Anda di halaman 1dari 4

Konsep Tenaga Kerja Dalam Islam.

* Pengenalan umun
TENTANG Kerja * KONSEP Halal Haram (Mencari
Pendapatan Halal) * Rangka Kerja Islam Dan Pekerjaan
Dalam Islam.
KERJA KONSEP DALAM ISLAM: Semua pekerjaan yang sah dihitung
ibadah Islam. Dalam kerja Islam, bekerja tidak hanya untuk kepentingan
duniawi tetapi juga untuk kehidupan setelah kematian yang penting.
Buruh bukan hanya total tenaga kerja atau jasa yang ditawarkan kepada
pembeli dari angkatan kerja. Kedua majikan dan partai buruh memiliki
tanggung jawab moral dan sosial dalam ekonomi antara pengusaha,
pekerja dan masyarakat.
TENAGA KERJA: Setiap upaya perwakilan dan dengan kekuatan fisik atau
manusia intelektual adalah untuk mendapatkan imbalan. Konsep ini
meliputi semua orang yang melakukan pekerjaan yang sama yang
menggunakan

kekuatan

fisik

atau

kecerdikan

untuk

mendapatkan

pekerjaan. Apakah pahala yang disengaja dalam bentuk uang, Anda


mempertahankan dan properti.
TENAGA KERJA DALAM ISLAM: Allah S.W.T tidak membedakan antara
laki-laki dan manusia perempuan, suku, ras, asal negara dan warna kulit.
Satu pahala akan diterima oleh iman dan pekerjaan yang dilakukan.
Individu yang berusaha dan bekerja keras akan dihargai sesuai. Al-Qur'an
menandakan prinsip-prinsip dasar melalui firman Allah SWT "Disebalik
kepayahan ADA kesenangan" (QS al-Insyirah 94: 6). Dalam kerja islam,
tenaga kerja adalah unnable untuk melakukan sesuai dengan keinginan
mereka Buruh tidak berwenang untuk terlibat dalam pekerjaan dilarang
oleh hukum Islam. Karyawan dan pengusaha tidak diperbolehkan untuk
menindas satu sama lain.
DUA ASPEK TENAGA KERJA ISLAM (b) TENAGA KERJA DI KHUSUS
KONTEKS ISLAM : Terbatas oleh hukum kerja atau tenaga kerja yang
tidak memiliki kebebasan mutlak untuk melakukan pekerjaan yang disukai
oleh energi dari karirnya. Dengan kata lain, tenaga kerja atau karyawan

tidak dapat melakukan pekerjaan sederhana. Apalagi yang bisa


membahayakan atau ancaman bagi diri mereka sendiri, masyarakat dan
Negara. (A) LEBIH KOMPREHENSIF TENAGA KERJA pandangan Islam
tentang jasa tenaga kerja konsumerisme sedikit melampaui pertimbangan
keuangan dan materi belaka.

TENAGA KERJA HAK ASASI MANUSIA DI SEKTOR SWASTA ATAU


PUBLIK.
1) Buruh berhak biaya yang memungkinkan mereka untuk menikmati
standar hidup yang layak.
2) Mereka tidak bisa melakukan apapun melampaui batas fisik pekerjaan
mereka. Jika mereka mempertanyakan untuk pekerjaan berat, mereka
harus siap untuk berkontribusi pada tenaga kerja, peralatan asisten
atau keduanya.
3) Mereka harus diberi bantuan medis yang diperlukan dan diberikan cuti
sakit dan pembayaran yang memadai untuk periode tersebut.
Ketentuan harus dibuat untuk pembayaran refleksi pensiun.
4) Karyawan harus dibayar, kompensasi pengangguran selama periode
pengangguran (Baitulmal).
5) Mereka harus membayar kompensasi yang layak, jika kecelakaan saat
bertugas, tenaga kerja bisa mendapatkan barang dari pabrik mereka
bekerja untuk harga murah sebagai insentif.
6) Menurut Islam, mereka harus memberikan pelayanan yang ramah dan
adil.
7) Mereka harus menyediakan tempat tinggal yang memuaskan
sehingga kesehatan dan efisiensi selalu terjamin.
KONSEP ISLAM KERJA : Buruh dalam Islam menjunjung tinggi konsep
pengabdian kepada Allah S.W.T yang meletakkan doa dasar lima kali
sehari sebagai cara untuk membangun kepribadian seseorang dan dapat
dipercaya di antara tenaga kerja yang mulia. (Doa unsur penting dalam
pembentukan budaya kerja yang berdedikasi, handal, taat kepada arah
dan kekuatan dengan harga diri yang tinggi dan kualitas Terjadinya
hubungan bilateral antara orang-orang dengan Allah hablun MIN Al -.

ALLAH vertikal dari bawah ke atas dan hubungan manusia antara orangorang hablun MIN AL NAS pada garis horizontal.
tenaga kerja dalam pembangunan Islam peduli tentang spiritual dan fisik
karena ini akan menyebabkan produksi modal baik daya manusia yang
kompeten, bijaksana dan kualitas. Dalam hukum Islam, ketika seorang
pria semakin dekat kepada Allah dengan melakukan perbuatan baik, maka
akan

menghasilkan

perdamaian

dan

kesejahteraan

masyarakat.

Hubungan antara manusia dan penciptanya, menurut konsep ekonomi, di


mana ada hubungan positif antara agama dan sekuler yang seimbang.
Dalam konteks ekonomi Islam, keseimbangan dalam hidup adalah sama
pentingnya dengan keseimbangan dalam teori ekonomi konvensional.
Misalnya, individu yang seimbang harus selalu berpikir positif dan bebas
dari kegiatan yang tidak sehat dan tidak bermoral.
Konsep Halal (sah) Dan Haram (Melanggar Hukum) Berdasarkan
Islam : Arti halal (halal). (Arab: halal, 'diizinkan') adalah setiap objek
atau tindakan yang diperbolehkan untuk menggunakan sesuai dengan
hukum Islam. Istilah tidak hanya mencakup tentang makanan dan
minuman halal (halal) tetapi juga semua hal kehidupan sehari-hari. "Allah
SWT has memudahkan untuk review kamu apa-APA Yang ADA dilangit Dan
ada-ada Yang ADA dibumi" (surat al-Jatsiyah: 13) Kebijakan pertama yang
ditetapkan oleh Islam adalah asli dari sesuatu yang diciptakan oleh Allah
SWT adalah halal (halal) dan diperbolehkan.
Arti haram (melanggar hukum). Haram (bahasa Arab: Haram )adalah
istilah bahasa Arab yang berarti berdosa dan tindakan yang dilarang.
Haram (melanggar hukum) hal-hal yang sangat sedikit dan itu didasarkan
pada hukum Islam yang melarang itu (Al-quran dan Sunnah). Alasan
mengapa beberapa hal adalah Haram dalam Islam karena:. * Melawan
dengan ajaran Al-Quran dan Sunnah. * Sesuatu bertentangan dengan
nilai-nilai, etika dan moral masyarakat. * Membawa kerugian dan efek
buruk pada kesehatan manusia dan kehidupan.

Mencari yang halal (halal) laba yang berdasarkan hukum Islam


Mencari sebuah penghasilan halal merupakan aspek wajib setiap muslim.
Menurut Islam, dalam rangka untuk mendapatkan penghasilan halal
seseorang harus melakukan pekerjaan yang diperbolehkan oleh hukum
Islam. Jelas-nya pendudukan Haram melibatkan alkohol, perjudian,
korupsi, daging babi, riba, kecurangan dalam jual-beli dan prostitusi.
Setiap pendapatan yang diperoleh adalah halal (halal) dalam Islam
selama tidak ada Haram (melanggar hukum) elemen di dalamnya. Allah
berfirman ... "Dan Allah s.w.t has menghalalkan berjual-beli (berniaga)
Dan mengharamkan riba"
ADA EMPAT HAL YANG DAPAT MENGIKUTI UNTUK MENDAPATKAN
LABA HALAL
1) Iman (iman) = Muslim harus memiliki iman kepada Allah S.W.T dan
Rasullulah dan kemudian melakukan semua pelajaran agama dan
meninggalkan hal-hal yang dilarang.
2) Takwa (kesalehan) = Takut Allah S.W.T dan percaya bahwa setiap
tindakan dipantau oleh Allah S.W.T.
3) Kesolehan (menjaga martabat dan agama) = Muslim harus menjaga
martabat dan agama mereka dan melaksanakan tanggung jawab dengan
kepercayaan dan ketulusan.
4) Istiqamah (terus-menerus dan konsisten) = Muslim dituntut untuk
bekerja keras dan tidak pernah menyerah untuk mencapai yang terbaik.
KESIMPULAN: tenaga kerja di perspertive syariah dilihat dalam konteks
yang lebih luas yang mencakup importants dari tenaga kerja dan
kesejahteraan buruh diri. Hal ini juga mempertimbangkan tentang hal-hal
halal dan haram dalam setiap pekerjaan yang dilakukan. Mencegah halhal yang dilarang karena Allah SWT, orang itu akan mendapatkan pahala
dan melakukan hal-hal terlarang yang mengingat berdosa. Terimakasih..

Anda mungkin juga menyukai