukan
hadis-hadis yang dianggap sahih. Kemudian, usaha AlBukhari ini diikuti oleh muridnya yang sangat alim, yaitu
Imam Muslim.
Sesudah
Shahih
Bukhari
dan
Shahih
Muslim,
Di
bawah
kitab
yang
enam
ini,
para
22
ulama
23
Kebanyak
hadis
yang
mereka
kumpulkan
24
hadis-hadis
yang
terdapat
dalam
berbagai kitab.
Di antara kitab-kitab yang mengumpulka hadis-hadis
dari berbagai kitab adalah: (1) Mashabih As-Sunnah oleh
Al-Imam husain Ibn Masud Al-Baghawi (516 H); (2)
Jamiul Masanid wal Alqab, oleh Abdur Rahman Ibn Ali
Al-Juuzy (597 H); (30 Bahrul Asanid, oleh Al-Hafidh AlHasan Ibn Ahmad Al-Samarqandy (491 H).
4. Mengumpulkan hadis-hadis hukum dan menyusun kitabkitab Athraf.
Di antara kitab-kitab yang mngumpulkan hadis hukum
adalah
(1)
Muntaqal
Akhbar,
oleh
Majduddin
Ibn
suatu
hadis
dari
Al-Bukhari
Muslim,
alu
meriwayatkan dengan sanad sendiri yang lain dari sanad AlBakhari atau Muslim. Di antara Mustakhraj untuk Shahih AlBukhari adalah (1) Mustakhraj Shahih Al-Bukhari oleh Hafidh
Al-Jurjany, (2) Mustakhraj Shahih Al-Bukhari oleh Al-Hafidz
25
hadis-hadis
yang
memiliki
syarat-syarat
26
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perkembangan hadis pada masa Rasulullah bercorak
antar lisan dan mengalami pelarangan penulisan dengan
alasan kekhawatiran tercampur dengan Al-Quran. Pada masa
Khulafah Ar-Rasyidin, hadis mengalami pasang surut dengan
adanya pembatasan periwayatan pada masa Khalifah Abu
Bakar sampai Umar r.a dan peluasan periwayatan pada masa
Khalifah Usman sampai Ali r.a . Pada masa Tabiin hadis lebih
banyak diriwayatkan oleh perawi. Namun, pada masa itu
banyak bermunculan hadis-hadis palsu yang bernuansa
kepentingan politik golongan.
27
DAFTAR PUSTAKA
-
Jakarta:Bulan Bintang.
http://denologis.blogspot.co.id/2008/03/Makalahku-sejarahperkembangan-hadis.html (Diakses pada 17 September 2015
pukul : 11.01)
Solahudin, Agus dan Agus Suyadi. 2008. Ulumul Hadis.
Bandung: Pustaka Setia
28